Anda di halaman 1dari 20

“MAKALAH PEMBELAJARAN”

KAlKULUS DIFERENSIAL
PENGGUNAAN TURUNAN

Dosen Pengampu :
Dra. Risma Simamora, M.pd
Asisten dosen :
Martha Lestari, S.pd, M.pd

Nama Kelompok :

1. Nabila Suryani Irawan (2300884202007)


2. Najwa Nur Adha (2300884202010)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BATANGHARI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah Kalkulus Differensial “Penggunaan
Turunan”. Adapun tujuan penulisan makalah Turunan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
tugas mata kuliah Kalkulus Differensial semester 1 tahun ajaran 2023.
Penulis menyadari dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah ini. Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Akhir kata
penulis ucapkan Terima kasih.

Jambi, 09 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Maksimum dan Minimum................................................................................................2
2.2 Kemonotonan dan kecekungan........................................................................................5
2.3 Maksimum dan Minimum Lokal.....................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta
aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidangsains, ekonomi,
dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan
dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.

Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan yang
sangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu sendiri. Dengan
mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah–masalah
yang berkaitan dengan fungsi, integral dan bidang kalkulus lainnya. Turunan juga dapat
digunakan untuk dapat menggambarkan grafik suatu fungsi aljabar yaitu dengan
menggunakan penerapannya. Untuk menentukan turunan suatu fungsi biasanya digunakan
konsep limit.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu Maximum dan Minimum?


1.2.2 Apa itu Kemotonan dan Kecekungan?
1.2.3 Apa itu Maksimum dan Minimum?
1.2.4 Apa itu Lebih Banyak Masalah Maks-Min?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui Maximum dan Minimum


1.3.2 Mengetahui Kemotonan dan Kecekungan
1.3.3 Mengetahui Apa itu Maksimum dan Minimum
1.3.4 Mengetahui Lebih Banyak Masalah Maks-Min
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Maksimum dan Minimum

Definisi:

Andaikan S, daerah asal dari f, mengandung titik c. Kita katakan bahwa:

 f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S;

 f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S;

 f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau minimum.

 Fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan adalah fungsi objektif.

Teorema A
Teorema Eksitensis maks-min:
Teorema keberadaan maksimum-minimum jika f kontinu pada selang tutup [a,b], maka f
mencapai nilai maksimum dan
minimum disana.

Dimana terjadinya nilai ekstrim?


Nilai-nilai ekstrim dari fungsi yang
didedinisikan pada selang tertutup seringkali
terjadi pada titik-titik ujung.(Gambar 4)

Jika c sebuah titik tempat f ’(c) = 0


kita sebut c titik stasioner. Pada titik
stasioner grafik f mendatar, karena garis
singgung mendatar.(Gambar 5)

2
Jika c adalah titik didalam I tepat f ’ tidak ada, kita sebut c titik singular yang berupa
titik tempat grafik f berpojok tajam, garis singgung tegak, atau berupa loncatan atau
didekatnya grafik bergoyang sanagt buruk. Sembarang titik dalam daerah asal fungsi f yang
termasuk salah satu dari tipe ini disebut titik kritis f. (Gambar 6)

Teorema B
Teorema titik kritis:
Andaikan f terdefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika (c) adalah nilai ekstrim,
maka c haruslah berupa suatu titik kritis; yakni c berupa salah satu:
 Titik ujung dari I;
 Titik stasioner dari f(f’(c) =0); atau
 Titik singular dari f(f’(c) tidak ada)

Bukti:
f (c) berupa nilai maksimum f pada I dan andaikan c bukan titik ujung ataupun titik
singular. Karena f(c) adalah nilai maksimum, maka f(x) ≤f(c) untuk semua x dalam I yaitu;
f(x) – f(c) ≤ 0

Jadi jika x < c, sehingga x-c < 0 maka:

(1) f(x) – f(c) ≥ 0 x – c

sedangkan jika x > c, maka:

(2) f(x) – f(c) ≤ 0 x – c

Tetapi f’(c) ada, karena c bukan titik singular. Akibatnya bila kita biarkan x →c- dalam (1)
dan x c+ dalam (2), kita memperoleh masing-masing f’(c) ≥ 0 dan f’(c) ≤ 0.

kita simpulkan bahwa f’(c) = 0.

3
Apakah yang dimaksud dengan nilai-nilai ekstrim?

Kita dapat menyatakan suatu prosedur yang sangat sederhana untuk menghitung nilai
maksimum dan nilai minimum suatu fungsi kuntinu f pada selang tertututup I
Langkah 1 Carilah titik-titik kritis dari f pada I
Langkah 2 Hitunglah f pada setiap titik kritis,Yang terbesar adalah nilai maksimum dan yang
terkecil adalah nilai minimum.

