Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ Penggunaan Aplikasi Turunan “

Disusun Oleh :

Nama : Putra Ragilang Yusuf

Nim : 412421024

Prodi : matematika

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
mengetahui proses pemecahan dan pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber.

Makalah ini disusun oleh penyusun dengan dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
memuat tentang “Penggunaan Aplikasi Turunan” dan sengaja dipilih karena menarik
perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya.

Gorontalo, 21 Desember 2021

Putra Ragilang Yusuf


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

Bab II PEMBAHASAN
2.1 Aplikasi Turunan
2.1.1 Maksimum dan Minimum
2.1.2 Teorema Nilai Rataan untuk Turunan
2.1.3 Anti-turunan

Bab III PENUTUPAN


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Bab IV DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak terhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu
mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan
persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang
sains, ekonomi, danteknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipec
ahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan
limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan yang
sangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu sendiri. Dengan
mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah –
masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral dan bidang kalkulus lainnya. Turunan juga
dapat digunakan untuk dapat menggambarkan grafik suatu fungsi aljabar yaitu dengan
menggunakan penerapannya. Untuk menentukan turunan suatu fungsi biasanya digunakan
konsep limit.

1.2.  Rumusan Masalah

 Apa saja aplikasi turunan yang ada dalam ilmu matematika?

1.3.  Tujuan

 Mengetahui dan menjelaskan beberapa Aplikasi turunan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 APLIKASI TURUNAN

2.1.1 Maksimum dan Minimum

Definisi :

 Misalkan S, daerah asal f, mengandung titik c kita katakan bahwa

(i) f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S
(ii) f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S
(iii) f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau nilai
minimum

Fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan adalah fungsi objektif

Teorema A (Teorema Keberadaan Maks-Min)

Jika f kontinu pada interval tertutup [a,b], maka f mencapai nilai maksimum dan nilai
minimum di sana.

Dimana terjadinya nilai ekstrim? Nilai – nilai ekstrim dari fungsi yang didefinisikan
pada selang tertutup seringkali terjadi pada titik – titik ujung. Jika c sebuah titik tempat f’(c)
= 0 kita sebut c titik stasioner. Pada titik stasioner grafik f mendatar, karena garis singgung
mendatar.Jika c adalah titik didalam I tempat f aksen tidak ada, kita sebut c titik singular
yang berupa titik tempat grafik f berpojok tajam, garis singgung tegak, atau berupa loncatan
atau didekatnya grafik atau bergoyang sangat buruk. Sembarang titik dalam daerah asal
fungsi f yang termasuk salah satu dari tipe ini disebut kritis f.

Contoh 1 :

Cari titik kritis dari f(x) = - 2x3 + 3x2 pada [-1/2, 2]

Penyelesaian :

Titik – titik ujung adalah -1/2 dan 2. Untuk mencari titik stasioner kita pecahkan f’(x) = - 6x2
+ 6x = 0 untuk x, diperoleh 0 dan 1. Tidak ada titik – titik singular. Jadi titik – titik kritisnya
adalah – 1/2, 0, 1, dan 2.
Teorema B Teorema Titik Kritis

Misalkan f didefinisikan pada interval I yang memuat titik c. jika f(c) adalah nilai ekstrim,
maka c haruslah berupa suatu titik kritis; dengan kata lain, c adalah salah satu dari

(i) Titik ujung dari I;


(ii) Titik stasioner dari f; yakni titik dimana f’(c) = 0; atau
(iii) Titik singular dari f; yakni titik dimana f’(c) tidak ada

Apakah Nilai Ekstrim itu? Dari teorema A dan B, sekarang kita dapat menyatakan suatu
prosedur yang sangat sederhana untuk menghitung nilai maksimum atau nilai minimum suatu
fungsi kontinu f pada interval tertutup I.

Langkah 1: Carilah titik-titik kritis f pada I

Langkah 2: Hitunglah f pada setiap titik kritis yang terbesar di antara nilai-nilai ini adalah
maksimum, yang terkecil adalah minimum.

