Anda di halaman 1dari 10

Nama Satuan Pendidikan : SMK Swasta St.

Aloisius
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan program linear dua variabel dan
metode penyelesaiannya dengan menggunakan masalah
kontekstual.

4.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan


dengan program linear dua variabel.
Kelas/Jurusan/Semester : XI/TKRO – TP/Genap
Materi Pokok : 1. Persamaan Garis Lurus
2. Menentukan Daerah Penyelesaian
3. Program Linear dan Model Matematika
(Menentukan Nilai Optimum)
Alokasi Waktu : 12 JP
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan dan menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan program linear dua variabel, kemudian mampu berpikir kritis, kreatif,
komunikatif, kolaboratif, serta disiplin dan terbiasa memahami kompetensi yang
seharusnya dikuasainya

2. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai aplikasi program linear, seperti
pembangunan perumahan atau apartemen, pemakaian obat-obatan dalam penyembuhan
pasien, pemakaian tanah untuk lahan parkir, masalah transportasi dan lainnya. Pada
aplikasi program linear sering dijumpai istilah “terbesar” ataupun “terkecil” dari
sejumlah batasan yang berupa pertidaksamaan linear. Penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear secara grafik dapat berupa daerah tertutup yang merupakan syarat
memaksimumkan fungsi obyektif dan daerah terbuka yang merupakan syarat
meminimumkan fungsi obyektif.
3. Materi Ajar
A. Persamaan Garis Lurus
Program linear biasanya berbentuk sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Kamu harus mengingat kembali materi pertidaksamaan dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel. Sebelumnya kita perlu mengingat juga
tentang persamaan garis lurus.
Bentuk umum persamaan garis lurus, yaitu :
a. Bentuk eksplisit : 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐, dengan m adalah gradien garis
𝑎
b. Bentuk implisit : 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 dengan gradien 𝑚 = −
𝑏

Dalam menyusun persamaan garis terbagi menjadi tiga, yaitu :


1) Persamaan garis yang melalui dua titik, yaitu (𝑋1 , 𝑌1 ) dan bergradien m adalah :
𝑦 = 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )

2) Persamaan garis yang melalui dua titik yaitu (𝑋1 , 𝑌1 ) dan (𝑋2 , 𝑌2 ) adalah :
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1

Atau
(𝑦 − 𝑦1 )(𝑥2 − 𝑥1 ) = (𝑥 − 𝑥1 )(𝑦2 − 𝑦1 )

3) Persamaan garis yang memotong sumbu X di titik (𝑏, 0) dan memotong sumbu Y di
(0, 𝑎) adalah :
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑎. 𝑏

B. Menentukan Daerah Penyelesaian


Daerah penyelesaian masalah program linear, yaitu suatu model matematika yang
berbentuk pertidaksamaan linear 𝑎𝑥 + 𝑏 ≥ 𝑐 atau 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐. Langkah – langkah
penyelesaiannya sebagai berikut :
1) Gambar garis 𝑎𝑥 + 𝑏 = 𝑐
2) Jika 𝑎 > 0 maka :
a. Jika tandanya " ≤ " (dibaca lebih kecil sama dengan) maka daerah
penyelesaiannya adalah sebelah kiri garis
b. Jika tandanya " ≥ " (dibaca lebih besar sama dengan) maka daerah
penyelesaiannya adalah sebelah kanan garis
3) Jika 𝑎 < 0 maka :
a. Jika tandanya " ≤ " (dibaca lebih kecil sama dengan) maka daerah
penyelesaiannya adalah sebelah kiri garis
b. Jika tandanya " ≤ " (dibaca lebih kecil sama dengan) maka daerah
penyelesaiannya adalah sebelah kanan garis
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini :

Contoh soal :
1. Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut untuk 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑹
a. 2𝑥 + 𝑦 ≤ 4 b. 2𝑥 − 3𝑦 > 4
Penyelesaian :
Untuk menentukan himpunan penyelesaiannya, gambarkan terlebih dahulu grafik dari
persamaannya dengan cara mencari titik – titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y.
a. 2𝑥 + 𝑦 ≤ 4
Titik potong grafik dengan sumbu X dan sumbu Y dicari dengan bantuan tabel
berikut.
𝑥 0 2
𝑦 4 0
Diperoleh titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y adalah (2,0) dan (0,4).
Sebagai titik uji, ambillah titik O (0,0). Dengan mensubstitusikan O (0,0) ke 2𝑥 +
𝑦 ≤ 4 diperoleh 2(0) + 0 = 0 ≤ 4 (benar). Sehingga daerah yang memuat titik O
(0,0) merupakan daerah penyelesaian (daerah yang diarsir – perhatikan grafik
dibawah ini )
b. 2𝑥 − 3𝑦 > 6
Titik potong grafik dengan sumbu X dan sumbu Y dicari dengan bantuan tabel
berikut:
𝑥 0 3
𝑦 -2 0

Diperoleh titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y adalah (3,0) dan (0,-2)
Ambil titik O(0,0) sebagai titik uji pada 2𝑥 − 3𝑦 > 6, diperoleh 2(0) − 3(0) = 0 >
6 (salah). Sehingga daerah yang memuat titik O (0,0) bukan merupakan daerah
penyelesaian (daerah yang tidak diarsir)

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari 2𝑥 + 𝑦 ≤ 4; 𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; untuk 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅


Penyelesaian :
 Daerah penyelesaian 2𝑥 + 𝑦 ≤ 4 sudah
terlukis pada contoh 1.a
 Daerah penyelesaian 𝑥 ≥ 0 terletak di sebelah
kanan sumbu Y (daerah yang diarsir di
sebelah kanan sumbu Y)
 Daerah penyelesaian 𝑦 ≥ 0 terletak di
sebelah atas sumby X (daerah yang diarsir di
sebelah atas sumbu X)
Maka, himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan tersebut adalah irisan ketiga daerah
penyelesaian pertidaksamaan tersebut.
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan 𝑥 + 𝑦 ≥ 3; 3𝑥 + 𝑦 ≥
6; 𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; untuk 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅!
Penyelesaian :
 Cari titik potong garis 𝑥 + 𝑦 = 3 dengan sumbu koordinat
𝑥 0 3
𝑦 3 0
Titik potong dengan sumbu koordinat adalah (0,3) dan (3,0). Substitusi titik uji
O(0,0) pada 𝑥 + 𝑦 ≥ 3. Diperoleh 0 + 0 = 0 ≥ 3 (salah). Sehingga daerah yang
memuat titik O (0,0) bukan merupakan himpunan penyelesaian (daerah yang
tidak diarsir).
 Cari titik potong 3𝑥 + 𝑦 = 6 dengan sumbu koordinat
𝑥 0 2
𝑦 6 0
Titik potong dengan sumbu koordinat adalah (0,6) dan (2,0). Substitusi titik uji
O (0,0) pada 3𝑥 + 𝑦 ≥ 6 diperoleh 3(0) + (0) = 0 ≥ 6 (salah). Sehingga
daerah yang memuat titik O (0,0) bukan merupakan penyelesaian (daerah yang
tidak diasir).
 Daerah penyelesaian 𝑥 ≥ 0 terletak di sebelah kanan sumbu Y (daerah yang
diarsir di sebelah kanan sumbu Y)
 Daerah penyelesaian 𝑦 ≥ 0 terletak di sebelah atas sumbu X ( daerah yang
diarsir sebelah atas sumbu X).
Jadi daerah yang diarsir pada gambar di
samping merupakan himpunan penyelesaian
dari sistem pertidaksamaan 𝑥 + 𝑦 ≥ 3; 3𝑥 +
𝑦 ≥ 6; 𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0; untuk 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut :

a. 𝑥 + 3𝑦 ≥ 6; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
b. 2𝑥 + 𝑦 ≤ 6; 𝑥 ≥ 1; 𝑦 ≥ 0
c. 2𝑥 + 𝑦 ≤ 2; 𝑥 + 2𝑦 ≤ 2; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0; 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅
d. 𝑥 + 4𝑦 ≤ 8; 2𝑥 + 𝑦 ≤ 4; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0

