RPL PAGI 3 A
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aplikasi
Turunan”. Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus. Dengan adanya
makalah ini, kami berharap agar pembaca dapat lebih mengenal dan memahami tentang
aplikasi turunan, dan agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan dan pengayakan yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Demikian makalah ini kami perbuat, semoga bermanfaat bagi pembaca dan kami
mohon maaf jika ada tulisan serta pembahasan yang kurang dipahami karena kami menyadari
pembuatan makalah ini belum sepenuhnya benar. Oleh karena itu kritik dan saran sangat
berguna bagi kami untuk memperbaiki pembuatan makalah yang akan datang. Atas perhatian
pembaca kami ucapkan terimakasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk menyatakan
hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau beberapa variabel bebas
lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang
bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac Newton
(1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646
- 1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan kembali
kalkulus. Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa cabang ilmu
pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu yang utama dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Apa saja apliksi turunan yang ada dalam ilmu matematika, cabang imu lain atau
dalam kehidupan sehari-hari?
1.3. Tujuan
Misalkan kita mengetahui fungsi f dan domain (daerah asal) S seperti pada Gambar A.
maka kita akan menentukan f memiliki nilai maksimum atau minimum pada S. Anggap saja
bahwa nilai-nilai tersebut ada dan ingin mengetahui lebih lanjut dimana dalam S nilai-nilai itu
berada. Pada akhirnya kita dapat menentukan nilai-nilai maksimum dan minimum.
Definisi :
Andaikan S, daerah asal f , memuat titik C, kita katakana bahwa:
Misalkan f : D → R dan c є D. Nilai f(c) disebut nilai maksimum apabila f(c) ≥ f(x) untuk
setiap x є D.
Nilai f(c) disebut nilai minimum apabila f(c) ≤ f(x)
untuk setiap x є D. Nilai maksimum atau minimum disebut nilai ekstrim.
Contoh 1. Misalkan f(x) = x2, x є [-1,2]. Nilai maksimumnya adalah 4 [= f(2)], sedangkan
nilai minimumnya adalah 0
[= f(0)]. Perhatikan grafiknya.
Teorema Eksistensi dan Nilai Ekstrim
Jika f kontinu pada [a,b], maka f akan mencapai nilaimaksimum dan minimum pada
[a,b].Teorema ini mengatakan bahwa kekontinuan merupakan syarat cukup bagi eksistensi
nilai ekstrim.Fungsi pada Contoh 1, misalnya, merupakan fungsi yang kontinu pada [-1,2] dan
fungsi ini mempunyai nilai maksimum dan minimum pada [-1,2].
Fungsi yang tidak kontinu mungkin saja mempunyai nilai ekstrim. Sebagai contoh, fungsi yang
didefinisikan sebagai berikut :
Biasanya fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan akan mempunyai
suatu selang I sebagai daerah asalnya. Tetapi selang ini boleh berupa sebarang dan sembilan
tipe yang dibahas 1.3. beberapa dari selang ini memuat titk-titik ujung; beberapa tidak.
Misalnya I = [a,b] memuat titik-titik ujung dua-duanya; (a,b) hanya memuat titik ujung kiri;
(a,b) tidak memuat titk ujung satupun. Nilai-nilai ekstrim sebuah fungsi yan didefinisikan pada
selang tertutup sering kali terjadi pada titik-titik ujung.
Jika c sebuah titik pada mana f’(c) = 0 disebut c titik stasioner. Pada titik stasioner,
grafik f mendatar karena garis singgung mendatar. Nilai-nilai ekstrim terjadi pada titik-titik
stasioner.
Jika c adalah titik dalam dari I dimana f’ tidak ada, disebut c titik singular.
Grafik f mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal. Nilai-nilai ekstrim dapat terjadi pada
titik-titik singular. Walaupun dalam masalah-masalah praktis sangat langka.
Contoh 2.
Tentukan nilai maksimum dan minimum fungsi f(x) = -2x3 + 3x2 + 1 pada [-1,2].
Jawab:
Turunan f adalah f ’(x) = -6x2 + 6x = 6x(1 – x).
Jadi titik stasionernya adalah 0 dan 1, sedangkan titik singularnya tidak ada. Dengan demikian
terdapat 4 titik kritis,yakni -1, 0, 1, dan 2 (dua titik ujung selang dan dua titikstasioner).
Sekarang bandingkan nilai f di titik-titik kritis tersebut:
f(-1) = 6, f(0) = 1, f(1) = 2, f(2) = -3.
Menurut Teorema Lokasi Titik Ekstrim, f mesti mencapai nilaimaksimum 6 (di -1) dan
minimum -3 (di 2).
2.Kemonotonan dan Kecekungan
Fungsi f dikatakan naik pada I apabila untuk setiap x, y є I dengan x < y berlaku f(x) <
f(y).Fungsi f dikatakan turun pada I apabila untuk setiap x, y є I dengan x < y berlaku f(x) >
f(y).Fungsi f dikatakan monoton pada I apabila f naik atau turun pada I.
Teorema 3.
Misalkan f kontinu dan mempunyai turunan pada I.
Jika f ’(x) > 0 untuk setiap x є I,maka f naik pada I. Jika f ’(x) < 0 untuk setiap xє I, maka f
turun pada I.
Contoh 3.