Contoh: Carilah nilai-nilai maksimum dan nilai minimum dari;

1
f(x) = -2 x 3 + 3 x 2 pada [-
, 2]
2
1
penyelesaian: kita kenali - , 0, 1, 2 sebagai titik-titik kritis.
2
1 1
Sekarang f(- ¿ = 1, f(0) =0, f(2) = -4, Jadi nilai maksimum adalah 1 (dicapai pada - dan
2 2
1) dan nilai maksimum adalah -4 (dicapai pada 2).

Maka grafik f digambarkan sebagai berikut:

Masalah-Masalah Praktis

Masalah praktis adalah masalah yang mungkin timbul dalam kehidupan sehari-
hari.Masalah-masalah yang demikian jarang mempuyai titik-titik singular; faktanya,
untuk ,masalah-masalah ini nilai-nilai maksimum dan minimum biasanya terjadi pada titik-
titik stationer,walaupun titik-titik ujung harus diperiksa.

4
Contoh: Kotak persegi-panjang dibuat dari selembar papan,Panjang 24 inci dan lebar 9 inci,
dengan memotong bujur sangkar identic pada keempat pojok dan melipat keatas sisi-sisinya.
Cari ukuran kotak yang volumenya maksimum, Berapa volume nya?

Penyelesaian Andaikan x adalah sisi bujur sangkar yang harus dipotong dan V adalah volume

V = x(9 −2 x ¿ (24−2 x )=216 x−66 x 2 +4 x 3

Sekarang x tidak dapat lebih kecil dari 0 ataupun lebih besar dari 4,5 . Jadi, masalah kita
adalah memaksimumkan V pada [0;4,5] . Titik-titik stationer ditemukan dengan menetapkan
dV
sama dengan nol dan menyelesaikan persamaan,menghasilkan :
dx

dV
= 216−132 x+12 x 2 = 12(18−11 x + x 2 ¿=12(9−x)(2−x)=0
dx

2.2 Kemonotonan dan kecekungan

Definisi:

Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup, atau tak satupun). Dapat katakan
bahwa:
 f naik pada I jika, untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,
 x1 < x2 f(x1) < f(x2)

 f turun pada I jika, untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,

 x1 < x2 f(x1) > f(x2)

 f monoton murni pada I jika f naik pada I atau turun pada I.

Turunan pertama dan kemonotonan


Turunan pertama f’(x) memberi kita kemiringan dari garis singgung pada grafik f
dititik x. Kemudian jika f’(x) > 0 maka garis singgung naik kekanan. Dan jika f’(x) < 0 maka
garis singgung turun kekanan.

5
Teorema A Karena penyebut selalu positif,g’ (x)
mempunyai tandai sama seperti (1−x ¿(1+ x).
(Teorema Kemonotonan). Andaikan f kontinu
Titik-titik pemisah -1 dan 1, menentukan tiga
pada selang I dan dapat dideferensialkan pada
selang (−∞,−1),(−1 , 1)dan(1 , ∞). Bilamana
setiap titik dalam dari I kita menguji mereka,kita temukan bahwa g’x ¿ 0
pada selang-selang yang pertama dan ketiga
i. Jika f’(x) > 0 untuk semua titik dalam x bahwa g’ (x) ¿ 0 pada yang tengah (seperti
dari I, maka f naik pada I gambar di samping). Kita simpulkan dari
teorema A bahwa g turun pada (−∞ ,−1 ¿ dan ¿
ii. Jika f’(x) < 0 untuk semua titik dalam x ,naik pada [-1,1].
dari I, maka f turun pada I

x
Contoh : Tentukan dimana g(x )= 2 naik
(1+ x )
dan dimana turun

' ( 1+ x 2 )−x ( 2 x ) 1−x 2 (1−x )(1+ x)


Penyelesaian g ( x ) = = ¿
( 1+ x 2 ) ² 2
(1+ x )² ( 1+ x2 )²

Turunan kedua dan kecekungan


Suatu fungsi mungkin naik dan tetap mempunyai grafik yang bergoyang (Gambar 6).
Jika garis singgung berbelok secara tetap dalam arah yang berlawanan arah outaran jarum
jam, kita katakan bahwa grafik cekung ke atas, dan jika garis singguang berbelok searah
putaran jarum jam, maka grafik cekung ke arah bawah.

6
Definisi kecekungan
Andaikan f terdiferensialkan pada selang terbuka I, kita mengatakan bahwa f (dan
grafiknya) cekung ke atas pada I jika f’ naik pada I, dan kita mengatakan bahwa f cekung ke
bawah pada I jika f’ turun pada I.
Diagram dalam Gambar 7 akan membantu memperjelaskan gagasan ini,Perhatikan
bahwa kurva yang cekung ke atas berbentuk cangkir.

