DISUSUN OLEH :
AULIA PRATIWI
NIM : 2211E2128
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Aulia Pratiwi
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai bagian
utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ahli
matematika dan fisika bangsa ingris dan Gottifred Wilhelm Leibniz (1646 – 1716), ahli
matematika bangsa Jerman. Turunan (diferensial) digunakan sebagai suatu alat untuk
menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Turunan dapat ditentukan
tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang turunan dasar, turunan dari
operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi komposisi, dan
turunan fungsi invers.
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk menyatakan
hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau beberapa variabel bebas
lainnya.Turunan juga merupakan suatu pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring
perubahan nilai input, atau secara umum turunan menunjukkan bagaimana suatu besaran
berubah akibat perubahan besaran lainnya.
Turunan adalah salah satu operasi matematika yang tidak asing lagi bagi seorang
mahasiswa. Namun tidak dipungkiri bahwa dalam menyelesaikan operasi turunan
membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus menyelesaikan perhitungan-perhitungan
yang cukup rumit dan hasilnya pun belum tentu kebenarannya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari turunan?
b. Apa-apa saja rumus-rumus dari turunan fungsi?
c. Apa-apa itu turunan tingkat tinggi?
3. Tujuan
a. Mengetahui definisi dari turunan.
b. Mengetahui rumus-rumus dari turunan fungsi pada matematika.
c. Mengetahui apa itu turunan tigkat tinggi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
I. Definisi Turunan
Misalkan fungsi f terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat a. Turunan pertama
fungsi f di x = a ditulis f’(a) didefinisikan dengan:
f’(a) = 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒂+𝒉)−𝒇(𝒂)
𝒉→𝟎 𝒉
f’ disebut fungsi turunan pertamadari fungsi asal f, nilai dari f’ untuk sebarang x dalam I
𝑓(𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥)
adalah f’(x) dengan f’(x) = lim . Domain dari fungsi f’ adalah semua nilai x
ℎ→0 ℎ
=lim 𝑓(2+ℎ)−𝑓(2)
ℎ→0 ℎ
2 +5−(22 −5)
= lim (2+ℎ)
ℎ→0 ℎ
+ℎ2
= lim 4ℎ
ℎ→0 ℎ
= lim 4 + ℎ
ℎ→0
f’(2) = 4
selanjutnya rumus – rumus yang didapat dituliskan dalam notasi f’, y’,Dxf, Dxy, atau𝑑𝑦.
𝑑𝑥
5
A. Rumus Turunan Fungsi Aljabar
1. Turunan fungsi polinom
a. Turunan fungsi konstan
Jika f (x) = c, maka f’ (x) = 0
Contoh: f(x) = 10
f’(x) = 0
b. Turunan fungsi linier
Jika f (x) = ax + b, a≠ 0, maka f’ (x) = a.
Contoh : f (x) = 5x + 7
f’(x) = 5
6
maka dari pemisalan di atas dapat kita buat,
y’ = 10x (6x – 4) + (5x2 + 2) 6
= 60x2 – 40x + 30x2 + 12
y’ = 90x2 – 40x + 12
Contoh: y = 5𝑥−4
𝑥2+1
y’ = ..... ?
kita misalkan: u = 5x – 4 v = x2 + 1
u’ = 5 v’ = 2x
maka dari pemisalan di atas dapat kita buat,
y=𝑢
𝑣
𝐹𝑣 −𝑢𝑣𝐹
y’ =𝑢 𝑣2
5 (𝑥2+1)−(5𝑥−4)(2𝑥)
y’ =
(𝑥2+1)2
2+5 −10𝑥2 + 8𝑥
y’ = 5𝑥
(𝑥2+1)2
2
y’ = −5𝑥 2+8𝑥2+5
(𝑥 +1)
Teorema A
Fungsi f (x) = sin x dan g (x) = cos x, keduanya terdifrensiasikan, dan
Dx (sin x) = cos x
Dx (cos x) = - sin x
Teorema B
Karena fungsi – sungsi tangen, kotangen, sekan, dan kosekan didefinisikan dalam
bentuk fungsi sinus dan kosinus, maka untuk semua titik x di dalam daerah asal fungsi,
yaitu:
∎Dx tan x = sec2x ∎Dx cot x = -csc2x
7
∎Dx sec x = sec x tan x ∎Dx csc x = -csc x cot x
Penyelesaian:
Penyelesaian :
f′(x) = u′.v+v′.u
Penyelesaian:
8
f′(x) = u′. v + v′. u
= 8x . cos x + (−sinx) . 4x2
= 8x . cos x − 4x2 . sin x
III. Turunan Tingkat Tinggi
Operasi pendifrensialan mengambil sebuah fungsi f dan mengahsilkan sebuah fungsi
baru f’. Jika f’ sekarang kita difrensialkan,kita masih menghasilkan fungsi lain,
dinyatakan oleh f” (dibaca “f dua aksen”) dan disebut turunan kedua dari f.
Pada gilirannya ia boleh diturunkan lagi, dengan demikian menghasilkan f’”,yang
disebut turunan ketiga dan seterusnya. Sebagai contoh, andaikan
f (x) = 2x - 4𝑥2 + 7x – 8
maka
f’(x) = 6𝑥2 − 8𝑥 + 7
f”(x) = 12x – 8
f’” (x) = 12
f””(x) = 0
Karena turunan dari fungsi nol adalah nol, maka semua turunan tingkat yang
lebih tinggi akan nol.
Kita telah memperkenalkan tiga notasi untuk turunan (sekarang disebut juga turunan
pertama) dari y =f’(x). Adapun notasi lain untuk turunan kedua dari y = f (x) adalah
𝑑 ( 𝑑𝑦 𝑑2𝑦
) sebagai
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥2
3𝑦
Contoh 1: Tentukan turunan 𝑑 y = 6x3 + 12x2 + 5x + 2
𝑑𝑥3
Penyelesaian:
y = 6x3 + 12x2 + 5x + 2
𝑑𝑦 = 18x2 + 24 x + 5
𝑑𝑥
𝑑2𝑦
= 36x + 24
𝑑𝑥2
𝑑3𝑦
= 36
𝑑𝑥3
3𝑦 𝑑4𝑦 𝑑12𝑦
Contoh 2: Jika y = sin 2x, dicari 𝑑 , ,
𝑑𝑥3 𝑑𝑥4 𝑑𝑥12
9
Penyelesaian:
y = sin 2x
𝑑
= 2 cos 2x
𝑑𝑥
𝑑2𝑦
= - 22 sin 2x
𝑑𝑥2
𝑑3𝑦
= - 23 cos 2x
𝑑𝑥3
𝑑4𝑦
= 24 sin 2x
𝑑𝑥4
𝑑5𝑦
= 25 cos 2x
𝑑𝑥5
⋮
𝑑12𝑦
= 212 sin 2x
𝑑𝑥12
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil makalah ini, dapat kita simpulkan bahwa:
Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Turunan pertama fungsi f di x = a
𝑓(𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥)
ditulis f’(a) didefinisikan dengan: f’(x) = lim . Turunan tidak hanya bisa
ℎ→0 ℎ
diperoleh dengan menggunakan cara limit, tetapi bisa juga diperoleh dengan menggunakan
beberapa rumus seperti aljabar dan trigonometri.
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan pengetahuan tentang apa –apa saja turunan (difrensial) itu. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangatlah dibutuhkan penyusun, mengingat masih banyak kekurangan dari
karya ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2017. Kalkulus Difrensial (Kalkulus I). Medan: FMIPA Universitas Negeri
Medan.
Edwin J, dkk. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitis Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Varbeg,dkk. 2010. Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
12