Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu yang sangat berkaitandengan kehidupan.
Sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, matematika merupakan ilmu dasar yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang ilmu yang lain.
Di dalam matematika ada salah satu pelajaran tentang program linear.
Dimana program linear ini merupakan salah satu ilmu matematika yang
digunakan untuk memaksimumkan atau meminimumkan fungsi objektif
dengan kendala tertentu. Program linear perlu dipelajari karena dalam
kehidupan sehari-hari.
Sering kita menemukan berbagai persoalan yang berkaitan dengan
masalah maksimum dan minimum (masalah optimasi) dengan sumber
terbatas. Masalah-masalah tersebut sering dijumpai dalam bidang industri,
jasa, koperasi, juga dalam bidang perdagangan.

B. RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk umum program linear?
2. Bagaimana grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear?
3. Bagaimana model matematika dari soal cerita?
4. Bagaimana menentukan nilai optimum dari fungsi objektif pada sistem
pertidaksamaan linear?
5. Bagaimana menentukan nilai optimun dengan garis selidiki?
6. Bagaimana perbedaan persamaan linier, system persamaan linier,
persamaan non linier dan program linier?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan bentuk umum program linear
2. Untuk mendeskripsikan grafik himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear
3. Untuk mendeskripsikan model matematika dari soal cerita
4. Untuk mendeskripsikan menentukan nilai optimum dari fungsi objektif
pada sistem pertidaksamaan linear.
5. Untuk mendeskripsikan menentukan nilai optimun dengan garis selidiki.
6. Untuk mendeskripsikan perbedaan persamaan linier, system persamaan
linier, persamaan non linier dan program linier.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk umum Program Linear


Program linier merupakan ilmu terapan yang sangat bermanfaat dan
sangat luas pemakaiannya. Untuk dapat menguasai ilmu ini diperlukan
prasyarat pengetahuan yang lain. Pengetahuan yang sangat mendukung
diantaranya adalah ruang vektor, danmatriks. Oleh sebab itu untuk
memaksimalkan pemakaian buku ini dianjurkan untuk terlebih dahulu
membaca buku-buku tentang ruang vektor dan matriks. Sistematika
penulisan buku ini disusun sedemikian rupa sehingga pembaca terlebih
dahulu diberikan teknik penyelesaian soal-soal program linier dari yang
sederhana meningkat sampai ke soal-soal yang lebih kompleks. Landasan
teori yang mendukung akan diberikan setelah teknik penyelesaian dikuasai
dengan baik. Beberapa contoh soal yang dapat pembaca telusuri untuk lebih
memahami teori yang dibaca. Selanjutnya diberikan soal-soal beserta
Penyelesaiannya untuk ditelusuri sebagai latihan, dengan harapan pembaca
dapat menguasai materi yang dipelajari.
Program linier dapat diselesaikan dengan beberapa cara. Cara yang
paling umum adalah dengan menggunakan metode grafik.Metode grafik
hanya efektif digunakan apabila banyaknya variabel pada program linier
hanya dua. Jika banyaknya variabel lebih daridua misalnya ada tiga
variabel, maka metode grafik tidak efektif lagi.Bahkan jika banyaknya
variabel sudah lebih dari tiga maka metode grafik tidak dapat diterapkan
lagi.

Bentuk umum program linier secara umum dapat diucapkan sebagai


berikut: Diberikan m persamaan atau m pertidaksamaan linier dengan r

3
variabel, akan ditentukan nilai tak negative dari variabel-variabel ini yang
memenuhi kendala dan memaksimumkan atau meminimumkan fungsi
linier variabel-variabel itu. Secara matematik dapat ditulis:
Maksimumkan atau minimumkan fungsi linier:

z=c 1 x1 + ⋯ +c r x r .........(1)

dengan kendala: a i1 x 1+ ai 2 x 2 +…+ air x r { ≤ ,=,≥ } bi ............(2)

xj≥0 ...........(3)

i = 1,2,3,....,m; j = 1,2,3,...,r; m dan r bilangan bulat; a ij , b j , c j adalah


konstanta yang diketahui. Dalam setiap kendala, tanda ≤ ,=,atau ≥ hanya
dipakai satu saja, tetapi tanda kendala yang satu dengan kendala yang lain
dapat berbeda. Persamaaan (1) disebut fungsi tujuan atau fungsi obyektif,
persamaan (2) disebut kendala utama, sedangkan persamaan (3) disebut
kendala pembatas. Bentuk umum program linier diatas dapat diuraikan
seperti berikut:

z=c 1 x1 +…+ c r xr .................(4)

B. Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan


Linear

4
Pada Materi program linier, anda akan mempelajari sistem
persamaan linier seperti contoh berikut.
ax + by ≤ r y≤0
cx + dy ≥ s x≥0
Namun, sebelum anda mempelajari program linier sebaiknya anda
terlebih dahulu mempelajari cara membuat grafik himpunan penyelesaian
dari sistem pertidaksamaan linier dua variable.
1. Grafik Pertidaksamaan Linier DuaVariabel
Pertidaksamaan linier dua variable adalah suatu pertidaksamaan yang
didalamnya memuat dua variabel berderajat satu dan tidak terjadi
perkalian antar variabelnya. Bentuk-bentuk pertidaksamaan linier dua
peubah dengan a, b, c ∈R sertax dan y peubah adalah:
ax +by < c
ax +by > c
ax +by ≤ c
ax +by ≥ c
Himpunan penyelesaian adalah himpunan semua titik (x,y) pada sistem
koordinat Cartesius yang memenuhi pertidaksamaan linier dua peubah.
Misalnya, untuk menggambar daerah yang memenuhi pertidaksamaan
linier ax +by ≥ c maka terlebih dahulu gambarlah garis ax+by = c yang

memotong sumbu-x di ( ca , 0)dan memotong sumbu-y di (0 , cb ).


Kemudian, ambil satu titik lain diluar garis. Jika titik yang diambil
mememuhiax +by ≥ c maka daerah yang diarsir adalah daerah dimana
titik tersebut berada. Daerah arsiran tersebut merupakan himpunan
penyelesaian. Sebaliknya, jika titik yang diambil tidak memenuhi
ax +by ≥ c maka daerah yang diarsir adalah daerah yang tidak memuat
titik tersebut.
Apabila pertidaksamaannya menggunakan tanda¿ atau <¿maka garis
digambarkan putus-putus.Titik yang berada pada garis tersebut bukan
merupakan penyelesaiannya.

5
Apabila pertidaksamaannya menggunakan≥ atau ≤ maka garis yang
digambarkan tidak putus-putus. Titik-titik yang berada pada garis
tersebut merupakan penyelesaiannya.
Contoh.
Tentukan grafik himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linier
2 x+3 y ≤ 6, jika x dany bilangan real.
Jawab
Grafik2 x+3 y ≤ 6
Langkah-langkah untuk membuat grafik adalah sebagai berikut.
1. Menentukan batas daerahnya, yaitu gambarlah garis dengan
persamaan2 x+3 y =6 pada bidang Cartesius.
a. Jika x=0 maka y = 2 sehingga diperoleh koordinat titik potong
dengan sumbu-y adalah (0,2).
b. Jika y = 0 maka x = 3 sehingga diperoleh koordinat titik potong
dengan sumbu-x adalah (3,0)
2. Menentukan uji sebarang titik, yaitu menentukan daerah yang
memenuhi2 x+3 y ≤ 6.
Ambil sebarang titik yang tidak terletak pada 2 x+3 y =6, misalnya
titik O(0,0) maka diperoleh
2.0+3.0 ≤ 6
0≤6
Jadi, titikO(0,0) terletak pada daerah himpunan penyelesaian.
Dengan demikian, daerah yang diarsir pada gambar menunjukkan
himpunan penyelesaian2 x+3 y ≤ 6.

2. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

6
Sistem pertidaksamaan linear adalaah sistem yang komponen-
komponennya terdiri atas sejumlah pertidaksamaan linear.
Penyelesaian dari sistem pertidaksamaan merupakan irisan
penyelesaian dari setiap pertidaksamaan. Jika anda memperoleh
penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear, penyelesaian tersebut
merupakan penyelesaian untuk satu sistem, bukan penyelesaian
masing-masing pertidaksamaan.

Contoh soal 1.21

Gambar grafik himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan


berikut x dan y ϵ R.

a. 3x + 2y ≤ 6
x≥0
y≥0
b. 2x + y ≤ 6
x + 3y ≤ 9
x≥0
y≥0

Jawab :

a. Langkah pertama menggambar grafik himpunan penyelesaian


adalah menentukan daerah himpunan penyelesaian untuk masing-
masing pertidaksamaan, kemudian tentukan daerah irisannya.
 Menentukan daerah penyelesaian 3x + 2y ≤ 6
Titik potong garis 3x + 2y = 6 dengan sumbu-x dan sumbu-y
adalah (0,3) dan (2,0).
Ambil sebarang titik diluar garis 3x + 2y = 6. Misal, ambil
O(0,0). Substitusikan ke dalam pertidaksamaan 3x + 2y ≤ 6.
Untuk x = 0 dan y = 0, titik tersebut memenuhi pertidaksaam

7
sehingga O(0,0) merupakan anggota himpunan penyelesaian 3x
+ 2y ≤ 6.
Daerah penyelesaiannya ditunjukkan oleh gambar berikut.

 Menentukan daerah x ≥ 0
Pertidaksamaan x ≥ 0 artinya semua nilai x yang dimaksud
bernilai positif. Pernyataan ini digambarkan oleh grafik pada
gambar berikut.

 Menentukan daerah y ≥ 0
Pertidaksamaan y ≥ 0 artinya semua nilai y yang dimaksud
bernilai positif. Pernyataan ini di gambarkan oleh grafik pada
gambar berikut.

Dari himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan 2x + y ≤ 6,


x + 3y ≤ 9, x ≥ 0, y ≥ 0 merupakan irisan dari daerah
himpunan penyelesaian 2x + y ≤ 6, x + 3y ≤ 9, x ≥ 0 dan y ≥ 0

8
yang telah dijelaskan sebelumnya. Daerah irisan yang menjadi
daerah himpunan penyelesaiaan sistem pertidaksamaan 2x + y
≤ 6, x + 3y ≤ 9, x ≥ 0 dan y ≥ 0 ditunjukkan oleh daerah yang
diarsir pada gambar berikut.

b. Dengan cara yang sama, diperoleh daerah himpunan penyelesaian


sistem pertidaksamaan 2x + y ≤ 6, x + 3y ≤ 9, x ≥ 0, y ≥ 0, yaitu
irisan daerah himpunan penyelesaiaan elemen-elemen sistem
tersebut.
 Daerah himpunan penyelesaian 2x + y ≤ 6

 Daerah himpunan penyelesaian x + 3y ≤ 9

9
 Daerah himpunan penyelesaian x ≥ 0 dan y ≥ 0

Dari daerah penyelesaian tersebut, irisannya, merupakan daerah


penyelesaian sistem pertidaksamaan 2x + y ≤ 6, x + 3y ≤ 9, x ≥ 0,
dan y ≥ 0 yang ditunjukkan oleh gamabr berikut.

Contoh Soal 1.3

Tentukan sistem pertidaksamaan linear unutk daerah himpunan


penyelesaian yang ditunjukan oleh gambar dibawah ini.

Jawab :

 Semua daerah yang diarsisr berada di kuadran I, artinya nilai, x ≥ 0


dan y ≥ 0

10
 Persamaan garis yang melalui titik (2,0) dan (0,3) adalah 3x +2y =
6. Ujilah dengan salah satu titik. Ambil titik O(0,0). Substitusikan
titik O ke persamaan 3x + 2y = 6 sehingga diperolah (3.0) + (2.0)6
=0˂6
Titik (0,0) tidak terletak didaerah himpunan penyelesaian sehingga
daerah himpunan penyelesaian yang memenuhi adalah 3x + 2y ≥ 6
 Persamaaan garis yang melalui titik (3,0) dan (2,0) adalah 2x + 3y
= . ujilah dengan salah satu titik. Ambil titik O(0,0). Substitusikan
titik O ke persamaan 2x + 3y = 6 sehingga diperoleh (2.0) + (3.0) 0
< 6.
Titik (0,0) terletak di daerah penyelesaian sehingga daerah
himpunan penyelesaian yang memenuhi adalah 2x + 3y ≤ 6.

