Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ATURAN RANTAI DAN FUNGSI TURUNAN TRIGONOMETRI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. EFRENTINA BINTANG
2. WIDIA PASARIBU
3. EVI YUNIARTI SIREGAR
4. ENJEL VERONIKA SINAGA
5. ZHOSEP WARUWU

DOSEN PENGAMPU :
JUNI SUSANTI BANURE,M.Pd

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SIBOLGA


T.A 2024/2025
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang senantiasa
memberi kehidupan kepada makhluk-Nya, dan dengan kasih sayang-Nya lah hingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa kami
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari zaman
jahiliyah hingga zaman yang beradab seperti saat ini.
Dalam rangka memenuhi tugas dari JUNI SUSANTI BANURE,M.Pd selaku dosen
mata kuliah Matematika Dasar, dengan ini penulis membuat makalah yang berjudul
“ATURAN RANTAI DAN FUNGSI TURUNAN TRIGONOMETRI”. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan khususnya bagi penulis. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan
untuk mempermudah penulisan-penulisan berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan
sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac
Newton ahli matematika dan fisika bangsa ingris dan Gottifred Wilhelm Leibniz (1646
– 1716), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan (diferensial) digunakan sebagai suatu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Turunan
dapat ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang
turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan
fungsi komposisi, dan turunan fungsi invers.
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau
beberapa variabel bebas lainnya.Turunan juga merupakan suatu pengukuran terhadap
bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai input, atau secara umum turunan
menunjukkan bagaimana suatu besaran berubah akibat perubahan besaran lainnya.
Turunan adalah salah satu operasi matematika yang tidak asing lagi bagi seorang
mahasiswa. Namun tidak dipungkiri bahwa dalam menyelesaikan operasi turunan
membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus menyelesaikan perhitungan-
perhitungan yang cukup rumit dan hasilnya pun belum tentu kebenarannya.
Bayangkan jika anda harus mencari turunan dari:

Pertama anda harus mengalikan 60 faktor kuadrat dan kemudian


mendiferensiasikan polinomial berderajat 120 yang dihasilkan. Atau bagaimana dengan
mencoba mencari turunan G (x) = sin3 x. Kita mungkin dapat menggunakan identitas
trigonometri untuk mereduksinya menjadi sesuatu yang bergantung pada sin x dan cos
x dan kemudian menggunakan aturanaturannya. Ternyata terdapat cara yang lebih baik
yaitu dengan menggunakan aturan rantai. Aturan rantai sedemikian pentingnya
sehingga anda akan jarang mendiferensiasikan fungsi tanpa menggunakannya.

2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari turunan?
b. Apa-apa saja rumus-rumus dari turunan fungsi?
c. Apa-apa itu turunan tingkat tinggi?
d. Bagaimana cara mengoperasikan turunan dengan menggunakan aturan rantai?
e. Bagaimana cara mengoperasikan turunan dari dua variabel dengan menggunakan
aturan rantai ?
f. Bagaimana cara mengoperasikan turunan dari tiga variabel ?

3. Tujuan
a. Mengetahui definisi dari turunan.
b. Mengetahui rumus-rumus dari turunan fungsi pada matematika.
c. Mengetahui apa itu turunan tigkat tinggi.
d. Memahami tentang materi aturan rantai
BAB II
PEMBAHASAN
A. ATURAN RANTAI

2.1 Definisi Aturan Rantai


Aturan rantai adalah aturan untuk mencari turunan fungsi komposisi. Misal F(x) = (
5
2 x+1 ¿ ¿ ❑ , amati bahwa F berupa fungsi komposisi. Aturan rantai untuk fungsi-fungsi
komposisi satu variabel ialah sebagai berikut.
Jika y = f(x(t)) dengan f dan x merupakan fungsi yang terdefinisi dan dapat diturunkan,
maka dalam notasi Leibniz dapat ditulis:

Atau dalam notasi aksennya ialah :

B. TURUNAN

Misalkan fungsi f terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat a. Turunan pertama
fungsi f di x = a ditulis f’(a) didefinisikan dengan:
f (a+ h)−f (a)
f’(a) = lim
h→ 0 h
f’ disebut fungsi turunan pertamadari fungsi asal f, nilai dari f’ untuk sebarang x
f (x +h)−f (x)
dalam I adalah f’(x) dengan f’(x) = lim . Domain dari fungsi f’ adalah
h→ 0 h
semua nilai x dimana limit diatas ada.
Contoh:Diberikan f(x) = x 2+ 5, tentukan nilai turunan pertama fungsi f di x=2
Penyelesaian:
Nilai turunan pertama fungsi f di x=2 adalahf’(2) dengan menggunakan definnisi diatas,
maka diperoleh:
f ( x +h )−f ( x )
f’(2) = lim
h→ 0 h
f ( 2+ h )−f ( 2 )
=lim
h→ 0 h
2 2
(2+h) + 5−(2 −5)
= lim
h→ 0 h
2
4 h+h
= lim
h→ 0 h

= lim
h→ 0
4+ h

f’(2) = 4

I. Rumus – Rumus Turunan dari Beberapa Fungsi


Dengan menerapkan definisi turunan secara langsung pada berbagai fungsi akan
didapat beberapa rumus turunan. Kita tuliskan kembali bahwa definisi turunan pertama
f’ dari suatu fungsi f di x adalah
f (x +h)−f (x)
f’(x) = lim
h→ 0 h
selanjutnya rumus – rumus yang didapat dituliskan dalam notasi f’, y’,Dxf, Dxy,
dy
atau .
dx

a. Rumus Turunan Fungsi Aljabar


1. Turunan fungsi polinom
a. Turunan fungsi konstan
Jika f (x) = c, maka f’ (x) = 0
Contoh: f(x) = 10
f’(x) = 0
b. Turunan fungsi linier
Jika f (x) = ax + b, a≠ 0 , maka f’ (x) = a.
Contoh : f (x) = 5x + 7
f’(x) = 5
c. Turunan fungsi pangkat
Jika n bilangan bulat positif dan f (x) = xn maka f’ (x) = nxn-1
Contoh: f (x) = x7
f’ (x) = 7x6
2. Turunan dari suatu kompinasi linear
Jika f (x) = axn maka f’ (x) = n.axn-1
Contoh: f (x) = 4x3
f’ (x) = 3.4x3-1
f’ (x) = 12x2
3. Turunan fungsi hasil kali
Jika f dan g masing – masing adalah fungsi yang terdeferensialkan di x maka fg adalah
terdefrensialkan di x makay = f (x) . g (x) sehingga turunanya yaitu f’ (x) = f’ (x) . g
(x) + f (x) . g(x)
Contoh: y = (5x2 + 2) (6x – 4)
y’ = .....?
kita misalkan : u = 5x2 + 2 v = 6x – 4
u’ = 10x v’ = 6
y = u.v
y’ =u’v + uv’
maka dari pemisalan di atas dapat kita buat,
y’ = 10x (6x – 4) + (5x2 + 2) 6
= 60x2 – 40x + 30x2 + 12
y’ = 90x2 – 40x + 12

4. Turunan fungsi hasil bagi


f
Jika f dan g terdefrensialkan di x dan g (x) ≠ 0 maka terdefrensialkan di x, maka
g
' '
f (x ) f ( x ) . g ( x ) −f ( x ) g (x )
y= sehingga turunanya yaitu y’ =
g (x) g(x )2
5 x−4
Contoh: y = 2
x +1
y’ = .....?
kita misalkan: u = 5x – 4 v = x2 + 1
u’ = 5 v’ = 2x
maka dari pemisalan di atas dapat kita buat,
u
y=
v
' '
u v−u v
y’ = 2
v

y’ = 5 ( x +1 ) −( 5 x −4 ) (2 x)
2

¿¿
2 2
y’ = 5 x +5−10 x +8 x
¿¿
2
y’ = −5 x +8 x +5
¿¿

b. Rumus Turunan Fungsi Trigonometri

 Teorema A
Fungsi f (x) = sin x dan g (x) = cos x, keduanya terdifrensiasikan, dan
Dx (sin x) = cos x
Dx (cos x) = - sin x
 Teorema B
Karena fungsi – sungsi tangen, kotangen, sekan, dan kosekan didefinisikan dalam
bentuk fungsi sinus dan kosinus, maka untuk semua titik x di dalam daerah asal fungsi,
yaitu:
∎Dx tan x = sec2x ∎Dx cot x = -csc2x
∎Dx sec x = sec x tan x ∎Dx csc x = -csc x cot x

Contoh 1: carilah turunan dari Dx (3 sin x – cos 2 x)


Penyelesaian:
Dx (3 sin x – 2 cos x) = 3Dx (sin x) – 2Dx (cos x)
= 3cos x + 2 sin x
Contoh 2: tentukan turunan pertama dari fungsi berikut:
a. y = (x – sin x)3
b. y = cos2 (x3)

Penyelesaian:

a. Dxy = D(x - sin x)3


= 3(x– sin x)2 (1 – cos x)
b. Dxy = D (cos 2 (x3))
= 2 cos x3 . 3x2
= 6x2 cos x3

Contoh 3: f(x) = (x2+2). sin x tentukan f‘(x)!

Penyelesaian :
Misalkan :u = x2+2 maka u′=2x

v = sin x maka v′ = cosx

f′(x) = u′.v+v′.u

= 2x . sin x + cos x . ( x 2+ 2)

= 2x sin x + x2 . cos x + 2 cos x

Contoh 4: Tentukan turunan dari f(x) = 4 x 2. cos x!

Penyelesaian:

Misalkan :u = 4 x 2 maka u’ = 8x

v = cos x maka v′ = −sin x

f′(x)¿u′. v + v′. u
¿8x . cos x + (−sinx) . 4x2
= 8x . cos x − 4x2 . sin x

II. Turunan Tingkat Tinggi


Operasi pendifrensialan mengambil sebuah fungsi f dan mengahsilkan sebuah
fungsi baru f’. Jika f’ sekarang kita difrensialkan,kita masih menghasilkan fungsi lain,
dinyatakan oleh f” (dibaca “f dua aksen”) dan disebut turunan kedua dari f.
Pada gilirannya ia boleh diturunkan lagi, dengan demikian menghasilkan f’”,yang
disebut turunan ketiga dan seterusnya. Sebagai contoh, andaikan
f (x) = 2x - 4 x 2 + 7x – 8
maka
f’(x) = 6 x 2−8 x +7

f”(x) = 12x – 8

f’” (x) = 12

f””(x) = 0

Karena turunan dari fungsi nol adalah nol, maka semua turunan tingkat yang
lebih tinggi akan nol.

Kita telah memperkenalkan tiga notasi untuk turunan (sekarang disebut juga turunan
pertama) dari y =f’(x). Adapun notasi lain untuk turunan kedua dari y = f (x) adalah

( )
2
d dy d y
sebagai 2
dx dx dx
3
d y 3 2
Contoh 1: Tentukan turunan 3 y = 6x + 12x + 5x + 2
dx
Penyelesaian:
y = 6x3 + 12x2 + 5x + 2
dy
= 18x2 + 24 x + 5
dx
2
d y
2 = 36x + 24
dx
3
d y
3 = 36
dx

3 4 12
d y d y d y
Contoh 2: Jika y = sin 2x, dicari 3
, 4 , 12
d x dx dx
Penyelesaian:
y = sin 2x
d
= 2 cos 2x
dx
2
d y 2
2 ¿ - 2 sin 2x
dx
3
d y 3
3 = - 2 cos 2x
dx
4
d y 4
4 = 2 sin 2x
dx
5
d y 5
5 = 2 cos 2x
dx

12
d y 12
12 = 2 sin 2x
dx
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil makalah ini, dapat kita simpulkan bahwa:
Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Turunan pertama
f (x +h)−f (x)
fungsi f di x = a ditulis f’(a) didefinisikan dengan: f’(x) = lim . Turunan
h→ 0 h
tidak hanya bisa diperoleh dengan menggunakan cara limit, tetapi bisa juga diperoleh
dengan menggunakan beberapa rumus seperti aljabar dan trigonometri.

B. Saran
Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan pengetahuan tentang apa –apa saja turunan (difrensial) itu. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan
saran yang membangun sangatlah dibutuhkan penyusun, mengingat masih banyak
kekurangan dari karya ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2017. Kalkulus Difrensial (Kalkulus I). Medan: FMIPA Universitas Negeri
Medan.
Edwin J, dkk. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitis Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Varbeg,dkk. 2010. Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Varberg, Dale, dkk. 2003. Kalkulus Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Varberg, Dale, dkk. 2007. Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai