Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Progam linier secara umum adalah program linier merupakan salah satu teknik
menyelesaikan riset operasi, dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-
masalah optimasi (memaksimalkan atau memininumkan) tetapi hanya terbatas pada
masalah-masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linear. Secara khusus, persoalan
program linear merupakan suatu persoalan untuk menentukan besarnya masing-
masing nilai variabel sehingga nilai fungsi tujuan atau objektif yang linear menjadi
optimum (memaksimalkan atau meminimumkan) dengan memperhatikan adanya
kendala yang ada, yaitu kendala yang harus dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan
yang linear. Banyak sekali keputusan utama dihadapi oleh seorang manajer
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan batasan situasi lingkungan
operasi. Pembatasan tersebut meliputi sumberdaya misalnya waktu, tenaga kerja,
energi, bahan baku, atau uang. Secara umum, tujuan umum perusahaan yang paling
sering terjadi adalah sedapat mungkin memaksimalkan laba. Tujuan dari unit
organisasi lain yang merupakan bagian dari suatu organisasi biasanya meminimalkan
biaya. Saat manajer berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan mencari tujuan
yang dibatasi oleh batasan tertentu, teknik sains manajemen berupa program linear
sering digunakan untuk permasalahan ini.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan model matematika?
b. Bagaimana menentukan daerah himpunan penyelesaian?
c. Bagaimana menentukan titik ekstrim?
d. Bagaimana mencari nilai optimum dari suatu tujuan?
C. Tujuan
a. Dapat memahami tentang model matematika Program Linier.
b. Bisa menentukan daerah himpunan penyelesaian
c. Bisa menentukan titik ekstrim.
d. Bisa mencari nilai optimum dari suatu tujuan.

PROGRAM LINIER 1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Matematika Program Linear


Beberapa permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari – hari sering
kali dapat diterjemahkan ke dalam bahasa matematika menjadi suatu model
matematika. Model matematika yang terdiri atas beberapa pertidaksamaan linear
dapat diselesaikan menggunakan program linear. Program linear merupakan suatu
cara untuk memecahkan masalah pengoptimalan, yaitu berupa memaksimumkan atau
meminimumkan suatu tujuan.
Berikut langkah – langkah menentukan model matematika:
1. Tulislah semua hal yang diketahui dan dianggap penting pada soal
2. Tentukan varabel – variabel pada hal yang diketahui
3. Buatlah semua dan yang diketahui dan yang sudah variabel ke dalam sebuah tabel
4. Buatlah model matematika dari tabel
Sebagai ilustrasi, produsen sepatu membuat 2 model sepatu menggunakan 2
bahan yang berbeda. Komposisi model pertama terdiri dari 200 gr bahan pertama dan
150 gr bahan kedua. Sedangkan komposisi model kedua terdiri dari 180 gr bahan
pertama dan 170 gr bahan kedua. Persediaan di gudang bahan pertama 76 kg dan
bahan kedua 64 kg. Harga model pertama adalah Rp. 500.000,00 dan model kedua
Rp. 400.000,00. Pengusaha tersebut berencana membuat sepatu model 1 paling sedikit
30 pasang dan sepatu model 2 paling sedikit 48 potong. Maka model matematika
sebagai berikut.

Penyelesaian:

1. Tulislah semua hal yang diketahui dan dianggap penting pada soal
Jadi pada langkah yang pertama kita harus menuliskan dulu semua hal yang
diketahui pada soal yang dianggap penting.
Diketahui :
Model sepatu pertama (A) : Memerlukan 200 gram bahan pertama dan 150 gram
bahan kedua

PROGRAM LINIER 2
Model sepatu kedua (B) : Memerlukan 170 gram bahan pertama dan 180 gram
bahan kedua
Persediaan bahan I : 76kg = 76.000gram
Persediaan bahan II : 64kg = 64.000gram
2. Tentukan varabel – variabel pada hal yang diketahui
Model sepatu pertama = x
Model sepatu kedua = y
3. Buatlah semua dan yang diketahui dan yang sudah variabel ke dalam sebuah tabel
Nah pada langkah yang ini kita akan membuat sebuah tabel dari hal yang diketahui
dan yang sudah tertentukan variabelnya, maka tabel model matematikanya adalah
sebagai berikut :
Variabel Model sepatu A Model Sepatu B Persediaan
Bahan I 200 170 76.000
Bahan II 150 180 64.000

4. Buatlah model matematika dari tabel


Karena bahan pertama dan bahan kedua paling banyak tersedia adalah 76.000 gram
dan 64.000 gram, jadi tanda pertidaksamaannya adalah <.
Kalimat matematika 1:
200x + 170y < 76.000
Kalimat Matematika 2 :
150x + 180y < 64.000
Karena pengusaha tersebut berencana membuat sepatu model pertama paling
sedikit 30 pasang dan model kedua 48 pasang, maka timbul juga kalimat
matematika berikut:
Kalimat matematika 3 : Kalimat matematika 4 :
x > 30 y > 48
Maka model matematika dari soal tersebut adalah:
200x + 170y < 76.000
150x + 180y < 64.000
x > 30
y > 48

PROGRAM LINIER 3
B. Menentukan Daerah Himpunan Penyelesaian
Himpunan penyelesian suatu pertidaksamaan linear yang memiliki dua
variabel merupakan himpunan pasangan bilangan (x,y) yang memenuhi
pertidaksamaan linear tersebut. Himpunan penyelesaian program linear berupa daerah
yang di batasi oleh garis pada system koordinasi kartesius. Daerah tersebut dinamakan
daerah penyelesaian. Daerah penyelesaian dapat dicari dengan cara sevagai berikut.
1) Menggunakan metode uji titik
Berikut ini langkah-langkahnya.
Misalkan diketahui ax + by ≤ c
 Gambarlah grafik ax + by = c
Jika tanda ketidaksamaan berupa ≤ atau ≥ , garis pembatas digambar
penuh.
Jika tanda ketidaksamaan berupa < atau >, garis pembatas digambar putus
- putus.
 Uji titik
Ambil sebarang titik, misalkan (x1,y1), dengan (x1,y1) diluar garis ax +
by + c. substitusikan titik tersebut ke dalam pertidaksamaan ax + by ≤ c.
ada dua kemungkinan sebagai berikut.
a. Apabila ketidaksamaan ax1 + by1 ≤ c bernilai benar, daerah
penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (x1,y1) dengan batas
garis ax + by = c.
b. Apabila ketidaksamaan ax1 + by1 ≤ c bernilai salah, daerah
penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat titik (x1,y1) dengan
batas garis ax + by = c.
2) Memperhatikan tanda pertidaksamaan
Daerah penyelesaian dapat ditentukan di kanan atau di kiri garis pembatasan
dengan cara memperhatikan tanda ketidaksamaan. Berikut ini langkah-
langkahnya.
a. Pastikan koefisien x tersebut positif. Jika tidak positif, kalikan dengan -1
b. Jika koefisien x sudah positif, perhatian tanda ketidaksamaannya.
 Jika tanda ketidaksamaan ≤, daerah penyelesaian di kiri dan pada garis
pembatas.
 Jika tanda ketidaksamaan <, daerah penyelesaian dikiri garis pembatas.

PROGRAM LINIER 4
 Jika tanda ketidaksamaan ≥, daerah penyelesaian di kanan dan pada
garis pembatas.
 Jika tanda ketidaksamaan > daerah penyelesian di kanan garis
pembatas.

Contoh soal I:

Gambarlah daerah penyelesaian SPtLDV berikut.

x + 2y ≤ 10

4x + 3y ≤ 24

x≥1

y≥2

Penyelesaian:

Langkah – langkahnya sebagai berikut:

1. Menggunakan metode uji titik


 x + 2y ≤ 10
Misal y = 0 Misal x = 0
x + 2.0 = 10 0 + 2y = 10
x = 10 y=5
(10, 0) (0, 5)
 4x + 3y ≤ 24
Misal y = 0 Misal x = 0
4x + 3.0 = 24 4.0 + 3y = 24
4x = 24 3y = 24
x=6 y=8
(6, 0) (0, 8)
 x=1
 y=2
2. Memperhatika tanda pertidaksamaan
≤ = daerah penyelesaian di kiri dan pada garis pembatas

PROGRAM LINIER 5
≥ = daerah penyelesaian di kanan dan pada garis pembatas

Keempat daerah penyelesaian di atas jika diiriskan akan diperoleh daerah


penyelesaian SPtLDV berikut.

Contoh Soal II:


Gambarlah daerah penyelesaian SPtLDV berikut.
2x – 3y < 6
x + y>2
x>1
y≥0
Penyelesaian:
a. Menggunakan metode uji titik
 2x – 3y < 6
Misal y = 0 Misal x = 0
2x - 3.0 = 6 2.0 - 3y = 6
x=3 y=2
(3, 0) (0, 2)
 x + y>2
Misal y = 0 Misal x = 0
x+0=2 0+y=2
x=2 y=2
(2, 0) (0, 2)
 x=0
 y=0
3. Memperhatika tanda pertidaksamaan
< = daerah penyelesaian dikiri garis pembatas

PROGRAM LINIER 6
> = daerah penyelesaian dikanan garis pembatas.
≥ = daerah penyelesaian di kanan dan pada garis pembatas

Keempat daerah penyelesaian di atas jika diiriskan akan diperoleh daerah


penyelesaian SPtLDV berikut.

C. Menentukan Titik Ekstrim atau Titik Pojok


Sebuah titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaanadalah sebuah titik pada atau di dalam daerah penyelesaian yang
merupakan perpotongan dua garis pembatas. Titik pojok sering disebut titik ekstrim.
Titik-titik ekstrim inilah yang paling menentukan nilai optimum fungsi tujuandalam
masalah program linear. Berikut langkah – langkah menentukan titik ekstrim:
 Tentukan fungsi kendala dan fungsi objektif dari masalah program linear
 Gambarlah daerah penyelesaian dari fungsi kendala di dalam masalah program
linear
 Tentukan titik pojok
 Substitsikan titik pojok ke fungsi objektif
Contoh I :
Selesaikanlah sistem pertidaksamaan linear berikut ini secara grafik dan carilah titik –
titik ekstrimnya.
2x + y ≤ 22
x + y ≤13
2x + 5y ≤ 50
x ≥ 0; y ≥ 0

PROGRAM LINIER 7
Tentukan titik pojok
 2x + y ≤ 22
Misal y = 0 Misal x = 0
2x + 0 = 22 2.0 + y = 22
x = 11 y = 22
(11, 0) (0, 22)
 x + y ≤13
Misal y = 0 Misal x = 0
x + 0 = 13 0 + y = 13
x = 13 y = 13
(13, 0) (0, 13)

 2x + 5y ≤ 50
Misal y = 0 Misal x = 0
2x + 5.0 = 50 2.0 + 5y = 50
2x = 50 5y = 50
x = 25 y = 10
(25, 0) (0, 10)
 x≥1
 y≥2
Substitsikan titik pojok ke fungsi objektif
Nilai ektrim titik A
Diketahui x=0
Perpotongan garis 2x + 5y = 50 dengan sumbu Y
Substitusikan : 2x + 5y = 50
2(0) + 5y = 50
5y = 50
y = 50/5
y = 10
Jadi, nilai ekstrim dari titik A adalah (0,10)

Nilai ektrim titik B


Menggunakan metode eliminasi

PROGRAM LINIER 8
Perpotongan garis 2x + 5y = 50 dengan x + y = 13

2x + 5y = 50 x1 2x + 5y = 50
x + y = 13 x2 2x + 2y = 26

3y = 24
y = 24/3
y=8
mencari nilai x dengan menggunakan salah satu persamaan :
x + y = 13
x + 8 = 13
x = 13 – 8
x=5
Jadi, nilai ekstrim dari titik B adalah (5,8)

Nilai ekstrim titik C


Menggunakan metode eliminasi

Perpotongan garis x + y = 13 dengan 2x + y = 22

x + y = 13 x2 2x + 2y = 26
2x + y = 22 x1 2x + y = 22

y=4

mencari nilai x dengan menggunakan salah satu persamaan :


x + y = 13
x + 4 = 13
x = 13 – 4
x=9
Jadi, nilai ekstrim dari titik C adalah (9,4)

Nilai ektrim titik D


Diketahui y=0
Perpotongan garis 2x + y = 22 dengan sumbu X

PROGRAM LINIER 9
Substitusikan : 2x + y = 22
2x + 0 = 22
2x = 22
x = 22/2
x = 11
Jadi, nilai ekstrim dari titik D adalah (11,0)

Nilai ektrim titik E


Diketahui y=0 dan x=0
Perpotongan garis sumbu X dan sumbu Y
Jadi, nilai ekstrim dari titik E adalah (0,0)

D. Mencari Nilai Optimum Dari Suatu Tujuan


Model matematika yang terdiri atas beberapa pertidaksamaan linear
mempunyai banyak penyelesaian. Dari semua penyelesaian yang mungkin, satu atau
lebih memberikan hasil yang paling baik (disebut penyelesaian optimal). Hasil yang
paling baik ini disebut nilai optimum.
Fungsi objektif merupakan fungsi yang menjelaskan tujuan (meminimumkan
atau memaksimumkan) berdasarkan batasan atau kendala yang ada. Nilai fungsi
objektif f(x, y) = ax + by tergantung dari nilai – nilai x dan y yang memenuhi sistem
pertidaksamaan. Nilai optimum fungsi objektif dapat ditentukan menggunakan uji
titik pojok atau titik ekstrim. Berikut langkah – langkahnya:
1. Merancang model matematika
2. Menentukan fungsi objektif
3. Menggambar daerah penyelesaian

PROGRAM LINIER 10
4. Menentukan titik ekstrim
5. Menentukan nilai minimum dan nilai maksimum
Contoh Soal
Seorang pengusaha konveksi akan membuat dua model baju. Setiap model baju akan
dibuat dengan kombinasi kain polos dan kain bergaris. untuk membuat baju model I
diperlukan 0,4 m kain polos dan 0,9 m kain bergaris. Untuk membuat baju model II
diperlukan 0,8 m kain polos dan 0,6 m kain bergaris. Pengusaha tersebut berencana
membuat baju model I paling sedikit 40 potong dan baju model II paling sedikit 48
potong. Pengusaha memiliki persediaan bahan 136 m kain polos dan 162 m kain
bergaris. Misalkan keuntungan yang diinginkan dari penjualan satu potong baju
model I adalah Rp. 30.000,00 dan satu potong baju model II adalah Rp. 25.000,00.
Jika keuntungan dari penjualan baju model I dan model II diketahui, keuntungan
minimum dan maksimum yang akan diperoleh pengusaha konveksi dapat
diperkirakan.
Penyelesaian:
Langkah 1: Merancang Model Matematika
1. Tulislah semua hal yang diketahui dan dianggap penting pada soal
Jadi pada langkah yang pertama kita harus menuliskan dulu semua hal yang
diketahui pada soal yang dianggap penting.
Diketahui :
Model baju pertama (A) : Memerlukan 0,4 m kain polos dan 0,9 m kain bergaris
Model baju kedua (B) : 0,8 m kain polos dan 0,6 m kain bergaris
Persediaan kain polos : 136 m
Persediaan kain bergaris : 162 m
Keuntungan yang diinginkan satu model baju pertama: Rp. 30.000,00
Keuntungan yang diinginkan satu model baju kedua: 25.000,00
Baju model I paling sedikit 40 potong dan baju model II paling sedikit 48 potong.
2. Tentukan varabel – variabel pada hal yang diketahui
Model baju pertama = x
Model baju kedua = y
3. Buatlah semua dan yang diketahui dan yang sudah variabel ke dalam sebuah tabel

PROGRAM LINIER 11
Nah pada langkah yang ini kita akan membuat sebuah tabel dari hal yang diketahui
dan yang sudah tertentukan variabelnya, maka tabel model matematikanya adalah
sebagai berikut :
Variabel Model baju A Model baju B Persediaan
Kain polos 0,4 0,8 136
Kain bergaris 0,9 0,6 162
4. Buatlah model matematika dari tabel
Karena bahan pertama dan bahan kedua paling banyak tersedia adalah 36m kain
polos dan 162m kain bergaris, jadi tanda pertidaksamaannya adalah <.
Kalimat matematika 1:
0,4x + 0,8y ≤ 136
Kalimat Matematika 2 :
0,9x + 0,6y ≤ 162
Karena pengusaha tersebut berencana membuat sepatu model pertama paling
sedikit 40 pasang dan model kedua 48 pasang, maka timbul juga kalimat
matematika berikut:
Kalimat matematika 3 : Kalimat matematika 4 :
x > 40 y > 48
Maka model matematika dari soal tersebut adalah:
0,4x + 0,8y ≤ 136
0,9x + 0,6y ≤ 162
x ≥ 40
y ≥ 48
Langkah II: Menentukan fungsi objektif
Keuntungan yang diinginkan dari penjualan satu potong baju model I
adalah Rp. 30.000,00 dan satu potong baju model II adalah Rp. 25.000,00.
Permasalahan tersebut akan menentukan minimum dan maksimum. Fungsi objektif
permasalahan tersebut adalah meminimumkan f(x, y) = 30.000x + 25.000y dan
memaksimumkan f(x, y) = 30.000x + 25.000y.
Langkah III: Menggambar Daerah Penyelesaian
Menggunakan metode uji titik
 0,4x + 0,8y ≤ 136

PROGRAM LINIER 12
Misal y = 0 Misal x = 0
0,4x + 0,8.0 = 136 0,4.0 + 0,8y = 136
x = 340 y = 170
(340, 0) (0, 170)
 0,9x + 0,6y ≤ 162
Misal y = 0 Misal x = 0
0,9x + 0,6.0 = 162 0,9.0 + 0,6y = 162
x = 180 y = 270
(180, 0) (0, 270)
 x = 40, y = 48
Langkah IV: Menentukan titik ekstrim
Nilai ektrim titik A
Diketahui x = 40 dan y = 48
Perpotongan garis sumbu X dan sumbu Y
Jadi, nilai ekstrim dari titik A adalah (40,48)
Nilai ektrim titik B
Diketahui y = 48
Perpotongan garis 0,4x + 0,8y = 136 dengan sumbu X
Substitusikan: 0,4x + 0,8y = 136
0,4x + 0,8.48 = 136
0,4x + 38,4 = 136
0,4x = 136 – 38,4 = 97,6
x = 244
Jadi, nilai ekstrim dari titik B adalah (244, 48)
Nilai ekstrim titik C
Menggunakan metode eliminasi

Perpotongan garis 0,4x + 0,8y = 136 dengan 0,9x + 0,6y = 162

0,4x + 0,8y = 136 x4,5 1,8x + 3,6y = 612

0,9x + 0,6y = 162 x2 1,8x + 1,2y = 324

2,4y = 288
y = 120

PROGRAM LINIER 13
mencari nilai x dengan menggunakan salah satu persamaan :
0,4x + 0,8y = 136
0,4x + 0,8.120 = 136
0,4x + 96 = 136
0,4x = 136 – 96
0,4x = 40
x = 100
Jadi, nilai ekstrim dari titik C adalah (100, 120)
Nilai ektrim titik D
Diketahui x = 40
Perpotongan garis 0,9x + 0,6y = 162 dengan sumbu Y
Substitusikan: 0,9x + 0,6y = 162
0,9.40 + 0,6y = 162
36 + 0,6y = 162
0,6y = 162 – 36 = 126
y = 210
Jadi, nilai ekstrim dari titik D adalah (0,210)

Langkah V: Menentukan Keuntungan Minimum dan Keuntungan


Maksimum
Menggunakan Uji titik Pojong atau Titik Ekstrim

PROGRAM LINIER 14
Uji titik pojok ke f(x, y) = 30.000x + 25.000y
Titik Pojok f(x, y) = 30.000x + 25.000y
A(40, 48) 30.000 × 40 + 25.000 × 48 = 2.400.000
B(244, 48) 30.000 ×244 + 25.000 × 48 = 8.520.000
C(100, 120) 30.000 ×100 + 25.000 ×120 = 6.000.000
D(40, 210) 30.000 × 40 + 25.000 ×210 = 6.450.000

Nilai minimum f(x, y) = 30.000x + 25.000y adalah 2.400.000 dan nilai


maksimumnya 8.520.000. Dengan demikian, keuntungan minimum penjualan
kedua model baju Rp 2.400.000 dan keuntungan maksimumnya Rp 8.520.000.

PROGRAM LINIER 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari – hari sering
kali dapat diterjemahkan ke dalam bahasa matematika menjadi suatu model
matematika. Model matematika yang terdiri atas beberapa pertidaksamaan linear
dapat diselesaikan menggunakan program linear. Program linear merupakan suatu
cara untuk memecahkan masalah pengoptimalan, yaitu berupa memaksimumkan
atau meminimumkan suatu tujuan.
Himpunan penyelesian suatu pertidaksamaan linear yang memiliki dua
variabel merupakan himpunan pasangan bilangan (x,y) yang memenuhi
pertidaksamaan linear tersebut.
Sebuah titik pojok dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
adalah sebuah titik pada atau di dalam daerah penyelesaian yang
merupakan perpotongan dua garis pembatas. Titik pojok sering disebut titik
ekstrim. Titik - titik ekstrim inilah yang paling menentukan nilai optimum fungsi
tujuan dalam masalah program linear.
B. Kritik dan Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami mata kuliah Statistik Dasar dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
Penulis dalam menulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan, jadi, oleh
pembaca diharapkan memberikan kritik dan saran jika menemukan kesalahan
dalam penulisan makalah ini.

PROGRAM LINIER 16
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://situsbelajaronline_programlinier.com
http://contohsoalprogramlinier.co.id
http://metodegrafik.com
susanti,B.1994.Program Linier.Yogyakarta

PROGRAM LINIER 17

Anda mungkin juga menyukai