Jadi, sistem pertidaksamaan linear unutk daerah himpunan


penyelesaian grafik tersebut adalah ;

3x + 2y ≥ 6

2x + 3y ≤ 6

x≥0

y≥0

Contoh soal 1.4

Tentukan sistem pertidaksamaan linear untuk daerah himpunan


penyelesaian yang ditunjukan oleh gambar dibawah.

11
Jawab:

 Semua daerah yang diarsir berada di kuadran I, artinya nilai x ≥ 0


dan y ≥ 0.
 Persamaan garis yang melalui titik (6,0) dan (0,3) adalah 3x + 6y =
18. Ujilah dengan salah satu titik. Ambil titik O(0,0), kemudian
substitusikan ke titik O ke persamaan 3x + 6y =18 sehingga
diperoleh (3.0) + (6.0) = 0 < 18. Titik (0,0) terletak didaerah
penyelesaian sehingga daerah himpunan penyelesaian yang
memenuhi adalah 3x + 6y ≤ 18.
 Persamaan garis yang melalui titik (3,0) dan (0,5) adalah 5x +3y
=15. Ujilah dengan salah satu titik. Ambil titik O(0,0), kemudian
substitusikan titik O ke persamaan 5x + 3y =15 sehingga diperolah
(5.0) + (3.0) = 0 ≤ 15 . titik (0,0) terletak didaerah penyelesaian
sehingga daerah himpunan penyelesaian yang memenuhi adalah 5x
+ 3y ≤ 15.

Jadi, sistem pertidaksamaan linear untuk daerah himpunan


penyelesaian grafik tersebut adalah:

3x + 6y ≤ 10

5x + 3y ≤ 15

x≥0

y≥0

C. Model Matematika dari Soal Cerita

Program linear juga membutuhkan kemampuan untuk mengubah


bahasa cerita menjadi bahasa matematika atau model matematika. Model
matematika adalah bentuk penalaran manusia dalam menerjemahkan

12
permasalahan menjadi bentuk matematika (dimisalkan dalam variabel x dan
y) sehingga dapat diselesaikan.

Berikut ini adalah latihan untuk mengubah soal cerita menjadi model
matematika

2
1) Sebuah area parkir dengan luas 3.750 m , maksimal hanya dapat ditempati
300 kendaraan yang terdiri atas sedan dan bus. Jika luas parkir untuk sedan
2 2
5 m dan bus 15 m , tentukanlah model matematikanya!
Jawab:
Misalkan:
x = banyaknya sedan
y = banyaknya bus
Sedan (x) Bus (y) Total Pertidaksamaan
Linier

Banyak 1 1 300 x + y ≤ 300


Kendaraan

Luas 5 15 3.750 5x + 15y ≤ 3750


Kendaraan

Jadi berdasarkan pertidaksamaan tersebut, model matematikanya adalah:

Untuk banyaknya kendaraan : x + y ≤ 300

Untuk luas kendaraan : 5x + 15y ≤ 3750; disederhanakan menjadi

x + 3y ≤ 750

Banyaknya sedan (x) tidak mungkin negatif: x ≥ 0

Banyaknya Bus (y) tidak mungkin negatif : y ≥ 0

13
Contoh berikutnya adalah penyelesaian program linear secara utuh dengan
menggunakan kemampuan yang telah dikemukakan sebelumnya

2) Sebuah pesawat udara berkapasitas tempat duduk tidak lebih dari 48


penumpang. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60
kg dan kelas ekonomi hanya 20 kg. Pesawat hanya dapat menampung
bagasi 1.440 kg. Jika harga tiket kelas utama Rp600.000,00 dan kelas
ekonomi Rp400.000,00, pendapatan maksimum yang diperoleh adalah….
Jawab:

Misalkan:

x = banyaknya penumpang kelas utama


y = banyaknya penumpang kelas ekonomi

x Y Total Pertidaksam
aan Linier

Total 1 1 48 x + y ≤ 48
Penumpan
g

Berat 60 20 1.440 60x + 20y ≤


Bagasi 1.440

Pendapatan 600.000 400.000 Z 600.000x +


Maksimum 400.000y =
z

Jadi berdasarkan pertidaksamaan tersebut, model matematika nya adalah :

Total Penumpang : x + y ≤ 48

Berat bagasi: 60x + 20y ≤ 1.440; disederhanakan menjadi3x + y ≤ 72

14
Banyaknya penumpang di kelas utama (x) tidak mungkin negatif : x ≥ 0

Banyaknya penumpang di kelas ekonomi (y) tidak mungkin negatif : y ≥ 0

Menentukan titik-titik sudutnya :

 Perpotongan garis-garis x+y = 48 dan 3x+y = 72


dengan melakukan teknik eliminasi dan substitusi didapatkan
x= 12; y =36 atau (12,36)
 Titik-titik sudut yang lain adalah (0,0); (24,0); dan (0,48)

Menguji titik-titik sudutnya :

 Untuk (12,36) disubstitusi ke fungsi objektifnya:


(600.000).12 + (400.000).36 = 7.200.000 + 14.400.000 =
21.600.000
 Untuk (24,0) disubstitusi ke fungsi objektifnya:
(600.000).24 + (400.000).0 = 14.400.000 + 0 = 21.600.000
 Untuk (0,48) disubstitusi ke fungsi objektifnya:
(600.000).0 + (400.000).48= 0 + 19.200.000 = 19.200.000

15
Dengan demikian pendapatan maksimum diperoleh jika banyaknya
penumpang pada kelas utama adalah 12 dan banyaknya penumpang
pada kelas ekonomi adalah 36 dengan keutungan: Rp. 21.600.000

D. Menentukan Nilai Optimum Dari Fungsi Objektif Pada Sistem


Pertidaksamaan Linear

Program linear adalah menentukan nilai optimum (maksimum atau


minimum) dari suatu fungsi. Dalam kehidupan sehari-hari, permasalahan nilai
optimum salah satnya adalah masalah penentuan jumlah kursi penumpang
terbanyak agar keuntungan yang diperoleh sebesar-besarnya, tentu saa dengan
batas-batas tertentu. Fungsi yang ditentukan nilai optimumnya disebut fungsi
objektif, fungsi sasaran, atau fungsi tujuan. Nilai fungsi objektif ditentukan
dengan mengganti variabel (biasanya x dan y dalam fungsi tersebut dengan
koordinat titik-titik pada himpunan penyelesainnya.

Nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linear dapat ditentukan


dengaqn beberapa cara, di antaranya metode uji titik pojok dan garis selidiki.
Penentuan nilai optimum menggunakan metode titik pojok. Penentuan nilai
optimum fungsi dilakukan dengan cara menghitung nilai fungsi ojektif
f ( x , y )=ax +by pada setiap titik pojok daerah himpunan penyelesainnya.
Bandingkan nilai-nilai f ( x , y )=ax +by tersebut, kemudian tetapkan hal
berikut.

a. Nilai terbesar dari f ( x , y )=ax +by , dan


b. Nilai terkecil dari f ( x , y )=ax +by

Contoh Soal

16
1. Dengan uji titik pojok, tentukan nilai maksimum fungsi objekti
f ( x , y )=100 x+ 80 y pada himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
2 x+ y ≤ 8 ; 2 x +3 y ≤12 ; x ≥ 0 ;dan y ≥ 0.
Jawab:

Langkah-langkah penyeesaiannya sebagai berikut

a. Tentukan grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan


2 x+ y ≤ 8 ; 2 x +3 y ≤12 ; x ≥ 0 ; dan y ≥ 0.

Grafik himpunan penyelsaiannya ditunjukkan oleh gamar berikut.

Daerah OABC adalah daerah himpunan penylesaian pertidaksamaan


tersebut
b. Tentukan koordinat titik-titik pojok dari daerah himpunan
penyelesaian.
Dari keempat titik-titik O, A, B, dan C, koodinat titik B belum
diktahui. Tentukanlah koordinat titik B tersebut. Titik B merupakan
titik potong garis 2 x+ y=8 dan 2 x+3 y =12 dan dapat menggunakan
cara eliminasi.
2 x+ y=8
2 x+3 y =12
────────── -

17
−2 y=−4
y=2
Substitusikan y=2 ke salah satu persamaan, misalkan 2 x+ y=8.
 2 x+ y=8
 2 x+ 2=8
 2 x=6
 x=3
Dari perhitungan, diperoleh titik potongnya, yaitu titik B dengan
koordinat (3,2). Jadi, semua koordinat titik pojoknya adalah O (0 , 0),
A (4 , 0), B (3 , 2), dan C (0 , 4 ).

c. Tentukan nilai maksimum f ( x , y )=100 x+ 80 y pada titik pojok


daerah penyelesaian.
Substitusikan semua koordinat titik pojok ke dalam fungsi objektif.
Diperoleh hasil pada tabel berikut.

Titik Pojok (x , y ) Fungsi Objektif f ( x , y )=100 x+ 80 y

Titik O (0 , 0) f ( 0 ,0 )=100 ( 0 ) +80 ( 0 )=0

Titik A (4 , 0) f ( 4 , 0 ) =100 ( 4 )+ 80 ( 0 )=400

Titik B (3 , 2) f ( 3 , 2 )=100 ( 3 )+ 80 ( 2 )=460

Titik C (0,4) f ( 0 , 4 ) =100 ( 0 ) +80 ( 4 )=320

Jadi nilai maksimumnya adalah 460 pada titik B (3,2)

2. Dengan menggunakan uji titik pojok, tentukanlah nilai minimum fungsi


objektif f ( x , y )=1000 x+ 1500 y pada daerah himpunan penyelesaian
sistem pertidaksamaan berikut.
x+ y≥5

x +3 ≥ 9

18
3 x+ y ≥ 9 , jika diketahui x ≥ 0 dan y ≥ 0

Jawab:

Langkah-langkah penyelesainnya sebagai berikut.

a. Tentukan grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan,


x + y ≥ 5 , x+ 3 y ≥ 9 , 3 x + y ≥ 9 , x ≥ 0 , y ≥ 0
Grafik himpunan penyelesaiannya, ditunjukkan oleh gambar berikut.

Daerah yang diarsir adalah himpunan penyelesaian pertidaksamaan


tersebut.
b. Tentukan koordinat titik-titik pojok dari daerah himpunan
penyelesaiannya
Dari daerah penyelesaian fungsi terdapat 4 titik pojok. Dari keempat
titik tersebut, koordinat titik Q dan R belum diketahui. Tentukanlah
koordinat titik Q dan R.
 Titik Q merupakan titik potong garis 3 x+ y=9 dan garis x + y=5 .
Dengan mengeliminasi kedua persamaan tersebut, diperoleh hasil
sebagai berikut.
x + y=5

3 x+ y=9

───────── -

19
−2 x=−4

x=2

Substitusikan x=2 kedalam salah satu persamaan, misalnya ke


persamaan x + y=5.

x + y=5

y=5−x

y=5−2

y=3

Jadi, koordinat titik Q adalah (2,3)

 Titik R merupakan titik potong garis x + y=5 dan garis x +3 y=9 .


Dengan mengeliminasi kedua persamaan tersebut, diperoleh hasil
sebagai berikut.
x + y=5

x +3 y=9

───────── -

−2 y=−4

y=2

Substitusikan y=2 ke dalam salah satu persamaan, misalnya


x + y=5

x=5− y

x=5−2

x=3

Jadi, Koordinat titik R adalah (3,2)

20
Dari perhitungan tersebut, diperoleh semua titik pojok daerah
penyelesaian, yaitu P (0,9), Q (2,3), R (3,2), S (9,0).

c. Tentukan nilai f ( x , y )=100 x+ 80 y pada titik pojok


daerahpenyelesaian.
Substitusikan semua koordinat titik pojok ke dalam fungsi objektif
f ( x , y )=1000 x+ 1500 y . Hasil perhitungannya sebagai berikut.