Contoh 2 :

Carilah nilai maksimum dan minimum dari f(x) = -2x3 + 3x2 pada [-1/2, 2]

Penyelesaian :

Dalam contoh 1, kita kenali -1/2, 0, 1, dan 2 sebagai titik-titik kritis. Sekarang f(-1/2) = 1,
f(0) = 0, f(1) = 1, f(2) = -4. Jadi nilai maksimum adalah 1 (dicapai di -1/2 dan 1) dan nilai
minimum adalah -4 (dicapai di 2).
2.1.2 Teorema Nilai Rataan untuk Turunan

Teorema mengatakan bahwa jika grafik sebuah fungsi kontinu mempunyai garis
singgung taktegak pada setiap titik antara A dan B, maka terdapat paling sedikit satu titik C
pada grafik diantara A dan B sehingga garis singgung di titik C sejajar tali – busur AB.
Dalam Gambar 1 hanya terdapat satu titik C yang demikian; dalam Gambar 2, terdapat
beberapa. Pertama kita nayatakan teorema dalam bahasa fungsi; kemudian kita buktikan.

Teorema A (Teorema Nilai Rataan untuk Turunan)

Jika f kontinu pada interval tertutup [a,b] dan terdiferensiasikan pada titik dalamnya (a,b),
maka terdapat paling sedikit satu bilangan c dalam (a,b) dimana :

f ( b ) −f ( a)
= f’(c)
b−a

Atau, secara setara,

f(b) – f(a) = f’(c) (b - a)


Contoh 1 :

Carilah bilangan c yang dijamin oleh Teorema Nilai Rataan untuk f(x) = 2√ x pada [1,4]

Penyelesaian :

1 -1/2 1
f’(x) = 2 . x =
2 √x
dan

f ( 4 )−f (1) 4−2 2


= =
4−1 3 3

Jadi kita harus menyelesaikan


1 2
=
√c 3
9
Penyelesaian tunggalnya adalah c = (Gambar 4).
4

Teorema ini menyatakan bahwa 2 fungsi dengan turunan sama dibedakan oleh sebuah
konstanta, kemungkinan oleh konstanta nol (lihat gambar 7)

Teorema B

Jika F(x) = G’(x) untuk semua x dalam (a,b), maka terdapat konstanta C sedemikian rupa
sehingga

F(x) = G(x) + C

Untuk semua x dalam (a,b).


2.1.3 Anti-Turunan

Definisi :

Kita sebut F suatu anti-turunan f pada interval I jika DxF(x) = f(x) pada I, yakni jika
F’(x)=f(x) untuk semua x dalam I.

Contoh 1 :

Carilah suatu anti-turunan fungsi f (x) = 4x3 pada (-∞,∞).

Penyelesaian :

Kita mencari suatu fungsi F yang memenuhi F’(x) = 4x 3 untuk semua x real. Dari
pengalaman kita dengan diferensiasi kita mengetahui bahwa f(x)= x4 adalah suatu fungsi yang
demikian.

Pemikiran singkat akan memberikan penyelesaian lain untuk Contoh 1. Fungsi F(x) =
x + 6 juga memenuhi F’(x) = 4x3 ; ini juga adalah suatu anti-turunan dari f(x) 4x3. Pada
4

kenyataannya, F(x) = x4 + C, dengan C konstanta sebarang, adalah suatu anti turunan dari 4x 3
pada (-∞,∞) (Lihat Gambar 1)

Sekarang kita dihadapkan pada pertanyaan penting. Apakah setiap anti-turunan


f(x)= 4x3 berbentuk F(x) = x4 + C? Jawabnya adalah Ya. Ini diperoleh dari teorema 3.6B,
yang mengatakan bahwa dua fungsi dengan turunan sama hanya berbeda dalam konstanta.