C. Program Linear dan Model Matematika (Menentukan Nilai Optimum)


Defenisi C.1
Program linear adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk mencari nilai
optimum (maksimum atau minimum) dari suatu fungsi objektif (fungsi tujuan atau
fungsi sasaran) dengan kendala – kendala tertentu. Umumnya, fungsi objektif berupa
fungsi linear dan kendala – kendala berupa sistem pertidaksamaan linear.
Secara umum program linear terdiri dari dua bagian yaitu fungsi kendala dan fungsi
obyektif. Fungsi kendala adalah batasan – batasan yang harus dipenuhi, sedangkan
fungsi obyektif adalah fungsi yang nilainya akan dioptimumkan (dimaksimumkan atau
diminimalkan). Dalam program linear ini, batasan – batasan yang terdapat dalam
masalah program linear diterjemahkan lebih dahulu ke dalam bentuk perumusan
matematika yang disebut model matematika.
Selain itu dalam menyelesaikan program linear, terdapat beberapa langkah yang harus
dibuat antara lain:
1. Ubah persoalan verbal ke dalam matematika (dalam bentuk pertidaksamaan)
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan yang diperoleh pada
langkah a
3. Hitung nilai fungsi objektif untuk setiap titik – titik pojok dalam daerah himpunan
penyelesaian
4. Dari hasil pada langkah c, nilai optimum (maksimum atau minimum) dapat
ditetapkan
Contoh soal :
1. Suatu pesawat terbang mempunyai kapasitas tempat duduk tidak lebih dari 200
penumpang. Setiap penumpang kelas bisnis hanya boleh membawa bagasi 50 kg,
sedangkan kelas ekonomi 20 kg. Pesawat tersebut hanya dapat membawa bagasi 5,5
ton. Harga tiket untuk suatu penerbangan domestik tujuan kota A dari Bandara
Soekarno – Hatta untuk kelas bisnis adalah Rp 800.000/penumpang dan untuk kelas
ekonomi Rp 600.000/penumpang. Tentukan penjualan tiket untuk kelas bisnis dan
kelas ekonomi agar hasil penjualan tiket maksimum!
Penyelesaian :
Misalkan :
𝑥 = banyak penumpang kelas bisnis
𝑦 = banyak penumpang kelas ekonomi
Variabel Banyak Penumpang Banyak Kapasitas
Kelas Bisnis (𝑥) Penumpang Kelas
Ekonomi (𝑦)
Daya tampung penumpang 1 1 200 orang
Daya tampung bagasi 50 (kg) 20 (kg) 5.500 (kg)

Model matematikanya adalah :


Kapasitas daya tampung penumpang : 𝑥 + 𝑦 ≤ 200
Kapasitas daya tampung bagasi : 50𝑥 + 20𝑦 ≤ 5.500 ↔ 5𝑥 + 2𝑦 ≤ 550
𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
Pendapatan penjualan tiket merupakan fungsi objektif
𝑓(𝑥, 𝑦) = 800.000𝑥 + 600.000𝑦
Daerah penyelesaiannya tersaji pada grafik di bawah ini .

Menentukan titik B. (gunakan metode eliminasi dan substitusi)


𝑥 + 𝑦 = 200 ×2 2𝑥 + 2𝑦 = 400
5𝑥 + 2𝑦 = 550 ×1 5𝑥 + 2𝑦 = 550 -
−3𝑥 = −150
−150
𝑥=
−3
𝑥 = 50

𝑥 + 𝑦 = 200 (Substitusikan
𝑥 = 50 ke persamaan
𝑥 + 𝑦 = 200)
↔ 50 + 𝑦 = 200
↔ 𝑦 = 200 − 50
↔ 𝑦 = 150
Koordinat titik 𝐵(50,150)
Berdasarkan grafik di atas, diperoleh titik – titik pojoknya adalah
𝑂 (0,0), 𝐴 (110, 0), 𝐵(50,150) dan 𝐶(0,200)
Uji titik – titik pojok 𝑂, 𝐴, 𝐵 dan 𝐶
Titik 800.000𝑥 600.000𝑦 𝑓(𝑥, 𝑦) = 800.000𝑥
+ 600.000𝑦

