D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :”
PENGGUNAAN TURUNAN (BAGIAN 1)” dengan baik.
Bagimanapun penyusun telah berusaha membuat buku ini dengan sebaik-baiknya, namun
tidak ada kesempurnaan dalam sebuah karya manusia. Penyusun menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu pula segala masukan, kritik dan saran dari
pembaca dapat menjadikan acuan bagi penyusun dalam penyempurnaan dan pembuatan makalah
berikutnya.
Tiada untaian kata yang dapat penyusun sampaikan selain panjatkan doa, semoga Allah SWT
selalu membuka hati kita dengan cahaya-NYA dan mengajarkan ilmu-NYA kepada kita, serta
menghindarkan kita dari ilmu yang tidak bermanfaat.
BAB I
PENDAHUAN
A. Latar Belakang
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk menyatakan
hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau beberapa variabel bebas
lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang
bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac Newton
(1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646
- 1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan kembali
kalkulus. Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa cabang ilmu
pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu yang utama dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Rumusan Masalah
3. Apa itu kemonotonan kecekungan dalam menggambar fungsi lanjut dengan turunan?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
a. Garis Singgung
Sebuah garis disebut sebagai garis singgung kurva jika garis tersebut hanya memiliki satu titik
persekutuan (titik singgung) dengan kurva. Karena garis singgung hanya memiliki satu titik
persekutuan dengan kurva, maka untuk mendapatkan nilai kemiringannya dapat kita dekati
dengan garis lain (garis secan) yang gradiennya dapat ditentukan secara langsung. Untuk
melihat pergerakan garis lain (garis secan) menjadi garis singgung, coba Anda amati animasi
berikut ini:
Mudah-mudahan Anda dapat memahami animasi tersebut. Pada animasi tentang kurva, garis
singgung dan titik singgung, titik B menyusuri kurva f(x) mendekati titik A, membuat nilai x,
semakin kecil, kecil, dan kecil, mendekati 0. sehingga gradien garis secan (msecan) akan
mendekati gradien garis singgung (mtangen).
Jadi gradien garis singgung kurva f(x) pada titik singgung (xo, f(xo)) adalah:
Sesuai dengan definisi turunan di mana maka
dapat disimpulkan bahwa gradien garis singgung kurva f(x) pada titik (xo, f(xo)) adalah nilai
turunan pertama f(x) pada titik (xo, f(xo)).
b. Garis Normal
Setelah memahami garis singgung dan gradien garis singgung, belum lengkap jika Anda belum
mengetahui tentang garis normal. Karena pada setiap garis singgung suatu kurva, terdapat garis
normal yang tegak lurus dengan garis singgung tersebut. Perhatikan gambar berikut:
Garis Normal
Coba Anda amati gambar garis normal diatas. Menurut Anda, bagaimana hubungan antara
garis normal dan garis singgung? Garis normal merupakan garis yang melalui titik singgung
dan tegak lurus dengan garis singgung. Masih ingatkah Anda dengan gradien untuk dua garis
yang saling tegak lurus?
Sebelum melanjutkan ke materi persamaan garis singgung, Anda perlu memahami dengan
benar gradien garis singgung yang telah dijelaskan pada materi pertama ini. Untuk lebih
memahaminya, cobalah cermati beberapa contoh soal berikut ini:
Contoh Soal
Jawaban:
Jawaban:
Absis adalah nama keren dari koordinat x , dan ordinat panggilan untuk koordinat sumbu y.
2. Maksimum dan Minimum
Yang pertama dilakukan adalah menentukan apakah f memiliki nilai maks atau nilai min pada
S.Anggaplah bahwa nilai-nilai itu ada. Setelah itu baru kita dapat menentukan nilai-nilai maks
dan min.
Definisi
f(c) adalah nilai maksium f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;
f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S;
f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimim atau nilai minimum
Teorema A
Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], ,maka f mencapai nilai maksimum dan minimum.
Biasanya fungsi yang ingin di maksimumkan dan di minimumkan akan mempunyai suatu
selang I sebagai daerah asalnya. Dari beberapa selang itu memuat
titik-titik ujung dan beberapa tidak.
Dan jika c adalah titik dalam dari I dimana f’ tidak ada, maka kita sebut c titik singular. Ini
merupakan titik dimana grafik f mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal, atau mungkin
berupa lompatan ( di dekatnya goyang). Nilai-nilai ekstrim dapat terjadi pada titik-titik singular
walaupun jarang ditemui.
Torema B
Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. JIka f(c) adalh titik ekstrim, maka
haruslah suatu titik kritis;yakni c berupa salah satu:
Titik kritis (Titik ujung, Titik stasioner dan Titik singular) merupakan titik kinci dari teori
maksimum dan minimum
Contoh 1
F(x)= –x2+4x-1
F’(x)= -2x+4
F’(x)=0
F(3)= 2
Definisi:
Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup,atau tak satupun). Kita katakana bahwa:
f adalah naik pada I jika uintuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,
f adalah turunan pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I, x1 < x2 → f(x1)
> f(x2)
Cara menentukan bahwa fungsi itu naik atau turun, kita bisa menggambar grafiknya dan
menghubungkan titik-titik tersebut dengan suatu kurva.
Bisa diingat kembali bahwa turunan pertama f’(x) memberi kemiringan dari garis singgung
pada grafik f di titik x. Kemudian jika f’(x)>0 maka garis singgung naik ke kanan. Dan jika
f’(x)<0 maka garis singgung jatuh ke kanan.
Teorema A
(Teorema kemonotonan )
Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat di ddiferensialkan pada setiap titik dalam dari I.
JIka f’(x) > 0 untuk setiap titik dalam x dari I, maka f naik pada I,
Jika f ‘(x) > 0 untuk setiap titik dalam x dari I, maka f naik pada I,
Sebuah fungsi mungkin naik dan tetap mempunyai grafik yang goyang. Untuk menganalisis
goyangnya suatu grafik, kita perlu mempelajari bagaimana garis singgung berliku saat kita
bergerak sepanjang grafik dari kiri ke kanan. Jika garis singgung berliku secara tetap
berlawanan arah putaran jarum jam, dapat dikatakan bahwa grafik cekung ke atas. Dan jika
garis singgung berliku searah putaran jarum jam maka grafik cekung ke bawah.
Definisi
Andaikan f terdiferensial pada selang terbuka I = (a,b). Jika f’ naik pada I, f (dan grafiknya)
cekung ke atas ; dan jika f’ turun pada I, f cekung ke bawah pada I.
Teorema B
(Teorema kecekungan)
Andaikan f dapat diturunkan dua kali interval buka I yang memuat titik kritis c dimana f’(c)=0.
maka:
Jika f”(x) >0 pada I, maka f(c) merupakan nilai minimum dari f(x) pada I
Jika f”(x) <0 pada I, maka f(c) merupakan nilai maksimum dari f(x) pada I
Contoh 2
Penyelesaian
f(x) = 1/3x3-2x2+4x-16
(x-2)(x-2)
x>22
b) f’(x)= x2-4x+4
f’’(x)= 2x-4
PENUTUP
a. kesimpulan
Sebuah garis disebut sebagai garis singgung kurva jika garis tersebut hanya memiliki satu titik
persekutuan (titik singgung) dengan kurva. Karena garis singgung hanya memiliki satu titik persekutuan
dengan kurva, maka untuk mendapatkan nilai kemiringannya dapat kita dekati dengan garis lain (garis
secan) yang gradiennya dapat ditentukan secara langsung.
f(c) adalah nilai maksium f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;
f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S;
f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimim atau nilai minimum
Definisi:Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup,atau tak satupun). Kita katakana
bahwa:
f adalah naik pada I jika uintuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,
f adalah turunan pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I, x1 < x2 → f(x1)
> f(x2)
Cara menentukan bahwa fungsi itu naik atau turun, kita bisa menggambar grafiknya dan
menghubungkan titik-titik tersebut dengan suatu kurva.
Daftar Pustaka
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Garis-Singgung-dan-
Garis-Normal-2016/menu3.html
https://syilvani.wordpress.com/2009/03/14/3/