Anda di halaman 1dari 5

APLIKASI TURUNAN

A. Definisi
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk menyatakan
hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau beberapa variabel bebas
lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang
bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac Newton
(1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz
(1646 - 1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan
kembali kalkulus. Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa
cabang ilmu pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu yang
utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Pembahasan
• Maksimum dan Minimum
Misalkan kita mengetahui fungsi f dan domain (daerah asal) S seperti pada Gambar A.
maka kita akan menentukan f memiliki nilai maksimum atau minimum pada S. Anggap saja
bahwa nilai-nilai tersebut ada dan ingin mengetahui lebih lanjut dimana dalam S nilai-nilai
itu berada. Pada akhirnya kita dapat menentukan nilai-nilai maksimum dan minimum.
Definisi :
Andaikan S, daerah asal f , memuat titik C, kita katakana bahwa:
i. f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c)≥f(x) untuk semua x di S
ii. f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c)≤f(x) untuk semua x di S
iii. f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau
minimum
Teorema A (Teorema Eksistensi Maks-Min)
Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], maka f mencapai nilai maksimum dan nilai
minimum.
Terjadinya Nilai-Nilai Ekstrim :
Biasanya fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan akan mempunyai
suatu selang I sebagai daerah asalnya. Tetapi selang ini boleh berupa sebarang dan sembilan
tipe yang dibahas 1.3. beberapa dari selang ini memuat titk-titik ujung; beberapa tidak.
Misalnya I = [a,b] memuat titik-titik ujung dua-duanya; (a,b) hanya memuat titik ujung kiri;
(a,b) tidak memuat titk ujung satupun. Nilai-nilai ekstrim sebuah fungsi yan didefinisikan
pada selang tertutup sering kali terjadi pada titik-titik ujung. (Lihat Gambar B)
Jika c sebuah titik pada mana f’(c) = 0 disebut c titik stasioner. Pada titik stasioner,
grafik f mendatar karena garis singgung mendatar. Nilai-nilai ekstrim terjadi pada titik-titik
stasioner. (Gambar C )
Jika c adalah titik dalam dari I dimana f’ tidak ada, disebut c titik singular.
Grafik f mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal. Nilai-nilai ekstrim dapat terjadi
pada titik-titik singular. (Gambar D) walaupun dalam masalah-masalah praktis sangat langka.
Teorema B (Teorema titik kritis)
Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f(c) adalah titik
ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis, yakni c berupa salah satu :
i. titik ujung I
ii. titik stasioner dari f (f’(c) = 0)
iii. titik singular dari f (f’ (c) tidak ada)
Mengingat teorema A dan B, untuk menghitung nilai maksimum atau nilai minimum
suatu fungsi kontinu f pada selang tertutup I .
• Langkah 1 : Carilah titik-titik kritis dari f pada I
• Langkah 2 : hitunglah f pada setiap titik kritis, yang terbesar adalah nilai maksimum
dan yang terkecil adalah nilai minimum.

Soal :
Carilah nilai- nilai maksimum dan minimum dari f(x) = x2 + 4x pada [-3, 1]

Penyelesaian:

Menurunkan fungsinya f’(x) = 2x + 4


Kemudian mencari titik kritis f’(x) = 0
2x + 4 = 0
X = -2
Berarti titik-titik kritis yang di dapat -3, -2, 1 maka :
f(-3) = -3
f(-2) = -4
f(1) = 5
Jadi nilai maksimum adalah 5 (dicapai pada 1) dan nilai minimum adalah -4 (dicapai pada -2)

• Kemonotonan dan Kecekungan


Definisi :
Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup atau tak satupun). Kita katakan
bahwa :
iv. f adalah naik pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan
x2 dalam I, x1 < x2 → f(x1) < f(x2)
v. f adalah turun pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan
x2 dalam I, x1 > x2 → f(x1) > f(x2)
vi. f monoton murni pada I jika ia naik pada I atau turun pada I

Teorema A
(Teorema Kemonotonan). Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat dideferensialkan
pada setiap titik dalam dari I
i. Jika f’(x) > 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f naik pada I
ii. Jika f’(x) < 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f turun pada I
Turunan Pertama dan Kemonotonan
Ingat kembali bahwa turunan pertama f’(x) memberi kita kemiringan dari garis
singgung f dititik x, kemudian jika f’(x) > 0, garis singgung naik ke kanan, serupa, jika f’(x) <
0, garis singgung jatuh ke kanan. (Gambar A)

