C.

Persamaan Diferensial Tidak Eksak dengan Faktor Integasi

Definisi 2.4:

M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 adalah persamaan diferensial tingkat satu

derajat satu tidak eksak jika dan hanya jika:
M ( x, y ) N ( x, y )
 .
y x

Persamaan diferenial tidak eksak dapat ditentukan solusinya dengan cara

mentransformasikannya menjadi persamaan diferensial eksak. Untuk merobah

menjadi persamaan diferensial eksak ini terlebih dahulu harus dicari faktor

integrasinya. Setelah diperoleh faktor integrasinya, maka perkalian faktor

integrasi dengan persamaan diferensial tidak eksak akan menghasilkan

persamaan diferensial eksak.

 Misalkan μ(x,y) adalah faktor integrasi dari persamaan diferensial tidak

eksak M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0, maka persamaan diferensial eksaknya

dibentuk sebagai berikut:

μ(x,y)[M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0]

 μ(x,y)M(x,y) dx + μ(x,y)N(x,y) dy = 0 PD
PDEksak
eksak

Jika M1(x,y) = μ(x,y)M(x,y) dan N1(x,y) = μ(x,y)N(x,y) maka

persamaan diferensial eksaknya dapat ditulis sebagai
M1(x,y) dx + N1(x,y) dy = 0
yang memenuhi syarat
M 1 ( x, y ) N1 ( x, y )

y x
Cara menentukan faktor integrasi
persamaan diferensial tidak eksak

Karena M1(x,y) dx + N1(x,y) dy = 0 persamaan diferensial eksak untuk

M1(x,y) = μ(x,y)M(x,y) dan N1(x,y) = μ(x,y)N(x,y), maka:

M 1 ( x, y ) N1 ( x, y )

y x
 ( M )  ( N )
 =
y x
M  N 
 μ +M = μ +N
y y x x
M N  
 μ –μ =(N –M )
y x x y
M N 1  
( – ) = (N – M )
y x  x y
dalam hal ini dapat kita tinjau dari beberapa kasus:
A.

B.
 A
Soal-soal faktor integrasi yang telah ditentukan
jenis dari faktor-faktor integrasinya, hanya fungsi
dari:
μ(x), μ(y), μ(x + y), μ(xy), μ (x2+ y2)
a. Misalkan μ (x,y) = μ (x) yaitu fungsi bervariabel x saja,

 d 
maka = dan  0,
x dx y

M N 1 d
sehingga ( – ) = (N – M .0)
y x  dx
M N

d y x
= dx
 N
M N

y x
Jika suatu fungsi dari x atau f(x), maka di dapat
N
d
= f(x) dx

f(x) dx  μ = e 
f(x) dx
 ln μ = 
Jadi faktor integrasinya adalah: μ(x) = e 
f(x) dx
b.
a. Misalkan μ (x,y) = μ (y) yaitu fungsi bervariabel y saja,

  d
maka  0 dan  ,
x y dy
M N 1 d
sehingga ( – ) = (N.0 – M )
y x  dy
M N

d y x
= dy
 M
M N

y x
Jika suatu fungsi dari y atau f(y), maka di dapat
M
d
= f(y) dy

 ln μ =  f(y) dy

 μ=e 
f(y) dy

Jadi faktor integrasinya adalah: μ(y) = e 

f(y) dy
c.
a. Misalkan μ (x,y) = μ (x + y) yaitu fungsi bervariabel x + y saja,

Jika z = x + y, maka μ(x,y) = μ(x + y) = μ(z)

z z
maka  1 dan 1
x y

 d z d
= . 
x dz x dz

 d z d
= . 
y dz y dz

M N 1 d d
sehingga ( – ) = (N – M )
y x  dz dz
M N

d y x
= dz
 N M
M N

y x
Jika suatu fungsi dari x+ y atau f(x+y) = f(z), maka di dapat
N M
d
= f(z) dz


 ln μ =  f(z) dz

 μ=e 
f(z) dz

Jadi faktor integrasinya adalah: μ(x,y) = e 

f(z) dz
 d. Misalkan μ (x,y) = μ (xy) yaitu fungsi bervariabel xy saja,
a.

