Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PEMBAHASAN

A.Macam-macam fungsi aljabar

1.fungsi kuadrat
2.fungsi eksponensial
3.fungsi polinomial
 

1.Fungsi Kuadrat

. Fungsi kuadrat adalah fungsi polinomial yang memuat satu variabel atau lebih, di
mana derajat tertinggi suku sama dengan dua.

Bentuk umum dari fungsi kuadrat menyerupai bentuk persamaan kuadrat. Berikut
bentuk atau rumus fungsi kuadrat yang perlu kamu kenali:

f(x) = ax² + bx + c

Keterangan:

f(x) = fungsi kuadrat

x = variabel

a = koefisien x2, a tidak boleh sama dengan 0.

b = koefisien x

c = konstanta

Memahami Fungsi Kuadrat dan Grafiknya


Suatu fungsi kuadrat univariate (bervariabel tunggal) memiliki bentuk seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu:

f(x) = ax² + bx + c

Grafik fungsi kuadrat bervariabel tunggal adalah parabola yang sumbu simetrinya
sejajar dengan sumbu-y, seperti ditunjukkan dalam ilustrasi di atas.

Jika suatu fungsi kuadrat ditetapkan sama dengan nol, maka hasilnya adalah
persamaan kuadrat. Penyelesaian untuk persamaan bervariabel tunggal disebut
akar fungsi univariat.

Sementara itu, kasus bivariat dalam suku-suku variabel x dan y memiliki bentuk


seperti berikut:

f(x,y) = ax2 + by2 + cxy + dx + ey + f

Pada bentuk ini, memiliki paling sedikit satu dari a, b, c tidak sama dengan nol, dan
suatu persamaan yang menetapkan fungsi ini sama dengan nol akan menghasilkan
irisan kerucut (lingkaran atau elips, parabola, atau hiperbola).

Secara umum, bisa terdapat sejumlah besar variabel sembarang, di mana kasus
yang menghasilkan permukaan disebut kuadrik, tetapi suku berderajat tertinggi
haruslah 2, seperti x2, xy, yz, dan seterusnya.
Itulah beberapa penjelasan tentang fungsi kuadrat yang perlu kamu pahami. Selain
itu, mungkin kamu juga perlu mengenali perbedaan fungsi kuadrat ini dengan
persamaan kuadrat.

2.Penggunaan Konsep Turunan dalam Menggambar Kurva


Polinomial
Grafik fungsi merupakan gambaran geometri dari sebuah fungsi. Adanya grafik ini,
memudahkan dalam menganalisis nilai fungsi, jenis fungsi, dan sebagainya. Untuk fungsi
polinom berderajat 1 (fungsi linear) dan fungsi polinom berderajat 2 (fungsi kuadrat), cara
menggambarnya tidak terlalu rumit, bisa hanya dengan beberapa langkah. Tetapi untuk
menggambar fungsi polinom berderajat lebih dari 2, membutuhkan bantuan konsep turunan.

Konsep turunan yang dipakai dalam membantu menggambar fungsi polinom ini adalah
mengenai fungsi naik, fungsi turun, titik ekstrim, dan jenis ekstrim. Berikut ini selengkapnya
pembahasan mengenai langkah-langkah menggambar grafik fungsi dengan bantuan konsep
turunan.

Langkah 1: Cari titik-titik penting berupa titik potong terhadap sumbu X, titik potong
terhadap sumbu Y, titik ekstrim, dan jenis titik ekstrimnya.

1. Titik potong grafik dengan sumbu-sumbu koordinat.


o Titik potong dengan sumbu X didapat jika y = 0.
o Titik potong dengan sumbu Y didapat jika x = 0.
2. Cari turunan pertama dan turunan kedua dari fungsi f, yaitu f'(x) dan f"(x). 
Dari turunan pertama dapat diperoleh:
o interval fungsi naik dan fungsi turun,
o titik ekstrim fungsi f.

Dari turunan kedua dapat diperoleh:

o interval fungsi cekung ke atas dan fungsi cekung ke bawah,


o titik belok fungsi.

Langkah 2, Gambarkan titik-titik yang didapat dari langkah 1 pada koordinat kartesius.

