TURUNAN TRIGONOMETRI
Andaikan S adalah daerah asal f yang memuat titik c, kota katakan bahwa:
(i) f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S
(ii) f(c) adalah nilai minumum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S
Contoh:
Jawab:
y = f(x) = x3 + 3x2 – 24x
f'(x) = 3x2 + 6x -24
3x2 + 6x -24 = 0
(3x+12) (x-2) = 0
x = -4 atau x = 2
Masukkan ke fungsi:
f(-4) = (-4)3 + 3(-4)2 -24(-4) = -64 + 48 + 96 = 80 (nilai maksimum)
f(2) = 23 + 3(2)2 – 24(2) = 8 + 12 – 24 = -8 (nilai minimum)
2. Kemonotonan Fungsi
Suatu fungsi dapat mengalami monoton naik atau monoton turun pada interval
tertentu. Kemonotonan suatu fungsi pada interval tertentu dapat diketahui
berdasarkan turunannya. Suatu fungsi monoton naik jika turunan fungsi pada
interval tersebut lebih besar dari 0.
Definisi Monoton
Suatu fungsi dikatakan monoton naik pada interval I jika
untuk semua x1<x2 berlaku f(x1) < f(x1)
Teorema Kemonotonan
Suatu fungsi dikatakan monoton naik pada interval I jika
f'(x) > 0 untuk semua x pada interval I
Jawaban :
y = 3 sin x
y' = 3 cos x
m = f'(0) = 3 cos 0 = 3 × 1 = 3
y – 0 = 3(x – 0)
y = 3x
4. Kecekungan Kurva
Karakteristik suatu fungsi yang naik atau turun dapat kita gunakan untuk
mendeskripsikan grafik fungsi tersebut. Selain itu, apabila kita tahu dimana letak
selang yang membuat f’ naik atau turun maka kita dapat menentukan di mana grafik
fungsi f akan cekung ke atas atau cekung ke bawah.
Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. Jika grafik f cekung ke atas
pada I, maka grafik f berada di atas semua garis singgungnya pada selang
tersebut. (Lihat gambar (a) di bawah).
Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. Jika grafik f cekung ke bawah
pada I, maka grafik f berada di bawah semua garis singgungnya pada selang
tersebut. (Lihat gambar (b) di bawah).
Contoh:
Turun pada selang tersebut. Demikian pula, grafik f akan cekung ke atas pada
selang (0, ∞) karena f ’ naik pada selang tersebut. Perhatikan gambar di bawah.