Titik Pojok (x , y ) Fungsi Objektif f ( x , y )=100 x+ 80 y

Titik P (0 , 9) f ( 0 ,9 )=1.000 ( 0 ) +1.500 ( 9 ) =13.500

Titik Q (2 , 3) f ( 2 , 3 )=1.000 ( 2 ) +1.500 ( 3 ) =6.500

Titik R (3 , 2) f ( 3 , 2 )=1.000 ( 3 )+1.500 ( 2 ) =6.000

Titik S (9,0) f ( 9 ,0 )=1.000 ( 9 ) +1.500 ( 0 ) =9.000

Jadi nilai minimum fungsi yaitu 6.000 diperoleh pada titik R (3,2).
Jadi, titik optimumnya R (3,2) dengan nilai optimum 6.000

E. Menentukan Nilai Optimum Dengan Garis Selidik

Nilai optimum adalah nilai maksimum dan nilai minimum dari fungsi
objektif/sasaran [f(x,y)] suatu daerah penyelesaian pada program linear. Letak
nilai optimum adalah pada titik-titik pojok batas daerah penyelesaian. Cara
menentukan nilai optimum ada dua, yaitu cara uji titik pojok dan cara garis
selidik.

Langkah-langkah cara uji titik pojok:

1. Buat gambar DP jika belum ada,


2. Menentukan koordinat masing-masing titik pojok.

21
3. Memasukan nilai x dan y ke persamaan garis.

Langkah-langkah cara garis selidik:

1. Menentukan skala garis selidik menggunakan fungsi objektif/sasaran


[f(x,y)= k].
2. Garis selidik yang tidak memotong daerah oenyelesaian saat menyelidiki
suatu titik pojok adalah nilai optimum.
3. Jika nilai x positif, maka nilai maksimum berada dititik yang lebih kanan,
dan nilai minimum dititik yang lebih kiri.
4. Jika nilai x negative, maka nilai maksimum berada di titik yang lebih kiri,
dan nilai minimum di titik yang lebih kanan.

Contoh 1 : cara uji titik pojok

Tentukan nilai minimum dari 500x + 400y pada daerah penyelesaian dibawah ini.

Titik yang tidak diketahui koordinatnya adalah titik B dan titik C

Persamaan garis (1)

6x + 3y =3.6

2x + y = 6

Persamaan garis (2)

22
5x + 5y = 5.5

x+y=5

persamaan garis (3)

3x + 6y = 6.3

x + 2y = 6

Titik B (titik potong garis 2 dan 3 )

Eliminasi : x + 2y = 6

x+ y =5–

y =1 x = 4 B= (4,1)

Titik C (titik potong garis 1 dan 2)

Eliminasi : 2x + y = 6

x +y=5–

x = 1 y = 4 C = (4,1)

Uji nilai titik pojok (dari fungsi sasaran);

A = 500(6) + 400(0) = 3000

B = 500(4) + 400(1) = 2400

C = 500(1) + 400(4) = 2100 (nilai minimum)

D = 500(0) + 400(6) = 2400

Contoh 2 : Cara garis selidik

23
Tentukan nilai maksimum serta minimum dari 2x – 6y pada daerah penyelesaian
dibawah ini!

Maka, x = 3y = k

Titik optimum yang memenuhi ketentuan garis selidik adalah titik B dan titik D
(tidak memotong). Karna nilai x adalah positif, maka titik B adalah nilai
maksimum, dan titik D adalah nilai minimum.

B = 2(6) – 6(0) = 12 ( nilai maksimum)

C = 2(4) – 6(8) = -40 (nilai minimum)

F. PERBEDAAN PERSAMAAN LINIER, SISTEM PERSAMAAN LINIER,


PERSAMAAN NON LINIER, DAN PROGRAM LINIER.