Langkah 3, Hubungkan titik-titik yang sudah digambar di koordinat kartesius dengan kurva
halus dengan memperhatikan kapan kurva naik dan turun, kapan cekung ke atas, dan kapan
kurva cekung ke bawah.

Contoh Soal 
Gambarlah sketsa kurva y=f(x)=4x3-8x2-3x+9.

Jawaban 
Untuk menyelesaikannya, mari kita gunakan langkah-langkah yang telah dibahas di atas.
Langkah 1 
Titik potong dengan sumbu Y, didapat jika x = 0. y=f(0)=4(0)3-8(0)2-3(0)+9=9 Titik
potongnya (0,9)

Titik potong dengan sumbu X, didapat jika y = 0. 


Berarti, 4x3-8x2-3x+9=0.

Untuk mendapatkan nilai x, gunakan teorema faktor yang telah dipelajari pada pokok
bahasan polinom/suku banyak. Akan didapat x = -1 atau x = 1,5.

Dengan demikian titik potong dengan sumbu X adalah (-1,0) dan (1,5;0)

Cari turunan pertama dan kedua. 


f'(x)=12x2-16x-3 
f''(x)=24x-16

Fungsi naik, fungsi turun, dan titik ekstrim. 


Fungsi f naik jika f'(x) > 0 
12x2 - 16x - 3 > 0 
(2x-3)(6x+1) > 0 
x < -1/6 atau x > 1,5

Fungsi f turun jika f'(x) < 0 


12x2 - 16x - 3 < 0 
(2x-3)(6x+1) < 0 
-1/6 < x < 1,5

Titik ekstrim diperoleh jika f'(x) = 0 


12x2 - 16x - 3 = 0 
(2x-3)(6x+1) = 0 
x = -1/6 atau x = 1,5

x = -1/6 dalam bentuk desimal bisa ditulis sebagai x = -0,17

Jenis stasioner dapat diperoleh dengan substitusi x ketika f'(x) = 0 ke f"(x). 


f"(-1/6) = 24(-1/6) - 16 = -20 < 0 
menurut uji turunan kedua, x = -1/6 mempunyai nilai balik maksimum. Nilai balik
maksimumnya diperoleh dengan substitusi nilai x ke fungsi awal 
f(-1/6) = 9 7/27 = 9,26

f"(1,5) = 24(1,5) - 16 = 20 > 0 


menurut uji turunan kedua, x = 1,5 mempunya nilai balik minimum. Nilai balik minimumnya
diperoleh dengan substitusi nilai x ke fungsi awal 
f(1,5) = 0

Kecekungan fungsi dan titik belok fungsi. 


Fungsi f cekung ke atas jika f"(x) > 0 
24x - 16 > 0 
24x > 16 
x > 2/3
Fungsi f cekung ke bawah jika f"(x) < 0 
24x - 16 < 0 
24x < 16 
x < 2/3

Titik belok fungsi f diperoleh jika f"(x) = 0 


24x - 16 = 0 
24x = 16 
x = 2/3 
f(2/3)=4 17/27 
Titik beloknya (2/3,4 17/27)

Langkah 2 
Gambarkan titik-titik yang diperoleh pada langkah 1 pada koordinat kartesius. Titik-titik
tersebut adalah sebagai berikut. 
(0,9), (-1,0), (1,5;0), (-1/6,9 7/27), dan (2/3,4 17/27)

Langkah 3 
Hubungkan titik-titik yang telah diletakan pada koordinat kartesius oleh kurva halus dengan
memperhatikan naik-turun dan kecekungannya, sehingga diperoleh grafik sebagai berikut.
Menggambar GrafikFungsi Polinomial
Fungsi polinomial di sini adalah fungsi dalam bentuk y = axn + bxn–1 + …  dengan n >
2

Untuk menggambar grafik fungsi polinomial dibutuhkan pemahaman terlebih


dahulu mengenai turunan atau diferensial

Langkah-langkah menggambar grafik fungsi polinomial:

1. Menentukan titik potong dengan sumbu-x (y = 0)


2. Menentukan titik potong dengan sumbu-y (x = 0)
3. Menentukan titik ekstrim dengan cara turunan (y’ = 0)

Berikut ini akan diberikan beberapa contoh gambar grafik fungsi polinomial.

