Anda di halaman 1dari 11

TURUNAN FUNGSI

Disusun oleh :
Ahmad Sofyan
231011403231

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, pengetahuan terus berkembang sehingga lebih


kompleks sehingga memicu para pelajar untuk lebih meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologinya. Matematika merupakan Ilmu pasti, yang tidak berubah dari dahulu hingga
sampai saat ini bahkan terus berkembang.
Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan.
Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun
kebenaran melalui metode deduksi yang ketat diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-
definisi yang bersesuaian. Matematika selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu
dan berkembangnya zaman. Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting
di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu
sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang
melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain.
Salah satu materi dalam matematika adalah materi turunan, materi turunan dalam matematika
mulai dipelajari sejak Sekolah Menengah Atas atau SMA.
Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai bagian
utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 1642 –
1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646 –
1716 ), ahli matematika bangsa Jerman.
Turunan merupakan salah satu dasar atau fondasi dalam analisis sehingga penguasaan
terhadap berbagai konsep dan prinsip turunan fungsi dapat membantu dalam memecahkan
suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu fungsi dapat dianalisis berdasarkan
ide naik atau turun, keoptimalan, dan titik beloknya dengan menggunakan konsep turunan.
Pada bagian berikut, kita akan mencoba mengamati berbagai permasalahan nyata dan
mempelajari beberapa kasus dan contoh untuk menemukan konsep turunan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai laju perubahan. Laju perubahan erat
kaitannya dengan kecepatan. Pada pembahasan berikut, penulis terfokus pada subbab turunan
fungsi.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian turunan fungsi ?


2. Bagaimanakah konsep turunan fungsi ?
3. Apa saja aturan-aturan pencarian turunan fungsi ?
4. Bagaimana sifat-sifat Turunan fungsi ?
5. Bagaimana penggunaan turunan fungsi ?

1.3. Tujuan
Menjelaskan pengertian Turunan Fungsi, konsep Turunan Fungsi, menjelaskan aturan -aturan
pencarian turunan dengan menggunakan berbagai teorema – teorema yang ada, dan
menjelaskan sekaligus membuktikan sifat-sifat fungsi berdasarkan konsep yang ada serta
menjelaskan penggunaan turunan fungsi.

1.4. Manfaat
Dapat mengetahui pengertian Turunan Fungsi , konsep Turunan Fungsi mampu mengerti dan
memahami aturan – aturan pencarian turunan dengan menggunakan berbagai teorema –
teorema yang ada, sifat-sifat fungsi, penggunaan turunan fungsi. Serta dapat memperluas
wawasan bagi penulis maupun pembaca makalah ini.
BAB II
ISI

2.1. Uraian Materi


Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi menjadi yang mempunyai nilai tidak beraturan.
Limit ini disebut turunan atau diferensial dari f(x) pada x = a. Jika f(x) adalah suatu fungsi
yang kontinu pada selang - berlaku = (turunan pertama dari ).
Jika nilai limitnya ada, fungsi dikatakan diferensiabel di , dan disebut fungsi turunan dari .
Turunan dari sering kali ditulis dengan . Notasi dari juga dapat ditulis: .
Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan satu (atau beberapa) fungsi
yang tak diketahui. Meskipun persamaan seperti itu seharusnya disebut “Persamaan
Turunan”, namun istilah “persamaan diferensial” (aequatio differentialis) yang diperkenalkan
oleh Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) pada tahun 1676 sudah umum digunakan.
Sebagai contoh, persamaan diferensial dapat ditulis dalam bentuk ;

Aturan Rantai Turunan Fungsi


Jika fungsi y = (f ∘ g)(x) = f (g(x)) = f(u)y, dengan u = g(x) maka turunan fungsi
komposisi (f ∘ g)(x) ditentukan oleh (f ∘ g)′(x) = f′(g(x)).g′(x)(f∘g)′(x) = f′(g(x)).g′(x)
Sebagai contoh carilah turunan dari f(x) = (2x+3)2. Tentu saja kita bisa menjabarkan fungsi
f(x) di atas menjadi f(x) = 4x2+12x+9 sehingga f′(x)=8x+12.
Dengan dalil rantai turunan di atas bisa kita lakukan dengan menganggap u(x) =
2x+3 sehingga f(x) = u(x)2 maka f′(x) = 2(u(x))1.u′(x) = 2(2x+3).2 = 8x+12
Itu adalah salah satu penerapan dalil rantai yang paling sering ketemu dan dituliskan sbb:
Jika f(x)=(u(x))n maka f′(x)= nu(x)n−1.u′(x)
PENGGUNAAN TURUNAN
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG DAN GARIS NORMAL SUATU KURVA
Gradien Garis disimbolkan dengan mm dimana :
· gradien pada persamaan garis y = mx + cy = mx + c adalah m
· gradien pada persamaan garis ax + by = cax + by = c adalah m = −abm = −ab
· gradien jika diketahui dua titik (x1,y1)(x1,y1) dan (x2,y2)
(x2,y2) adalah m = y2 − y1x2 − x1m = y2 − y1x2 − x1
Gradien dua garis lurus :
· yang saling sejajar maka m1= m2 m1 = m2
· yang saling tegak lurus maka m1 m2 =− 1. m1 m2 =−1
Persamaan Garis Lurus :
· Jika diketahui satu titik (x1,y1)(x1,y1) dan gradien m, maka persamaan garisnya :
y−y1 =m y− y1 = m(x−x1)
· Jika diketahui dua titik (x1,y1)(x1,y1) dan (x2,y2)(x2,y2) maka persamaan garisnya :
· Perhatikan Gambar Grafik fungsi y = f(x)
Kemiringan (gradien) garis singgung kurva y = f(x) di titik A(a,f(a)) adalah
Persamaan garis lurus yang melalui titik (x1,y1)(x1,y1) dengan gradien m adalah y−
y1 = m(x−x1) sehingga Persamaan Garis Singgung di titik (a,f(a))(a,f(a)) pada
kurva adalah y − f (a) = f′(a)(x−a)
MAKSIMUM DAN MINIMUM
Andaikan fungsi f dengan domain S, untuk menentukan nilai maksimum dan minimum, yaitu
1. Menentukan apakah f memiliki nilai maksimum atau minimum pada S.
2. Anggap bahwa nilai itu ada.
3. Menentukan nilai maksimum dan minimum.
Adapun definisi formal untuk menentukan nilai maksimum dan minimum adalah sebagai
berikut :
Definisi : Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c, kita katakan bahwa :
i. f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ³ f(x) untuk semua x di S;
ii. f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) £ f(x) untuk semua x di S;
iii. f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau nilai
minimum.
Akan tetapi, tidak semua fungsi bisa mencapai nilai maksimum dan nilai minimum, akan
tetapi f harus kontinu dan himpunan S harus berupa selang tertutup sebagaimana teorema
berikut :
Teorema A : (Teorema Eksistensi Maks-Min). Jika f kontinu pada selang tertutup [a, b], maka
f mencapai nilai maksimum dan minimum. Titik-titik kunci dari teori maksimum dan
minimum terdiri dari tiga jenis titik, yaitu titik ujung, titik stasioner, dan titik singular.
Kemudian yang disebut titik kritis fungsi yaitu sebarang titik dalam daerah asal fungsi yang
termasuk salah satu dari tiga tipe titik kunci di atas.
Teorema B (Teorema Titik Kritis). Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik
c. Jika f(c) adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis; yakni c berupa salah satu :
i. titik ujung dari I.;
ii. titik stasioner dari f(f’(c) = 0);
iii. titik singular dari f(f’(c) tidak ada).
max-n-min
Jadi dapat disimpulkan cara sederhana untuk menghitung nilai maksimum atau minimum
suatu fungsi kontinu f pada selang tertutup I, yaitu :
1. Carilah titik-titik kritis dari f pada I.
2. Hitunglah f pada setiap titik kritis. Yang terbesar adalah nilai maksimum; yang terkecil
adalah nilai minimum.
KEMONOTONAN DAN KECEKUNGAN
Definisi Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup, atau tak satupun). Kita
katakan bahwa:
i. f adalah naik pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I, x1 <
x2 → f(x1) < f(x2)
ii. f adalah turun pada I jika untuk setiap pasang bilangan xi dan x2 dalam I, x1 <
x2 → f(x1) > f(x2)
iii. f monoton murni pada I jika ia naik pada I atau turun pada pada I.
Teorema A (Teorema Kemonotonan). Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat
didiferensialkan pada setiap titik dalam dari I.
a. Jika f’(x) > 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f naik pada I.
b. Jika f’(x) < 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f turun pada I.
Teorema B ; (Terorema Kecekungan). Andaikan f terdiferensial dua kali pada selang terbuka
(a,b).
i. Jika f “ (x) > 0 untuk semua x dakam (a,b), maka f cekung ke atas pada (a,b).
ii. Jika f “ (x) < 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f cekung ke bawah pada (a,b).
PENERAPAN EKONOMIK
Dalam kehidupan sehari-hari banyak masalah-masalah yang berkaitan dengan penentuan nilai
maksimum dan minimum. Misalnya dalam bidang ekonomi contohnya dalam mencari
keuntungan (laba) maksimum serta mencari biaya produksi minimum.
Konsep dasar untuk sebuah perusahaan adalah total laba P(x), yakni sisih antara pendapatan
dan biaya
PERHITUNGAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN
Dalam bidang fisika dibahas mengenai gerak lurus berubah beraturan, yang berarti bahwa
kecepatan benda selama bergerak tidaklah tetap. Misalnya benda bergerak menempuh
jarak s dalam waktu t.
2.2. Pengertian Turunan Fungsi

“Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan / tidak tentu.”

Turunan dapat ditentukan tanpa proses limit Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang
turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi
komposisi, dan turunan fungsi invers.
Turunan dasar ; Aturan - aturan dalam turunan fungsi adalah :
f(x), maka f'(x) = 0
Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
Aturan pangkat : Jika f(x) = xn, maka f’(x) = n X n – 1
Aturan kelipatan konstanta : (kf) (x) = k. f’(x)
Aturan rantai : ( f o g ) (x) = f’ (g (x)). g’(x))
Turunan jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua fungsi
Misalkan fungsi f dan g terdiferensialkan pada selang I, maka fungsi f + g, f – g, fg,
f/g, ( g (x) ≠ 0 pada I ) terdiferensialkan pada I dengan aturan:
( f + g )’ (x) = f’ (x) + g’ (x)
( f – g )’ (x) = f’ (x) - g’ (x)
(fg)’ (x) = f’(x) g(x) + g’(x) f(x)
((f)/g )’ (x) = (g(x) f' (x)- f(x) g' (x))/((g(x)2)
Turunan fungsi trigonometri
d/dx ( sin x ) = cos x
d/dx ( cos x ) = - sin x
d/dx ( tan x ) = sec2 x
d/dx ( cot x ) = - csc2 x
d/dx ( sec x ) = sec x tan x
d/dx ( csc x ) = -csc x cot x

Turunan fungsi invers ; (f-1)(y) = 1/(f' (x)), atau dy/dx 1/(dx/dy)


2.3. Contoh Soal dan Pembahasan

7. Tentukan persamaan garis singgung kurva y=x2y=x2 di titik (−1,1)(−1,1) !


Penyelesaian :
cari m dulu di x =−1
m = f′(a)
= 2x
m = 2(−1) = −2
maka persamaan garris singgung kurva dengan gradien m = −2 di (−1,1)(−1,1) adalah:
y−y1 = m(x−x1)
y−1 = 2(x−(−1)) = −2x−2= −2x−1