Turunan Kedua dan Kecekungan


Sebuah fungsi mungkin naik dan tetap mempunyai grafik yang sangat bergoyang
(Gambar B), maka kita perlu mempelajari bagaimana garis singgung berliku saat kita
bergerak sepanjang grafik dari kiri ke kanan. Jika secara tetap berlawanan arah putaran jarum
jam, kita katakan bahwa grafik cekung ke atas, jika garis singgung berliku searah jarum jam,
grafik cekung ke bawah
Definisi:
Andaikan f terdeferensial pada selang terbuka I = (a,b). jika f’ naik pada I, f (dan
grafiknya) cekung ke atas disana; jika f’ turun pada I, f cekung ke bawah pada I.
Teorema B
(Teorema kecekungan). Andaikan f terdeferensial dua kali pada selang terbuka (a,b).
i.Jika f’’(x) > 0 ntuk semua x dalam (a,b) maka f cekung ke atas pada(a,b)
ii. Jika f’’(x) < 0 ntuk semua x dalam (a,b) maka f cekung ke bawah pada(a,b)
Titik Balik
Andaikan f kontinu di c, kita sebut (c,f(c)) suatu titik balik dari grafik f jika f cekung
ke atas pada satu sisi dan cekung ke bawah pada sisi lainnya dari c. grafik dalam Gambar C
menunjukkan sejumlah kemungkinan.
Gambar
soal :
Jika f(x) = x3 + 6x2 + 9x + 3 cari dimana f naik dan dimana turun?
Penyelesaian:
Mencari turunan f
f’(x) = 3x2 + 12x + 9
= 3 (x2 + 4x + 3)
= 3 (x+3)(X+1)
Kita perlu menentukan (x +3) (x +1) > 0 dan (x +3) (x + 1) < 0 terdapat titik pemisah -
3 dan -1, membagi sumbu x atas tiga selang ( -∞, -3), (-3, -1) dan (-1, ∞). Dengan memakai
titik uji -4, -2, 0 didapat f `(x) > 0 pada pertama dan akhir selang dan f `(x) < 0 pada selang
tengah.
Jadi, f naik pada (-∞, -3] dan [-1, ∞) dan turun pada [-3, -1]
Grafik
f(-3) = 3
f(-1) = -1
f(0) = 3
Nilai Maksimum dan Minimum Lokal
Definisi
Andaikan S daerah asal dari f mengandung titik c. Kita katakana bahwa
i. f(c) adalah suatu nilai maksimum lokal dari f jika terdapat sebuah interval (a,b) yang
berisi c sehingga f(c) adalah nilai maksimum dari f pada (a,b) ∩ S
ii. f(c) adalah suatu nilai minimum lokal dari f jika terdapat sebuah interval (a,b) yang
berisi c sehingga f(c) adalah nilai minimum dari f pada (a,b) ∩ S
iii. f(c) adalah suatu nilai ekstrim lokal local dari f jika kedua-duanya adalah sebuah nilai
maksimum local atau sebuah nilai minimum local.
Teorema
Andaikan f kontinu pada selang buka (a,b) yang memuat titik kritis c
i. Jika f ‘(x) > 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f ‘(x) > 0 untuk semua x dalam (c,b)
maka f(c) adalah nilai maksimum lokal f
ii. Jika f ‘(x) < 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f ‘(x) > 0 untuk semua x dalam (c,b)
maka f(c) adalah nilai minimum lokal f
iii. Jika f ‘(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c) bukan nilai ekstrim local f

Teorema : Uji Turunan Kedua


Andaikan f ’ dan f “ ada pada setiap titik selang buka (a,b) yang memuat c, dan andaikan
f’(c) = 0
i. Jika f ”(x) < 0 maka f(c) adalah nilai maksimum local f
ii. Jika f ”(x) > 0 maka f(c) adalah nilai minimum local f

. Aplikasi Turunan dalam Berbagai Bidang Dalam Bidang Matematika


1. Tentukan ukuran persegi panjang yang dapat dibuat dari kawat sepanjang 100 cm agar
luasnya maksimum !
Jawab
Misal panjang persegi panjang = y, lebar persegi panjang = x
Luas = L = x . y
Karena 2x + 2y = 100 à y = 50 – x
Sehingga, L =x.y
= x (50 – x)
= 50x – x2 , 0 ≤ x ≤ 50
L’(x) = 50 – 2x
x = 25
Karena L”(x) = -2 < 0, maka di x = 25 maksimum.
Karena L(0) = 0, L(25) = 625, L(50) = 0 à agar luas maksimum maka haruslah
x = 25 dan y = 25
Dalam Bidang Fisika
Sebuah roket yang diluncurkan vertikal diamati dari menara kontrol yang berjarak 3
km dari tempat peluncuran. Tentukan kecepatan vertikal roket pada saat jaraknya dari tempat
peluncuran 5 km dan dan jarak ini bertambah dengan kecepatan 5000 km/jam
Jawab
Misal ketinggian roket y dan jarak dari menara z
Diketahui
= 5000 Saat z = 5000
Dengan menggunakan dalil Pythagoras diperoleh
y2 + 9 = z2
Pada saat z = 5 maka y = 4
Dengan menggunakan turunan fungsi implisit didapatkan
2y = 2z
Dengan mensubstitusikan y = 4, z = 5 dan = 5000 maka diperoleh
2y = 2z
ó 2 (4) = 2 (5) (5000)
ó 8 = 50.000
ó = 50.000/8
ó = 6250
Sehingga kecepatan vertikal roket = = 6250 km/jam

Daftar Pustaka

http://dwimentari40.blogspot.com/2012/05/makalah-matematika-aplikasi-
turunan.html

http://sebutsajaintan.blogspot.com/2013/10/makalah-aplikasi-turunan.html

Anda mungkin juga menyukai