Jika z = xy, maka μ(x,y) = μ(xy) = μ(z)

z z
maka  y dan  x
x y

 d z d
= .  y
x dz x dz

 d z d
= .  x
y dz y dz

M N 1 d d
sehingga ( – ) = ( Ny – Mx )
y x  dz dz
M N

d y x
= dz
 Ny  Mx
M N

y x
Jika suatu fungsi dari xy atau f(xy) = f(z), maka di dapat
Ny  Mx
d
= f(z) dz


f(z) dz  μ = e 
f(z) dz
 ln μ = 
Jadi faktor integrasinya adalah: μ(x,y) = e 
f(z) dz
e. Misalkan μ (x,y) = μ (x2 + y2) yaitu fungsi bervariabel x2 + y2 saja,
a.

Jika z = x2 + y2, maka μ(x,y) = μ(x2 + y2) = μ(z)

z z
maka  2 x dan  2y
x y
 d z d
= .  2x
x dz x dz
 d z d
= .  2y
y dz y dz
M N 1 d d
sehingga ( – ) = (2Nx – 2My )
y x  dz dz
M N

d y x
= dz
 2 Nx  2 My
M N

y x
Jika suatu fungsi dari xy atau f(xy) = f(z), maka di dapat
2 Nx  2 My
d
= f(z) dz

 ln μ =  f(z) dz

 μ=e 
f(z) dz

Jadi faktor integrasinya adalah: μ(x,y) = e 

f(z) dz
Contoh 2.7.

Tentukan solusi umum persamaan diferensial (x2 + y2 + x) dx + xy dy = 0, jika

faktor integrasinya hanya fungsi dari x

Solusi:

M ( x, y )
M(x,y) = x2 + y2 + x  = 2y
y
N ( x, y )
N(x,y) = xy  =y
x
M ( x, y ) N ( x, y )
Sehingga persamaan di atas tidak eksak karena 
y x
Selanjutnya dicari μ(x,y) sebagai faktor integrasinya
M ( x, y ) N ( x, y )

y x 2y  y 1
Karena = = = f(x)
N ( x, y ) xy x
Maka μ(x,y) = e 
f ( x ) dx
ln x
=e = x.

Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan diferensial eksak yaitu

x[(x2 + y2 + x) dx + xy dy = 0]

(x3 + xy2 + x2) dx + (x2y)dy = 0

Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh solosi umumnya

M 1 ( x, y )
M1(x,y)= x3 + xy2 + x2   2 xy
y
N1 ( x, y )
N1(x,y)= x2y   2 xy
x
F ( x, y )
= N1(x,y).
y
F ( x, y )
 = x 2y
y

 F(x,y) = x
2
y dy

1 2 2
= x y + c(x)
2
F ( x, y )
= M1(x,y).
x
 1 2 2
 ( x y + c(x)) = x3 + xy2 + x2
x 2
 xy2+ c’(x) = x3 + xy2 + x2
 c’(x) = x3 + x2
1 4 1 3
 c(x) = x + x
4 3
1 2 2 1 4 1 3
Solusi umumnya adalah F(x,y) = x y + x + x + c1
2 4 3
1 2 2 1 4 1 3
 x y + x + x + c1= c
2 4 3
 3x4 + 4x3 + 6x2y2 = C
Contoh 2.8.

Tentukan solusi umum dari (5x2y + y3)dx + (5xy2 + x3)dy = 0, jika faktor

integrasinya hanya fungsi dari x2 + y2.

Solusi:

M ( x, y )
M(x,y) = 5x2y + y3  = 5x2 + 3y2
y
N ( x, y )
N(x,y) = 5xy2 + x3  = 5y2 + 3x2
x
M ( x, y ) N ( x, y )
Sehingga persamaan di atas tidak eksak karena 
y x
Selanjutnya dicari μ(x,y) sebagai faktor integrasinya
M N

y x x2  y 2 1 1
Karena = 4  2 = = f(z)
2 Nx  2 My x y 4
x  y 2
z

Maka μ(x,y) = e 
f ( z ) dz ln z
=e = z = x2 + y2
Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan diferensial eksak yaitu

(x2 + y2)[ (5x2y + y3)dx + (5xy2 + x3)dy = 0]

(x2 + y2) (5x2y + y3)dx + (x2 + y2) (5xy2 + x3)dy = 0

(5x4y + x2y3 + 5x2y3 + y5)dx + (5x3y2 + 5xy4 + x5+ x3y2)dy = 0

(5x4y + 6x2y3 + y5)dx + (5xy4 + 6x3y2 + x5)dy = 0

Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh solosi umumnya

M 1 ( x, y )
M1(x,y)= 5x4y + 6x2y3 + y5  =5x4 + 18x2y2 + 5y4
y

N1 ( x, y )
N1(x,y)= 5xy4 + 6x3y2 + x5  = 5y4 + 18x2y2 + 5x4
x

F ( x, y )
= M1(x,y).
x
 F ( x, y )
 = 5x4y + 6x2y3 + y5
x

 F(x,y) =  ( 5x
4
y + 6 x 2 y 3 + y 5 ) dx

= x5y + 2x3y3 + xy5 + c(y)

F ( x, y )
= N1(x,y).
y


 ( x5y + 2x3y3 + xy5 + c(y)) = 5xy4 + 6x3y2 + x5
x
 x5 + 6x3y2 + 5y4x + c’(y) = 5xy4 + 6x3y2 + x5

 c’(y) = 0

 c(y) = c1

Solusi umumnya adalah F(x,y) = x5y + 2x3y3 + xy5 + c1

 x5y + 2x3y3 + xy5 + c1= c

 x5y + 2x3y3 + xy5 = C

 xy (x2 + y2)2 = C
 Latihan 2.4.

1. Tentukanlah solusi umum dari persamaan persamaan diferensial:

a. (1- x2 + 2y)dx - x dy = 0 mempunyai faktor intergrasi hanya fungsi dari x.

b. 2xy dx + (2x2 + 3)dy = 0 mempunyai faktor intergrasi hanya fungsi dari y.

c. (4x2 + 2xy +2y)dx + (2x2 + x + 3ydy = 0 mempunyai faktor intergrasi

hanya fungsi dari (x+y).

d. (12x2y + 3xy2 + 2y)dx + (6x3+ 3x2y + 2x)dy = 0 mempunyai faktor

intergrasi hanya fungsi dari xy.

e. (5x2 + 4xy + 4x + y2)dx + (x2 + 4xy + 5y2 + 4y)dy = 0 mempunyai faktor

intergral hanya fungsi dari x2 + y2.

 B
Soal-soal mengenai faktor integrasi
yang tidak ditentukan jenis faktor-
faktor integrasinya.
 Untuk soal-soal faktor integrasi yang tidak ditentukan jenis faktor-
faktor integrasinya, kita harus mencari sendiri, apa jenis faktor
integrasi yang sesuai dengan soal tersebut.

 Dalam kasus ini, kita belum mempunyai rumus yang tepat untuk
langsung memperoleh faktor integrasi yang sesuai. Sungguhpun
demikian kita masih bisa menentukan faktor integrasi dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan di bawah ini.
 Apabila M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 suatu persamaan diferensial tidak eksak,

yang tidak diketahui jenis dari faktor-faktor integrasinya, maka faktor integrasi

tersebut dicari dengan cara memperhatikan harga dari

M N

y x
................. (*)
 N  M

α dan β harus dicari sedemikian, hingga (*) dapat berbentuk sama dengan salah

satu dari rumus-rumus faktor integrasi di atas.

Contoh 2.9.

Tentukanlah faktor integrasi dan solusi dari persamaan diferensial

(x3 + xy4)dx + 2y3dy = 0

Solusi:

M
Misalkan M(x,y) = x3 + xy4  4xy 3
y
N
N(x,y) = 2y3 0
x
dengan memilih α = 0 dan β = 1, maka diperoleh

M N

y x 4 xy 3  0
= =2x = f(x), yaitu fungsi dari x saja.
 N  M  ( 2 y 3 )   ( x 3  xy 4 )

Ini berarti jenis faktor integrasinya hanya fungsi dari x saja (memenuhi salah satu

dari rumus faktor integrasi di atas).

