DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. EFRENTINA BINTANG
2. WIDIA PASARIBU
3. EVI YUNIARTI SIREGAR
4. ENJEL VERONIKA SINAGA
5. ZHOSEP WARUWU
DOSEN PENGAMPU :
JUNI SUSANTI BANURE,M.Pd
Segala puji bagi Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang senantiasa
memberi kehidupan kepada makhluk-Nya, dan dengan kasih sayang-Nya lah hingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa kami
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari zaman
jahiliyah hingga zaman yang beradab seperti saat ini.
Dalam rangka memenuhi tugas dari JUNI SUSANTI BANURE,M.Pd selaku dosen
mata kuliah Matematika Dasar, dengan ini penulis membuat makalah yang berjudul
“ATURAN RANTAI DAN FUNGSI TURUNAN TRIGONOMETRI”. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan khususnya bagi penulis. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan
untuk mempermudah penulisan-penulisan berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan
sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac
Newton ahli matematika dan fisika bangsa ingris dan Gottifred Wilhelm Leibniz (1646
– 1716), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan (diferensial) digunakan sebagai suatu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Turunan
dapat ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang
turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan
fungsi komposisi, dan turunan fungsi invers.
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau
beberapa variabel bebas lainnya.Turunan juga merupakan suatu pengukuran terhadap
bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai input, atau secara umum turunan
menunjukkan bagaimana suatu besaran berubah akibat perubahan besaran lainnya.
Turunan adalah salah satu operasi matematika yang tidak asing lagi bagi seorang
mahasiswa. Namun tidak dipungkiri bahwa dalam menyelesaikan operasi turunan
membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus menyelesaikan perhitungan-
perhitungan yang cukup rumit dan hasilnya pun belum tentu kebenarannya.
Bayangkan jika anda harus mencari turunan dari:
2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari turunan?
b. Apa-apa saja rumus-rumus dari turunan fungsi?
c. Apa-apa itu turunan tingkat tinggi?
d. Bagaimana cara mengoperasikan turunan dengan menggunakan aturan rantai?
e. Bagaimana cara mengoperasikan turunan dari dua variabel dengan menggunakan
aturan rantai ?
f. Bagaimana cara mengoperasikan turunan dari tiga variabel ?
3. Tujuan
a. Mengetahui definisi dari turunan.
b. Mengetahui rumus-rumus dari turunan fungsi pada matematika.
c. Mengetahui apa itu turunan tigkat tinggi.
d. Memahami tentang materi aturan rantai
BAB II
PEMBAHASAN
A. ATURAN RANTAI
B. TURUNAN
Misalkan fungsi f terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat a. Turunan pertama
fungsi f di x = a ditulis f’(a) didefinisikan dengan:
f (a+ h)−f (a)
f’(a) = lim
h→ 0 h
f’ disebut fungsi turunan pertamadari fungsi asal f, nilai dari f’ untuk sebarang x
f (x +h)−f (x)
dalam I adalah f’(x) dengan f’(x) = lim . Domain dari fungsi f’ adalah
h→ 0 h
semua nilai x dimana limit diatas ada.
Contoh:Diberikan f(x) = x 2+ 5, tentukan nilai turunan pertama fungsi f di x=2
Penyelesaian:
Nilai turunan pertama fungsi f di x=2 adalahf’(2) dengan menggunakan definnisi diatas,
maka diperoleh:
f ( x +h )−f ( x )
f’(2) = lim
h→ 0 h
f ( 2+ h )−f ( 2 )
=lim
h→ 0 h
2 2
(2+h) + 5−(2 −5)
= lim
h→ 0 h
2
4 h+h
= lim
h→ 0 h
= lim
h→ 0
4+ h
f’(2) = 4
y’ = 5 ( x +1 ) −( 5 x −4 ) (2 x)
2
¿¿
2 2
y’ = 5 x +5−10 x +8 x
¿¿
2
y’ = −5 x +8 x +5
¿¿
Teorema A
Fungsi f (x) = sin x dan g (x) = cos x, keduanya terdifrensiasikan, dan
Dx (sin x) = cos x
Dx (cos x) = - sin x
Teorema B
Karena fungsi – sungsi tangen, kotangen, sekan, dan kosekan didefinisikan dalam
bentuk fungsi sinus dan kosinus, maka untuk semua titik x di dalam daerah asal fungsi,
yaitu:
∎Dx tan x = sec2x ∎Dx cot x = -csc2x
∎Dx sec x = sec x tan x ∎Dx csc x = -csc x cot x
Penyelesaian:
Penyelesaian :
Misalkan :u = x2+2 maka u′=2x
f′(x) = u′.v+v′.u
= 2x . sin x + cos x . ( x 2+ 2)
Penyelesaian:
Misalkan :u = 4 x 2 maka u’ = 8x
f′(x)¿u′. v + v′. u
¿8x . cos x + (−sinx) . 4x2
= 8x . cos x − 4x2 . sin x
f”(x) = 12x – 8
f’” (x) = 12
f””(x) = 0
Karena turunan dari fungsi nol adalah nol, maka semua turunan tingkat yang
lebih tinggi akan nol.
Kita telah memperkenalkan tiga notasi untuk turunan (sekarang disebut juga turunan
pertama) dari y =f’(x). Adapun notasi lain untuk turunan kedua dari y = f (x) adalah
( )
2
d dy d y
sebagai 2
dx dx dx
3
d y 3 2
Contoh 1: Tentukan turunan 3 y = 6x + 12x + 5x + 2
dx
Penyelesaian:
y = 6x3 + 12x2 + 5x + 2
dy
= 18x2 + 24 x + 5
dx
2
d y
2 = 36x + 24
dx
3
d y
3 = 36
dx
3 4 12
d y d y d y
Contoh 2: Jika y = sin 2x, dicari 3
, 4 , 12
d x dx dx
Penyelesaian:
y = sin 2x
d
= 2 cos 2x
dx
2
d y 2
2 ¿ - 2 sin 2x
dx
3
d y 3
3 = - 2 cos 2x
dx
4
d y 4
4 = 2 sin 2x
dx
5
d y 5
5 = 2 cos 2x
dx
⋮
12
d y 12
12 = 2 sin 2x
dx
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil makalah ini, dapat kita simpulkan bahwa:
Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Turunan pertama
f (x +h)−f (x)
fungsi f di x = a ditulis f’(a) didefinisikan dengan: f’(x) = lim . Turunan
h→ 0 h
tidak hanya bisa diperoleh dengan menggunakan cara limit, tetapi bisa juga diperoleh
dengan menggunakan beberapa rumus seperti aljabar dan trigonometri.
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan pengetahuan tentang apa –apa saja turunan (difrensial) itu. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan
saran yang membangun sangatlah dibutuhkan penyusun, mengingat masih banyak
kekurangan dari karya ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2017. Kalkulus Difrensial (Kalkulus I). Medan: FMIPA Universitas Negeri
Medan.
Edwin J, dkk. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitis Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Varbeg,dkk. 2010. Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Varberg, Dale, dkk. 2003. Kalkulus Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Varberg, Dale, dkk. 2007. Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.