Anda di halaman 1dari 18

EKSPEKTASI DUA

PEUBAH ACAK
RATAAN & VARIANS
Rataan Bersyarat
Rataan Bersyarat Diskrit

Definisi:
Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, p’(x|y) adalah nilai fungsi peluang bersyarat
dari X diberikan Y=y di x, dan p’’(y|x)) adalah nilai fungsi peluang bersyarat dari Y
diberikan X=x di y, maka nilai rataan bersyarat dari X diberikam Y=y dirumuskan sebagai
berikut:

Dan rataan bersyarat dari Y diberikan X=x dirumuskan sebagai berikut:


Contoh:
Misalkan fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:
p(x,y) = (1/72) (x+2y);
x = 0, 1, 2, 3 dan y = 0,1, 2, 3

Hitung E(X|y=1) dan E(Y|x=2)

Penyelesaian ;
a. Berdasarkan definisi rataan bersyarat diskrit, maka:

Tentukan
  terlebih dahulu fungsi peluang bersyarat ρ’(𝑥|y)  p(x|y) =
Tentukan fungsi peluang marginal dari Y
p(y)= 𝑝 (𝑥,𝑦)
=)
=
=
Jadi, p(y) =
 Berdasarkan definisi fungsi peluang bersyarat, maka:
p(x|y) =
=
p(x|y) = ; 𝑥 = 0,1,2,3 𝑑𝑎𝑛 0,1,2,3

 Sehingga didapatkan
E(X ‫׀‬y) =
=
=
=

E(X ‫׀‬y=1)=
b. Berdasarkan definisi rataan bersyarat diskrit, maka :

Tentukan
  terlebih dahulu fungsi peluang bersyarat ρ”(y|x)
Tentukan fungsi peluang marginal dari X
p(x)= ∑y 𝑝 (𝑥,𝑦)
=)
=
=
Jadi, p(x) =

 Berdasarkan definisi fungsi peluang bersyarat, maka:


p(y|x) =
=
p(x|y) = ; y = 0,1,2,3 𝑑𝑎𝑛 0,1,2,3
 Sehingga didapatkan
E(Y ‫׀‬x) =
=
=
=

E(Y ‫׀‬x=2)=
 Rataan Bersyarat Kontinu

Definisi:
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, g(x|y) adalah nilai fungsi densitas
bersyarat dari X diberikan Y=y di x, dan h(y|x)) adalah nilai fungsi peluang
bersyarat dari Y diberikan X=x di y, maka nilai rataan bersyarat dari X
diberikam Y=y dirumuskan sebagai berikut:

dan rataan bersyarat dari Y diberikan X=x dirumuskan sebagai berikut:


Contoh:
Misalnya fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk :
F(x,y) =ex-y ;0 < x< y <∞
=0; x,y lainya.
Tentukan E (X ‫׀‬y) dan E(Y ‫׀‬x)

Penyelesaian
  :
a. Berdasarkan definisi rataan bersyarat kontinu, maka ;

Tentukan dahulu fungsi densitas bersyarat g(x ‫׀‬y) dengan terlebih dahulu menentukan
fungsi densitas marginal dari Y

= + +
= + +
=0+ +0
= ye-y

Jadi:
 
Fungsi
  densitas bersyarat dari X diberikan Y=y adalah :
g (x ‫׀‬y) =

 Jadi: g (x ‫׀‬y)

Setelah
  fungsi densitas bersyarat g(x ‫׀‬y) diperoleh, maka:
E(X|y) = + +
= + +
=0+ +0
E(X|y) = ; y > 0

Jika kita akan menghitung E(X ‫׀‬y=2),maka E(X ‫׀‬y=2)=1


Penyelesaian
  :
b. Berdasarkan definisi rataan bersyarat kontinu, maka ;

Tentukan dahulu fungsi densitas bersyarat h(y‫׀‬x) dengan terlebih dahulu menentukan
fungsi densitas marginal dari X

= +
= +
=0+
=
=
=

Jadi:
 
