Anda di halaman 1dari 6

MP: PROGRAM LINIER

Pertemuan 1.

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok dan Tanya jawab, diharapkan peserta didik dapat:
 Menjelaskan pengertian program linear dua variabel
 Menjelaskan sistem pertidaksamaan linier dua variabel

B. Uraian Materi:

A. Pengertian program linier.


Program linear merupakan suatu teknik dalam mendapatkan nilai optimum (maksimum
atau minimum) suatu fungsi objektif dengan kendala-kendala tertentu. Kendala-kendala mi
diterjemahkan ke dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear.

Nilai optimum adalah nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi yang


diberikan dalam suatu daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear.

B. Pertidaksamaan linier dua variabel.


Pertidaksamaan linier dua variabel adalah pertidaksamaan yang berbentuk
ax +by <c
ax +by >c
ax +by ≤ c
ax +by ≥ c
Dengan :
a , b : koofisen ¿
c :konstanta ( c ∈ R )
x , y :variabel ( x , y ∈ R )

1. Menggambar grafik himpunan pertidaksamaan linier dua variabel.


Menggambar grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
a. Menentukan titik potong sumbu x dan sumbu y dengan cara:
- Cari titik potong terhadap sumbu y, maka x = 0 Maka akan menghasilkan
- Cari titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0 koordinat (0, y) dan (x, 0)

b. Menentukan daerah yang memenuhi himpunan penyelesaian.


Menentukan daerah yang memenuhi himpunan penyelesaian dapat dilakukan dengan 2
cara:
- Metode uji titik
Ambilah sebarang titik yang tidak terletak pada garis tersebut, misalnya (0,0).
Kemudian subsitusikan kedalam pertidaksamaan
- Melihat tanda ketidaksamaan
Pastikan koefisien 𝑥 dari PtLDV tersebut positif, Jika tidak positif kalikan PtLDV
dengan -1. Jika koefisien 𝑥 dari PtLDV sudah positif, perhatikan tanda
ketaksamaan. Jika tanda ketaksamaan < maka daerah penyelesaian terletak di
sebelah kiri garis pembatas. Jika tanda ketaksamaan > maka daerah penyelesaian
terletak di sebelah kanan garis pembatas.
c. Mengarsir daerah Penyelesaian (DP)
MP: PROGRAM LINIER

Contoh :
Diketahui suatu pertidaksamaan 3 x+ 2 y ≤ 6 ; x , y ∈ R .Gambarlah grafik himpunan
penyelesaian tersebut.

Penyelesaian:
a. Menentukan titik potong 3 x+ 2 y ≤ 6 dengan sumbu x dan sumbu y
x 0 2
y 3 0
(x, y ) (0, 3) (2,0) Jadi, titik potong 3 x+ 2 y ≤ 6 dengan sumbu x dan sumbu y adalah
(0,3) dan (2,0)
b. Menetukan uji sembarang titik:
Ambil sembarang titik yang tidak terletak pada garis 3 x+ 2 y ≤ 6 misalnya 0(0,0) di
peroleh:
3(0) + 2(0) ≤ 6
1 ≤ 6
Jadi, titik 0(0,0) merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan.
c. Grafik himpunan penyelesaian yaitu:

Bukan daerah
penyelesaian

Daerah
penyelesaian

2. Menggambar grafik himpunan penyelesaian system pertidaksamaan linier dua variabel.


Penyelesaian system pertidaksamaan linier dua variabel dapat menggunakan langkah pada
pertidaksamaan linier dua variabel diatas.

Contoh:
Diketahui suatu sistem pertidaksamaan linier dua variabel sebagai berikut:
3 x −2 y ≤ 6
{ x≥0
y≥0
Tentukan lah grafik himpunan penyelesaian tersebut.

Penyelesaian:
Diketahui suatu pertidaksamaan 3 x+ 2 y ≤ 6 ; x , y ∈ R .Gambarlah grafik himpunan
penyelesaian tersebut.

