Program Linear
Disusun Oleh:
Erwin Pradhita Y
Fikri Muklisin
Gradela Diadara W
XI IPS II
LATAR BELAKANG
Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi terdapat
berbagai cabang pembahasan yang ada yang dipelajari siswa dalam kegiatan belajar mengajar
di sekolah maupun perguruan tinggi. Cabang pelajaran yang ada antara lain: logika
matematika, aljabar, ruang dimensi tiga, trigonometri, kalkulus, peluang, dan statistika,
Seorang siswa harus memahami setiap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya agar ia tidak
ketinggalan pelajaran dan bisa mengerti maksud atau kegunaan dari pelajaran tersebut. Selain
itu, ia juga harus bisa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pelajaran tersebut supaya
mendapat nilai yang bagus. Salah satu bab dalam matematika adalah program linear. Dalam
program linear terdapat persamaan suatu bilangan karena masih masuk dalam aljabar. Dan
mempunyai kegunaan yang penting terutama berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pelajaran ini membahas beberapa hal atau bagian yang dibatasi oleh syarat-syarat tertentu.
Syarat-syarat itu adalah susunan pertidaksaman linear dan tentu di dalamnya masih ada hal-
hal lainnya yang saling berkaitan(berkaitan erat).
BAB II
PEMBAHASAN
1.
A. PROGRAM LINIER
Program linear yaitu suatu metode untuk mencari nilai maksimum atau nilai minimum dari
bentuk linear pada daerah yang dibatasi grafik -grafik fungsi linear.
Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua peubah merupakan suatu
himpunan titik-titik (pasangan berurut (x,y)) dalam bidang cartesius yang memenuhi semua
pertidaksamaan linear dalam sistem tersebut. Sehingga daerah himpunan penyelesaiannya
merupakan irisan himpunan-himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan dalam sistem
pertidaksamaan linear dua peubah itu. Untuk lebih mudah dalam memahami daerah
penyelesaian dari sistem pertidak-samaan linear dua peubah, perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear berikut!
3x + 5y 15
x 0
y 0
Penyelesaian:
Gambar garis 3x + 5y =15, x = 0, dan y =0
Untuk 3x + 5y 15
Pilih titik (0,0), kemudian substitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
3 × 0 + 5× 0 15
0 15 (benar), artinya dipenuhi
Sehingga daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (0,0)
Untuk x 0, pilih titik (1,1) kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
1 0 (benar), artinya dipenuhi. Sehingga daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat
titik (1,1)
Untuk y 0, pilih titik (1,1) kemudian substitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
1 0 (benar), artinya dipenuhi.
Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (1,1).
Untuk saat ini, pembahasan dibatasi menjadi dua variabel saja. Untuk pertidaksamaan linear,
tanda “ = ” diganti dengan “ ≤ ”, “ < ”, “ ≥ ”, “ > ”. Sebagai contoh, untuk pertidaksamaan
linear dua variabel dijelaskan sebagai berikut.
Garis x + y = 2 membagi bidang koordinat menjadi dua daerah, yaitu daerah x + y < -2 dan
daerah x + y > -2.
Sekarang, substitusi titik sembarang, misalnya titik O(0, 0) ke persamaan garis tersebut.
Didapat, 0 + 0 = 0 > -2. Ini berarti, titik O(0, 0) berada pada daerah x + y > -2.Daerah x + y >
-2 ini diarsir
Daerah yang diarsir berupa daerah segitiga. Tampak bahwa daerah ini merupakan himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear x + y ≥ -2, x ≤ 0, dan y ≤ 0.
Untuk selanjutnya, himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear ini disebut daerah
penyelesaian.
B.ModelMatematika
Sistem pertidaksamaan linear yang telah dijelaskan sebelumnya dapat diterapkan pada
permasalahan sehari-hari dengan memodelkan permasalahan tersebut ke dalam model
matematika.
Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut. PT. Samba Lababan memproduksi ban motor dan
ban sepeda. Proses pembuatan ban motor melalui tiga mesin, yaitu 2 menit pada mesin I, 8
menit pada mesin II, dan
10 menit pada mesin III. Adapun ban sepeda diprosesnya melalui dua mesin, yaitu 5 menit
pada mesin I dan 4 menit pada mesin II. Tiap mesin ini dapat dioperasikan 800 menit per
hari. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, rencananya perusahaan ini akan mengambil
keuntungan Rp40.000,00 dari setiap penjualan ban motor dan Rp30.000,00 dari setiap
penjualan ban sepeda. Berdasarkan keuntungan yang ingin dicapai ini, maka pihak
perusahaan merencanakan banyak ban motor dan banyak ban sepeda yang akan
diproduksinya dengan merumuskan berbagai kendala sebagai berikut.
Perusahaan tersebut memisalkan banyak ban motor yang diproduksi sebagai x dan banyak
ban sepeda yang diproduksi sebagai y, dengan x dan y bilangan asli. Dengan menggunakan
variabel x dan y tersebut, perusahaan itu membuat rumusan kendala-kendala sebagai berikut :
>> Model Matematikanya:
Pada mesin I : 2x + 5y ≤ 800 …. Persamaan 1
Pada mesin II : 8x + 4y ≤ 800 .… Persamaan 2
Pada mesin III : 10x ≤ 800 .… Persamaan 3
x, y bilangan asli : x ≤ 0, y ≤ 0 .… Persamaan 4
Fungsi tujuan (objektif) yang digunakan untuk memaksimumkan keuntungan adalah f(x, y) =
40.000x + 30.000y. Dalam merumuskan masalah tersebut, PT. Samba Lababan telah
membuat model matematika dari suatu masalah program linear.
Pernyataan Majemuk
Logika merupakan sebuah alat yang penting untuk berpikir kritis dan
penalaran deduktif. Dalam logika diperlukan adanya proposisi, yakni pernyataan yang
bernilai benar saja atau salah saja.
Contoh:
1. “Jumlah dua bilangan genap adalah genap” merupakan pernyataan bernilai benar;
2. “Kota Semarang terletak di propinsi Jawa Barat” merupakan pernyataan bernilai salah;
3. “Kerjakan tugasmu” bukan merupakan pernyataan.
Pernyataan-pernyataan pada contoh di atas merupakan pernyataan-pernyataan
sederhana. Sedangkan pernyataan yang dirangkaikan dengan perangkai logika “dan”,
“atau”, “tidak”, “meskipun”, “walaupun”, “jika … maka”, disebut pernyataan majemuk.
Dalam logika matematika, nilai kebenaran untuk sebuah pernyataan majemuk sudah
dirumuskan secara pasti, sehingga setiap proses penarikan kesimpulan menggunakan
logika matematika selalu dapat dikontrol kevalidannya. Beberapa pernyataan majemuk
yang akan diuraikan dalam bab ini adalah negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi dan
biimplikasi.
Logika merupakan sistem matematika artinya memuat unsur-unsur yaitu pernyataan-
oernyataan dan operasi-operasi yang didefinisikan. Operasi-operasi yang akan kita temui
berupa kata sambung logika (conective logic):
: Merupakan lambang operasi untuk negasi
: Merupakan lambang operasi untuk konjungsi
: Merupakan lambang operasi untuk disjungsi
: Merupakan lambang operasi untuk implikasi
: Merupakan lambang operasi untuk biimplikasi
2. Disjungsi
Adalah dua pernyataan yang dirangkai dengan kata hubung logika “atau”.
Lambang “V”
Sifat: p atau q bernilai salah jika p salah dan q salah, selain itu benar.
Tabel Kebenaran Disjungsi
p q pVq
B B B
B S B
S B B
S S S
Contoh:
Jika p: Jakarta ibu kota Malaysia (S)
q: 2-4=7 (S)
maka pVq= Jakarta ibu kota Malaysia atau 2-4=7 (S)
3. Implikasi
Adalah suatu pernyataan majemuk p dan q yang digabung dengan memakai kata hubung
logika “jika…maka…”.
Implikasi suatu pernyataan dilambangkan dengan p→q. Dibaca :
1. Jika p maka q
2. p berimplikasi q
3. q hanya jika p
4. p syarat cukup untuk q
5. q syarat perlu untuk p
Implikasi Logis
“jika Andi rajin belajar maka Andi naik kelas”
Jika pada kenyataannya Andi rajin belajar maka sebagai konskuensi logis dari pernyataan di
atas pasti Andi naik kelas.
Misal p: Andi rajin belajar
q: Andi naik kelas
maka ((p→q)∧p)→q, nilainya akan selalu benar.
p q p→q ((p→q)∧p) ((p→q)∧p)→q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
4. Biimplikasi
Jika dua pernyataan p dan q yang digabungkan dan membentuk kalimat majemuk dengan
kata hubung “…jika dan hanya jika…” maka kalimat tersebut membentuk suatu biimplikasi.
Lambang “↔”
Contoh: Ayah akan mendapat gaji jika dan hanya jika ayah bekerja.
Pembentukan biimplikasi logis
Jika ada pernyataan p dan q serta p↔q maka:
“p jika dan hanya jika q” atau
“jika p maka q dan jika q maka p” atau
p↔q≡(p→q)∧(q→p)
Tabel Kebenaran
p q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B
Negasi Konjungsi
Contoh:
p=saya suka apel
q= saya tidak suka wortel
pɅq= saya suka apel dan tidak suka wortel.