Diketahui f(x) = x3 – 12x. Kita hitung turunannya:
f ’(x) = 3x2 – 12 = 3(x – 2)(x + 2).
Periksa tanda f ’(x) pada garis bilangan real:
Menurut teorema di atas, f naik pada (-∞,-2) dan juga pada (2,∞); dan turun pada (-2,2).
Misalkan f mempunyai turunan kedua pada I. Jika f ’’(x) > 0 untuk setiap x є I, maka grafik
fungsi f cekung ke atas pada I. Jika f ’’(x) < 0 untuk setiap x є I, maka grafik fungsi f cekung
ke bawah pada I.
Contoh 4.
Diketahui f(x) = x3 – 12x. Maka, f ’(x) =3x2 – 12 dan f ’’(x) = 6x. Periksa tanda f ’’(x):
Menurut Teorema di atas, grafik fungsi f cekung ke atas pada (0,∞) dan cekung ke bawah
pada (-∞,0).
Pada contoh sebelumnya, (0,0) merupakan satu-satunya titik belok f(x) = x3 – 12x .
Titik Balik
Andaikan f kontinu di c, kita sebut (c,f(c)) suatu titik balik dari grafik f jika f cekung ke
atas pada satu sisi dan cekung ke bawah pada sisi lainnya dari c. grafik dalam Gambar C
menunjukkan sejumlah kemungkinan.
Gambar
soal :
Jika f(x) = x3 + 6x2 + 9x + 3 cari dimana f naik dan dimana turun?
Penyelesaian:
Mencari turunan f
f’(x) = 3x2 + 12x + 9
= 3 (x2 + 4x + 3)
= 3 (x+3)(X+1)
Kita perlu menentukan (x +3) (x +1) > 0 dan (x +3) (x + 1) < 0 terdapat titik pemisah -3 dan -
1, membagi sumbu x atas tiga selang ( -∞, -3), (-3, -1) dan (-1, ∞). Dengan memakai titik uji -
4, -2, 0 didapat f `(x) > 0 pada pertama dan akhir selang dan f `(x) < 0 pada selang tengah.
Jadi, f naik pada (-∞, -3] dan [-1, ∞) dan turun pada [-3, -1]
Grafik
f(-3) = 3
f(-1) = -1
f(0) = 3
Nilai f(c) disebut nilai maksimum [minimum] lokal f apabila f(c) ≥ f(x) [f(c) ≤ f(x)] di sekitar
c.Nilai maksimum/minimum lokal disebut nilai ekstrim lokal.
Menurut Uji Turunan Pertama, f(-2) merupakan nilai maksimum lokal dan f(2) merupakan
nilai
minimum lokal, sesuai dengan yang kita lihat pada grafiknya.
Contoh 7.
Tentukan titik pada lingkaran x2 + y2 = 1 yang terdekat ke titik P(1,2).
Jawab:
Misalkan s menyatakan jarak titik (x,y) pada lingkaran x2 + y2 = 1 ke titik P(1,2), yakni
Dengan memeriksa tanda dD/dx di sekitar 1/√5,kita simpulkan bahwa D mencapai minimum
di x =1/√5.Jadi titik terdekat ke P(1,2) adalah (1/√5,2/√5).
Kita telah melihat bagaimana informasi tentang kemonotonan dan kecekungan dapat dipakai
untuk menggambar grafik fungsi f(x) = x3 – 12x.
Berikut adalah sebuah contoh lainnya.
Daerah asal f adalah [0,∞) dan daerah hasilnya juga [0,∞), sehingga grafiknya akan terletak di
kuadran pertama. Titik potong dengan sumbu x adalah 0 dan 5, sedangkan titik potong dengan
sumbu y adalah 0. Untuk x > 0, turunan pertama f adalah
Menggunakan rumus akar persamaan kuadrat, kita dapatkan f ’’(x) = 0 ketika x = 1 + 2√6/3 ≈
2,6.
Di kiri 2,6, f ’’(x) < 0, shg grafiknya cekung ke bawah;sedangkan di kanan 2,6, f ’’(x) > 0,
sehingga grafiknyacekung ke atas. (2,6;f(2,6)) merupakan titik belok.
Dengan semua informasi ini, kita dapat menggambar grafik fungsi f(x) = √x.(x – 5)2 sebagai
berikut:
Contoh Soal :
Diketahui f(x) = x2, x є [0,1]. Hitung nilai rata-rata f dan tentukan c є (0,1) sedemikian
sehingga f ’(c) sama dengan nilai rata-rata f.
Jawab:
Nilai rata-rata f pada [0,1] adalah[f(1) – f(0)]/(1 – 0) = 1.
Sementara itu f ’(x) = 2x = 1 jika dan hanya jikax = 1/2
Jadi c = . adalah bilangan yang kita cari.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat dijelaskan atau disimpulkan penggunaan turunan sebagai
berikut :
1. Maksimum dan Minimum
2. Kemonotonan dan Kecekungan
3. Maksimum dan Minimum Lokal
4. Masalah Maksimum dan Minimum
5. Menggambar Grafik Fungsi
6. Teorema Nilai Rata-Rata
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus
adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan
aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya.
Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta
dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan
limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
DAFTAR PUSTAKA
http://nengintanmsari.wordpress.com/2009/03/15/penggunaan-turunan/ (diakses
tanggal 22 April 2012)