Nilai ekstrim
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Cindy Kartika Simbolon (22060-30018)
Novita Rahmadia (22060-30025)
Reza Surya Maulana(22060-30027)
Di tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah KALKULUS DIFFERENSIAL
Dosen pengampu: Yenni Novita Harahap M.pd
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.
Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Nilai
ekstrim” dapat kami selesaikan dengan baik. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada dosen pembimbing kami, ibuk Yenni Novita Harahap
M.pd dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam
berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan
saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini,
kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.
Penulis
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian nilai ekstrim
2.2 contoh soal dan penyelesaian
2.3 pengertian titik kritis
1. Titik-titik ujung
2. Titik Stasioner
3. Titik singular
2.4 contoh soal dan penyelesaian
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Bab 1
Pendahuluan
1.1 latar belakang
Jika diberikan suatu fungsi F
Dan daerah asal S
Seperti gambar di samping.
Jika ditanyakan apakah F
Memiliki suatu nilai
maksimum atau minimum
pada S.
Dengan asumsi bahwa nilai-nilai yang demikian ada,
maka pertanyaan berikutnya adalah dimana dalam S
nilai-nilai tersebut dicapai.
Pada akhirnya nilai maksimum dan minimum dapat
ditentukan.
1.2 rumusan masalah
Dari pembahasan yang ada, maka kita dapat menarik
beberapa rumusan masalah. Yang diantaranya
adalah sebagai berikut:
1.Apakah yang dimaksud dengan nilai ekstrim?
2.Bagaimana cara menyelesaikan soal yang
berhubungan dengan nilai ekstrim?
1.3 Tujuan pembahasan
Tujuan dari dibentuknya makalah dengan judul nilai
ekstrim ini antara lain adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan pengetahuan kepada para
pembaca tentang nilai ekstrim.
b. Untuk memberikan pengetahuan tentang
penyelesaian soal-soal yang berkaitan dengan nilai
ekstrim.
Bab 2
Pembahasan
2.1 Pengertian Nilai Ekstrim
Nilai ekstrim fungsi adalah nilai yang berkaitan dengan
maksimum atau minimum fungsi tersebut. Ada dua jenis
nilai ekstrim, yaitu nilai ekstrim mutlak (global) dan nilai
ekstrim relatif (relatif).
Contoh 2
Kotak berbentuk balok tanpa tutup dibuat dari selembar
papan yang berukuran panjang 24 cm dan lebar 9 cm,
dengan memotong persegi identik pada keempat pojok
dan melipat ke atas sisi-sisinya seperti pada gambar di
bawah.
a. Tentukan ukuran kotak agar volumenya maksimum!
b. Tentukan volumenya!
Penyelesaian:
Andaikan x adalah sisi bujur sangkar yang akan dipotong,
dan V adalah volume kotak yang dihasilkan, maka
V = (24 -2x)(9 – 2x)x = 216x – 66x2 + 4x3
V’ = 216 – 132x + 12x2
Titik stasioner V’ = 0
216 – 132x + 12x2 = 0
12(18 -11x + x2) = 0
12(9 – x)(2 – x) = 0
9 – x = 0 atau 2 – x = 0
X=9 x=2
Karena ketika kita substitusi x = 9 ke dalam 9 – 2x = 9 –
2.9 = 9 – 18 = -9 (tidak ada ukuran panjang yang
bernilai negatif) maka x = 9 tidak memenuhi untuk
persoalan di atas
Kita ambil x = 2 sebagai penyelesaian dari masalah di
atas.
Jadi ukuran kotaknya adalah
24 – 2x = 24 – 2.2 = 24 – 4 = 20
9 – 2x = 9 – 2.2 = 9 – 4 = 5
X=2
Maka volume maksimumnya adalah 20.5.2 = 200 cm3
Contoh 3
Suatu perusahaan memproduksi x unit barang, dengan
biaya (4x2 – 8x + 24) dalam ribu rupiah untuk tiap unit.
Jika barang tersebut terjual habis dengan harga
Rp40.000,00 tiap unit, maka keuntungan maksimum yang
diperoleh perusahaan tersebut adalah ....
