Anda di halaman 1dari 4

Program Linear

Dalam kegiata produksi dan perdagangan, baik pada industri skala besar maupun kecil,
tidak terlepas dari masalah laba yang harus diperoleh perusahaan tersebut. Target utamnya
adalah untuk mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan meminimumkam
pengeluarannya (biata bahan baku, biaya produksi, gaji karyawan, transportasi, dan
sebagainya). Untuk tujuan tersebut, biasanya pihak manajemen perusahaan membuat
beberapa kemungkinan dala menentukan strategi yang harus ditempuh , misalnya dalam
memproduksi dua macam barang dengan biaya dan ketuntungan berbeda. Pihak perusahaan
dapat menghitung keuntungan yang mungkin dapay diperoleh sebesar-besarmya dari kedua
macam barang tersebut dengan memperhatika bahan yang diperlukan, keuntungan per unit,
biaya transportasi, dan sebagainya dari setiap barang.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut digunakan konsep program linear.


Program linear diartikan sebagai cara untuk menyelesaikan suatu masalah(penyelesaian
optimum) denanmenggunkan metode matematika yang dirumuskan dalam sutau sistem
persamaan atau pertidaksamaan linear dua variabel. Unuk mendapatkan peyelesaian optimum
tersebut, digunakan metode grafik dengan menguji titik pojok (titik ekstrim) atau garis selidik
pada himpunan (daerah) penyelsaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.

1. Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Bentuk –bentuk pertidaksamaan linear dua variabel adalah :a x +by <c , a x +by ≤c ,a x +by ≥c
,a x +by >c atau a x +by ≠0 dengan a,b, cϵ R dan a, b ≠ 0

Daerah penyelsaian pertidaksamaan linear dua variabel dapat disajikan dalam bidang
Cartesius. Langkah-langkah untuk menentukan daerah penyelesain pertidak samaan linear
dua variabel adalah sebagai beriku :

a. Misalkan diketahui pertidaksamaan a x +by ≤c


b. Gambarlah garis a x +by ≤c pada bidang Cartesius dengan cara mencari titik-titik potong
vgrafik dengan sumbu X(y=0) dan sumbu Y(x=0)
c. Ambil sembarang titik uji, misalnya P( x 1 , y 1 ) yaxng tidak terletak pada garis
tersebut,kemudian hitung nilai a x 1+ b y 1. Bandingkan nilai a x 1+ b y 1.dengan nilai c
d. Jika a x 1+ b y 1< c , maka daerah yang memuat titik P( x 1 , y 1 ) merupakan himounan
penyelesaian. Sementara itu, jika a x 1+ b y 1> c , maka daerah yang memuat titik P(x 1 , y 1 )
bukan merupakan himpunan penyelesaian.
e. Daerah yang merupakan penyelesaian diberi raster. Halini sangat membantu pada saat
menentukan daerah yang memenuhi beberapa pertidaksamaan (sistem pertidakamaan ).
f. Untuk pertidaksamaan yang memuat tanda sama dengan,penyelesaiannya digambarkan
dengan garis penuh, sedangkan untuk pertidaksamaan yang tidak memuat tanda sama
dengan , digambar dengan garis putus-putus.

CONTOH SOAL :

1. Tentukan himpunan penyelesain pertidaksamaan2 x+ y ≤ 4 untuk x , y ∈ R


a. 2 x+ y ≤ 4

b. 2 x−3 y> 6

a.2x+ y ≤4

Penyelesaian :
untuk menentukan himpunan penyelesaiannya, gambarkan terlebih dahulu grafik dari
persamaan dengan cara mencari titik-titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y.

2 x+ y =4

X 0 2
Y 4 0
Diperoleh titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y adalah (2,0) dan (0,4)

Sebagai titik uji, ambillah titik O(0,0) ke 2 x+ y ≤ 4 diperoleh

2(0)+0 = 0 ≤ 4 (benar)

Sehingga daerah yang memuat titik O(0,0) merupakan daerah penyelesaian (daerah yang
diraster)

b . 2 x −3 y> 6

untuk menentukan himounan penyelesaiannya, gambarkan terlebih dahulu grafik dari


persamaan dengan cara mencari titik-titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y.

2 x−3 y=6

X 0 3
Y -2 0
Diperoleh titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y adalah (3,0) dan (0,-2)
Sebagai titik uji, ambillah titik O(0,0) ke 2 x−3 y> 6 diperoleh

2(0)−3(0)>6

(Salah)
Sehingga daerah yang memuat titik O(0,0) Bukan merupakan daerah penyelesaian (daerah
yang diraster)

2. Tentukan Himpunan penyelesaian dari sisitem pertidaksamaan x + y ≥ 3 ; 3 x+ y ≥ 6;


x ≥ 0 dan y ≥0; untuk x , y ∈ R

Penyelesain :

 Cari titik potog garis x + y ≥ 3 dengan sumbu koordinat

X 0 3
Y 3 0
Titik potong dengan sumbu koordinat adalah (0,3) dan (3,0). Substitusi titik uji O(0,0)
pada x + y ≥ 3.Diperoleh 0+0 =0 ≥ 3 (Salah) . Sehingga daerah yang emuat titik O(0,0)
bukan merupakan himpunan penyelesaian (daerah yang tidak diraster)
 Cari titik potog garis 3 x+ y ≥ 6dengan sumbu koordinat

X 0 2
Y 6 0
Titik potong dengan sumbu koordinat adalah (0,6) dan (2,0). Substitusi titik uji O(0,0)
pada 3 x+ y ≥ 6.Diperoleh 3(0)+0 =0 ≥ 6 (Salah) . Sehingga daerah yang emuat titik
O(0,0) bukan merupakan himpunan penyelesaian (daerah yang tidak diraster)
 Daerah Penyelesaian x ≥ 0 terletak di sebelah kanan sumbu Y (daerah yang diraster di
sebelah kanan sumbu Y)
Jadi, daerah yang diraster pada gambar disamping merupakan
himpunan penyelsaian dari sistem pertidaksamaan x + y ≥ 3 ; 3 x+ y ≥ 6; x ≥ 0 dan y ≥0; untuk
x , y ∈R

2. Menentukan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dari Daerah


Penyelesaiannya

Contoh Soal :

Daerah yang diraster pada grafik


disamping merupakan daerah
penyelesaian dari suatu sistem
pertidaksamaan. Tentukan sistem
pertidaksamaan tersebut

Penyelesaian :
 Persamaan garis g1 , melalui titik (2,0) dan (0,5) adalah 5 x+ 2 y =10.
Uji titik (2,4) yang terletak pada saerah penyelesaian 5(2)+2(4)≥ 10.sehingga
diperoleh pertidaksamaan 5 x+ 2 y ≥10 .
 Persamaan garis g2, melalui titik (6,0) dan (0,3) adalah 3 x+ 6 y=18 ⟺ x+2 y=6.Uji
titik (2,4) yang terletak pada saerah penyelesaian 2+2 ( 2 ) ≥ 6sehingga diperoleh
pertidaksamaanx +2 y ≥ 6 .
 Daerah yang diraster terletak di :
Sebelah kanan sumbu Y, maka x ≥ 0 dan sebelah atas sumbu x,maka y ≥0

Jadi ,sisitem pertidaksamaan dari daerah yang diraster adalah

5 x +2 y ≥ 10

{x +2 y ≥6.
x≥0
y ≥0
x , y∈R

Anda mungkin juga menyukai