Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Program Linear

Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti pembelajaran program linear, siswa mampu :
 Menentukan nilai maksimum dan minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan
dengan program linear dua variabel

 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua


variabel

GLOSARIUM
Sistem : Sekelompok komponen yang digabungkan menjadi satu
untuk mencapai tujuan tertentu

Pertidaksamaan : Kalimat matematika yang menggunakan tanda “<, >, ≤, dan


≥”

Variabel : Simbol atau lambang matematika yang digunakan untuk


memudahkan menyelesaikan suatu permasalahan nyata
yang belum diketahui nilainya dengan jelas

Koefisien : Bilangan yang memuat variabel

Konstanta : Bilangan yang tidak memuat variabel

Program Linier : metode penentuan nilai optimum dari suatu persoalan


Linear

Model matematika : suatu rumusan matematika yang diperoleh dari hasil


penafsiran seseorang ketika menerjemahkan suatu masalah
program Linear ke dalam Bahasa matematika

Fungsi Obyektif/Fungsi : Fungsi yang akan dioptimumkan (maksimum atau


Tujuan minimum)

Syarat/Kendala : Model matematika dari suatu permasalahan program Linear


untuk memperoleh nilai optimum

Titik Selidik : Titik yang tidak berada pada persamaan garis


1. Garis-Garis yang Sejajar atau Tegak Lurus Sumbu X

Y x 42= -4 -2 Y
X
O-4-X
242
24-2
24y-2= -2
O-4

(i) (iii)
Y Y
x=5 X GAMBAR 1.1
243-2
O2 2454Xy-2= 3
O -4
Gambar 1.1 menunjukkan arsiran daerah yang memenuhi suatu pertidaksamaan tertentu.
Perhatikan daerah arsiran pada gambar tersebut.

(i) Daerah arsiran menunjukkan x ≥−4. Semua titik yang berada pada daerah arsiran
memenuhi x ≥−4. Garis x=−4 yang tegak lurus sumbu X digambar tidak putus-
putus untuk menyatakan bahwa semua titik pada garis itu memenuhi x ≥−4.
(ii) Daerah arsiran menunjukkan x <5. Garis x=5 yang tegak lurus sumbu X
digambar putus-putus untuk menyatakan bahwa semua titik pada garis itu tidak
memenuhi x <5.
(iii) Daerah arsiran menunjukkan y >−2. Garis y=−2 yang sejajar sumbu X digambar
(ii) untuk menyatakan bahwa semua titik pada garis itu
putus-putus (iv)tidak memenuhi
y >−2.
(iv) Daerah arsiran menunjukkan y ≤3. Garis y=3 yang sejajar sumbu X digambar
tidak putus-putus untuk menyatakan bahwa semua titik pada garis itu memenuhi
y ≤3.
2. Garis-Garis yang Tidak Tegak Lurus dan Tidak Sejajar Sumbu X

Y -6 Y
-2
42 2 -4
4 x−3 y+ 12=0 4X -5
-4
-2
-3 O

5 x+ 3 y +15=0

(i) (ii) GAMBAR 1.2

Gambar 1.2(i) menunjukkan daerah arsiran


yang memenuhi 4 x−3 y+ 12≥ 0. Langkah berikut menyatakan bahwa semua titik pada
daerah arsiran yaitu bagian di bawah garis 4 x−3 y+ 12=0 adalah benar memenuhi
4 x−3 y+ 12≥ 0.

 Ambil titik O(0,0) sebagai titik selidik.


 Substitusikan x=0 dan y=0 ke 4 x−3 y+ 12≥ 0
↔ 4 (0)−3(0)+12≥ 0

↔ 12≥ 0 … . (benar)

Jadi, titik-titik di sebelah bawah garis 4 x−3 y+ 12=0 memenuhi 4 x−3 y+ 12≥ 0

Demikian juga pada Gambar 1.2(ii) menunjukkan daerah arsiran yang memenuhi
5 x+ 3 y +15> 0, atau titik-titik disebelah atas garis 5 x+ 3 y +15=0 memenuhi 5 x+ 3 y +15> 0.

 Ambil titik O(0,0) sebagai titik selidik.


 Substitusikan x=0 dan y=0 ke 5 x+ 3 y +15> 0
↔ 5 ( 0 ) +3( 0)+15> 0

↔ 15>0 … . (benar)

Jadi, titik-titik di sebelah atas garis 5 x+ 3 y +15=0 memenuhi 5 x+ 3 y +15> 0


Deskripsi Singkat Materi

Pernahkan kita perhatikan saat kita jalan-jalan di toko sepatu kita lihat banyak sekali sepatu
yang dipajang. Dilain sisi kita lihat bahwa pedagang sepatu mempunyai tempat yang terbatas
dan juga rak yang jumlahnya terbatas. Bagaimana pedagang sepatu bisa mengoptimalkan
lahan yang tersedia untuk memajang sepatu-sepatu dagangannya supaya semua lahan yang
ada dapat digunakan secara optimal?
Pertanyaan sejenis ini dapat diselesaikan dengan salah satu materi yang ada di matematika
yaitu dengan menggunakan Program Linier.
Program Linier merupakan suatu metode untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu
dimana model matematikanya terdiri atas beberapa pertidaksamaan linier yang mempunyai
banyak penyelesaian. Program linier dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
menghitung keuntungan maksimum dari suatu usaha, pengeluaran minimum yang
dibelanjakan atau dikeluarkan, dan sebagainya.
MATERI PENDAHULUAN

A. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


 Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memuat dua variabel
dengan pangkat tertinggi satu. Persamaan linear disebut juga persamaan garis.
Bentuk umum persamaan ini dapat dituliskan
ax +by=c … … … … … ….(1.1)
Dengan a, b, dan c adalah konstanta.
Untuk membantu pemahaman program linear, kalian harus dapat menggambar
kurva(garis) dari persamaan linear ini pada koordinat cartesius.
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mempermudah menggambar
kurva dari persamaan linear adalah sebagai berikut.
1) Menentukan titik potong dengan sumbu koordinat.
Titik potong dengan sumbu x, berarti y=0.
Titik potong sumbu y, berarti x=0.
2) Menarik garis dari kedua titik potongnya.