Kesimpulan kita adalah ini. Jika suatu fungsi f mempunyai suatu anti-turunan, ia akan
mempunyai keseluruhan keluarga, dan setiap anggota keluarga ini dapat diperoleh dari salah
satu diantaranya dengan jalan menambahkan suatu konstanta yang cocok. Keluarga fungsi ini
kita namakan anti-turunan umum dari f. Setelah kita terbiasa dengan pengertian ini,
seringkali kita akan menghilangkan kata sifat umum itu.
Teorema A (Aturan Pangkat)

Jika R adalah sebarang bilangan rasional kecuali -1, maka


❑ r+1
x
∫ x dx= r
r +1
+C

Contoh 2 :

Carilah anti turunan yang umum dari f(x) = x4/3

Penyelesaian
❑ 7 /3
∫ x 4 / 3 dx = x7 + C = 3 x 7 /3 +C

7
3

Perhatikan bahwa untuk mengintegral suatu pangkat x kita perbesar pangkatnya


dengan 1 dan membaginya dengan pangkat yang baru

Teorema B
❑ ❑

∫ sin x dx=−cos x +C dan ∫ cos x dx=sin x +C


❑ ❑

Teorema C (Integral Tertentu Adalah Operator Linear)

Misalkan f dan g mempinyai anti turunan (integral tak tentu) dan misalkan k suatu konstanta
maka
❑ ❑
(i) ∫ kf ( x ) dx=k ∫ f ( x ) dx ;
❑ ❑
❑ ❑ ❑
(ii) ∫ [ f ( x ) + g ( x ) ] dx =∫ f ( x ) dx +¿ ∫ g ( x ) dx ¿
❑ ❑ ❑
❑ ❑ ❑
(iii) ∫ [ f ( x ) −g ( x ) ] dx=∫ f ( x ) dx−¿ ∫ g ( x ) dx ¿
❑ ❑ ❑
Contoh 3 :

Menggunakan kelinearan ∫, hitunglah ∫ (3 x +¿ 4 x) dx ¿
2


❑ ❑ ❑
Penyelesaian : ∫ (3 x2 +¿ 4 x) dx ¿ = ∫ 3 x 2 dx+∫ 4 x dx
❑ ❑ ❑

❑ ❑
= 3 ∫ x dx+ 4 ∫ x dx
2

❑ ❑

( ) ( )
3 2
x x
=3 +C 1 +4 +C 2
3 3
3 2
= x + 2 x + ( 3 C 1 + 4 C2 )

= x 3+ 2 x 2 +C

Teorema D (Aturan Pangkat Yang Digeneralisir)

Misalkan g suatu fungsi yang dapat didiferensiasi dan r suatu bilangan rasioanal yang

bukan -1. Maka


∫¿¿

Untuk menerapkan Teorema D, kita harus mampu mengenali fungsi g dan g’ di dalam
integran.

Contoh 4 :
❑ ❑
Hitunglah : a). ∫ ( x + 3 x ) ( 4 x +3 ) dx b). ∫ sin x cos x dx
4 30 3 10

❑ ❑

Penyelesaian :

a). Misalkan g(x) = x 4 +3 x maka g’(x) = 4 x3 +3 . Jadi, menurut Teorema D.


❑ ❑

∫ ( x 4 + 3 x ) ( 4 x 3 +3 ) dx = ∫¿ ¿
30

❑ ❑

= ¿¿

b). Misal g(x) = sin x; maka g’(x) = cos x. jadi,


❑ ❑

∫ sin x cos x dx=∫ ¿ ¿


10

❑ ❑

sin 11
= +C
11
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa turunan memiliki sangat
banyak penerapan. Diantaranya adalah untuk menentukan nilai maksimum dan nilai
minimum suatu fungsi, menentukan nilai maksimum dan nilai minimum lokal, menentukan
kemonotonan dan kecekungan grafik fungsi, menentukan nilai limit tak hingga. Selain itu,
konsep turunan juga dapat di aplikasikan untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai
bidang. Dalam fisika misalnya, turunan dapat digunakan untuk menghitung kecepatan.
Dalam matematika sendiri turunan biasa digunakan untuk menentukan luas maksimum
suatu benda, menentukan persamaan garis singgung, dll. Sedangkan dalam ekonomi,
turunan digunakan untuk menentukan biaya marjinal dari produksi suatu barang.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai