Anda di halaman 1dari 16

PROJEK

APLIKASI TURUNAN PARSIAL DAN MULTIVARIABEL DALAM


ELASTISITAS

OLEH
Nama : Elly Nafsiah
NIM : 4183111091
Kelas : Dik A Matematika 2018
Kelompok : 1 (Satu)
Mata Kuliah : Kalkulus Multivariabel
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi
mengenai “Aplikasi Turunan Parsial dan Multivariabel dalam Elastisitas”.
Adapun makalah kalkulus tentang “Aplikasi Turunan Parsial dan Multivariabel
dalam Elastisitas” ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penyusun
khususnya sebagai bahan referensi dalam pembelajaran mata kuliah Kalkulus dan untuk
lebih memahami tentang “Aplikasi Turunan Parsial dan Multivariabel dalam Elastisitas”.
Namun penulis sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharap kritik dan saran yang membangun agar kedepan penulis dapat
menyusun makalah dengan lebih baik lagi.

Medan, 25 November 2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2
2.1 Kaidah Diferensiasi ................................................................................................. 2
2.2 Turunan dari turunan .............................................................................................. 3
2.3 Hubungan Antara Fungsi dan Turunannya ............................................................. 3
2.4 Turunan Fungsi Multivariabel ................................................................................ 5
2.5 Penerapan Konsep Turunan Parsial (1 Variabel) Dalam ekonomi ......................... 6
2.6 Aplikasi Fungsi Multivariabel dalam Ekonomi ...................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 13

ii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau
beberapa variabel bebas lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari
kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun
1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai
masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac Newton (1642 – 1727), ahli
matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 –
1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan
kembali kalkulus.
Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa
cabang ilmu pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat
bantu yang utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dengan demikian, mempelajari aplikasi / penerapan konsep turunan
adalah hal yang sangat penting bagi para pencari ilmu

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas permintaan dan elastistas penawaran
2. Bagaimana penerapan turunan parsial dan multivariabel turunan dalam bidang
ekonomi elastisitas permintaan dan elastistas penawaran?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengetian dari elastisitas permintaan dan elastistas penawaran
2. Mengetahui aplikasi turunan dalam bidang ekonomi terutama dalam elastisitas
permintaan dan elastisitas penawaran.

1
2 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kaidah Diferensiasi


Terdapat beberapa kaidah yang paling sering digunakan dalam pendiferensian, di
antaranya :
1. Diferensiasi konstanta (k = konstanta)
Jika, y = k ⇔ y′ = 0
contoh : y =4
Sehingga turunannya adalah y′ = 0

2. Diferensiasi pangkat
 Pangkat
Jika, y = xn ⇔ y′ = nxn-1
contoh : y = x5
Sehingga turunannya adalah y′ = n. X n-1
y′ = 5 . x 5-1
y′ = 5x4
3. Diferensiasi perkalian
Jika : y = kv di mana: v = h(x) , k = konstanta
maka : y′ = k . v′
contoh : y = 2x5
Penyelesaian :
k=2
v = x5 ⇔ v′ = 5x5-1 = 5x4
Sehngga turunannya : y′ = k . v′
y′ = 2 (5x4)
y′ = 10x4
4. Diferensiasi penjumlahan & pengurangan
 Penjumlahan fungsi
Jika : y = u + v dimana : u = g(x) , v = h(x)
maka : y′ = u′ + v′

2
contoh : y = 2x5 + x2
u = 2 x5 ⇔ u′ = 2.5x5-1 = 10x4
v = x2 ⇔ v′ = 2x2-1 = 2x
Sehingga turunannya : y′ = u′ + v′ = 10x4 + 2x
 Pengurangan fungsi
Jika : y=u-v di mana : u = g(x) , v = h(x)
maka : y′ = u′ - v′
contoh : y = 2x5 - x2
u = 2 x5 ⇔ u′ = 2.5x5-1 = 10x4
v = x2 ⇔ v′ = 2x2-1 = 2x
Sehingga turunannya :y′ = u′ - v′ ⇔ y′ = 10x4 - 2x

2.2 Turunan dari turunan


Contoh : y = f(x) = 4x3 - 6x2 + 3x – 8
y′ = f′(x) = 12x2 - 6x + 3
y′′ = f′′(x) = 24x – 6
y′′′ = f′′′(x) = 24
yIV = fIV(x) = 0

2.3 Hubungan Antara Fungsi dan Turunannya


1. Titik Ekstrim Fungsi Parabolik
Yang digunakan adalah turunan pertama (y′ = f′(x)) dan turunan kedua (y′′ =
f′′(x)). Turunan pertama digunakan untuk menentukan letak titik ekstrim. Jika f′(x) =
0 maka y = f(x) berada pada titik ekstrimnya. Turunan kedua digunakan untuk
menentukan jenis titik ekstrimnya. Jika f′′(x) < 0 maka titik ekstrimnya maksimum
dan kurvanya berbentuk parabola terbuka ke bawah. Jika f′′(x) > 0 maka titik
ekstrimnya minimum dan kurvanya berbentuk parabola terbuka ke atas.
Contoh :
Tentukan titik ekstrim dan koordinatnya dari fungsi y = 6x2 - 8x + 1!
Penyelesaian :
y = 6x2 - 8x + 1 → f′(x) = 12x – 8
f′′(x) = 12 > 0 (minimum-terbuka ke atas)
koordinat : y′ = 0 → 12x – 8 = 0 → x = 8/12 = 0,67

3
x = 0,67 → y = 6(0,67)2 - 8(0,67) + 1 = -1,66
Jadi, titik minimum kurva tersebut terdapat pada koordinat (0,67; -1,66)
2. Titik Ekstrim dan Titik Belok Fungsi Kubik
Yang digunakan adalah turunan pertama (y′ = f′(x)) dan turunan kedua (y′′ =
f′′(x)). Turunan pertama digunakan untuk menentukan letak titik ekstrim. Jika f′(x) =
0 maka y = f(x) berada pada titik ekstrimnya. Turunan kedua digunakan untuk
menentukan jenis titik ekstrim dan letak titik beloknya. Jika f′′(x) < 0 pada y′ = 0,
maka titik ekstrimnya maksimum. Jika f′′(x) > 0 pada y′ = 0, maka titik ekstrimnya
minimum. Jika y′′ = 0 maka y = f(x) berada pada titik beloknya.
Contoh :
Tentukan titik ekstrim dan titik belok dari fungsi y = x3 - 5x2 + 3x - 5!
Penyelesaian :
y = x3 - 5x2 + 3x – 5 → f′(x) = 3x2 – 10x + 3
f′′(x) = 6x – 10
syarat titik ekstrim : y′ = 0 → 0 = 3x2 – 10x + 3
x1 = 3 x2 = 0,3
untuk x = x1 = 3 → y = x3 - 5x2 + 3x – 5
y = (3)3 – 5(3)2 + 3(3) – 5 = - 14
y′′ = 6x – 10
y′′ = 6(3) – 10 = 8 (8 > 0...minimum)
untuk x = x1 = 0,3 → y = x3 - 5x2 + 3x – 5
y = (0,3)3 – 5(0,3)2 + 3(0,3) – 5 = -4,5
y′′ = 6x – 10
y′′ = 6(0,3) – 10 = - 8,2
syarat titik belok : y′′ = 0 → 0 = 6x – 10
x = 1,67
y = x3 - 5x2 + 3x – 5
y = (1,67)3 – 5(1,67)2 + 3(1,67) – 5 = -9,27
y′ = 3x2 – 10x + 3
y′ = 3(1,67)2 – 10(1,67) + 3 = -5,33
Jadi, fungsi kubik tersebut berada pada titik minimum di koordinat ( 3,-14) dan titik
maksimum pada koordinat (0,3 ; - 4,5) serta titik belok pada koordinat
(1,67 ; - 9,27).

