Anda di halaman 1dari 16

Bahan Bacaan Tambahan

Program Linier

A. Pendahuluan Program Linier

Tinjauan Bidang Ekonomi


Ketika sebuah perusahaan diperhadapkan dengan pengambilan
keputusan manajerial suatu proses bisnis, kata Riset operasi lebih
disebut sebagai manajemen sains atau manajemen kuantitatif.
Dalam riset operasi, faktor manusia sangat penting, karena riset
operasi lebih dimaknai sebagai teknik untuk mengambil
keputusan yang mampu memberikan berbagai solusi terhadap
permasalahan sistem/proses bisnis yang ada.
Dalam kehidupan nyata, masalah program linier ini tampak pada
berbagai bidang, sebagai contoh pengambilan keputusan utama
dihadapi oleh seorang manajer perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan batasan situasi lingkungan.
Pembatasan tersebut meliputi sumberdaya misalnya waktu,
tenaga kerja, energi, bahan baku, atau uang. Secara umum,
tujuan umum perusahaan yang paling sering terjadi adalah
sedapat mungkin memaksimalkan laba. Tujuan dari unit
organisasi lain yang merupakan bagian dari suatu organisasi
biasanya meminimalkan biaya. Saat manajer berusaha untuk
menyelesaikan masalah dengan mencari tujuan yang dibatasi oleh
batasan tertentu, teknik sains manajemen berupa program linear
sering digunakan untuk permasalahan ini.
Tinjauan bidang Penerbangan
Salah satu penerapan riset operasi adalah pada bidang
penerbangan (airlines) yaitu untuk meminimalkan biaya dan
memaksimalkan keuntungan. Pada fase tersebut, para pakar
perusahaan menggunakan suatu teknik untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya dan meminimalisir biaya yang
dikeluarkan perusahaan.
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

Kilas Balik Sejarah


Riset operasi muncul ketika masa perang dunia II yang digunakan
untuk kepentingan militer, sebagai contoh untuk penjadwalan
logistik. Tim yang menangani terdiri dari berbagai disiplin ilmu
seperti: ahli matematika, teknik, psikologi. Pasca perang, banyak
anggota dari tim ini melanjutkan riset yang menghasilkan
berbagai perkembangan metodologi, seperti metode simpleks
untuk memecahkan masalah program linier. Seiring dengan hal
tersebut, terjadi pula peningkatan komputasi yaitu tersedianya
komputer digital. Dengan adanya komputer digital para praktisi
menggunakan metodologi yang lebih canggih untuk memecahkan
berbagai masalah yang ada.
Definisi Program Linier
Program linier merupakan salah satu teknik khusus
menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau
memininumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah
yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Secara khusus, persoalan
program linear merupakan suatu persoalan untuk menentukan
besarnya masing-masing nilai variabel sehingga nilai fungsi tujuan
atau objektif yang linear menjadi optimum (memaksimalkan atau
meminimumkan) dengan memperhatikan adanya kendala yang
ada, yaitu kendala yang harus dinyatakan dalam bentuk
ketidaksamaan yang linear.
Dalam definisi lanjutan, kita dapat mendefinisikan Program linier
sebagai suatu cara penyelesaian masalah dengan menggunakan
konsep pertidaksamaan linier mencakup pertidaksamaan linier
satu variabel maupun dua variabel. Namun, secara umum,
penggunaan konsep sistem pertidaksamaan linier dua variabel
akan sangat dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan masalah
yang terkait dengan masalah program linier.
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

B. Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel


1. Pengertian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel
Pertidaksamaan linear dua variabel adalah kalimat terbuka
matematika yang memuat dua variabel, dengan masing-masing
variabel berderajat satu dan dihubungkan dengan tanda
ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan yang dimaksud adalah >,
<, ≥, atau ≤.
Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel analog
dengan bentuk umum persamaan linear dua variabel. Seperti
yang sudah disinggung sebelumnya, perbedaannya terletak pada
tanda ketidaksamaan.
Pada persamaan digunakan tanda “ = ”, sedangkan pada
pertidaksamaan digunakan tanda “ >, <, ≥, atau ≤ “. Berikut
bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variabel.
ax + by > c
ax + by < c
ax + by ≥ c
ax + by ≤ c
Dengan :
a = koefisien dari x, a ≠ 0
b = koefisien dari y, b ≠ 0
c = konstanta
a, b, dan c anggota bilangan real.
Penyelesaian dari suatu pertidaksamaan linear dua
variabel berupa pasangan terurut (a, b) yang memenuhi
pertidaksamaan linear dua variabel.
Semua penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua
variabel disatukan dalam suatu himpunan penyelesaian.
Himpunan penyelesaian dari suatu pertidaksamaan linear dua
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

variabel biasanya disajikan dalam bentuk grafik pada bidang


koordinat cartesius.
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menggambar
kan grafik penyelesaian dari per tidaksama an linear dua
variabel, hampir sama dengan langkah-langkah dalam
menggambarkan grafik persamaan linear dua variabel.
Berikut ini langkah-langkah mencari daerah penyelesaian
dari pertidaksamaan linier dua variabel :
a. Ganti tanda ketidaksamaan >, <, ≥, atau ≤ dengan tanda “ = “.
b. Tentukan titik potong koordinat cartesius dari persamaan
linear dua variabel dengan kedua sumbu.
 Titik potong dengan sumbu x, jika y = 0 diapit titik (x,0)
 Titik potong dengan sumbu y, jika x = 0 diapit titik (0,y)
c. Gambarkan grafiknya berupa garis yang menghubungkan titik
(x,0) dengan titik (0,y). Jika pertidaksamaan memuat > atau
<,gmbarkan grafik tersebut dengan garis putus-putus
d. Gunakanlah sebuah titik uji untuk menguji daerah
penyelesaian pertidaksamaan
e. Berikanlah arsiran pada daerah yang memenuhi himpunan
penyelesaian pertidaksamaan
Contoh :
Gambarlah daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan
3x + 4y ≤ 12, x, y €R.
Jawab:
3x + 4y ≤12, ganti tanda ketidaksamaan sehingga diperoleh garis
3x + 4y =12.
 Titik potong dengan sumbu x, y = 0
3x + 4(0) = 12
3x = 12
x=4
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

 Titik potong dengan sumbu y, x = 0


3(0) + 4y = 12
3x = 12
y=3
 Titik potong dengan sumbu koordinat di (4, 0) dan (0, 3).
Diperoleh grafi k 3x + 4y =12.
y

3 (0, 3)

1
(4, 0)
x
0
1 2 3 4
3x + 4y = 12

Ambil titik uji (0, 0) untuk mendapatkan daerah penyelesaian


dari pertidaksamaan 3x + 4y ≤12 , diperoleh 3(0) + 4(0) ≤ 12
0 ≤ 12
(Benar)
Dengan demikian, titik (0, 0) memenuhi pertidaksamaan 3x + 4y
≤ 12
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan adalah daerah di bawah
garis batas (yang diarsir).
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

3 (0, 3)
Daerah himpunan
penyelesaian
3x + 4y < 12 2

1
(4, 0)
x
0
1 2 3 4

2. Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel


Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah suatu
sistem yang terdiri atas dua atau lebih pertidaksamaan dan
setiap pertidaksamaan tersebut mem punyai dua variabel.
Langkah-langkah menentukan daerah penyelesaian dari
sistempertidaksamaan linear dua variabel sebagai berikut.
a. Gambarkan setiap garis dari setiap pertidaksamaan linear
dua variabel yang diberikan dalam sistem pertidaksamaan
linear dua variabel.
b. Gunakanlah satu titik uji untuk menentukan daerah yang
memenuhi setiap pertidaksamaan linear dua variabel.
Gunakan arsiran yang berbeda untuk setiap daerah yang
memenuhi pertidaksamaan yang berbeda.
c. Tentukan daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan
linear, yaitu daerah yang merupakan irisan dari daerah yang
memenuhi pertidaksamaan linear dua variabel pada langkah
b.
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

C. Prosedur Umum Merumuskan Model Program Linier

1. Menentukan Jenis Permasalahan Program Linier (PL).


 Jika permasalahan membicarakan keuntungan (profit),
maka jenis permasalahan PL adalah maksimalisasi.

