Anda di halaman 1dari 9

Aplikasi Turunan Fungsi Trigonometri

A.Amanda
Difa Septianasari
Dwi Yulia
Nismawati

KELOMPOK 4

Aplikasi Turunan Fungsi Trigonometri


https://id.scribd.com/document/465474963/Aplikasi-Turunan-Fungsi-Trigonometri

Masalah pertama berkaitan dengan laju perubahan suatu fungsi terhadap


variabel bebasnya, misalnya laju perubahan y= f(x) terhadap x.

dy
Laju perubahan fungsi y= f(x) terhadap x adalah dx yang dinyatakan dalam x.

dy
Sebagai contoh, laju perubahan y = x 2 terhadap x adalah dx = 2x
Masalah kedua adalah menentukan kecepatan dan percepatan gerak partikel
jika fungsi perpindahannya, x=x(t) diberikan. Dalam fisika, jika fungsi perpindahan
suatu partikel x = x(t) diberikan, maka kita bisa menentukan kecepatan v=v(t) dan
percepatan a=a(t) dengan menggunakan turunan.

Kecepatan adalah turunan pertama dari fungsi perpindahan. Untuk


perpindahan x = x(t), maka

dx
Kecepatan: v = dt

Percepatan adalah turunan pertama dari fungsi kecepatan atau turunan kedua
dari fungsi perpindahan.
2
dv d x
Percepatan: a = dt atau a = 2
dt

Contoh soal

1. Tentukan turunan dari fungsi berikut terhadap x. F(x) = 5 cos (6 x 2+ 4)


Pembahasan: F '(x) = 5 sin (6 x 2+ 4).12x
= 60x sin (6 x 2+ 4)
2. Tentukan turunan dari fungsi berikut terhadap x. F(x) = x sin2 x
Pembahasan: u=x v= sin2x
u =1 v = 2 sinxcosx
' '

F (x) =u v + u v
' ' '

= sin2 x + x .2 sinxcosx
= sin2 x + x . sin 2x
Titik-titik Stasioner
https://id.scribd.com/document/440645315/Aplikasi-Turunan-Fungsi-
Trigonometri-lengkap-docx

1. Menentukan Titik Stasioner dan Jenisnya


Dapat menggunakan 2 metode yaitu, menggunakan uji turunan
pertama di kiri dan di kanan titik stasioner dan menggunakan tanda
uji turunan kedua di titik stasioner. Titik stasioner terjadi jika
dipenuhi f’(x)=0, yaitu titik dimana gradien kurva sama dengan nol.
Grafik Jenis-jenis Nilai Stasioner:

Ada 3 jenis nilai stasioner, diantaranya:


a. Titik Balik Maksimum
Jika dari sisi sebelah kiri titik stasioner menuju sisi kanannya
terjadi perubahan gradien dari f’(x) >0 menjadi f’(x) <0. Grafik
pada gambar (a).

b. Titik Balik Minimum


Jika dari sisi sebelah kiri titik stasioner menuju sisi kanannya
terjadi perubahan gradien dari f’(x) <0 menjadi f’(x) >0. Grafik
pada gambar (b).
c. Titik Belok
Dari sisi sebelah kiri titik stasioner menuju ke sisi sebelah
kanannya tidak terjadi perubahan tanda gradien, jika keduanya
f’(x)>0 (grafik c) atau keduanya f’(x)<0 (grafik d).

Contoh Soal

Tentukan nilai stasioner dan titik stasioner dari fungsi f(x) = x 2 - 4x

Jawab : f’(x) = 2x – 4
f(x) stasioner = f’(x) = 0
2x – 4 = 0
2x = 4
x=2
Jadi, nilai stasioner dicapai pada saat x = 2
Nilai stasioner : f(2) = (2)2 - 4(2) = -4
Titik stasioner : (2,-4)

2. Nilai Maksimum dan Minimum A sin x + b cos x


Syarat kurva y=A sin x + B cos x mencapai ekstrem adalah y’=0.
Untuk kurva y= A sin x + B cos x, dengan A dan B adalah konstanta,
maka :

Nilai minimum : ymin = −√ A 2 + B2


Nilai maksimum : ymaks = √ A 2 + B2
y = A sin x + B cos x = k cos (x-∝ ¿
y = A sin px + B cos px = k cos (px-∝ ¿
A
dengan amplitudo k = √ A 2 + B2 dan tan ∝= B

Contoh Soal:
Tenkukan nilai maximum dan minimum dari fungsi trigonometri
f(x)= 2 sin 2x + 5

Jawab : F(x) = 2 sin 2x + 5, a = 2, c = 5

Nilai maximum : a + c = 2 + 5 = 5

Nilai minimum : -a + c = -2 + 5 = 3

3. Aplikasi Titik Stasioner


Aplikasi titik stasioner yang paling sering muncul tentulah untuk
menentukan nilai maksimum atau nilai minimum dari suatu besaran
yang bisa dimodelkan dengan fungsi trigonometri. Nilai ynag
dimaksimumkan atau diminimumkan bisa besaran panjang, besaran
luas, atau besaran lainnya.