4
2.4 Turunan Fungsi Multivariabel
Prinsip dan kaidah turunannya sama dengan fungsi bervariabel bebas tunggal,
hanya saja pada turunan fungsi multivariable ini akan ditemui turunan parsial
(turunan bagian demi bagian) dan turunan total. Pada fungsi multivariable, karena
variable bebasnya lebih dari satu macam maka turunan yang akan dihasilkan juga
lebih dari satu macam. Bentuk umumnya:
Jika y = f ( x,y ) maka turunannya :
1. Turunan y terhadap x → ∂y/∂x
2. Turunan y terhadap z → ∂y/∂z
Sehingga:
1. y = f(x,z)
a. fx (x,z) = y′x = x′
b. fz (x,z) = y′z = z′
y′ = x′ + z′
2. p = f(q, r, s)
a. fq (q, r, s) = p′q = q′
b. fr (q, r, s) = p′r = r′
c. fs (q, r, s) = p′s = s′
p′ = q′ + r′ + s′
3. y = f(x,z)
fx (x,z) = y′x = x′
fz (x,z) = y′z = z′
y = f(x) = y′ = x′
z′ = y′x + y′z (x′)

Notes:
 y′x, y′z, p′q, p′r, dan p′s disebut turunan parsial.
 y′ disebut turunan fungsi variabel tunggal
 z′ disebut turunan total

5
Contoh :
1. Carilah turunan parsial dan turunan total dari fungsi Z = f(X,Y) = 2X 5 – 4Y + 10 dan Y = 2X
+3
Diketahui : Z = f(X,Y) = 2X5 – 4Y + 10
Y = 2X + 3
Ditanya : a. ZX….? b. ZY….? c. z′ ….?
Penyelesaian :
 Turunan Parsial  Turunan Total
ZX = Z′x = 10X4 z′ = Z′x + Z′y (y′)
ZY = Z′y = -4 = 10X4 + -4(2)
y′ = 2 = 10X4 - 8

2.5 Penerapan Konsep Turunan Parsial (1 Variabel) Dalam ekonomi


1. ELASTISITAS
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional
dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain,
elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap
perubahan harga.
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan
apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak
perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen,
pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah
harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan
penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah
barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual
produknya.
Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan
menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil,
kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih
mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan
permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil
penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia
menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat

6
elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus
memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen
akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen,
dan seterusnya.
Bentuk umum :
η = Ey = lim = y′ . x
Ex ∆x → 0
Macam-macam elastisitas :
a) Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang besarnya
perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga (rasio
antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase
perubahan harga).
Jika Qd = f(P) maka elastisitas permintaannya adalah :

ηd = %∆Qd = EQd = lim = Q′d . P


%∆P EP ∆P→0 Qd

Jika |ηd| > 1 maka elastik, jika |ηd| < 1 maka inelastik dan jika |ηd| = 1 maka elastik-
uniter.
Contoh :
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan persamaan Qd = 75 – 5P2. tentukan elastisitas
permintaan pada harga p = 20
Penyelesaian :
Qd = 75 – 5P2 → Q′d = - 10P → P = 20
ηd = %∆Qd = EQd = lim = Q′d . P
%∆P EP ∆P→0 Qd
ηd = - 10P . P/ Qd
ηd = - 10(20) . 20/ (75 – 5(20) 2)
ηd = - 200 . 20/ - 1925 =2 (2 > 1 ...... elastik)

Jadi, dari kedudukan P = 20, harga akan naik (turun) sebesar 1% sehingga jumlah
barang yang diminta akan berkurang (bertambah) sebanyak 2%.