𝑂 (0,0) 0 0 0
𝐴 (110, 0) 88. 000.000 0 88. 000. 000
𝐵(50,150) 40. 000. 000 90. 000.000 130. 000. 000
𝐶(0,200) 0 120. 000. 000 120. 000. 000
Maka, berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai masksimumnya adalah
𝑅𝑝 130. 000. 000, yang dipenuhi oleh 𝑥 = 50 dan 𝑦 = 150. Dengan kata lain, penjualan
tiket akan masksimum jika banyak penumpang kelas busnis 50 orang dan kelas ekonomi
150 orang.
2. Untuk mengangkut paling sedikit 300 ton barang ke tempat penyimpanan, seorang
kepala proyek memerlukan alat pengangkut. Oleh karena itu, ia menyewa dua jenis
truk. Truk jenis I berkapasitas 15 ton dan truk jenis II berkapasitas 10 ton. Biaya
sewa setiap truk jenis I adalah Rp 500.000 sekali jalan dan truk jenis II adalah Rp
400.000 sekali jalan. Ia harus menyewa sekurang – kurangnya 24 unit truk. Tentukan
banyak jenis truk yang harus disewa agar biaya yang dikeluarkan sekecil – kecilnya
dan tentukan biaya minimumnya!
Penyelesaian :
Misalkan banyak truk jenis I = 𝑥 unit dan banyak truk jenis II = 𝑦 unit
Variabel Banyak truk Banyak truk jenis II Persediaan
jenis I (𝑥) (𝑦)
Truk yang disewa 1 1 24 unit
Barang yang akan diangkut 15 ton 15 ton 300 ton
Model matematikanya adalah
Truk yang disewa : 𝑥 + 𝑦 ≥ 24
Barang yang akan diangkut :
15𝑥 + 10𝑦 ≥ 300 ↔ 3𝑥 + 2𝑦 ≥ 60
𝑥 ≥ 0; dan 𝑦 ≥ 0
Biaya sewa truk merupakan fungsi objektif.
𝑓(𝑥, 𝑦) = 500.000𝑥 + 400.000𝑦
Daerah penyelesaiannya disajikan pada grafik di bawah ini :

Menentukan titik B. (gunakan metode eliminasi dan substitusi)


𝑥 + 𝑦 = 24 ×2 2𝑥 + 2𝑦 = 48
3𝑥 + 2𝑦 = 60 ×1 3𝑥 + 2𝑦 = 60 -
−𝑥 = −12

−1
𝑥=
−12
𝑥 = 12
𝑥 + 𝑦 = 24 (Substitusikan
𝑥 = 12 ke persamaan
𝑥 + 𝑦 = 24)
↔ 12 + 𝑦 = 24
↔ 𝑦 = 24 − 12
↔ 𝑦 = 12
Koordinat titik 𝐵(12,12)

Berdasarkan grafik tersebut diperoleh titik – titik pojoknya adalah


𝐴(0,30), 𝐵(12,12) dan 𝐶(24,0)
Uji titik – titik pojok A, B dan C
Titik 500.000𝑥 400.000𝑦 𝑓(𝑥, 𝑦) = 500.000𝑥
+ 400.000𝑦
𝐴(0,30) 0 12.000.000
𝐵(12,12) 4.800.000 4.800.000 10.800.000
𝐶(24,0) 12.000.000 0 12.000.000
Nilai minimumnya adalah Rp 10.800.000 yang dipenuhi oleh x = 12 dan y = 12. Dengan
kata lain, biaya angkut akan minimum jika truk jenis I disewakan sebanyak 12 unit dan
truk jenis II sebanyak 12 unit

1. Suatu perusahaan memproduksi dua jenis barang, yaitu barang A dan B. Untuk
membuat sebuah barang A diperlukan 6 jam kerja pada mesin I dan 4 jam kerja pada
mesin II, sedangkan untuk membuat sebuanh barang B diperlukan 3 jam kerja pada
mesin I dan 8 jam kerja pada Smesin II. Setiap harinya, mesin I bekerja tidak lebih
dari 15 jam dan mesin II tidak lebih dari 16 jam. Harga jual sebuah barang A dan B
berturut – turut adalah Rp 270.500 dan Rp 250.000. Tentukan penghasilan
maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut setiap harinya!
2. Seorang pengusaha katering menyiapkan dua macam menu makan siang dalam
kemasan dus. Menu I memerlukan biaya sebesar Rp 20.000 dan menu II memerlukan
biaya Rp 25.000 untuk setiap dusnya. Pemilik katering hanya mampu menyiapkan
tidak lebih dari 450 dus makan siang. Modal yang ia miliki hanya Rp 10.250.000
dengan keuntungan masing – masing menu adalah Rp 5.000 per dusnya. Tentukan
keuntungan maksimum yang dapat diperoleh pemilik katering tersebut!

Anda mungkin juga menyukai