4. Selang Kemonotonan Kurva Fungsi Trigonometri

Fungsi naik atau fungsi turun disebut fungsi monoton. Grafik fungsi
f(x) dikatakan naik pada selang I (a,b) apabila untuk setiap x1, x2 ∈ I
dengan x2> x1 berlaku f(x2)>f(x1).
Sedangkan, f(x) dikatakan turun pada selang I (a,b) apabila untuk
setiap x1, x2 ∈ I dengan x2> x1 berlaku f(x2)<f(x1).
Contoh Soal
Periksa naik atau turunnnya (fungsi kemonotonan) fungsi fungsi
berikut
a. f(x) = -x2 pada selang (0,1)
b. f(x) = 10x – x2 pada selang (0,10)

Jawab :

a. f(x) = x2 maka f’(x) = -2x


misalkan p adalah anggota (0,1), sehingga 0<p<1.
f’(p) = -2p < 0 untuk p > 0 sehingga f(x) = x2 pada selang (0,1)
merupakan fungsi turun
b. f(x) = 10x – x2 maka f’(x) = 10 – 2x
misalkan, p adalah anggota (0,10) sehingga 0 < p < 10.
f’(p) = 10 – 2p > 0 untuk p < 5 dan f’ (p) = 10 – 2p < 0 untuk p > 5.
Dengan demikian, f(x) = 10 – x2 pada selang (0,10) merupakan
fungsi naik dan turun

5. Selang Kecekungan Kurva Fungsi Trigonometri

Grafik fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada selang I bila


f’(x)naik pada selang I. Sedangkan, f’(x) dikatakan cekung ke bawah
pada selang I bila f’(x) turun pda selang I. f’ (x) naik berarti f’’ (x)>0
dan f’’(x)<0. oleh karena itu, dapat disimpulkan:
Bila f’’ (x)>0, x ∈I, maka f(x) cekung ke atas pada I
Bila f’’ (x)<0, x ∈I, maka f(x) cekung ke bawah pada I
Gradien Dan Persamaan Garis
Singgung Kurva
1. Gradien Suatu Kurva
Gradien garis singgung kurva adalah y=f(x) di titik (x1, y1) dapat
df (x ) dy
dinyatakan dengan: m= (x=x₁) = dx (x=x₁) atau m = f’ (x)
dx
2. Persamaan Garis Singgung Kurva
Persamaan garis singgung yang melalui titik (x1, y1) dengan gradien m
adalah (y-y₁) = m(x-x₁).

Contoh Soal
Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal terhadap kurva
y = x2 – 3x + 5 di titik (1,3).
Penyelesaian :
 Tentukan dahulu gradien kurva di titik (1,3).
y = x2 – 3x + 5
dy
m= dx = 2x – 3
melalui (1,3)  m = 2(1) -3 = -1
 Persamaan garis singgung adalah persamaan garis melalui titik (1,3)
dengan gradien m = -1, yaitu
y – y1 = m(x-x1)
 y – 3 = -1 (x – 1)
 y – 3 = -x + 1
 y = -x + 4
 Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap garis singgung,
sehingga
−1 −1
mnormal = m garis singgung = −1 = 1

Dengan demikian, persamaan garis normal melalui (1,3) adalah


y – y1 = mnormal (x-x1)
y – 3 = 1(x – 1)
y=x+2
Menaksir Akar-Akar Persamaan
Aljabar
1. Rumus Newton-Raphson

Dalam subbab ini kita akan mempelajari bagaimana menaksir


akar-akar dari persamaan aljabar f(x) = 0 dengan menggunkan garis
singgung kurva. Metode ini dikenal sebagai metode Newton-Raphson.
Rumus Newton-Raphson merupakan proses iterasi (perhtungan
berulang). Proses iterasi berhenti dan memperoleh perdekatan akar-
akar jika nilai pendekatan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Misalkan tepat sampai dua tempat desimal.

f (x n)
Rumus : Xn+1 = xn - , dengan f’ (xn) ≠ 0
f '( x n)

Untuk menggunakan rumus ini terlebih dahulu menentukan nilai


taksiran awal x1

2. Menentukan Nilai Taksiran Awal

a. Metode Grafik
Lukis kurva y=f(x) pada sehelai kertas grafik, kemudian dari
grafik yang diperoleh berilah taksiran awal, misalnya x=x₁

b. Metode Analitik
Jika fungsi f(x) berubah tanda diantara x=a dan x=b, maka kurva
y= f(x) pastilah memotong sumbu-X pada titik dimana x=a sehingga
f(∝) = 0, dengan a< ∝< b. Sehingga :

Jika f(a)>0 dan f(b)<0, maka persamaan f(x)=0 memiliki akar ∝


dimana a< ∝< b
Jika f(a)<0 dan f(b)>0, maka persamaan f(x)=0 memiliki akar ∝
dimana a< ∝< b

Anda mungkin juga menyukai