Evy Juliantini
Notasi lain :
Jika y = f(x) dapat didiferensialkan di x = a maka y = f(x) kontinu
di x = a
Rumus Turunan Fungsi Aljabar
No. Fungsi Turunan
1. y = f(x) y’ = f’(x)
2. f(x) = k f’(x) = 0
3. f(x) = xn f’(x) = n xn-1
4. g(x) = c.f(x) g’(x) = c. f’(x)
5. h(x) = f(x) g(x) h’(x) = f’(x) g’(x)
7.
contoh
• h(x) =
Turunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi Trigonometri diperoleh dari definisi yang masih
berhubungan dengan limit. Hal yang harus dipahami dalam
turunan fungsi trigonometri.
1. Perlu dihapalkan bagaimana turunan dari masing-masing fungsi
trigonometri yaitu turunan dari sin, cos, tan, cot, cosec dan sec.
2. Perlu dipahami turunan fungsi trigonometri yang perubahannya
merupakan sebuah fungsi dan turunan dari fungsi trigonometri
yang dipangkatkan.
Berikut ini dibahas bagaimana cara mendapatkan turunan fungsi
trigonometri dengan menggunakan definisi turunan dan bagai-
mana turunan dari bentuk-bentuk fungsi trigonometri.
Rumus
(sin x)’ = cos x (arc sin x)’ =
Contoh
1. f(x) = 3 cos x → f’(x) = 3 (-sin x)= -3sinx
Soal
1. y = ln sin 3x 7. y = x2 3x
2. y = x log(3x2 – 5) 8.
3. y = alog(3x2 – 5) 9.
4. y = ln(x+3)2 10.
5. y = x lnx 11.
6.
Teorema Rantai untuk Turunan Fungsi Komposisi
Misal diberikan fungsi y = f(u(x) maka turunan pertama terhadap x :
Contoh:
1. f(x) = (x2 + 2x + 1)2 → f’(x) = 2(x2 + 2x + 1) (2x + 2)
2. f(x) = sin 3x → f’(x) = cos 3x (3) = 3 cos 3x
Turunan Tingkat Tinggi
Turunan kedua dari fungsi f(x) didapatkan dengan menurunkan
sekali lagi dari bentuk turunan pertama. Demikian seterusnya
untuk turunan ke-n didapatkan dari penurunan bentuk ke (n-1)
• f”(x) = 12x– 8
• f’’’(x) = 12
• f’’’’(x) = 0
Cara Penulisan turunan pertama
• f’(x) disebut cara penulisan aksen
dy/dx = 2 cos 2x
Jawab:
Turunan dari fungsi di atas dicari dengan menggunakan metode
penurunan pertama fungsi implisit. Misal turunan dari x dan y
berturut-turut dinyatakan dengan dx dan dy.
Bila dalam satu suku terdapat dua peubah (x dan y ) maka kita
lakukan secara bergantian, bisa terhadap x dahulu baru terhadap y
atau sebaliknya. Hasil turunan dy/dx akan nampak bila masing-
masing ruas dibagi oleh dx.
(ruas kiri dan kanan dibagi dengan dx)
maka
Langkah 2.
Diketahui bahwa kecepatan angin 5 dm/s, maka = 5. Tinggi y = 90 dm
dikatakan tinggi y tidak berubah dari waktu ke waktu sehingga turunan = 0.
panjang benang saat itu adalah z = 150 dm, yang dicari adalah kecepatan
mengulur benang yaitu .
Langkah 3.
Menurut Teorema Phytagoras, z2 = x2 + y2
Langkah 4.
Dengan mendiferensialkan secara implisit terhadap t dgn Aturan Rantai,
diperoleh atau
Langkah 5.
untuk semua t > 0, = 5 dan = 0, = 0 dikarenakan tinggi layang-layang
dari tangan si anak tidak berubah tetap 90 dm. Sedangkan pada saat panjang
benang 150 dm maka nilai x yaitu jarak anak dengan layang-layang adalah :
x2 = z2 - y2 = (150)2 – (90)2 maka diperoleh x = 120
Setelah itu kita ganti data di atas ke dalam persamaan langkah 4, maka
diperoleh
Jadi, kecepatan si anak mengulur benang
saat panjang benang 150 dm adalah 4
dm/detik.
Inilah salah satu bagian dari Matematika
yang juga dipakai dalam Fisika.