Penyelesaian:
Fungsi yang diharapkan pada soal di atas adalah fungsi
keuntungan
Biaya Produksi Total = biaya produksi x banyak barang
= (4x2 – 8x + 24).x
= 4x3 – 8x2 + 24x dalam ribu rupiah
Hasil Penjualan Total = harga jual x banyak barang
= 40x dalam ribu rupiah
Untung = Jual – Biaya Produksi
U = 40x – (4x3 – 8x2 + 24)
U = -4x3 + 8x2 + 16x (dalam ribu rupiah)
Untuk mendapatkan keuntungan maksimum, kita cari
titik stasinoer fungsi dengan U’ = 0
Karena x > 0 maka x = - 2/3 tidak memenuhi, dan ambil x
= 2 sebagai penyelesaian. Untuk mendapatkan untung
maksimum, maka kita substitusi x = 2 ke dalam fungsi
untung
U = 4x3 -8x2 -16x
U = 4(2)3 – 8(2)2 -16(2)
U = 4(8) -8(4) -16(2)
U = 32 -32 -32
U = 32
Jadi keuntungan maksimumnya adalah Rp.32.000,00
2.3 Titik Kritis
Ada tiga jenis titik yang bisa jadi merupakan tempat
terjadinya nilai ekstrim. Sebarang titik dalam daerah asal
fungsi ƒ yang termasuk ke dalam salah satu dari tiga tipe
ini disebut titik kritis ƒ.
Berikut adalah ketiga tipe titik kritis yang di maksud.
1.Titik-titik ujung
Biasanya fungsi yang akan kita cari nilai maksimum dan
minimumnya dibatasi oleh suatu selang (interval) sebagai
daerah asalnya. Beberapa selang memiliki titik ujung,
sebagian lagi tidak. Misal Interval
A ≤ x ≤ b memuat titik ujung kanan dan kiri
A ≤ x < b hanya memuat titik ujung kiri
A < x ≤ b hanya memuat titik ujung kanan
A < x < b tidak memuat titik ujung satupun.
Nilai-nilai ekstrim yang terdefinisi pada selang tertutup
dapat terjadi pada titik-titik ujung intervalnya.
2. Titik Stasioner
Jika c sebuah titik dengan ƒ’(c)=0 , maka c adalah titik
stasioner. Faktanya garis singgung pada titik stasioner
sejajar sumbu x. Nilai ekstrim dapat terjadi pada titik-
titik stasioner.
3. Titik Singular
Titik singular merupakan titik pada grafik ƒ dalam
keadaan sudut tajam, garis singgung vertical, atau berupa
lompatan. Walaupun dalam masalah praktis hal ini sangat
langka, nilai ekstrim dapat terjadi pada titik singular.
2.4 contoh soal dan penyelesaian
Contoh 1
Cari titik-titik kritis dari ƒ (x) = x3 -12x2 + 20 , pada – ½ ≤
x ≤ 10
Penyelesaian:
(i) Titik-titik ujung adalah – ½ dan 10.
(ii) Untuk mencari titik-titik stasioner kita
selesaikan ƒ’ (x) = 0
Ƒ(x) = x3 -12x2 + 20
Ƒ’(x) =3x2 – 24x
3x2 – 24x = 0
3x(x – 8) = 0
3x = 0 atau x-8 = 0
X = 0/3 8=0
X=0
Kedua titik stasioner jatuh di dalam selang yang
ditentukan.
(iii) Tidak terdapat titik-titik singular.
Jadi titik-titik kritis adalah titik-titik dengan absis
Lalu koordinat titik kritis, dapat kita lengkapi dengan
mensubstitusi absis-absis tersebut ke dalam fungsi
Ƒ(x) = x3 -12x2 + 20
Sehingga kita peroleh koordinat titik kritisnya
Contoh 2
Cari titik-titik kritis dari ƒ(x) = x3 – 6x2 -15x, pada 2 ≤ x ≤
6.
Penyelesaian:
(i) Titik-titik ujung adalah 1 dan 6.
(ii) Untuk mencari titik-titik stasioner kita
selesaikan ƒ’ (x) = 0
Ƒ(x) = x3 – 6x2 -15x
Ƒ’(x) = 3x2 – 12x -15
3x2 -12x – 15 = 0
3(x2 – 4x – 5) = 0
3(x – 5)(x +1) = 0
X – 5 = 0 atau x + 1 = 0
X=5 x = -1
Hanya x = 5 yang jatuh di dalam selang yang
ditentukan, sehingga x = - 1 dianggap tidak memenuhi.
(iii) Tidak terdapat titik-titik singular.
Jadi titik-titik kritis adalah titik-titik dengan absis { 1,
5, 6 }
Lalu koordinat titik kritis, dapat kita lengkapi dengan
mensubstitusi absis-absis tersebut ke dalam fungsi
Ƒ(x) = x3 – 6x2 -15x
Ƒ(1) = (1)3 – 6(1)2 -15(1) = 1 – 6 – 15 = -20
Ƒ(5) = (5)3 – 6(5)2 -15(5) = 125 – 150 – 75 = -100
Ƒ(6) = (6)3 – 6(6)2 -15(6) = 216 – 216 – 90 = -90
Sehingga kita peroleh koordinat titik kritis adalah (1,-20),
(5,-100), (6,-90)
Daftar Pustaka