Fungsi
  densitas bersyarat dari X diberikan Y=y adalah :
h(y‫׀‬x) =

 Jadi: h(y‫׀‬x)

Setelah
  fungsi densitas bersyarat h(y‫׀‬x) diperoleh, maka:
E(Y|x) = +
= +
=0+
=

Dengan penyelesaian integral secara parsial maka diperoleh ;


=
=
E(Y|x) =

Jika kita akan menghitung E(Y‫׀‬x=1), maka E(Y‫׀‬x=1)= 1+1=2


Varians Bersyarat
Definisi 1: Varians Bersyarat Umum
Jika X dan Y adalah dua peubah acak, baik diskrit maupun kontinu , maka varians
bersyarat dari X diberikan Y=y didefinisikan sebagai:
Var(X|y) = E[{X – E(X|y)}2|y] atau
Var(X|y) = E(X2|y) – [E(X|y)|y]2
Dan varians bersyarat dari Y diberikan X = x didefinisikan sebagai:
Var(Y|x) = E[{Y – E(Y|x)}2|x] atau
Var(Y|x) = E(Y2|x) – [E(Y|x)|x]2

Definisi 2: Varians Bersyarat Diskrit


Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit, p’(x|y) adalah nilai fungsi peluang
bersyarat dari X diberikan Y=y di x, dan p’’(y|x) adalah nilai fungsi peluang
bersyarat dari Y diberikan X=x di y, maka varians bersyarat dari X diberikam Y=y
dirumuskan sebagai berikut:

Dan varians bersyarat dari Y diberikan X=x dirumuskan sebagai:


Definisi 3: Varians Bersyarat Kontinu
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, g(x|y) adalah nilai fungsi densitas
bersyarat dari X diberikan Y=y di x, dan h(y|x) adalah nilai fungsi densitas bersyarat
dari Y diberikan X=x di y, maka varians bersyarat dari X diberikam Y=y dirumuskan
sebagai berikut:

Dan varians bersyarat dari Y diberikan X=x dirumuskan sebagai:


DISTRIBUSI KHUSUS
DISKRIT
Distribusi Seragam Diskrit

 Definisi:

Bila peubah acak 𝑋 mendapat nilai 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑘 dengan peluang yang sama, maka
distribusi seragam diskrit diberikan oleh

Lambang 𝑓(𝑥, 𝑘) digunakan sebagai pengganti 𝑓 (𝑥) untuk menunjukkan bahwa


distribusi seragam tersebut bergantung pada parameter k
 Contoh:

Contoh 1:
Bila sebuah dadu dilantunkan, tiap unsur ruang sampel 𝑇 = 1, 2, 3, 4, 5, 6 muncul
dengan peluang 1/6. Jadi peristiwa tersebut berdistribusi seragam dengan

x = 1, 2, 3, 4, 5, 6
Distribusi Bernoulli
Definisi:

Peubah acak X dikatakan berdistribusi Bernoulli, jika dan hanya jika fungsi peluangnya
berbentuk:
𝑝 𝑥 = 𝑃 𝑋 = 𝑥 = 𝑝𝑥 1 − 𝑝 1−𝑥; 𝑥 = 0,1

Notasi peubah acak yang berdistribusi Bernoulli adalah 𝑋~𝑏(𝑥; 1, 𝑝), artinya:
• peubah acak X berdistribusi Bernoulli dengan peristiwa yang diperhatikan, baik
sukses maupun gagal dinyatakan dengan x ,
• banyak eksperimen yang dilakukan satu kali, dan
• peluang terjadinya peristiwa yang diperhatikan, baik sukses maupun gagal sebesar p

Rataan, Varians, dan Fungsi Pembangkit Momen


Rataan: 𝜇 = 𝑝
Varians: 𝜎2 = 𝑝(1 − 𝑝)
Fungsi pembangkit momen: 𝑀𝑥(𝑡) = (1 − 𝑝) + 𝑝𝑒t; t € R

Anda mungkin juga menyukai