 Jika permasalahan membicarakan biaya (cost), maka jenis


permasalahan PL adalah minimalisasi.

 Jika ada informasi tentang selisih antara hasil penjualan


(sales) dan biaya dengan pokok pembicaraan profit, maka
jenis permasalahannya adalah maksimalisasi.

2. Mendefinisikan peubah keputusan (decision variable)


Umumnya peubah keputusan merupakan pernyataan dalam
permasalahan yang hendak dicari penyelesaiannya. Beberapa hal
yang harus diperhatikan adalah:

 Banyaknya koefisien peubah keputusan seringkali dapat


membantu dalam mengidentifikasikan peubah-peubah
keputusan.

 Jika x dimisalkan/diandaikan sebagai peubah keputusan


berkaitan dengan kursi yang diproduksi, maka x  kursi,
tetapi x = banyaknya kursi yang diproduksi.

3. Merumuskan kombinasi fungsi tujuan/sasaran (objective function)


 Kombinasi informasi tentang jenis permasalahan PL dan
definisi peubah keputusan akan merumuskan fungsi
tujuan.

 Jika peubah keputusan terdefinisi dengan jelas, maka


fungsi tujuan akan mudah ditetapkan.

4. Merumuskan model kendala/syarat ikatan (constraint)


Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

Ada dua pendekatan umum untuk merumuskan model kendala:

1) Pendekatan “ruas kanan”


Ruas kanan suatu kendala adalah tunggal dan bernilai
konstan. Dalam masalah maksimalisasi, ruas kanan sering
menyatakan “total sumber daya yang tersedia”. Prosedur
pembentukannya:

 Identifikasikan nilai total sumber daya dan


sesuaikan tanda pertidaksamaan dengan masing-
masing total sumber daya (biasanya “”).

 Kelompokkan peubah-peubah keputusan terkait di


sebelah kiri tanda pertidaksamaan.

 Tentukan koefisien-koefisien setiap peubah


keputusan dan lampirkan dalam pertidaksamaan.
Model kendala terbentuk.

 Untuk permasalahan minimalisasi, ruas kanan


merupakan “minimal sumber daya yang
dibutuhkan”. Proses pembentukan kendala sama
seperti di atas kecuali tanda pertidaksamaan
(biasanya “”).

2) Pendekatan “ruas kiri”


Semua nilai koefisien dan peubah-peubah keputusan
disusun dalam bentuk matriks. Setelah matriks ini
terbentuk, identifikasikan nilai-nilai ruas kanan dan
tambahkan tanda pertidaksamaan.

5. Menetapkan syarat non negatif


Setiap peubah keputusan dari kedua jenis permasalahan PL tidak
boleh negatip (harus lebih besar atau sama dengan nol)
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

Program linear adalah rancangan model matematika untuk


mengoptimumkan suatu fungsi tujuan yang memenuhi kendala-kendala
yang ada.

Pada program linear terdiri dari tiga elemen yaitu:

 Variabel keputusan
 Kendala
 Fungsi objektif

Menentukan fungsi tujuan dan kendala dari program linear

Program linear adalah suat metode atau suatu cara untuk


memecahkan masalah menjadi optimal (maksimum atau minimum)
yang memuat batasan-batasan yang dapat diubah atau
diterjemahkan ke dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear.
Penyelesaian pertidaksamaan linear terdapat dalam daerah
himpunan penyelesaian. Dari beberapa penyelesaian terdapat satu
penyelesaian terbaik yang selanjutnya disebut penyelesaian optimum
dari suatu fungsi. Fungsi ini disebut dengan fungsi tujuan atau
objektif.

Model matematika adalah rumusan matematika yang berupa


persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi yang diperoleh dari hasil
penafsiran atau terjemahan suatu masalah ke dalam bahasa
matematika.

Contoh :

Sebuah pesawat terbang mempunyai kapasitas 48 buah tempat


duduk yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas A dan kelas B. Setiap
penumpang kelas A diberi hak yaitu membawa barang 60 kg, sedang
penumpang kelas B diberi hak membawa barang hanya 20 kg,
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

tempat bagasi paling banyak dapat memuat 1440 kg. Bila banyaknya
penumpang kelas A sebanyak x orang sedang kelas B sebanyak y
orang. Tentukan model matematikanya.

Jawab :

Kelas A Kelas B

Bagasi 60 kg 20 kg

Penumpang x orang y orang

Bagasi : 60x + 20y  1440 3x + y  72

Penumpang : x + y  48

Banyak penumpang tidak pernah negatif : x  0, y  0

Sehingga diperoleh model matematikanya adalah :

3x + y  72

x+y  48

x  0

y  0

Tugas II

1. Suatu perusahaan merencanakan membangun rumah untuk 600


orang. Banyaknya rumah yang akan dibangun tidak lebih dari 120
buah. Rumah jenis I biaya sewanya Rp. 100.000,- tiap bulan dan
ditempati 4 orang, rumah jenis II biaya sewanya Rp. 125.000,- tiap
bulan dan ditempati oleh 6 orang. Buatlah model matematikanya.
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

2. Sebuah pabrik membuat sepeda motor dan sepeda gunung setiap


bulan dapat membuat sebanyak-banyaknya 100 sepeda gunung,
sedangkan sepeda motor dapat dibuat sedikitnya 20 buah dan
sebanyak-banyaknya 70 buah tiap bulan. Kapasitas produksi pabrik
sebanyak-banyaknya 150 buah kendaraan dalam sebulan. Jika harga
setiap sepeda motor 5 juta rupiah dan harga sepeda gunung 1 juta
rupiah.

a. Buatlah model matematikanya

b. Tentukan daerah penyelesaian yang sesuai

3. Seorang petani memerlukan zat kimia unsur A, B, dan C sebanyak 60


kg, 120 kg, dan 50 kg untuk memupuk kebun sayurnya. Dalam
setiap kaleng pupuk cair mengandung zat A = 1 kg, zat B = 3 kg, dan
zat C = 1 kg. Pupuk kering tiap kantong mengandung zat A = 2kg, zat
B = 2 kg, dan zat C = 1 kg. Harga 1 kantong pupuk cair Rp. 30.000,-
sedangkan pupuk kering Rp. 25.000,-

a. Buatlah model matematikanya

b. Tentukan daerah penyelesaiannya

4. Seorang tukang parkir mengelola lahan parkir seluas 588 m 2,


diperuntukkan untuk menampung kendaraan jenis bus dan sedan.
Luas rata-rata untuk parkir bus adalah 24 m2, sedangkan untuk
sedan memerlukan 6 m2. Lahan parkir tersebut tidak mampu
menampung sedan dan bus melebihi 38 kendaraan. Tentukan model
matematika dari permasalahan diatas.

4. Menentukan nilai optimum dari fungsi tujuan (fungsi ogjektif) dengan


metode uji titik pojok.

Fungsi tujuan atau objektif dapat dinotasikan f(x,y) = ax + by.


Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

Nilai optimum dari bentuk f(x,y) = ax + by dilakukan dengan cara


menghitung nilai f(x,y) = ax + by untuk setiap titik pojok (titik sudut)
dari daerah penyelesaian (DP), kemudian dibandingkan yang
selanjutnya ditetapkan nilai terbesar sebagai nilai maksimum dan
nilai terkecil sebagai nilai minimum.

Contoh :

Seorang pedagang mempunyai dagangan Roti merk A dan merk B.


Roti A dibeli dengan harga Rp. 6000,- per bungkus dan dijual dengan
laba Rp. 400,- per bungkus, sedangkan Roti B dibeli dengan harga
Rp. 3000,- per bungkus dan dijual dengan laba Rp. 300,- per
bungkus. Pedagang itu hanya mempunyai modal Rp. 240.000,- dan
kiosnya hanya dapat menampung paling banyak 500 bungkus Roti.

a. Berapakah banyak Roti A dan B yang harus dibeli agar mendapat


untung yang sebanyak-banyaknya (maksimum)
b. Tentukan besar keuntungan maksimumnya
Jawab :

Model matematikanya

Roti Jumlah Harga Laba

A x 6000 400

B y 3000 300

Persediaan 500 240.000

Fungsi tujuan : Untung = 400x + 300y

Sistem pertidaksamaan linearnya :

x + y  500
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

6000x + 3000y  240.000 2x + y  800

x  0

y  0

Daerah himpunan penyelesaian

x + y = 500

X 0 500

Y 500 0

2x + y = 800

X 0 400

Y 800 0

Eliminasi persamaan (1) dan (2)

x + y = 500
2x + y = 800
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

-x = - 300
x = 300
y = 200
Dengan metode uji titik pojok, ditentukan keuntungan maksimum dengan tabel sbb :

Titik pojok Untung = 400x + 300y

(0, 0) 0+0=0

(400, 0) 160.000 + 0 = 160.000

(300, 200) 120.000 + 60.000 =


180.000

(0, 500) 0 + 150.000 = 150.000

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh keuntungan maksimum yang


dapat dicapai adalah 180.000, dengan roti A yang dibeli sebanyak
300 bungkus, dan roti B sebanyak 200 bungkus.

Tugas

1. Tentukan nilai maksimum atau minimum dari fungsi sasaran


dalam model matematika berikut :
a. F(x, y) = 2x + y
x+y  6 ; x + 2y  8;x  0;y  0

b. F(x, y) = 2x + 3y

5x + 3y  30 ; 5x + y  50 ; x + 3y  30 ; x  0;y  0

2. Seorang pedagang roti mempunyai modal 400.000,-. Roti jenis A


dibeli dengan harga 1000,- dan roti jenis B dibeli dengan harga
500,-. Sedangkan tempat roti hanya mampu menampung tidak
lebih dari 500 buah. Keuntungan tiap roti jenis A 200,- dan
keuntungan tiap roti jenis B 150,-.
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

a. Hitunglah keuntungan sebanyak-banyaknya.


b. Berapa sebaiknya roti jenis A dan jenis B yang harus dibeli
agar pedagang mendapat keuntungan yang sebanyak-
banyaknya.
3. Seorang pedagang pakaian mempunyai modal 2.475.000,- untuk
membeli kemeja dengan harga 30.000,- per buah dan celana
75.000,- per buah. Jumlah kemeja yang ia beli tidak kurang dari
tiga kali jumlah celana. Ia mengambil keuntungan 4.500,- untuk
setiap potong celana dan 1.500,- untuk setiap potong kemeja.
a. Berapa kemeja dan celana yang harus dibeli supaya
pedagang itu mendapat keuntungan yang maksimum
b. Hitunglah keuntungan tersebut
4. Seorang penjaja buah-buahan yang menggunakan gerobak
menjual apel dan pisang. Harga pembelian pisang 4.000,- per kg
dan apel 10.000, - per kg. Penjaja buah tersebut mempunyai
modal 2.500.000,-. Sedangkan muatan gerobak tidak melebihi 400
kg. Jika keuntungan tiap kg apel 2 kali keuntungan tiap kg
pisang. Berapa kg apel dan pisang yang harus dibeli agar
keuntungan yang diperoleh maksimum.
Bahan Bacaan Tambahan
Program Linier

Anda mungkin juga menyukai