¬( pɅq)= tidak benar bahwa saya suka apel dan tak suka wortel.
¬pV¬q=saya tidak suka apel atau suka wortel.
¬( pɅq) ¬pV¬q
p q pɅq ¬( pɅq)
B B B S
B S S B
S B S B
S S S B
Negasi Disjungsi
Contoh:
p= Andi pergi ke supermarket
q = Andi menonton bioskop
pVq=Andi pergi ke supermarket atau menonton bioskop.
Ingkarannya:
1. tidak benar bahwa Andi pergi ke supermarket atau menonton bioskop. ¬(pVq)
2. Andi tidak pergi ke supermarket dan tidak menontn bioskop. ¬pɅ¬q
¬(pVq)≡ ¬pɅ¬q
p q pVq ¬( pVq)
B B B S
B S B S
S B B S
S S S B
Negasi Implikasi
Ingkaran dari padalah ¬( p
Contoh:
p= ibu pergi ke pasar
q=aku mendapat oleh-oleh
pjika ibu pergi ke pasar maka aku mendapat oleh-oleh.
¬( p tidak benar bahwa jika ibu pergi ke pasar maka aku mendapat oleh-oleh.
pɅ¬q= ibu pergi ke pasar dan aku tidak mendapat oleh-oleh.
p q p ¬( p
B B B S
B S S B
S B B S
S S B S
Negasi Biimplikasi
Ingkaran dari biimplikasi: p↔q( pɅ¬q) V (qɅ¬p)
Contoh:
p=Jakarta ibu kota Indonesia
q = 1+1=5
p↔q=Jakrta ibu kota Indonesia jika dan hanya jika 1+1=5
¬(p↔q)=tidak benar bahwa Jakrta ibu kota Indonesia jika dan hanya jika 1+1=5
( pɅ¬q) V (qɅ¬p)=Jakarta ibu kota Indonesia dan 1+15 atau 1+1=5 dan Jakarta bukan ibu
kota Indonesia.
p q p ¬( p
B B B S
B S S B
S B S B
S S B S
p q
~q ᶸ r
~r
~p
Untuk pembuktian dengan percobaan Benar dan Salah, kasus ini terbukti tautology. Sehingga
jawaban yang mungkian adalah B. hari tidak panas ( ~p)
SILOGISME
Pengertian Silogisme dan Contoh Silogisme | Apa itu silogisme? Silogisme adalah jenis
penalaran deduksi secara tidak langsung. Silogisme merupakan penemuan terbesar dari ahli
filsafat terkenal, Aristoteles. Dalam pengertian umum, silogisme adalah suatu argument
deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Silogisme adalah setiap
penyimpulan tidak langsung, yang dari dua proposisi (premis-premis) disimpulkan suatu
proposisi baru (kesimpulan). Premis yang pertama disebut premis umum (premis mayor) dan
premis yang kedua disebut premis khusus (premis minor). Kesimpulan itu berhubungan erat
sekali dengan premis-premis yang ada. Jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya
juga benar.
Dalam penerapannya, ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategoris, silogisme hipotesis,
dan silogisme alternatif. Silogisme kategoris adalah silogisme yang terdiri dari tiga proposisi
(premis) kategoris. Contoh silogisme kategoris:
Semua manusia adalah makhluk berakal budi (premis mayor)
Afdan adalah manusia (premis minor)
Jadi, Afdan adalah makhluk berakal budi (kesimpulan)
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan hipotesis dan
premis minornya merupakan pernyataan kategoris. Contoh silogisme hipotesis:
Jika hari ini tidak hujan, saya akan ke rumah paman (premis mayor)
Hari ini tidak hujan (premis minor)
Maka, saya akan kerumah paman (kesimpulan).
Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya premis alternatif, premis
minornya membenarkan salah satu alternatifnya, dan kesimpulannya menolak alternatif yang
lain. Contoh silogisme alternatif:
Kakek berada di Bantaeng atau Makassar (premis mayor)
Kakek berada di Bantaeng (premis minor)
Jadi, kakek tidak berada di Makassar (kesimpulan)
● Program linear merupakan salah satu teknik penelitian operasional yang digunakan paling
luas dan diketahui dengan baik, serta berupa metode matematik, yang berfungsi
mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Program linear banyak diterapkan
dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, industri, militer, dan sosial.
Program linier berkaitan dengan penjelasan suatu dunia nyata sebagai suatu model matematik
yang terdiri atas sebuah fungsi tujuan dan sistem kendala linier.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.