Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MATEMATIKA DASAR

“Penggunaan Turunan (Bagian 1)”

DISUSUN OLEH :

NAMA : DIVO SANTANA


TESSA LUCKY
RIZA AL AKBAR

KELOMPOK 7

PRODI S-1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN

KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

NEGERI MEDAN 2019


KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami
tidak akan bisa untuk menyelesaikan makalah kami ini dengan baik. Shalawat serta salam kita
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti- natikan
syafa’atnya di akhirat nanti, atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal , sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
dari mata kuliah Matematika Dasar dengan materi “Penggunaan Turunan (Bagian ll)”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan beserta kekurangan di dalamnya, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima

Medan, Oktober 2019

Penyusun

i
BAB I

PENDAHUAN

A. Latar Belakang
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk menyatakan
hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau beberapa variabel bebas
lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang
bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai
suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac
Newton (1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm
Leibniz (1646
- 1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan kembali
kalkulus. Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa cabang
ilmu pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu yang utama
dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu garis tangent (singgung) dan garis mormal fungsi ?

2. Apa itu masalah maksimum dan minimum?

3. Apa itu kemonotonan kecekungan dalam menggambar fungsi lanjut dengan turunan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui garis tangent (singgung) dan garis mormal fungsi ??

2. Untuk mengetahui masalah maksimum dan minimum?

3. Untuk mengetahui kemonotonan kecekungan dalam menggambar fungsi lanjut dengan


turunan?
BAB II

PEMBAHASAN

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG DAN GARIS NORMAL SUATU KURVA

Gradien Garis disimbolkan dengan mm dimana :


·         gradien pada persamaan garis y = mx + cy = mx + c adalah m
·         gradien pada persamaan garis ax + by = cax + by = c adalah m = −abm = −ab
·         gradien jika diketahui dua titik (x1,y1)(x1,y1) dan (x2,y2)(x2,y2) adalah m = y2 − y1x2 − x1m = y2 − y1x2 − x1
Gradien dua garis lurus :
·         yang saling sejajar maka m1= m2 m1 = m2
·         yang saling tegak lurus maka m1 m2 =− 1. m1 m2 =−1
Persamaan Garis Lurus :
·         Jika diketahui satu titik (x1,y1)(x1,y1) dan gradien m, maka persamaan garisnya : y−y1 =m y− y1 = m(x−x1)
·         Jika diketahui dua titik (x1,y1)(x1,y1) dan (x2,y2)(x2,y2) maka persamaan garisnya :
·         Perhatikan Gambar Grafik fungsi y = f(x)
Kemiringan (gradien) garis singgung kurva y = f(x) di titik A(a,f(a)) adalah
Persamaan garis lurus yang melalui titik (x1,y1)(x1,y1) dengan gradien m adalah y− y1 = m(x−x1) sehingga
Persamaan Garis Singgung di  titik (a,f(a))(a,f(a)) pada kurva adalah y − f (a) = f′(a)(x−a)

1. Garis tangent(singgung) dan garis normal fungsi

a. Garis Singgung

Sebuah garis disebut sebagai garis singgung kurva jika garis tersebut hanya memiliki satu
titik persekutuan (titik singgung) dengan kurva. Karena garis singgung hanya memiliki satu
titik persekutuan dengan kurva, maka untuk mendapatkan nilai kemiringannya dapat kita
dekati dengan garis lain (garis secan) yang gradiennya dapat ditentukan secara langsung.
Untuk melihat pergerakan garis lain (garis secan) menjadi garis singgung, coba Anda amati
animasi berikut ini:

iii
Mudah-mudahan Anda dapat memahami animasi tersebut. Pada animasi tentang kurva, garis
singgung dan titik singgung, titik B menyusuri kurva f(x) mendekati titik A, membuat nilai x,
semakin kecil, kecil, dan kecil, mendekati 0. sehingga gradien garis secan (m secan) akan
mendekati gradien garis singgung (mtangen).

Jadi gradien garis singgung kurva f(x) pada titik singgung (xo, f(xo)) adalah:

iv
Sesuai dengan definisi turunan di mana maka

dapat disimpulkan bahwa gradien garis singgung kurva f(x) pada titik (xo, f(xo)) adalah nilai
turunan pertama f(x) pada titik (xo, f(xo)).

b. Garis Normal

Setelah memahami garis singgung dan gradien garis singgung, belum lengkap jika Anda
belum mengetahui tentang garis normal. Karena pada setiap garis singgung suatu kurva,
terdapat garis normal yang tegak lurus dengan garis singgung tersebut. Perhatikan gambar
berikut:

Garis Normal
Coba Anda amati gambar garis normal diatas. Menurut Anda, bagaimana hubungan antara
garis normal dan garis singgung? Garis normal merupakan garis yang melalui titik singgun
dan tegak lurus dengan garis singgung. Masih ingatkah Anda dengan gradien untuk dua garis yang
saling tegak lurus?