Teorema B
(Teorema kecekungan). Andaikan f terdeferensial dua kali pada selang terbuka (a,b).

i. Jika f’’(x) > 0 ntuk semua x dalam (a,b) maka f cekung ke atas pada (a,b)

ii. Jika f’’(x) < 0 ntuk semua x dalam (a,b) maka f cekung ke bawah pada (a,b)

1
Contoh: Dimana f(x)¿ x³−x 2−4 naik ,turun , cekung ke atas , dan cekung ke bawah?
3

Penyelesaian: f’(x) = x²−¿ 2x – 3 = (x + 1)(x+3)


f ”(x)= 2x −¿2 =2(x−1 ¿

7
Dengan menyelesaikan pertaksamaan
(x+1)(x−3 ¿>0 dan lawannya kita
simpulkan bahwa f naik pada (−∞ ,−1 ¿
dan [3,∞ ) dan turun pada [-1,3] (gambar
8).

Serupa,penyelesaian 2(x−1 ¿>0 dan 2(x


−1 ¿<0 memperlihat bahwa f cekung ke
atas pada (1,∞ ¿, cekung kebawah pada
(−∞ , 1¿ (Gambar 9).

Titik balik

Andaikan f kontinue di c, kita sebut (c.f(c)) suatu


titik balik dari grafik f jika f cekung keatas pada satu sisi dan cekung ke bawah pada sisi
lainnya dari c.

8
1
Contoh: Cari semua titik balik untuk f(x) = x + 2
3

Penyelesaian:

1
f’ (x) = ⅔
3x

−2
f” (x) = 5 /3
9x

Turunan kedua, f” (x), tidak pernah 0; tetapi


2.3 Maksimum dan Minimum Lokal gagal untuk ada di x = 0. Titik (0,2) adalah titik
balik karena f” (x) ¿ 0 untuk x¿ 0 dan f” (x) ¿ 0
Definisi untuk x¿ 0. Grafiknya disketsakan di sebelah.

Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c.


kita katakan bahwa :

i. f(c) nilai maksimum lokal f jika terdapat selang (a,b) yang memuat c sedemikian
sehingga f(c) adalah nilai maksimum f pada (a,b) ∩ S

ii. f(c) nilai minimum lokal f jika terdapat selang (a,b) yang memuat c sedemikian
sehingga f(c) adalah nilai minimum f pada (a,b) ∩ S

iii. f(c) nilai ekstrim lokal f jika ia berupa nilai maksimum lokal atau minimum lokal

Dimana Nilai-Nilai Ekstrim Terjadi?

9
Teorema titik kritis pada dasarnya berlaku sebagaimana dinyatakan dengan nilai ekstrim
diganti oleh nilai ekstrim lokal, bukti pada dasarnya sama. Jika turunan adalah positif pada
salah satu pihak dari titik kritis dan negative pada pihak lainnya, maka kita mempunyai
ekstrim lokal.

GAMBAR MAKS LOKAL DAN MINIM LOKAL

Teorema A

(Uji Turunan Pertama untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f kontinu pada selang terbuka
(a,b) yang memuat titik kritis c.

i. Jika f’(x) > 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f’(x) < 0 untuk semua x dalam (c,b),
maka f(c) adalah nilai maksimum lokal f

ii. Jika f’(x) < 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f’(x) < 0 untuk semua x dalam (c,b),
maka f(c) adalah nilai minimum lokal f

iii. Jika f’(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c) bukan nilai ekstrim lokal f.

Bukti (i)

Karena f’ (x) > 0 untuk semua x dalam (a,c), Maka menurut Teorema kemonotonan f
naik pada (a,c). Menurut Teorema yang sama,karena f’(x) < 0 untuk semua (c,b), maka f
turun pada (c,b). Sehingga ,f(x)¿ f(c) untuk semua x dalam (a,b),kecuali tentu saja di x = c.
Kita dapat bahwa f(c) adalah maksimum lokal.

10
Contoh: Cari nilai ekstrim lokal
dari fungsi f (x) =
2
x −6 x +5 , pada(−∞ , ∞)
Penyelesaian: Fungsi polinom f kontinu di mana-mana,
dan turunaan , f(x) = 2x−¿6, Ada untuk semua x, Jadi salah
satunya titik kritis untuk f adalah penyelesaian tunggal dari
f'(x) = 0. yakni x =3.

Karena f'(x)= 2(x−¿3) < 0 untuk x < 3, f turun pada (-∞


,3) dan karena 2(x−¿3)>0 untuk x > 3, f naik pada (3,∞ ).
Karena itu, menurut Uji turunan pertama, f (3)= -4 adalah
nilai minimum lokal f. Karena 3 adalah salah satunya
bilangan kritis,tidak terdapat nilai ekstrim lain.Grafik f
diperlihatkan pada gambar di samping.

Uji Turunan Kedua

Teorema B

(Uji Turunan Kedua untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f’ dan f’’ ada pada setiap titik dalam
selang terbuka (a,b) yang memuat c, dan andaikan f’(c) = 0

i. Jika f’’(c) < 0, f(c) adalah nilai maksimum lokal f


ii. Jika f’’(c) > 0, f(c) adalah nilai minimum lokal f

Bukti (i)
Adalah menggoda untuk mengatakan bahwa karena f" (c) < 0, f adalah cekungan ke bawah
dekat c dan menyatakan bahwa ini membuktikan (i) . Tetapi, agar yakin bahwa f cekungan ke
bawah di lingkungan c, kita memerlukan f" (x) < 0 dilingkungan tersebut (tidak hanya di c),
dan tidak ada dalam hipotesis kita yang menjamin itu.
Dari definisi dan hipotesis,

( ) ( )
❑ ❑
f ' (x)−f '(c) f ' (x)−0
f” (c) = lim = lim <0
x →c x−c x →c x−c

sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat selang ( α , β ) (mungkin pendek) di sekitar
c di mana
f '( x )
¿0, x≠c
x−c

11
kedua ketaksamaan ini menunjukkan bahwa f ' (9x) > 0 untuk α < x <c dan f ‘ (x) ¿ 0 untuk c

Jadi, menurut uji turunan pertama, f (c) adalah nilai maksimum lokal.
¿ x<β.

Contoh : Untuk f(x)= x² — 6x + 5. Gunakan uji turunan kedua untuk mengenali ekstrim
lokal.

Penyelesaian:

f '(x) = 2x — 6 = 2(x— 3)
f "(x) = 2
Jadi,f ' (3)= 0 dan f" (3) > 0. karena itu, menurut Uji turunan kedua , f(3) adalah nilai
minimum lokal.

2.4 Lebih Banyak Masalah Maks-Min

Ekstrim Pada Selang Terbuka

Contoh: Cari (jika mungkin) nilai maksimum dan minimum dari f (x) = x ⁴. — 4x pada (-

)
∞,∞

Penyelesaian:

f ’ (x) = 4x³ — 4 = 4(x³—1)(x² + x + 1)

Karena x²+x1= 0 tidak mempunyai penyelesaian bilangan


ril (rumus kuadrat), hanya terdapat satu titik kritis,yaitu x=
1. Untuk x < 1, f '(x) < 0, sedangkan untuk x > 1, f '(x) > 0.
Jadi,kita simpulkan bahwa f(1)= -3 adalah nilai minimum
lokal.

12
Masalah – Masalah Praktis
Contoh: Sebuah surat edaran memuat 50 cm² bahan cetakan.Jalur bebas cetak di atas dan di
bawah 4cm dan di samping kiri dan kanan selebar 2 cm. Berapakah ukuran surat edaran
tersebut yang memerlukan kertas sesedikit mungkin?

13
Penyelesaian:

Misalkan: x= lebar

y= tinggi

buat rumus luas : A = xy

50 = (x—4(y—8)

Jika mau mencari y, maka:


50
y= +8
x−4
Dengan demikian didapatkan persamaan y,bisa kita mengganti
kembali dalam A= xy :
50
A= y = +8 x
x−4

Kita bermaksud untuk meminimumkan A, pada selang buka


(4,∞ ).
sehingga batas nilai x yang di perolehkan adalah : 4 < x < ∞ .
dA ( x−4 ) 50−50 x
= +8=0
dx ( x−4 )2
8 x ²−64 x−72
= =0
(x−4) ²
8(x +1)(x−9)
= =0
(x −4)²
x = -1™ x=9
Karena x=9,maka y = 18 cm (Subtitusi ke persamaan y)
50
y= +8
(9)−4
50
y= +8
5
y = 10 + 8 = 18

Sehingga, ukuran surat edaran yang akan menggunakan kertas


paling sedikit adalah 9cm ×18 cm. 14
15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

BEBERAPA APLIKASI TURUNAN

1. KOEFISIEN ARAH GARIS SINGGUNG, (GARIS NORMAL, GARIS SINGGUNG, SUB-NORMAL,


SUB-TANGEN).
2. LIMIT DENGAN BENTUK TAKTENTU (DALIL L’HOSPITAL)
3. LAJU PERUBAHAN
4. MAKSIMA & MINIMA

Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta
aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan
teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan
aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan
limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.

3.2 Saran
Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan pengetahuan tentang apa saja penggunaan turunan (difrensial) itu. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran
yang membangun sangatlah dibutuhkan penyusun, mengingat masih banyak kekurangan dari
karya ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Purcell, Edwin J. 2003. Kalkulus jilid 1. Jakarta: Erlangga

17

Anda mungkin juga menyukai