Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATEMATIKA DASAR

PENGGUNAAN TURUNAN (BAGIAN 1)

D
I
S
U
S
U
N

Oleh

FIYA MONALISA (5193151005)


WAHYU SIMANGUNSONG (5193351001)

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMASI DAN


KOMUNIKASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIMED
2019
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :”
PENGGUNAAN TURUNAN (BAGIAN 1)” dengan baik.

Bagimanapun penyusun telah berusaha membuat buku ini dengan sebaik-baiknya, namun
tidak ada kesempurnaan dalam sebuah karya manusia. Penyusun menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu pula segala masukan, kritik dan saran dari
pembaca dapat menjadikan acuan bagi penyusun dalam penyempurnaan dan pembuatan makalah
berikutnya.

Tiada untaian kata yang dapat penyusun sampaikan selain panjatkan doa, semoga Allah SWT
selalu membuka hati kita dengan cahaya-NYA dan mengajarkan ilmu-NYA kepada kita, serta
menghindarkan kita dari ilmu yang tidak bermanfaat.
BAB I

PENDAHUAN

A. Latar Belakang
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk menyatakan
hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau beberapa variabel bebas
lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang
bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac Newton
(1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646
- 1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan kembali
kalkulus. Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa cabang ilmu
pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu yang utama dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu garis tangent (singgung) dan garis mormal fungsi ?

2. Apa itu masalah maksimum dan minimum?

3. Apa itu kemonotonan kecekungan dalam menggambar fungsi lanjut dengan turunan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui garis tangent (singgung) dan garis mormal fungsi ??

2. Untuk mengetahui masalah maksimum dan minimum?

3. Untuk mengetahui kemonotonan kecekungan dalam menggambar fungsi lanjut dengan


turunan?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Garis tangent(singgung) dan garis normal fungsi

a. Garis Singgung

Sebuah garis disebut sebagai garis singgung kurva jika garis tersebut hanya memiliki satu titik
persekutuan (titik singgung) dengan kurva. Karena garis singgung hanya memiliki satu titik
persekutuan dengan kurva, maka untuk mendapatkan nilai kemiringannya dapat kita dekati
dengan garis lain (garis secan) yang gradiennya dapat ditentukan secara langsung. Untuk
melihat pergerakan garis lain (garis secan) menjadi garis singgung, coba Anda amati animasi
berikut ini:

Mudah-mudahan Anda dapat memahami animasi tersebut. Pada animasi tentang kurva, garis
singgung dan titik singgung, titik B menyusuri kurva f(x) mendekati titik A, membuat nilai x,
semakin kecil, kecil, dan kecil, mendekati 0. sehingga gradien garis secan (msecan) akan
mendekati gradien garis singgung (mtangen).

Jadi gradien garis singgung kurva f(x) pada titik singgung (xo, f(xo)) adalah:
Sesuai dengan definisi turunan di mana maka

dapat disimpulkan bahwa gradien garis singgung kurva f(x) pada titik (xo, f(xo)) adalah nilai
turunan pertama f(x) pada titik (xo, f(xo)).

b. Garis Normal

Setelah memahami garis singgung dan gradien garis singgung, belum lengkap jika Anda belum
mengetahui tentang garis normal. Karena pada setiap garis singgung suatu kurva, terdapat garis
normal yang tegak lurus dengan garis singgung tersebut. Perhatikan gambar berikut:

Garis Normal

Coba Anda amati gambar garis normal diatas. Menurut Anda, bagaimana hubungan antara
garis normal dan garis singgung? Garis normal merupakan garis yang melalui titik singgung
dan tegak lurus dengan garis singgung. Masih ingatkah Anda dengan gradien untuk dua garis
yang saling tegak lurus?

Sebelum melanjutkan ke materi persamaan garis singgung, Anda perlu memahami dengan
benar gradien garis singgung yang telah dijelaskan pada materi pertama ini. Untuk lebih
memahaminya, cobalah cermati beberapa contoh soal berikut ini:

Contoh Soal

1. Gradien garis singgung y = x2- 8x + 12 kurva di titik (1, 5) sama dengan….

Jawaban:

2. Gradien garis singgung y = x2 - 6x + 8 kurva di titik berabsis - 3 adalah….

Jawaban:

Absis adalah nama keren dari koordinat x , dan ordinat panggilan untuk koordinat sumbu y.
2. Maksimum dan Minimum

Andaikan kita mengetahui fungsi f dan domain (daerah asal) S.

Yang pertama dilakukan adalah menentukan apakah f memiliki nilai maks atau nilai min pada
S.Anggaplah bahwa nilai-nilai itu ada. Setelah itu baru kita dapat menentukan nilai-nilai maks
dan min.

Penggunaan Turunan dalam menentukan nilai maksimum dan minimum

Definisi

Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c. Kita katakana bahwa:

f(c) adalah nilai maksium f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;

f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S;

f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimim atau nilai minimum

Teorema A

(Teorema Eksistensi Maksimum dan minimum).

Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], ,maka f mencapai nilai maksimum dan minimum.

Biasanya fungsi yang ingin di maksimumkan dan di minimumkan akan mempunyai suatu
selang I sebagai daerah asalnya. Dari beberapa selang itu memuat
titik-titik ujung dan beberapa tidak.

Misalnya, I = [a,b] memuat titik ujung keduanya

I = (a,b) hanya memuat titik ujung kiri

I = (a,b) tidak memuat titik ujung satupun


Jika c sebuah titik dimana f’(c) = 0, maka kita sebut c titik stasioner yang berarti bahwa pada
titik stasioner, grafik f mendatar, karena garis singgung mendatar. Nilai-nilai ekstrim seringkali
terjadi pada titik-titik stasioner.