Sebelum melanjutkan ke materi persamaan garis singgung, Anda perlu memahami dengan
benar gradien garis singgung yang telah dijelaskan pada materi pertama ini. Untuk lebih
memahaminya, cobalah cermati beberapa contoh soal berikut ini:

Contoh Soal

1. Gradien garis singgung y = x2- 8x + 12 kurva di titik (1, 5) sama dengan….

Jawaban:

2. Gradien garis singgung y = x2 - 6x + 8 kurva di titik berabsis - 3 adalah….

Jawaban:

Absis adalah nama keren dari koordinat x , dan ordinat panggilan untuk koordinat sumbu y.
2. Maksimum dan Minimum

Andaikan kita mengetahui fungsi f dan domain (daerah asal) S.

Yang pertama dilakukan adalah menentukan apakah f memiliki nilai maks atau nilai min pada
S.Anggaplah bahwa nilai-nilai itu ada. Setelah itu baru kita dapat menentukan nilai-nilai
maks dan min.

Penggunaan Turunan dalam menentukan nilai maksimum dan minimum

Definisi

Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c. Kita katakana bahwa:

f(c) adalah nilai maksium f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;

f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S;

f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimim atau nilai minimum

Teorema A

(Teorema Eksistensi Maksimum dan minimum).

Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], ,maka f mencapai nilai maksimum dan minimum.

Biasanya fungsi yang ingin di maksimumkan dan di minimumkan akan mempunyai suatu
selang I sebagai daerah asalnya. Dari beberapa selang itu memuat titik-
titik ujung dan beberapa tidak.

Misalnya, I = [a,b] memuat titik ujung keduanya

I = (a,b) hanya memuat titik ujung kiri

I = (a,b) tidak memuat titik ujung satupun

vi
Jika c sebuah titik dimana f’(c) = 0, maka kita sebut c titik stasioner yang berarti bahwa pada
titik stasioner, grafik f mendatar, karena garis singgung mendatar. Nilai-nilai ekstrim
seringkali terjadi pada titik-titik stasioner.

Dan jika c adalah titik dalam dari I dimana f’ tidak ada, maka kita sebut c titik singular. Ini
merupakan titik dimana grafik f mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal, atau
mungkin berupa lompatan ( di dekatnya goyang). Nilai-nilai ekstrim dapat terjadi pada titik-
titik singular walaupun jarang ditemui.

Torema B

(Teorema Titik kritis)

Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. JIka f(c) adalh titik ekstrim, maka
haruslah suatu titik kritis;yakni c berupa salah satu:

Titik ujung dari I

Titik stasioner dari f(f’(c)=0);

Titik singular dari f(f’(c)tidak

ada)

Titik kritis (Titik ujung, Titik stasioner dan Titik singular) merupakan titik kinci dari teori
maksimum dan minimum

Contoh 1
1.Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum dari –x2+4x-1 pada I= [0,3]
Penyelesaian :

F(x)= –x2+4x-1

F’(x)= -2x+4

F’(x)=0

Maka x = 2. Jadi I = [0,2,3]

Di peroleh titik kritis 0,2,3

F(0)= -1 nilai minimum

F(2)= 3 nilai maksimum

F(3)= 2

3. Kemonotonan dan Kecekungan

Penggunaan turunan dalam menentukan kemotonan dan kecekungan

Definisi:

Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup,atau tak satupun). Kita katakana bahwa:

f adalah naik pada I jika uintuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,

x1 < x2 → f(x1) < f(x2)

f adalah turunan pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I, x1 < x2 → f(x1)
> f(x2)

Cara menentukan bahwa fungsi itu naik atau turun, kita bisa menggambar grafiknya dan
menghubungkan titik-titik tersebut dengan suatu kurva.

* Turunan Pertama dan Kemonotonan

Bisa diingat kembali bahwa turunan pertama f’(x) memberi kemiringan dari garis singgung
pada grafik f di titik x. Kemudian jika f’(x)>0 maka garis singgung naik ke kanan. Dan jika
f’(x)<0 maka garis singgung jatuh ke kanan.
Teorema A

(Teorema kemonotonan )

Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat di ddiferensialkan pada setiap titik dalam dari I.

JIka f’(x) > 0 untuk setiap titik dalam x dari I, maka f naik pada I,

Jika f ‘(x) > 0 untuk setiap titik dalam x dari I, maka f naik pada I,

*Turunan Kedua dan Kecekungan

Sebuah fungsi mungkin naik dan tetap mempunyai grafik yang goyang. Untuk menganalisis
goyangnya suatu grafik, kita perlu mempelajari bagaimana garis singgung berliku saat kita
bergerak sepanjang grafik dari kiri ke kanan. Jika garis singgung berliku secara tetap
berlawanan arah putaran jarum jam, dapat dikatakan bahwa grafik cekung ke atas. Dan jika
garis singgung berliku searah putaran jarum jam maka grafik cekung ke bawah.

Definisi

Andaikan f terdiferensial pada selang terbuka I = (a,b). Jika f’ naik pada I, f (dan grafiknya)
cekung ke atas ; dan jika f’ turun pada I, f cekung ke bawah pada I.

Teorema B

(Teorema kecekungan)

ix
Andaikan f dapat diturunkan dua kali interval buka I yang memuat titik kritis c dimana f’(c)=0.
maka:

Jika f”(x) >0 pada I, maka f(c) merupakan nilai minimum dari f(x) pada I

Jika f”(x) <0 pada I, maka f(c) merupakan nilai maksimum dari f(x) pada I

Contoh 2

Jika terdapat fungsi f = 1/3x3-2x2+4x-16

Cari dimana f naik dan dimana turun

Cari dimana f cekung ke atas dan dimana cekung ke bawah

Penyelesaian

f(x) = 1/3x3-2x2+4x-16

f’(x)= x2-4x+4 (-) (+)

(x-2)(x-2)

x>22

Jadi f(x)= 1/3x3-2x2+4x-16 turun pada

(-∞,2] dan naik pada [2,∞)

b) f’(x)= x2-4x+4

f’’(x)= 2x-4

f’’ (x)= 02(x-2) x>2 Jadi fungsi 1/3x3-2x2+4x-16

f (x)= cekung bawah di (- ∞,2]dan cekung atas [2,∞)


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sebuah garis disebut sebagai garis singgung kurva jika garis tersebut hanya memiliki satu
titik persekutuan (titik singgung) dengan kurva. Karena garis singgung hanya memiliki satu
titik persekutuan dengan kurva, maka untuk mendapatkan nilai kemiringannya dapat kita
dekati dengan garis lain (garis secan) yang gradiennya dapat ditentukan secara langsung.

Penggunaan Turunan dalam menentukan nilai maksimum dan minimum

Definisinya: Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c. Kita katakana bahwa:

f(c) adalah nilai maksium f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;

f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S;

f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimim atau nilai minimum

Penggunaan turunan dalam menentukan kemotonan dan kecekungan

Definisi:Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup,atau tak satupun). Kita katakana
bahwa:

f adalah naik pada I jika uintuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,

x1 < x2 → f(x1) < f(x2)

f adalah turunan pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I, x1 < x2 → f(x1)
> f(x2)

Cara menentukan bahwa fungsi itu naik atau turun, kita bisa menggambar grafiknya dan
menghubungkan titik-titik tersebut dengan suatu kurva.

Pembahasan materi Turunan Fungsi Aljabar dapat diambil kesimpulan :


1.           “Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan / tidak tentu.”
2.           Turunan dapat ditentukan tanpa proses limit Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang
turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi
komposisi, dan turunan fungsi invers.
3.           Aturan pencarian turunan terdiri dari :
I.    Aturan Konstanta dan Aturan Pangkat yaitu ;
a.     Teorema A : Aturan Fungsi Konstanta
b.     Teorema B : Aturan Fungsi Identitas

xi
c.     Teorema C : Aturan Pangkat
d.      Teorema D : Aturan Kelipatan Konstanta
e.       Teorema E : Aturan Jumlah
f.       Teorema F : Aturan selisih
II.           Aturan Hasilkali dan Hasilbagi
a.       Teorema G : Aturan Hasil kali
b.      Teorema H : Aturan Hasilbagi

4.           Penggunaan turunan fungsi dapat berupa nilai persamaan garis singgung dan garis normal


suatu kurva , maksimum minimum, kecekungan, menghitung nilai keuntungan/laba pada ilmu
ekonomi , perhitungan kecepatan dan percepatan

xi
Daftar Pustaka

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Garis-Singgung-dan-
Garis-Normal-2016/menu3.html

https://syilvani.wordpress.com/2009/03/14/3/
http://tnoviandri.blogspot.com/2018/06/makalah-turunan-fungsi.html

Anda mungkin juga menyukai