Contoh 1:

Gambarlah grafik fungsi y = x4 – 4x2 – 5!

Titik potong dengan sumbu-x (y = 0):

x4 – 4x2 – 5 = 0

(x2 – 5)(x2 + 1) = 0

x2 – 5 = 0 atau x2 + 1 = 0

x2 = 5 atau x2 = –1

karena x2 = –1 tidak memenuhi untuk x bilangan Real, maka yang digunakan x2 =
5 → x = ±√5

Jadi, titik potong dengan sumbu-x: (√5, 0) dan (–√5, 0)

Titik potong dengan sumbu-y (x = 0):

y = 04 – 4(0)2 – 5 = –5

Jadi, titik potong dengan sumbu-y: (0, –5)

Titik ekstrim (y’ = 0)

y’ = 0

4x3 – 8x = 0

4x(x2 – 2) = 0

4x = 0 atau x2 – 2 = 0
x = 0 atau x = ±√2

Untuk x = 0 → y = 04 – 4(0)2 – 5 = –5

Untuk x = –√2 → y = (–√2)4 – 4(–√2)2 – 5 = 4 – 4(2) – 5 = –9

Untuk x = √2 → y = (√2)4 – 4(√2)2 – 5 = 4 – 4(2) – 5 = –9

Jadi, titik-titik ekstrimnya: (0,  –5), (–√2, –9), (√2, –9)

Sketsa:

Jika x = 1 → y’ = 4(1)3 – 8(1) = –4 (negatif)

Tanda positif dan negatif berselang-seling. Karena x = 1 hasilnya negatif, maka


antara 0 dan √2 diberi tanda negatif, antara –√2 dan 0 diberi tanda positif, di
sebelah kiri –√2 diberi tanda negatif, dan di sebelah kanan √2 diberi tanda positif.

Jika bertanda negatif, gambar garis turun, jika bertanda positif, gambar garis naik

Gambar Fungsi:

Contoh 2:
Gambarlah grafik fungsi y = 5x3 – 3x5!

Titik potong dengan sumbu-x (y = 0):

5x3 – 3x5 = 0

x3(5 – 3x2) = 0

x3 = 0 atau 5 – 3x2 = 0

x = 0 atau 3x2 = 5

x = 0 atau x = ±√(5/3)

Jadi, titik potong dengan sumbu-x: (0, 0), (–√(5/3), 0), (√(5/3), 0)

Titik potong dengan sumbu-y (x = 0):

y = 5(0)3 – 3(0)5 = 0

Jadi, titik potong dengan sumbu-y: (0, 0)

Titik ekstrim (y’ = 0):

y’ = 0

15x2 – 15x4 = 0

15x2(1 – x2) = 0

15x2 = 0 atau 1 – x2 = 0

Untuk 15x2 = 0 → x = ±0 (batas rangkap untuk x = 0)

Untuk 1 – x2 = 0

x2 = 1 → x = ±√1 = ± 1

x = 0 → y = 0

x = –1 → y = 5(–1)3 – 3(–1)5 = –5 + 3 = –2

x = 1 → y = 5(1)3 – 3(1)5 = 5 – 3 = 2

Jadi, titik-titik ekstrimnya: (0, 0), (–1, –2), (1, 2)

Sketsa:

Jika x = 10 → y’ = 15(10)2 – 15(10)4 = 1500 – 1500000 → hasilnya negatif


Karena 0 merupakan batas rangkap, maka tidak merubah tanda. Karena untuk x = 0
hasilnya negatif, di sebelah kanan 1 diberi tanda negatif, antara 0 dan 1 diberi tanda
positif, antara –1 dan 0 tandanya tetap positif, dan di sebelah kiri –1 diberi tanda

negatif.

Gambar Fungsi:

Contoh 3:

Gambarlah grafik fungsi y = x4 – x3!