Penyelesaian:
a. Menentukan titik potong 3 x+ 2 y ≤ 6 dengan sumbu x dan sumbu y
x 0 2
y 3 0
(x, y ) (0, 3) (2,0)
MP: PROGRAM LINIER
Jadi, titik potong 3 x+ 2 y ≤ 6 dengan sumbu x dan sumbu y adalah (0,3) dan (2,0)
b. Menentukan uji sembarang titik:
Ambil sembarang titik yang tidak terletak pada garis 3 x+ 2 y ≤ 6 misalnya 0(0,0) di
peroleh:
3(0) + 2(0) ≤ 6
2 ≤ 6
Jadi, titik 0(0,0) merupakan daerah penyelesaian pertidaksamaan.

c. Grafik himpunan penyelesaian


Dikarenakan ketentuan bahwa x ≥ 0 dan y ≥0 , maka semua nilai x dan y pastinya
bernilai positif, sehingga di peroleh grafik himpunan penyelesaian sistem 3 x+ 2 y ≤ 6

3. Menentukan sistem pertidaksamaan linier dua variabel jika diketahui daerah


penyelesaian pada grafiknya.

Jika untuk mencari himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan linear dapat digunakan
metode grafik, maka sebaliknya kita dapat menentukan atau menyusun sistem pertidaksamaan
yang memiliki tempat himpunan penyelesaian menyerupai pada grafik.
Caranya sangat sederhana. Pada prinsipnya yang harus kita lakukan yakni melihat titik
potong garis-garis pada grafik terhadap sumbu x dan sumbu y, dan melihat letak daerah
arsiran (daerah penyelesaian) pada grafik.untuk menentukan tanda ketaksamaan yang akan
digunakan dalam pertidaksamaannya yakni dengan cara :

a) Tandanya Kurang dari ( < ) → HP terletak di kiri garis, garis lurus berupa garis putus-
putus
b) Tandanya Lebih dari ( > ) → HP terletak di kanan garis, garis lurus berupa garis putus-
putus
c) Tandanya Kurang dari atau sama dengan ( ≤ ) → HP terletak di kiri garis, garis lurus
berupa garis putus-putus
d) Tandanya Lebih dari atau sama dengan ( ≥ ) → HP terletak di kanan garis, garis lurus
berupa garis putus-putus.

Kemudian langkah selanjutnya, menyusun pertidaksamaan garisnya sehingga akan terbentuk


sistem pertidaksamaan linier dua variabel. Agar lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:

Contoh 1:

Tentukan sistem pertidaksamaan linier dua variabel dari daerah yang diarsir pada garfik
dibawah ini:
MP: PROGRAM LINIER

Penyelesaian:

Berdasarkan gambar daerah yang diarsir berada di kiri garisyang melalui titik (0, 3) dan (4, 0)
dan garisnya tidak putus-putus, maka pertidaksamaanya menggunakan tanda ( ≤ ) sehingga di
peroleh pertidaksamaan garisnya yaitu 3 x+ 4 y ≤12 , dengan x ≥ 0 dan y ≥0

Jadi , dapat disimpulkan bahwa pertidaksamaan linier dua variabelnya adalah:

3 x + 4 y ≤12
{ x ≥0
y≥0

Contoh 2 :
Perhatikan gambar berikut.

Tentukanlah sistem pertidakmaan linier dua variabel dari gambar tersebut.

Penyelesaian

Berdasarkan gambar daerah yang diarsir berada di kiri garis yang melalui titik (0, 4) dan (8,
0), titik (0, 9) dan (3, 0) dan garisnya tidak putus-putus, maka pertidaksamaanya
menggunakan tanda ( ≤ ) sehingga di peroleh :

Pertidaksamaan 1 : 4 x+ 8 y ≤ 24
Pertidaksamaan 2 : 9 x +3 y ≤ 27
Pertidaksamaan 3 : x ≥ 0
Pertidaksamaan 4 : y ≥ 0

Jadi , dapat disimpulkan bahwa pertidaksamaan linier dua variabelnya adalah:

4 x +8 y ≤24

{9 x +3 y ≤ 27
x≥0
y ≥0
MP: PROGRAM LINIER

4. Menentukan model matematika.


Model matematika digunakan untuk menyederhanakan suatu masalah. Model matematika
sendiri dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu model matematika sebagai kendala (syarat
mengikat) dan model matematika sebagai fungsi tujuan (objektif). Model matematika dalam
program linier ditandai dengan tanda pertidaksamaan yaitu “ ≤ dan ≥” dimana nilai peubah (x,
dan y) selalu bernilai positif.

Contoh 1 :

Seorang dokter menyarankan pasiennya untuk setiap harinya memakan paling sedikit 10 unit
dari vitamin B1, dan paling sedikit 15 unit vitamin B2. Pasien itu mendapatkan bahwa yang
dapat dia beli adalah tablet yang berisi 2 unit vitamin B1 dan 1 unit vitamin B2 atau kapsul
dengan 1 unit vitamin B1 dan 3 unit vitamin B2. Misalkan pasien itu menggunakan x tab-let
dan kapsul setiap harinya, tulislah sistem pertidaksamaan dalam x dan y yang memenuhi
persyaratan di atas.

Penyelesaian:

Dari diatas dapat disajikan pada tabel berikut:

Vitamin Tablet (x) Kapsul (y) Vitamin yang disarankan

B1 2 1 10

B2 1 1 15

Dari data pada tabel, kita dapat menyusun sistem pertidaksamaan sebagai berikut:

2 x + y ≥10

{x+3 y ≥15
x≥0
y≥0

Contoh 2 :

Tahun ajaran baru segera dimulai. Rita berencana membeli seragam sekolah baru, yaitu
seragam OSIS dan seragam Pramuka. Harga 1 seragam OSIS adalah Rp85. 000,00 sedangkan
harga 1 seragam Pramuka adalah Rp60.000,00. Rita memiliki uang sebesar
Rp420.000,00 dan banyaknya seragam yang tersedia ada 10. Apabila Rita ingin membeli x
seragam Osis dan y seragam Pramuka, buatlah model matematika dari persoalan tersebut

Penyelesaian :

Misalkan : x = seragam OSIS


y = seragamn Pramuka

Oleh karena x dan y menunjukan jumlah seragam OSIS dan Pramuka, maka x dan y tidak
mungkin bernilai negetif sehingga x ≥ 0 dan y ≥ 0.
MP: PROGRAM LINIER

Seragam OSIS (x) Seragam Pramuka (y) Vitamin yang disarankan

Harga Rp 85. 000,00 Rp 60.000,00 Rp 420.000,00

Jumlah 1 1 10

Jadi, matematika dari permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

Latihan :
1. Kaka akan membuat dua jenis roti, yaitu roti A dan roti B. Roti A membutuhkan 1 kg tepung
terigu dan 0,5 kg telur. Sedangkan roti B membutuhkan 1, 5 kg tepung terigu dan 1 kg telur.
Kakak hanya mempunyai 15 kg tepung terigu dan 10 kg telur. Jika banyaknya roti A yang akan
dibuat adalah x dan banyaknya roti B yang akan dibuat adalah y, maka tentukan model
matematikanya.

2. Seorang praktikan membutuhkan dua jenis larutan, yaitu larutan A dan larutan B untuk
eksperimennya. Larutan A mengandung 10 ml bahan I dan 20 ml bahan II. Sedangkan
larutan B mengandung 15 ml bahan I dan 30 ml bahan II. Larutan A dan larutan B
tersebut akan digunakan untuk membuat larutan C yang mengandung bahan I sedikitnya
40 ml dan bahan 2 sedikitnya 75 ml. Harga tiap ml larutan A adalah Rp5.000,00 dan
tiap ml larutan B adalah Rp8.000,00. Jika banyaknya larutan A adalah x dan banyaknya
larutan B adalah y. maka buatlah model matematikanya agar biaya untuk larutan C
dapat ditekan sekecil-kecilnya.

Anda mungkin juga menyukai