Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGGUNAAN TURUNAN ( BAGIAN 2 )


Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Dasar
Dosen Pengampu : Dr. Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom

Di susun Oleh : Kelompok 4

ADE ANGGRAINI (5232151002)


HENNY PUSPA HENDRANI NST
ADITYA KESUMA WARDANA
M. RAFLIE ALHADI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG
Salah satu materi dalam matematika adalah materi turunan, materi turunandalam matematika
mulai dipelajari sejak Sekolah Menengah Atas atau SMA.Turunan fungsi ( diferensial ) adalah
fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai
tidak beraturan. Konsepturunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang
bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 16421727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan
Gottfried Wilhelm Leibniz( 16461716 ), ahli matematika bangsa Jerman.Turunan merupakan
salah satu dasar atau fondasi dalam analisis sehingga penguasaan terhadap berbagai konsep dan
prinsip turunan fungsi dapatmembantu dalam memecahkan suatu permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Suatu fungsi dapat dianalisis berdasarkan ide naik atau turun,keoptimalan, dan titik
beloknya dengan menggunakan konsep turunan. Pada bagian berikut, kita akan mencoba
mengamati berbagai permasalahan nyatadan mempelajari beberapa kasus dan contoh untuk
menemukan konsepturunan.Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai laju perubahan.
Laju perubahan erat kaitannya dengan kecepatan. Pada pembahasan berikut, penyusun terfokus
pada subbab turunan fungsi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. maksimum dan minimum lokal (nilai ekstrim)
2. maksimum dan minimum dalam masalah praktis
3. dalil L ' hospital dan teorema nilai rata-rata

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui maksimum dan minimum nilai local
2. Mengetahui pemecahan masalah praktis minimum dan makasimu
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Nilai maksimum dan minimum lokal


Nilai maksimum dan minimum adalah nilai terbesar dan terkecil dari fungsi, baik
dalam kisaran tertentu (ekstrem lokal atau relatif) atau di seluruh domain dari fungsi (ekstrem
global atau absolut). Dalam masalah praktis sehari-hari nilai maksimum dan minimum sering
muncul dan membutuhkan suatu cara penyelesaian. Misalnya seorang pengusaha atau pemilik
pabrik tentunya ingin meminimumkan biaya produksi dan memaksimumkan laba.

Kita dapat mengetahui tujuan utama dari program linear, yaitu menentukan nilai optimum
(maksimum/minimum) dari suatu fungsi objektif. Untuk menyelesaikan masalah program linear
yang berhubungan dengan nilai optimum, langkah-langkah pemecahannya adalah sebagai
berikut.

a. Merumuskan permasalahan ke dalam model matematika.


b. Membentuk sistem pertidaksamaan linear yang sesuai.
c. Menggambarkan kendala sebagai daerah di bidang Cartesius yang memenuhi sistem
pertidaksamaan linear.
d. Menentukan nilai optimum (maksimum/minimum) dari fungsi objektif.
e. Menafsirkan/menjawab permasalahan.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan nilai
optimum dari program linear, yaitu metode uji titik sudut dan metode garis selidik.

a. Metode Uji Titik Sudut

Metode uji titik sudut adalah suatu metode untuk menentukan nilai optimum dari bentuk objektif
z = ax + by dengan cara menghitung nilai-nilai z = ax + by pada setiap titik sudut yang terdapat
pada daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel, kemudian
membandingkan nilai-nilai yang telah diperoleh. Nilai yang paling besar merupakan nilai
maksimum dari z = ax + by, sedangkan nilai yang paling kecil merupakan nilai minimum dari z
= ax + by.
Contoh Soal 1 :

Tentukan nilai optimum dari model matematika berikut.

Fungsi objektif : memaksimumkan z = x + y


Kendala: 3x + 2y ≤ 12
x, y ≥ 0
x, y ϵ R

Penyelesaian :

Titik potong garis 3x + 2y = 12 dengan sumbu koordinat disajikan dalam tabel berikut.

x 0 4
y 6 0
(x, y) (0, 6) (4, 0)

Jadi, diperoleh titik potong koordinat (0, 6) dan (4, 0).

Kemudian, kita lukis pada bidang koordinat dan kita hubungkan dengan sebuah garis lurus.
Setelah itu, tentukan daerah penyelesaian dari kendala-kendala yang tersedia.
Gambar 1. Titik potong garis 3x + 2y = 12 dengan sumbu koordinat.
Dari Gambar 1, terlihat daerah penyelesaian dari kendala-kendala adalah daerah segitiga OAB,
sehingga diperoleh titik-titik sudut dari daerah penyelesaian adalah O(0, 0), A(4, 0), dan B(0, 6).

Selanjutnya, selidiki nilai bentuk objektif z = x + y untuk masing-masing titik sudut tersebut.

Titik O(0, 0) A(4, 0) B(0, 6)


x 0 4 0
mas 0 0 6
z=x+y 0 4 6

z maks

Dari tabel di atas, nilai maksimum bentuk objektif z = x + y adalah 6, yaitu untuk x = 0 dan y =
6.

Selain menggunakan metode uji titik sudut , metode lain yang dapat digunakan untuk
menentukan nilai optimum adalah metode garis selidik.
Garis selidik merupakan garis yang sejajar garis acuan atau garis yang diperoleh dari fungsi
objektif f(x,y) = ax+by, yaitu garis ax+by+ab.

Contoh soal :
2. Sebuah perusahaan konveksi hendak membuat dua model pakaian dengan persediaan 3.000 m

bahan sutera dan 2.000 m bahan katun . Model I memerlukan 3 m bahan sutera dan 1 m bahan

katun, sedangkan model II memerlukan 1 m bahan sutera dan 2 m bahan katun . Tentukanlah

jumlah total maksimum pakaian yang dapat dibuat.

Jawab :

Misal : banyak pakaian model I = x unit

Banyak pakaian model II = y unit

2.2Nilai maksimum dan minimum dalam masalah praktis

Banyak masalah-masalah praktis dalam hidup ini yang dapat diselesaikan dengan
diferensial. Berikut ini adalah langkah-langkah penyelesaian masalah-masalah tah

1. buat sebuah gambar untuk masalah dan berikan variable-variabel yang sesuai dengan
besaran-besaran kunci,

2. tuliskan rumus untuk besaran Q yang harus di maksimumkan (diminimumkan) dalam


bentuk variable- variabel tsh.

3. gunakan kondisi-kondisi masalah untuk menghilangkan semun, kecuali satu dari


variable-variabel ini dan

karenanya menyatakan Q sebagai fungsi dari suatu variable, misal x.

4. tentukan himpunan nilai-nilai x yang mungkin, biasanya sebuah selang. 5. tentukan


titik-titik kritis ( titik ujung, titik stasioner, titik singular). Paling sering, titik-titik kritis
kunci

berupa titik-titik stasioner dimana dq/dx.

6. gunakan teorema untuk menentukan titik kritis mana yang memberikan maksimum

2.3 Dalil L ' hospital dan teorema nilai rata-rata

Aturan L’Hôpital menyatakan bahwa dalam kondisi tertentu, limit dari pembagianf(x)/g(x) dapat
ditentukan dengan menggunakan limit pembagian dari turunan-turunannya, yaitu
Untuk membuktikan teorema ini, digunakan Teorema Nilai Rata-rata yang Diperluas, seperti
berikut.

TEOREMA NILAI RATA-RATA YANG DIPERLUASJika f dan g memiliki turunan pada


interval terbuka (a, b) dan kontinu pada [a, b] sedemikian sehingga g’(x) ≠ 0 untuk setiap x di
dalam (a, b), maka ada titik c di (a, b) sedemikian sehingga,

Bukti Kita dapat menganggap bahwa g(a) ≠ g(b), karena jika tidak, menurut Teorema Rolle,
akan mengakibatkan g’(x) = 0 untuk suatu x di (a, b). Sekarang, didefinisikan h(x) sebagai
berikut.

Maka

dan

dan dengan menggunakan Teorema Rolle, ada titik c di (a, b) sedemikian sehingga

yang menyebabkan bahwa,

Setelah membuktikan Teorema Nilai Rata-rata yang Diperluas, sekarang perhatikan Teorema
L’Hôpital berikut.

ATURAN L’HÔPITALMisalkan f dan g adalah fungsi-fungsi yang memiliki turunan pada


interval terbuka (a, b) yang memuat c, kecual pada c itu sendiri. Anggap g(x) ≠ 0 untuk setiap x
di (a, b), kecuali pada c itu sendiri. Jika limit dari f(x)/g(x) untuk x mendekati c menghasilkan
bentuk tidak tentu 0/0, maka

apabila limit di ruas kanan ada (atau tak hingga). Hasil ini juga dapat diterapkan jika limit
f(x)/g(x) untuk x mendekati c menghasilkan bentuk-bentuk tak tentu ∞/∞, (–∞)/∞, ∞/(–∞), dan
(–∞)/(–∞).
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Aturan L’Hôpital tersebut akan dibuktikan dengan
menggunakan Teorema Nilai Rata-rata yang Diperluas. Karena banyak kasus dalam aturan ini,
maka pada pembahasan ini hanya akan dibuktikan untuk satu kasus saja. Untuk kasus yang lain
diserahkan kepada pembaca sebagai latihan.

Bukti Perhatikan satu kasus untuk,

Selanjutnya definisikan fungsi baru sebagai berikut.

Untuk setiap x, c < x < b, F dan G memiliki turunan pada (c, b] dan kontinu pada [c, b].
Sehingga, Teorema Nilai Rata-rata yang Diperluas dapat diterapkan untuk menyimpulkan bahwa
ada bilangan z di (c, x) sedemikian sehingga

Akhirnya, dengan memisalkan x mendekati c dari kanan, x → c+,


didapatkan z → c+karena c < z < x, dan

Catatan Kesalahan kadang-kadang dilakukan dengan menggunakan Aturan Turunan pada


Pembagian f(x)/g(x) dalam menerapkan Aturan L’Hôpital ini. Pastikan bahwa aturan ini
memuat f ’(x)/g’(x), bukan turunan dari f(x)/g(x). Selanjutnya perhatikan beberapa contoh
berikut.

Contoh 1: Bentuk Tak Tentu 0/0

Tentukan nilai limit dari (e2x – 1)/x untuk x mendekati 0.


Pembahasan Karena dengan menggunakan substitusi langsung menghasilkan bentuk tak tentu
0/0,

sehingga dapat diterapkan Aturan L’Hôpital, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

Contoh 2: Penerapan Aturan L’Hôpital Lebih dari Satu Kali

Tentukan limit x2/e–x untuk x mendekati negatif tak hingga.

Pembahasan Karena dengan substitusi langsung akan menghasilkan bentuk tak tentu ∞/∞, maka
gunakan Aturan L’Hôpital.

Limit ini masih menghasilkan bentuk tak tentu (–∞)/(–∞), sehingga Aturan L’Hôpital dapat
diterapkan kembali.
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penulisan makalah diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau
beberapa variabel bebas lainnya.
2. Dapat dilihat diatas bahwa penggunaan turunan fungsi diaplikasikan untuk mencari
volume tabung ataupun volume maksimum pada sebuah kotak.

B. Saran Demikian makalah ini kami selesaikan sebagai salah satu tugas perkuliahan
pada semester 1 ini. Namun kami sebagai penyusun, menyadari terdapat kekurangan
maupun kekhilafan atau kesalahan, baik dalam penyelesaian maupun pemaparan dari
makalah kami ini. Dari itu, kami sangat mengharap dari para pembaca sekalian, baik
teman-teman maupun dosen sebagai pembimbing dalam mata kuliah ini, untuk turut
serta dalam memberikan kritik yang membangun dan saran yang baik tentunya agar
kedepanya nanti kami akan dan bisa menjadi lebih maju dan baik dari sebelumnya.
Daftar Pustaka

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Makalah_Turunan%20%20Min
%20Maks_Kelompok%203%20(1).pdf

https://www.academia.edu/37982204/
Maksimum_dan_Minimum_dan_Kemonotonan_dan_Kecekungan
_dan_Maksimum_dan_Minimum_Lokal_dan_Penggunaan_Turuna
n

https://www-cuemath-com.translate.goog/calculus/local-
maximum-and-minimum/?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc&_x_tr_hist=
true

Anda mungkin juga menyukai