Contoh 1

Persamaan linear 2 x+3 y =6 dapat digambarkan kurvanya sebagai berikut.


2 31
O-1
X123
Pembahasan : Y
 2 x+3 y =6
 Titik potong dengan sumbu koordinat.
Titik potong dengan sumbu x
y=0
2 x+3 ( 0 )=6
x=3
Jadi, titik potongnya (3,0)
 Titik potong dengan sumbu y
x=0
2(0)+3 y=6
y=2
Jadi, titik potongnya (0,2) Gambar 2.1

Jika kedua titik digambarkan pada koordinat cartesius dan ditarik garis dari kedua titik,
maka dapat diperoleh garis lurus seperti gambar 2.1.

 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel


1. Menentukan Daerah Penyelesaian Suatu Sistem Pertidaksamaan Linier
Untuk menentukan system pertidaksaman dari suatu daerah himpunan
penyelesaian maka gunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan persamaan garis


b. Menentukan pertidaksamaan yang sesuai dengan daerah penyelesaian.
c. Mengganti tanda pertidaksamaannya.

Ketentuan yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:


1) Pastikan bahwa variabel x bertanda positif. Jika x bernilai negative maka kalikan
dengan (-1)
2) Jika daerah penyelesaian disebelah kiri maka tanda pertidaksamaan adalah ≤
3) Jika daerah penyelesaian disebelah kanan maka tanda pertidaksamaannya adalah ≥

Tabel 1.1 di bawah ini merupakan petunjuk untuk mengarsir daerah yang memenuhi suatu
pertidaksamaan.

Tabel 1.1

Bentuk Pertidaksamaan Daerah yang Memenuhi


x >a Di sebelah kanan dari garis x=a
x <a Di sebelah kiri dari garis x=a
y >b Di sebelah atas dari garis y=b
y <b Di sebelah bawah dari garis y=b
y>x Di sebelah atas dari garis y=x
y<x Di sebelah bawah dari garis y=x
ax +by >C Di sebelah atas dari garis ax +by=C
ax−by> C Di sebelah bawah dari garis ax−by=C
ax +by <C Di sebelah bawah dari garis ax +by=C
ax−by< C Di sebelah atas dari garis ax−by=C

2. Daerah himpunan penyelesaian suatu PtLDV dapat dicari menggunakan metode uji
titik.

Untuk mencari daerah penyelesaian suatu PtLDV bisa digunakan cara sebagai berikut:
Berikut ini langkah-langkahnya.
Misal diberikan : ax + by ≤ c
1) Gambarlah grafik garis ax + by = c.
 Jika tanda ketaksamaan berupa ≤ atau ≥ maka garis pembatas digambar penuh
 Jika tanda ketaksamaan berupa < atau > maka garis pembatas digambar putus putus.
2) Uji titik
 Ambil suatu titik sembarang, misal (x, y) yang tidak terletak pada garis ax + by = c.
 Substitusikan titik tersebut ke dalam pertidaksamaan ax + by ≤ c. Ada dua
kemungkinan sebagai berikut:
a) Apabila pertidaksamaan ax + by ≤ c bernilai benar, maka daerah himpunan
penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (x, y) dengan batas garis ax
+ by = c.
b) Apabila pertidaksamaan ax + by ≤ c bernilai salah, maka daerah himpunan
penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat titik (x, y) dengan batas
garis ax + by = c.

3. Daerah himpunan penyelesaian suatu PtLDV juga dapat dicari menggunakan cara
berikut.
Daerah himpunan penyelesaian PtLDV dapat ditentukan berada di kanan atau kiri
garis pembatas dengan cara memperhatikan tanda ketaksamaan. Berikut ini Langkah-
langkahnya.
1. Pastikan koefisien x dari PtLDV tersebut positif. Jika tidak positif, kalikan
PtLDV dengan -1.
2. Jika koefisien x dari PtLDV sudah positif, perhatikan tanda ketaksamaan.
 Jika tanda ketaksamaan ≤ maka daerah penyelesaian terletak di sebelah kiri
garis pembatas.
 Jika tanda ketaksamaan ≥ maka daerah penyelesaian terletak di sebelah
kanan garis pembatas.

𝑥 + 2𝑦 ≤ 4, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅
Jawaban:
Petunjuk: Untuk menggambarkan garis 𝑥 + 2𝑦 = 4, buatlah dua titik bantu dengan mengambil
nilai x = 0 maka y =... dan nilai y = 0 maka x =...
Li 0 4
ha
t
ta
be
l
be
rik
ut:
x
y 2 0
Jadi titik bantunya adalah (0 , 2) dan (4 , 0) selanjutnya gambarkan di bidang Cartesius
Untuk menentukan daerah himpunan penyelesaiannya Uji salah satu titik yang tidak terletak
pada garis 𝑥 + 2𝑦 = 4.
Misal titik (0,0) berarti nilai x = 0 dan y = 0, substitusi ke persamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 4 maka 0 +
2(0) ≤ 4 → 0 ≤ 4 (Benar), maka daerah Himpunan Penyelesaiannya di bawah garis x +
2y = 4, dan arsirlah daerah yang bukan daerah penyelesaiannya.

Anda mungkin juga menyukai