1. PERSAMAAN LINEAR

Persamaan persamaan linier sendiri merupakan suatu persamaan


yang mana pada setiap sukunya mengandung konstanta dengan
variabelnya yang berderajat satu atau tunggal. Serta persamaan ini, dapat
kita gambarkan dengan menggunakan suatu gambar grafik dalam sistem
koordinat kartesius.Dan sebuah persamaan akan tetap bernilai benar,
sehingga ruas yang kiri dan ruas yang kanan ditambah maupun dikurang
dengan bilangan yang sama. Sifat persamaan linear yaitu suatu persamaan

24
tidak berubah nilainya jika ditambah atau dikurang dengan bilangan yang
sama. Suatu persamaan tidak berubah nilanya jika kedua ruas dikalikan
atau dibagi dengan bilangan yang sama.Adapun rumus umum pada
persamaan linier, yaitu: y = mx + b

Sebagai contoh bentuk dari persamaan linier:


y = -x+5 y = -05x+2

2. SISTEM PERSAMAAN LINEAR


Sistem persamaan linear adalah sekumpulan persamaan linear yang
terdiri dari beberapa variabel. Sistem persamaan linier dapat terdiri
atas satu variabel, dua variabel ataupun lebih. Sistem ini terdiri dari
tiga persamaan dengan tiga variabel x, y, z. Kata "sistem" di sini
penting karena menunjukkan bahwa persamaan-persamaannya perlu
dipertimbangkan bersamaan dan tidak berdiri sendiri. Solusi sistem
linear ini adalah nilai yang dapat menyelesaikan persamaan ini.
Contohnya adalah:
3x + 2y-z = 1
2x-2y +4z= -2
-x+ 1/2y –z = 0
x=1
y= -2
z= -2
3. PERSAMAAN NON LINEAR

Persamaan non-linier dapat diartikan sebagai persamaan yang


tidak mengandung syarat seperti persamaan linier, sehingga persamaan
non-linier dapat merupakan:

a. Persamaan yang memiliki pangkat selain satu (misal: x 2)

b. Persamaan yang mempunyai produk dua variabel


(misal: xy)

25
Penyelesaian persamaan non linier adalah penentuan akar-akar
persamaan non linier. Dimana akar sebuah persamaan f(x) =0 adalah
nilai-nilai x yang menyebabkan nilai f(x) sama dengan nol. Dengan
kata lain akar persamaan f(x) adalah titik potong antara kurva f(x) dan
sumbu X.

4. PROGRAM LINEAR
Program linear adalah suatu metode penentuan nilai optimum
dari suatu persoalan linear. Nilai optimum (maksimal atau minimum)
diperoleh dari nilai dalam suatu himpunan penyelesaiaan persoalan
linear. Di dalam persoalan linear terdapat fungsi linear yang bisa
disebut sebagai fungsi objektif. Persyaratan, batasan, dan kendala
dalam persoalan linear merupakan sistem pertidaksamaan linear.

26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Program linier merupakan ilmu terapan yang sangat bermanfaat dan sangat
luas pemakaiannya. Untuk dapat menguasai ilmu ini diperlukan prasyarat
pengetahuan yang lain. Pengtahuan yang sangat mendukung diantaranya adalah
ruang vektor , dan matriks. Oleh sebab itu untuk memaksimalkan pemakaian buku
ini dianjurkan untuk terlebih dahulu membaca buu-buku tentang ruang vektor dan
matriks. Sistematika penulisan buku ini disusun sedemikian rupa sehingga
pembaca terlebih dahulu diberikan teknk penyelesaian soal-soal program linier
dari yang sederhana meningkat ke soal-soal yang lebih kompleks. Landasan teori
yang mendukung akan diberikan setelah teknik penyelesaian dikuasi dengan baik.
Beberapa contoh soal yang dapat diberikan soal-soal beserta penyelesaiannya
untuk ditelusuri sebagai latihan dengan harapan pemaca dapat menguasai materi
yang dijelaskan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Syahputra, Edi. (2015). Program Linier. Medan: UNIMED PRESS.

Sumardyono dkk. 2016. Modul Pelatihan Matematika SMA. PPPPTK:


Yogyakarta.

Zaki, Ahmad, dkk.(2017). SumberBelajar PLPG 2017 Mata Pelajaran/


PaketKeahlianMatematika. Palembang:
KementerianPendidikandanDirektoratJenderal Guru
danTenagaKependidikan.

Retnawati, Heri, Harnaeti. (2008). KreatifMenggunakanMatematika.Jakarta:


PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional.

28

Anda mungkin juga menyukai