7
Catatan :
Dalam elastisitas permintaan, untuk menentukan jenis elastisitas yang dibandingkan
adalah angka hasil perhitungan sehingga tanda yang dihasilkan (+/-) dapat
diabaikan karena tanda tersebut hanya mencerminkan hukum permintaan bahwa
jumlah yang diminta bergerak berlawanan arah dengan harga.
Fungsi permintaan juga sering dinotasikan dengan persamaan D = f(P).

b) Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang besarnya
perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat adanya perubahan harga (rasio
antara persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap persentase
perubahan harga).
Jika Qs = f(P) maka elastisitas penawarannya adalah :

ηs = %∆Qs = EQs = lim = Q′s . P


%∆P EP ∆P→0 Qs

Jika |ηs| > 1 maka elastik, jika |ηs| < 1 maka inelastik dan jika |ηs| = 1 maka elastik-
uniter.
Contoh :
Fungsi penawaran ditunjukkan dengan persamaan Qs = -75 + 5P2. tentukan
elastisitas penawaran pada harga p = 20
Penyelesaian :
Qs = -75 + 5P2 → Q′s = 10P → P = 20
ηs = %∆Qs = EQs = lim = Q′s . P
%∆P EP ∆P→0 Qs

ηs = 10P . P/ Qs
ηs = 10(20) . 20/ (-75 + 5(20) 2)
ηs = 200 . 20/ 1925 =2 (2 > 1 ...... elastik)

Jadi, dari kedudukan P = 20, harga akan naik sebesar 1% sehingga jumlah barang
yang ditawarkan akan bertambah sebanyak 2%.

8
c) Elastisitas Produksi
Elastisitas Produksi adalah suatu koefisien yang menjelaskan tentang
besarnya perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya
perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan (rasio antara persentase
perubahan jumlah keluaran terhadap persentase perubahan jumlah masukan).
Jika P = jumlah produk yang dihasilkan & X = jumlah faktor produksi yang
digunakan, dan fungsi produksi P = f(X) maka elastisitas produksinya adalah :

ηp = %∆P = EP = lim = P′ . X
%∆X EX ∆X→0 P

Jika |ηs| > 1 maka elastik, jika |ηs| < 1 maka inelastik dan jika |ηs| = 1 maka elastik-
uniter.
Contoh :
Hitunglah elastisitas produksi dari fungsi produksi P = 5X2 – 5X3 pada tingkat
faktor produksi sebanyak 2 unit!
Penyelesaian :
P = 5X2 – 5X3 → P′ = 10X - 15X2 →P=2
ηp = %∆P = EP = lim = P′ . X
%∆X EX ∆X→0 P
ηp = (10X - 15X2) . (X/ (5X2 – 5X3))
ηp = (10(2) – 15(2)2) . (2/ (5(22)– 5(23))
ηp = -40 . -0,1 = 4
Jadi, dari kedudukan X = 2, faktor produksi yang digunakan naik sebesar 1%
sehingga produk yang dihasilkan bertambah sebanyak 4%.

2.6 Aplikasi Fungsi Multivariabel dalam Ekonomi


1) Elastisitas Harga-Permintaan, Elastisitas Silang-Permintaan dan Elastisitas
Penghasilan dari Permintaan
 Elastisitas harga-permintaan adalah elastisitas yang mengukur kepekaan
perubahan permintaan suatu barang akibat perubahan harga barang itu sendiri.
Bentuk umumnya:

9
εd = Q′d . Pd
Q
Elastisitas silang-permintaan adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan
permintaan suatu barang akibat perubahan harga barang lain. Bentuk umumnya:
εC = Q′s . Ps
Q
Elastisitas penghasilan dari permintaan adalah elastisitas yang mengukur kepekaan
perubahan permintaan suatu barang akibat perubahan penghasilan nasional. Bentuk
umumnya:
εY = Y′ . Py
Q
Notes:
Untuk elastistitas silang-permintaan berlaku:
 jika ec negative (ec < 1) berarti hubungan antara barang A dan barang B adalah
komplementer (saling melengkapi), di mana penurunan harga salah satu barang
akan diikuti oleh kenaikan permintaan atas keduanya.
 jika ec positif (ec > 1) berarti hubungan antara barang A dan barang B adalah
kompetitif/substitutif (saling menggantikan), di mana penurunan harga salah satu
barang akan diikuti oleh kenaikan permintaan atas barang tersebut dan penurunan
permintaan atas barang lainnya.

Contoh :
Fungsi permintaan barang A terhadap barang komplementer ditunjukkan dengan
persamaan QA = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y. Carilah elastisitas harga-permintaan,
elastisitas silang-permintaan dan elastisitas penghasilan dari permintaan pada saat
PA = 30, Ps = 10 dan Y = 5.000!
Diketahui: Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y PA = 30 Ps = 10
Y = 5.000
Ditanya : εd….? εC….? εY….?
Penyelesaian:
Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y
Q = 2300 – 10(30) + 5(10) + 0,4(5000) = 2300 – 300 + 50 + 2000
= 4.050
Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y → P′A = -10
εd = Q′d . PA = -10 . 30 / 4.050 = -10 (0,007) = -0,07 (in-elastis)
Q

10
Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y → P′s = 5
εC = Q′s . Ps = 5 . 10 / 4050 = 5 (0,002) = 0,01 (in-elastis)
Q

Q = 2300 – 10PA + 5Ps + 0,4Y → P′y = 0,4


εY = Y′ . Py = 0,4 . 5000 / 4050 = 0,4 (1,23) = 0,49 (in-elastis)
Q

analisis :
ey = 0,49 < 1 (in-elastis); berarti setiap kenaikan (%) penghasilan nasional,
maka permintaan barang A akan naik kurang proporsional.
Ec = 0,01 < 1 (in-elastis); berarti permintaan barang A akan barang
komplementer mendapat pengaruh negative, sehingga berdampak pada
kecenderungan menambah jumlah permintaan barang A.
Hal sebaliknya akan terjadi jika terdapat permintaan barang A akan barang
substitutive. Ec terhadap barang substitutive dapat memberikan nilai ec > 0
sehingga membawa pengaruh positif terhadap barang A, di mana jumlah
permintaan barang A dapat berkurang.

11
3 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan aplikasi turunan:
1. Maksimum dan Minimum
2. Kemonotonan dan Kecekungan
3. Maksimum dan Minimum Lokal
4. Lebih Banyak Masalah Maks-Min
5. Penerapan Ekonomik
6. Limit di Ketakhinggaan, Limit Tak Terhingga
7. Teorema Nilai Rata-Rata
8. Penggambaran Grafik Canggih

Sedangkan apilkasi nya dalam berbagai bidang


1. Dalam bidang tehnik
2. Dalam bidang matematika
3. Dalam bidang ekonomi
4. Dalam bidang fisika
Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa turunan memiliki
sangat banyak penerapan. Diantaranya adalah untuk menentukan nilai maksimum
dan nilai minimum suatu fungsi, menentukan nilai maksimum dan nilai minimum
lokal, menentukan kemonotonan dan kecekungan grafik fungsi, menentukan nilai
limit tak hingga. Selain itu, konsep turunan juga dapat di aplikasikan untuk
menyelesaikan masalah dalam berbagai bidang. Dalam fisika misalnya, turunan
dapat digunakan untuk menghitung kecepatan. Dalam matematika sendiri turunan
biasa digunakan untuk menentukan luas maksimum suatu benda, menentukan
persamaan garis singgung, dll. Sedangkan dalam ekonomi, turunan digunakan untuk
menentukan biaya marjinal dari produksi suatu barang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nuraini, Ida. 2016. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang : UMM Press.


Purcell, Edwin J. 2003. Kalkulus jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Setiawan. 2004. PDF Pengantar Kalkulus. (http://Depdiknas.yogyakarta.com/ ) diakses
tanggal 18 November 2019.
Hartoyo, S. 2012. Pendugaan Elastisitas Penawaran Output dan Permintaan Input Usaha
Tani Jagung. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol 13 (2) : 247-259.

13

Anda mungkin juga menyukai