8. Carilah nilai maksimum dan minimum dari y(x) = x2 + 6x + 5 pada interval [ -4,0].
Penyelesaian :
Turunan dari y(x) adalah y’ (x) = 2x + 6
Titik kritis dari y(x) adalah penyelesaian dari persamaan :
y’(x) = 2x + 6 = 0 ( dikali ½)
x+3=0
x = -3
sehingga, nilai yang menghasilkan ekstrim dari y(x) = -4, -3, 0.
y(-4) = (-4)2 + 6 (-4) + 5 = -3
y(-3) = (-3)2 + 6 (-3) + 5 = -4
y(0) = 02 + 6 (0) + 5 = 5
Jadi, nilai maksimum adalah 5 [dicapai pada y(0)] dan nilai minimum adalah -4 [dicapai pada
y(-3)].
9. Suatu perusahaan farmasi memproduksi suatu jenis obat dengan harga Rp200,- per unit.
Jika banyaknya produksi x unit, biaya totalnya 5.000.000+80x+0,003x2, berapa unutkah
produk yang harus dijual agar mendapatkan keuntungan maksimum?
Penyelesaian
Pendapatan total = 200x
Biaya total 5.000.000 + 80x + 0,003 x 2
Misalnya keuntungan L9x) = 200x- (5.000.000 + 80x + 0,003 x 2)
Keuntungan akan maksimum jika L’(x) = 0
L’(x)=0 ↔ 120-0,006x = 0
↔ 0,006x = 120
↔x = 20.000
Untuk x=20.000, unit keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan farmasi adalah
L(20.000) = 200.20.000-5.000.000+120.(20.000)-0,003.(20.000)2
=4.000.000-5.000.000+2.400.000-0,003.(400.000.000)
=4.000.000-5.000.000+2.400.000-1.200.000
=200.000
Jadi, keuntungan maksimum diperoleh ketika barang produksinya terjual 20.000 unit dan
keuntungan maksimum sebesar Rp 200.000,00
10. Posisi partikel ditunjukkan oleh persamaan s=f(t)=t3-6t2+9t (t dalam detik dan s dalam
meter). Tentukan :
a. Kecepatan pada waktu t?
b. Kapan partikel berhenti?
Jawab :
a. Fungsi kecepatan adalah turunan dari fungsi posisi.
s = f(t) = t3 - 6t2 + 9t
v(t) = 3t2 - 12t + 9
b. Partikel berhenti jika v(t)=0
v(t) = 3t2 - 12t + 9 = 0
ó3t2 -12t + 9
ó3(t2-4t+3)
ó3(t-1)(t-3)=0
ó t1=1 dan t2=3 Partikel berhenti setelah t = 1 atau t = 3
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pembahasan materi Turunan Fungsi Aljabar dapat diambil kesimpulan :
1.“Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan / tidak tentu.”
2. Turunan dapat ditentukan tanpa proses limit Untuk keperluan ini
dirancang teorema tentang turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan
rantai untuk turunan fungsi komposisi, dan turunan fungsi invers.
3. Aturan pencarian turunan terdiri dari :
I. Aturan Konstanta dan Aturan Pangkat yaitu ;
a. Teorema A : Aturan Fungsi Konstanta
b. Teorema B : Aturan Fungsi Identitas
c. Teorema C : Aturan Pangkat
d. Teorema D : Aturan Kelipatan Konstanta
e. Teorema E : Aturan Jumlah
f. Teorema F : Aturan selisih
II. Aturan Hasilkali dan Hasilbagi
a. Teorema G : Aturan Hasil kali
b. Teorema H : Aturan Hasilbagi
4. Penggunaan turunan fungsi dapat berupa nilai persamaan garis singgung dan garis
normal suatu kurva , maksimum minimum, kecekungan, menghitung nilai keuntungan/laba
pada ilmu ekonomi , perhitungan kecepatan dan percepatan
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika
http://pramukajintap.blogspot.co.id/2013/12/matematika-dasar-turunan-diferensial.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Turunan_fungsi
http://elisfitrianiannajah.blogspot.co.id/2015/11/kalkulus-1.html
https://meiandmath22.files.wordpress.com/2014/01/turunan-fungsi-kelompok-2.docx.
https://yos3prens.wordpress.com/2013/03/23/turunan-suatu-fungsi/
https://matematikastudycenter.com/kelas-11-sma/124-aplikasi-turunan
https://yuliakurniasih30.files.wordpress.com/2013/05/aplikasi-turunan.pptx
http://www.bantubelajar.com/2014/10/persamaan-gerak-posisi-perpindahan.html

Anda mungkin juga menyukai