Titik potong dengan sumbu-x (y = 0):

x4 –x3 = 0

x3(x – 1) = 0

x = 0 atau x – 1 = 0

x = 0 atau x = 1
Jadi, titik potong dengan sumbu-x: (0, 0), (1, 0)

Titik potong dengan sumbu-y (x = 0):

y = 04 – 03 = 0

Jadi, titik potong dengan sumbu-y: (0, 0)

Titik ekstrim (y’ = 0):

y’ = 0

4x3 – 3x2 = 0

x2(4x – 3) = 0

x2 = 0 atau 4x – 3 = 0

x = ±0 (batas rangkap) atau 4x = 3 → x = ¾

x = 0 → y = 0

x = ¾ → y = (¾)4 – (¾)3 = 81/256 – 27/64 = 81/256 – 108/256 = –27/256

Jadi, titik ekstrimnya: (0, 0), (3/4, –27/256)

Sketsa:

Jika x = 1 → y’ = 4(1)3 – 3(1)2 = 4 – 3 = 1 (positif)

Jadi, daerah di sebelah kanan ¾ bertanda positif, antara 0 hingga ¾ bertanda


negatif, dan di sebelah kiri 0 tandanya tetap negatif karena 0 merupakan batas
rangkap.

Gambar Fungsi:
Fungsi eksponensial adalah pemetaan bilangan real x ke a dengan bentuk umum:

f(x) = ax

f(x) = fungsi x

a = basis bilangan berpangkat, a∈R

x = pangkat, x adalah bilangan bulat positif

Contoh soal
Tentukanlah nilai fungsi berikut untuk x = 3 !

f(x) = 1x

f(x) = 2–x

f(x) = 31/x
Penyelesaian:
f(x) = 2–x
f(x) = 1x f(x) = 1/3x
–3
f(3) = 2
f(3) = 13 f(3) = 1/33
=1 = 1/23
= 1/27
  = 1/8  

Jadi nilai fungsi f(x) = 1x, f(x) = 2–x, f(x) = 1/3x  untuk x = 3 secara berurutan adalah
1, 1/8, dan 1/27.

3.Fungsi Eksponensial dan Grafiknya


Fungsi eksponensial adalah pemetaan bilangan real x ke a dengan ketentuan a >
0, a ≠ 1, x∈R. Fungsi Eksponensial dengan memiliki sifat diantaranya adalah
sebagai berikut:
 Kurva yang terletak di atas sumbu x yang berfungsi sebagai bilangan positif

 Grafik memotong tegak lurus sumbu y hanya di titik ( 0,1 ).

 Grafik yang menanjak pada bilangan x > 1

 Grafik yang menurun pada bilangan 0 < x < 1.

Contoh soal
Suatu bakteri dapat berkembang biak menjadi dua kali lipat dalam satu detik.
Tentukanlah bentuk fungsi, gambar dan sifatnya !

Penyelesaian:

Variabel bebas adalah waktu t dalam detik, sehingga

f(t) = 2t
Buat tabel waktu dan jumlah bakteri

t (waktu dalam detik) 0 1 2 3 4

n (jumlah bakteri) 1 2 4 8 16

Buatlah grafik antara waktu (detik) dan jumlah bakteri

Sifat fungsi eksponensial f(t) = 2t adalah


 Kurva yang terletak di atas sumbu x yang berfungsi sebagai bilangan positif

 Grafik memotong tegak lurus sumbu y hanya di titik ( 0,1 ).

 Grafik yang menanjak pada bilangan x > 1

Baca juga: Operasi Aljabar pada Fungsi


Bentuk Bilangan Eksponensial
Bilangan eksponensial adalah perkalian bilangan yang sama sehingga perkalian
tersebut dapat berulang dengan makna yang sama sebagai singkatan dari perkalian.
Jika a bilangan real dan x bilangan bulat positif, maka persaamaan eksponensial
merupakan hasil kali bilangan a sebanyak n faktor, dapat ditulis

ax = a × a × a × a × …. × a.

a = basis bilangan berpangkat

x = pangkat

Berikut adalah beberapa bentuk bilangan eksponensial :

Bilangan eksponensial nol


Bilangan eksponensial nol adalah suatu bilangan eksponensial
dengan a berpangkat nol dan bernilai sama dengan satu. Jika a bilangan real,
maka :

a0 = 1

Bilangan eksponensial negatif


Bilangan eksponensial negatif adalah suatu bilangan eksponensial
dengan a berpangkat negatif. Jika a bilangan real, a ≠ 0, dan x bilangan bulat
positif, maka :

a-x = (1/a)x

Bilangan eksponensial pecahan


Bilangan eksponensial pecahan adalah suatu bilangan eksponensial
dengan a berpangkat pecahan. Jika a bilangan real, a ≠ 0, dan x bilangan bulat
positif, maka:
 

Contoh soal
Ubahlah bilangan 1029/3, 16/128, 641/3 menjadi bentuk bilangan ekponensial yang
paling sederhana !

Penyelesaian:

1029/3 16/128 = 24/27

= 73.3/3 = 1/23 641/3 =

= 73 = 2-3 = 22

Jadi bentuk sederhana dari 1029/3, 16/128, 641/3 secara berurutan adalah bilangan
eksponensial 73, 2-3, dan 22.

Bentuk Persamaan Eksponensial


Persamaan eksponen adalah suatu persamaan yang pangkatnya, bilangan
pokoknya, atau keduanya  memuat suatu variabel. Ada pun bentuk-bentuk
persamaan eksponen yaitu :

Bentuk persamaan af(x) = 1
Jika a > 0 dan a ≠ 1, maka untuk menentukan himpunan penyelesaian bentuk
persamaan af(x) = 1 gunakan sifat :

af(x) = 1 ⇔f(x) = 0
Bentuk persamaan af(x) = ap atau af(x) = ag(x)
Jika a > 0 dan a ≠ 1, maka himpunan penyelesaian bentuk persamaan
eksponen af(x) = ap atau af(x) = ag(x) ditentukan dengan cara menyamakan pangkat
kedua ruas.

af(x) = ap ⇔ f(x) = p

af(x) = ag(x) ⇔ f(x) = g(x)

Bentuk Persamaan af(x) = bf(x)
Jika a ≠ b ; a dan b > 0 ; a dan b ≠ 1, maka himpunan penyelesaian persamaan
eksponen af(x) = bf(x)  dapat ditentukan dengan cara menyamakan f(x) dengan nol.

af(x) = bf(x) ⇔ f(x) = 0

Bentuk persamaan af(x) = bg(x)
Jika a ≤ b ; a dan b > 0 ; a dan b ≠ 1, dan f(x) ≠ g(x) maka, himpunan penyelesaian
untuk bentuk persamaan eksponen af(x) = bg(x) dengan melogaritmakan kedua ruas.

af(x) = bg(x)⇔ log af(x) = log bg(x)

Bentuk Persamaan A[af(x)]² + B[af(x)]+ C = 0


Penyelesaian persamaan eksponen untuk bentuk  persamaan kuadrat A[af(x)]² +
B[af(x)]+ C = 0 dengan memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna atau rumus
abc.

Bentuk persamaan f(x)g(x) = 1
Penyelesaikan persamaan eksponen dengan bentuk f(x)g(x) = 1 adalah :
Pertama f(x) = 1 karena bilangan satu dipangkatkan berapapun nilainya adalah
satu.

Kedua f(x) = -1 untuk f(x) ≠ g(x) dengan ketentuan g(x) adalah bilangan genap


positif karena minus satu dipangkatkan bilangan genap adalah satu.

Ketiga  g(x) = 0 untuk f(x) ≠ g(x) karena bilangan berpangkat berapun


dipangkatkan nol adalah satu.

Bentuk persamaan f(x)g(x) = f(x)h(x)
Himpunan penyelesaian bentuk eksponen f(x)g(x) = f(x)h(x) adalah :

Pertama g(x) = h(x) karena bilangan pokoknya sama, maka pangkatnya harus sama.

Kedua f(x) = 1 untuk g(x) ≠ h(x) karena bilangan satu dipangkatkan berapapun


nilainya adalah satu.

Ketiga f(x) = -1 untuk g(x) ≠ h(x) dengan ketentuan g(x) dan h(x) harus sama-sama


merupakan bilangan genap atau ganjil karena bilangan minus satu dipangkatkan
genap sama dengan satu atau bilangan minus satu dipangkatkan ganjil sama
dengan minus satu.

Keempat f(x) = 0 untuk g(x) ≠ h(x) dengan ketentuan g(x) > 0 dan h(x) > 0 karena


nol dipangkatkan bilangan positif adalah sama dengan nol.

Bentuk persamaan f(x)g(x) = h(x)g(x)
Himpunan penyelesaian bentuk eksponen f(x)g(x) = h(x)g(x) adalah :

Pertama f(x) = h(x) karena pangkatnya sama, maka bilangan pokoknya harus sama.

Kedua g(x) = 0 untuk f(x) ≠ h(x), f(x) ≠ 0 dan h(x) ≠ 0 karena bilangan real


berapapun selain nol dipangkatkan nol adalah satu.

Contoh soal
Tentukan himpunan penyelesaian untuk persamaan eksponensial berikut !

7x  = 1

2x = 16

3x = 37x-1; 1x = -1x

[9x] –2[3x] + 1 = 0

2x1-x = 1; 2x1-x = 2xx+3

2x1-x = (4-x)1-x

Penyelesaian:

2x = 16 3x = 37x-1


7x  = 1
2x = 24 x = 7x-1
x = 0
x = 4 1 = 6x 1x = -1x
 
Jadi himpunan untuk x = 1/6 x adalah bilangan bulat
Jadi himpunan untuk persamaan genap karena minus satu
persamaan eksponensial eksponensial 2x = 16 dipangkatkan angka genap
7x  = 1 adalah x = 0. adalah x = 4. Jadi himpunan untuk adalah satu.
persamaan
eksponensial 3x = 37x-
    1 
adalah x = 1/6. Jadi himpunan untuk
persamaan eksponensial
1x = -1x  adalah x ∈bilangan
      bulat genap.

[9x] –2[3x] + 1 = 0 2x1-x = 1 2x1-x = 2xx+3 2x1-x = (4-x)1-x

[3x]² -2[3x]+ 1 = 0 2x/(2x)x = 1 1-x = x+3 2x = 4 – x

([3x] -1)([3x]-1) 2x = (2x)x -2 = 2x 3x = 4

3x = 1 x = 1 x = -1 x = 4/3


atau

x = 0 2x1-x = 1 Jadi himpunan untuk Jadi himpunan untuk


persamaan persamaan eksponensial
eksponensial 2x1-x = 2x1-x = (4-x)1-x  adalah x =
Jadi himpunan untuk 1-x = 0 2xx+3 adalah x = -1. 4/3.
persamaan eksponensial
[9x] –2[3x] + 1 = 0
adalah x = 0. x = 1    

  Jadi himpunan untuk    


persamaan
eksponensial 2x1-x = 1
  adalah x = 1.    

Sifat-Sifat Bilangan Eksponensial


Jika a bilangan real, a ≠ 0, m  dan n bilangan bulat positif, maka

am×an = am+n

am/an = am-n

(am)n = amn

am/n = (a1/n)m

a1/m = p à pm = a

Jika a bilangan real, a > 0, p/n, p/q  dan m/n adalah bilangan pecahan n ≠ 0, maka


(am/n)(ap/n) = a(m+p)/n

(am/n)(ap/q) = am/n  + p/q

Jika a bilangan real, a > 0, p/q adalah bilangan pecahan q ≠ 0, q ≥ 2, maka


Contoh soal

Sifat Bilangan Eksponensial Pada


Operasi Bentuk Akar
Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk
akar
Jika p, q, dan r  adalah bilangan real, r ≥ 0, dengan bentuk akar yang mempunyai
eksponen dan basis sama maka berlaku sifat-sifat:

Operasi pekalian dan pembagian bentuk akar


Jika a, b, c, d bilangan real, a  > 0, c > 0, d  > 0, maka berlaku sifat-sifat :
Merasionalkan penyebut bentuk akar

Contoh soal
Tentukanlah nilai dari

Anda mungkin juga menyukai