OLEH
Nama : Elly Nafsiah
NIM : 4183111091
Kelas : Dik A Matematika 2018
Kelompok : 1 (Satu)
Mata Kuliah : Kalkulus Multivariabel
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi
mengenai “Aplikasi Turunan Parsial dan Multivariabel dalam Elastisitas”.
Adapun makalah kalkulus tentang “Aplikasi Turunan Parsial dan Multivariabel
dalam Elastisitas” ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penyusun
khususnya sebagai bahan referensi dalam pembelajaran mata kuliah Kalkulus dan untuk
lebih memahami tentang “Aplikasi Turunan Parsial dan Multivariabel dalam Elastisitas”.
Namun penulis sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharap kritik dan saran yang membangun agar kedepan penulis dapat
menyusun makalah dengan lebih baik lagi.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengetian dari elastisitas permintaan dan elastistas penawaran
2. Mengetahui aplikasi turunan dalam bidang ekonomi terutama dalam elastisitas
permintaan dan elastisitas penawaran.
1
2 BAB II
PEMBAHASAN
2. Diferensiasi pangkat
Pangkat
Jika, y = xn ⇔ y′ = nxn-1
contoh : y = x5
Sehingga turunannya adalah y′ = n. X n-1
y′ = 5 . x 5-1
y′ = 5x4
3. Diferensiasi perkalian
Jika : y = kv di mana: v = h(x) , k = konstanta
maka : y′ = k . v′
contoh : y = 2x5
Penyelesaian :
k=2
v = x5 ⇔ v′ = 5x5-1 = 5x4
Sehngga turunannya : y′ = k . v′
y′ = 2 (5x4)
y′ = 10x4
4. Diferensiasi penjumlahan & pengurangan
Penjumlahan fungsi
Jika : y = u + v dimana : u = g(x) , v = h(x)
maka : y′ = u′ + v′
2
contoh : y = 2x5 + x2
u = 2 x5 ⇔ u′ = 2.5x5-1 = 10x4
v = x2 ⇔ v′ = 2x2-1 = 2x
Sehingga turunannya : y′ = u′ + v′ = 10x4 + 2x
Pengurangan fungsi
Jika : y=u-v di mana : u = g(x) , v = h(x)
maka : y′ = u′ - v′
contoh : y = 2x5 - x2
u = 2 x5 ⇔ u′ = 2.5x5-1 = 10x4
v = x2 ⇔ v′ = 2x2-1 = 2x
Sehingga turunannya :y′ = u′ - v′ ⇔ y′ = 10x4 - 2x
3
x = 0,67 → y = 6(0,67)2 - 8(0,67) + 1 = -1,66
Jadi, titik minimum kurva tersebut terdapat pada koordinat (0,67; -1,66)
2. Titik Ekstrim dan Titik Belok Fungsi Kubik
Yang digunakan adalah turunan pertama (y′ = f′(x)) dan turunan kedua (y′′ =
f′′(x)). Turunan pertama digunakan untuk menentukan letak titik ekstrim. Jika f′(x) =
0 maka y = f(x) berada pada titik ekstrimnya. Turunan kedua digunakan untuk
menentukan jenis titik ekstrim dan letak titik beloknya. Jika f′′(x) < 0 pada y′ = 0,
maka titik ekstrimnya maksimum. Jika f′′(x) > 0 pada y′ = 0, maka titik ekstrimnya
minimum. Jika y′′ = 0 maka y = f(x) berada pada titik beloknya.
Contoh :
Tentukan titik ekstrim dan titik belok dari fungsi y = x3 - 5x2 + 3x - 5!
Penyelesaian :
y = x3 - 5x2 + 3x – 5 → f′(x) = 3x2 – 10x + 3
f′′(x) = 6x – 10
syarat titik ekstrim : y′ = 0 → 0 = 3x2 – 10x + 3
x1 = 3 x2 = 0,3
untuk x = x1 = 3 → y = x3 - 5x2 + 3x – 5
y = (3)3 – 5(3)2 + 3(3) – 5 = - 14
y′′ = 6x – 10
y′′ = 6(3) – 10 = 8 (8 > 0...minimum)
untuk x = x1 = 0,3 → y = x3 - 5x2 + 3x – 5
y = (0,3)3 – 5(0,3)2 + 3(0,3) – 5 = -4,5
y′′ = 6x – 10
y′′ = 6(0,3) – 10 = - 8,2
syarat titik belok : y′′ = 0 → 0 = 6x – 10
x = 1,67
y = x3 - 5x2 + 3x – 5
y = (1,67)3 – 5(1,67)2 + 3(1,67) – 5 = -9,27
y′ = 3x2 – 10x + 3
y′ = 3(1,67)2 – 10(1,67) + 3 = -5,33
Jadi, fungsi kubik tersebut berada pada titik minimum di koordinat ( 3,-14) dan titik
maksimum pada koordinat (0,3 ; - 4,5) serta titik belok pada koordinat
(1,67 ; - 9,27).
4
2.4 Turunan Fungsi Multivariabel
Prinsip dan kaidah turunannya sama dengan fungsi bervariabel bebas tunggal,
hanya saja pada turunan fungsi multivariable ini akan ditemui turunan parsial
(turunan bagian demi bagian) dan turunan total. Pada fungsi multivariable, karena
variable bebasnya lebih dari satu macam maka turunan yang akan dihasilkan juga
lebih dari satu macam. Bentuk umumnya:
Jika y = f ( x,y ) maka turunannya :
1. Turunan y terhadap x → ∂y/∂x
2. Turunan y terhadap z → ∂y/∂z
Sehingga:
1. y = f(x,z)
a. fx (x,z) = y′x = x′
b. fz (x,z) = y′z = z′
y′ = x′ + z′
2. p = f(q, r, s)
a. fq (q, r, s) = p′q = q′
b. fr (q, r, s) = p′r = r′
c. fs (q, r, s) = p′s = s′
p′ = q′ + r′ + s′
3. y = f(x,z)
fx (x,z) = y′x = x′
fz (x,z) = y′z = z′
y = f(x) = y′ = x′
z′ = y′x + y′z (x′)
Notes:
y′x, y′z, p′q, p′r, dan p′s disebut turunan parsial.
y′ disebut turunan fungsi variabel tunggal
z′ disebut turunan total
5
Contoh :
1. Carilah turunan parsial dan turunan total dari fungsi Z = f(X,Y) = 2X 5 – 4Y + 10 dan Y = 2X
+3
Diketahui : Z = f(X,Y) = 2X5 – 4Y + 10
Y = 2X + 3
Ditanya : a. ZX….? b. ZY….? c. z′ ….?
Penyelesaian :
Turunan Parsial Turunan Total
ZX = Z′x = 10X4 z′ = Z′x + Z′y (y′)
ZY = Z′y = -4 = 10X4 + -4(2)
y′ = 2 = 10X4 - 8
6
elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus
memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen
akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen,
dan seterusnya.
Bentuk umum :
η = Ey = lim = y′ . x
Ex ∆x → 0
Macam-macam elastisitas :
a) Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang besarnya
perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga (rasio
antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase
perubahan harga).
Jika Qd = f(P) maka elastisitas permintaannya adalah :
Jika |ηd| > 1 maka elastik, jika |ηd| < 1 maka inelastik dan jika |ηd| = 1 maka elastik-
uniter.
Contoh :
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan persamaan Qd = 75 – 5P2. tentukan elastisitas
permintaan pada harga p = 20
Penyelesaian :
Qd = 75 – 5P2 → Q′d = - 10P → P = 20
ηd = %∆Qd = EQd = lim = Q′d . P
%∆P EP ∆P→0 Qd
ηd = - 10P . P/ Qd
ηd = - 10(20) . 20/ (75 – 5(20) 2)
ηd = - 200 . 20/ - 1925 =2 (2 > 1 ...... elastik)
Jadi, dari kedudukan P = 20, harga akan naik (turun) sebesar 1% sehingga jumlah
barang yang diminta akan berkurang (bertambah) sebanyak 2%.
7
Catatan :
Dalam elastisitas permintaan, untuk menentukan jenis elastisitas yang dibandingkan
adalah angka hasil perhitungan sehingga tanda yang dihasilkan (+/-) dapat
diabaikan karena tanda tersebut hanya mencerminkan hukum permintaan bahwa
jumlah yang diminta bergerak berlawanan arah dengan harga.
Fungsi permintaan juga sering dinotasikan dengan persamaan D = f(P).
b) Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang besarnya
perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat adanya perubahan harga (rasio
antara persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap persentase
perubahan harga).
Jika Qs = f(P) maka elastisitas penawarannya adalah :
Jika |ηs| > 1 maka elastik, jika |ηs| < 1 maka inelastik dan jika |ηs| = 1 maka elastik-
uniter.
Contoh :
Fungsi penawaran ditunjukkan dengan persamaan Qs = -75 + 5P2. tentukan
elastisitas penawaran pada harga p = 20
Penyelesaian :
Qs = -75 + 5P2 → Q′s = 10P → P = 20
ηs = %∆Qs = EQs = lim = Q′s . P
%∆P EP ∆P→0 Qs
ηs = 10P . P/ Qs
ηs = 10(20) . 20/ (-75 + 5(20) 2)
ηs = 200 . 20/ 1925 =2 (2 > 1 ...... elastik)
Jadi, dari kedudukan P = 20, harga akan naik sebesar 1% sehingga jumlah barang
yang ditawarkan akan bertambah sebanyak 2%.
8
c) Elastisitas Produksi
Elastisitas Produksi adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang
besarnya perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya
perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan (rasio antara persentase
perubahan jumlah keluaran terhadap persentase perubahan jumlah masukan).
Jika P = jumlah produk yang dihasilkan & X = jumlah faktor produksi yang
digunakan, dan fungsi produksi P = f(X) maka elastisitas produksinya adalah :
ηp = %∆P = EP = lim = P′ . X
%∆X EX ∆X→0 P
Jika |ηs| > 1 maka elastik, jika |ηs| < 1 maka inelastik dan jika |ηs| = 1 maka elastik-
uniter.
Contoh :
Hitunglah elastisitas produksi dari fungsi produksi P = 5X2 – 5X3 pada tingkat
faktor produksi sebanyak 2 unit!
Penyelesaian :
P = 5X2 – 5X3 → P′ = 10X - 15X2 →P=2
ηp = %∆P = EP = lim = P′ . X
%∆X EX ∆X→0 P
ηp = (10X - 15X2) . (X/ (5X2 – 5X3))
ηp = (10(2) – 15(2)2) . (2/ (5(22)– 5(23))
ηp = -40 . -0,1 = 4
Jadi, dari kedudukan X = 2, faktor produksi yang digunakan naik sebesar 1%
sehingga produk yang dihasilkan bertambah sebanyak 4%.
9
εd = Q′d . Pd
Q
Elastisitas silang-permintaan adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan
permintaan suatu barang akibat perubahan harga barang lain. Bentuk umumnya:
εC = Q′s . Ps
Q
Elastisitas penghasilan dari permintaan adalah elastisitas yang mengukur kepekaan
perubahan permintaan suatu barang akibat perubahan penghasilan nasional. Bentuk
umumnya:
εY = Y′ . Py
Q
Notes:
Untuk elastistitas silang-permintaan berlaku:
jika ec negative (ec < 1) berarti hubungan antara barang A dan barang B adalah
komplementer (saling melengkapi), di mana penurunan harga salah satu barang
akan diikuti oleh kenaikan permintaan atas keduanya.
jika ec positif (ec > 1) berarti hubungan antara barang A dan barang B adalah
kompetitif/substitutif (saling menggantikan), di mana penurunan harga salah satu
barang akan diikuti oleh kenaikan permintaan atas barang tersebut dan penurunan
permintaan atas barang lainnya.
Contoh :
Fungsi permintaan barang A terhadap barang komplementer ditunjukkan dengan
persamaan QA = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y. Carilah elastisitas harga-permintaan,
elastisitas silang-permintaan dan elastisitas penghasilan dari permintaan pada saat
PA = 30, Ps = 10 dan Y = 5.000!
Diketahui: Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y PA = 30 Ps = 10
Y = 5.000
Ditanya : εd….? εC….? εY….?
Penyelesaian:
Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y
Q = 2300 – 10(30) + 5(10) + 0,4(5000) = 2300 – 300 + 50 + 2000
= 4.050
Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y → P′A = -10
εd = Q′d . PA = -10 . 30 / 4.050 = -10 (0,007) = -0,07 (in-elastis)
Q
10
Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y → P′s = 5
εC = Q′s . Ps = 5 . 10 / 4050 = 5 (0,002) = 0,01 (in-elastis)
Q
analisis :
ey = 0,49 < 1 (in-elastis); berarti setiap kenaikan (%) penghasilan nasional,
maka permintaan barang A akan naik kurang proporsional.
Ec = 0,01 < 1 (in-elastis); berarti permintaan barang A akan barang
komplementer mendapat pengaruh negative, sehingga berdampak pada
kecenderungan menambah jumlah permintaan barang A.
Hal sebaliknya akan terjadi jika terdapat permintaan barang A akan barang
substitutive. Ec terhadap barang substitutive dapat memberikan nilai ec > 0
sehingga membawa pengaruh positif terhadap barang A, di mana jumlah
permintaan barang A dapat berkurang.
11
3 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan aplikasi turunan:
1. Maksimum dan Minimum
2. Kemonotonan dan Kecekungan
3. Maksimum dan Minimum Lokal
4. Lebih Banyak Masalah Maks-Min
5. Penerapan Ekonomik
6. Limit di Ketakhinggaan, Limit Tak Terhingga
7. Teorema Nilai Rata-Rata
8. Penggambaran Grafik Canggih
12
DAFTAR PUSTAKA
13