Dan jika c adalah titik dalam dari I dimana f’ tidak ada, maka kita sebut c titik singular. Ini
merupakan titik dimana grafik f mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal, atau mungkin
berupa lompatan ( di dekatnya goyang). Nilai-nilai ekstrim dapat terjadi pada titik-titik singular
walaupun jarang ditemui.

Torema B

(Teorema Titik kritis)

Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. JIka f(c) adalh titik ekstrim, maka
haruslah suatu titik kritis;yakni c berupa salah satu:

Titik ujung dari I

Titik stasioner dari f(f’(c)=0);

Titik singular dari f(f’(c)tidak ada)

Titik kritis (Titik ujung, Titik stasioner dan Titik singular) merupakan titik kinci dari teori
maksimum dan minimum

Contoh 1

1.Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum dari –x2+4x-1 pada I= [0,3]


Penyelesaian :

F(x)= –x2+4x-1

F’(x)= -2x+4

F’(x)=0

Maka x = 2. Jadi I = [0,2,3]

Di peroleh titik kritis 0,2,3

F(0)= -1 nilai minimum

F(2)= 3 nilai maksimum

F(3)= 2

3. Kemonotonan dan Kecekungan

Penggunaan turunan dalam menentukan kemotonan dan kecekungan

Definisi:

Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup,atau tak satupun). Kita katakana bahwa:

f adalah naik pada I jika uintuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,

x1 < x2 → f(x1) < f(x2)

f adalah turunan pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I, x1 < x2 → f(x1)
> f(x2)

Cara menentukan bahwa fungsi itu naik atau turun, kita bisa menggambar grafiknya dan
menghubungkan titik-titik tersebut dengan suatu kurva.

* Turunan Pertama dan Kemonotonan

Bisa diingat kembali bahwa turunan pertama f’(x) memberi kemiringan dari garis singgung
pada grafik f di titik x. Kemudian jika f’(x)>0 maka garis singgung naik ke kanan. Dan jika
f’(x)<0 maka garis singgung jatuh ke kanan.
Teorema A

(Teorema kemonotonan )

Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat di ddiferensialkan pada setiap titik dalam dari I.

JIka f’(x) > 0 untuk setiap titik dalam x dari I, maka f naik pada I,

Jika f ‘(x) > 0 untuk setiap titik dalam x dari I, maka f naik pada I,

*Turunan Kedua dan Kecekungan

Sebuah fungsi mungkin naik dan tetap mempunyai grafik yang goyang. Untuk menganalisis
goyangnya suatu grafik, kita perlu mempelajari bagaimana garis singgung berliku saat kita
bergerak sepanjang grafik dari kiri ke kanan. Jika garis singgung berliku secara tetap
berlawanan arah putaran jarum jam, dapat dikatakan bahwa grafik cekung ke atas. Dan jika
garis singgung berliku searah putaran jarum jam maka grafik cekung ke bawah.

Definisi

Andaikan f terdiferensial pada selang terbuka I = (a,b). Jika f’ naik pada I, f (dan grafiknya)
cekung ke atas ; dan jika f’ turun pada I, f cekung ke bawah pada I.

Teorema B

(Teorema kecekungan)
Andaikan f dapat diturunkan dua kali interval buka I yang memuat titik kritis c dimana f’(c)=0.
maka:

Jika f”(x) >0 pada I, maka f(c) merupakan nilai minimum dari f(x) pada I

Jika f”(x) <0 pada I, maka f(c) merupakan nilai maksimum dari f(x) pada I

Contoh 2

Jika terdapat fungsi f = 1/3x3-2x2+4x-16

Cari dimana f naik dan dimana turun

Cari dimana f cekung ke atas dan dimana cekung ke bawah

Penyelesaian

f(x) = 1/3x3-2x2+4x-16

f’(x)= x2-4x+4 (-) (+)

(x-2)(x-2)

x>22

Jadi f(x)= 1/3x3-2x2+4x-16 turun pada

(-∞,2] dan naik pada [2,∞)

b) f’(x)= x2-4x+4

f’’(x)= 2x-4

f’’ (x)= 02(x-2) x>2 Jadi fungsi 1/3x3-2x2+4x-16

f (x)= cekung bawah di (- ∞,2]dan cekung atas [2,∞)


BAB III

PENUTUP

a. kesimpulan

Sebuah garis disebut sebagai garis singgung kurva jika garis tersebut hanya memiliki satu titik
persekutuan (titik singgung) dengan kurva. Karena garis singgung hanya memiliki satu titik persekutuan
dengan kurva, maka untuk mendapatkan nilai kemiringannya dapat kita dekati dengan garis lain (garis
secan) yang gradiennya dapat ditentukan secara langsung.

Penggunaan Turunan dalam menentukan nilai maksimum dan minimum

Definisinya: Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c. Kita katakana bahwa:

f(c) adalah nilai maksium f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;

f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S;

f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimim atau nilai minimum

Penggunaan turunan dalam menentukan kemotonan dan kecekungan

Definisi:Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup,atau tak satupun). Kita katakana
bahwa:

f adalah naik pada I jika uintuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,

x1 < x2 → f(x1) < f(x2)

f adalah turunan pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I, x1 < x2 → f(x1)
> f(x2)

Cara menentukan bahwa fungsi itu naik atau turun, kita bisa menggambar grafiknya dan
menghubungkan titik-titik tersebut dengan suatu kurva.
Daftar Pustaka

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Garis-Singgung-dan-
Garis-Normal-2016/menu3.html

https://syilvani.wordpress.com/2009/03/14/3/

Anda mungkin juga menyukai