Selanjutnya dicari faktor integrasinya

μ(x) = e 
f(x) dx

μ(x) = e 
2 x dx 2
= ex

Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan diferensial eksak yaitu

2
e x [ (x3 + xy4)dx + 2y3dy = 0]
2 2
( x 3  xy 4 )e x dx + 2 y 3e x dy = 0

Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh solosi umumnya

2 M 1 ( x, y ) 2
M1(x,y)= ( x 3  xy 4 )e x   4 xy 3e x
y
2 N1 ( x, y ) 2
N1(x,y)= 2 y 3e x   4 xy 3e x
x
F ( x, y )
= N1(x,y).
y
F ( x, y ) 2
 = 2 y 3e x
y

 2y
2
 F(x,y) = 3
e x dy

1 4 x2
= y e + c(x)
2
F ( x, y )
= M1(x,y).
x
 1 4 x2 2
 ( y e + c(x)) = ( x 3  xy 4 )e x
x 2
2 2
 xy 4 e x + c'(x)= ( x 3  xy 4 )e x
2
 c’(x) = x 3e x
1 2 x2 1 2
 c (x) = x e  e x  c1
2 2
1 4 x2 1 2 x2 1 2
Solusi umumnya adalah F(x,y) = y e + x e  e x  c1
2 2 2
1 4 x2 1 2 x2 1 2
 y e + x e  e x  c1 = c
2 2 2
2 2 2
 y 4e x + x 2e x  e x = C
Contoh 2.10.

Tentukanlah faktor integrasi dan solusi dari persamaan diferensial

(y3–2x2y)dx + (2xy2–x3)dy=0

Solusi:

M
Misalkan M(x,y) = y3–2x2y  3 y2  2x2
y
N
N(x,y) = 2xy2–x3  2 y 2  3x 2
x
dengan memilih α = x dan β = y, maka diperoleh

M N

y x (3 y 2  2 x 2 )  ( 2 y 2  3 x 2 ) y2  x2 1
= = = = f(xy), yaitu
Ny  Mx ( 2 xy 3  x 3 y )  ( xy 3  2 x 3 y ) xy 3  x 3 y xy

fungsi dari xy saja.

Ini berarti jenis faktor integrasinya hanya fungsi dari xy saja (memenuhi salah

satu dari rumus faktor integrasi di atas).

Selanjutnya dicari faktor integrasinya μ(x,y)= μ(xy)= μ(z)

μ(x) = e 
f(z) dz

1

μ(x) = e z
dz
= z = xy

Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan diferensial eksak yaitu

xy[(y3–2x2y)dx + (2xy 2–x3)dy=0]

(xy4–2x3y2)dx + (2x2y3–x4y)dy=0

Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh solosi umumnya

M 1 ( x, y )
M1(x,y)= xy4–2x3y2   4 xy 3  4 x 3 y
y
N1 ( x, y )
N1(x,y)= 2x2y3–x4y   4 xy 3  4 x 3 y
x
F ( x, y )
= M1(x,y).
x
F ( x, y )
 = xy4–2x3y2
x
 F(x,y) =  ( xy  2 x 3 y 2 )dx
4

1 2 4 1 4 2
= x y  x y + c(y)
2 2
F ( x, y )
= N1(x,y).
y

 1 2 4 1 4 2
 ( x y  x y  c ( y )) = 2 x 2 y 3  2 x 4 y ) + c'(y)
y 2 2

 2 x 2 y 3  2 x 4 y ) + c'(y)= 2x2y3–x4y
 c’(x) = x4y
1 3
 c(x) = x y  c1
4
1 2 4 1 4 2 1
Solusi umumnya adalah F(x,y) = x y  x y + x 3 y  c1
2 2 4
1 2 4 1 4 2 1
 x y  x y + x 3 y  c1 = c
2 2 4
 2 x 2 y 4  2 x 4 y 2 + x3 y = C
Latihan 2.5.