Anda di halaman 1dari 18

HIMPUNAN DAN LOGIKA

JURNAL PRAKTIKUM MATEMATIKA DASAR

Oleh
Dwi Marta Ardiyanti
161810201069

LABORATORIUM MATEMATIKA DASAR


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2016

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


MATLAB merupakan perangkat lunak dari The MathWorks,Inc yang
memadukan kemampuan perhitungan, pencitraan, dan permograman dalam satu
paket. Software ini sangat membantu sekali untuk menunjang pembelajaran
matematika. Contohnya turunan dan integral. Untuk memudahkan kita untuk
mengoperasikan suatu fungsi, software matlab ini dapat digunakan untuk
menyelesaikan operasi himpunan dan logika.
Dalam matematika kita sering mengenal yang namanya himpunan. Himpunan
merupakan suatu konsep cabang ilmu matematika. Secara intuitif, himpunan
adalah setiap daftar, kumpulan atau kelas obyek-obyek yang didefinisikan secara
jelas. Obyek dalam kajian himpunan ini dapat berupa suatu bilangan, orang, benda
mati atau apapun. Oleh karena itu himpunan merupakan salah satu konsep
penting dan mendasar dalam matematika. Umumnya, nama himpunan ditulis
dengan huruf besar, misalnya S, A, atau B, sementara elemen himpunan ditulis
dengan huruf kecil (a, c, z).
Logika matematika merupakan suatu pernyataan yang sering dikaitkan
dengan nilai kebenaran dalam pernyataan majemuk. Pernyataan itu sendiri
mengandung maksud suatu kalimat yang hanya bernilai benar atau salah saja.
Akan tetapi tidak mengandung sekaligus keduanya. Beberapa perkembangan yang
bisa disebutkan disini antara lain: logika proposisional, logika predikat,
pemograman logika, logika fuzzy, dan sebagainya
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada praktikum tentang himpunan dan
logika dalam MATLAB, yaitu :
1. Bagaimanakah cara mengoperasikan himpunan pada MATLAB?
2. Bagaimanakah cara mengoperasikan logika pada MATLAB?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan praktikum mahasiswa diharapkan
mampu :

1. Mengoperasikan himpunan MATLAB


2. Mengoperasikan logika MATLAB

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan kegiatan praktikum tentang
himpunan dan logika dalam MATLAB, yaitu:
1. Mahasiswa memahami tentang software matlab.
2. Mahasiswa mengerti cara mengoperasikan himpunan dan logika dengan
software matlab.
3. Mahasiswa mampu menuliskan syntak himpunan dan syntak untuk logika
dalam command windows matlab.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Matrix Laboratory

MATLAB (Matrix Laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan


komputasi numerik, merupakan suatu bahasa pemrogaman suatu matematika
lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk
matriks. Pada awalnya, program ini merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin
numerik proyek LINPACK dan EISPACK, dikembangkan dengan bahasa
FORTRAN. Namun sekarang, program ini merupakan produk komersiar dari
perusahaan

Mathwork,

Inc.

yang

dalam

perkembangan

selanjutnya

dikembangkan menggunakan bahasa C++ dan asslembler (terutama untuk fungsifungsi dasar MATLAB), (Arhami, 2005:1).
MATLAB telah berkembang menjadi sebuah environtment pemrogaman
yang canggih dan berisi fungsi-fungsi built-in untuk melakukan tugas pengolahan
sinyal, aljabar linier, dan kalkulasi matematis lainnya. MATLAB juga berisi
toolbox yang berisi fungi fungsi tambahan untuk aplikasi khusus. MATLAB
merupakan software yang paling efisien untuk perhitungan numerik berbasis
matriks. Dengan demikian jika di dalam perhitungan kita dapat memformulasikan
masalah ke dalam format matriks, maka MATLAB merupakan software terbaik
untuk penyelesaian numeriknya (Arhami, 2005:1).
MATLAB banyak digunakan pada :

Matematika dan Komputasi


Pengembangan dan Algoritma
Pemrogram modeling, simulasi, dan pembuatan prototipe
Analisis data, eksplorasi, dan visualisasi
Analisis numerik dan statistik
Pengembangan aplikasi teknik (Arhami, 2005:2)

2.2 Himpunan
2.2.1 Pengertian Himpunan
Himpunan diperkenalkan oleh George Cantor (1845 1918), seorang ahli
matematika Jerman. Ia menyatakan bahwa himpunan adalah kumpulan atas objekobjek. Objek tersebut dapat berupa benda abstrak maupun kongkret. Pada

dasarnya benda-benda dalam suatu himpunan tidak harus mempunyai kesamaan


sifat/karakter (Simangunsong,1992:27).
Konsep himpunan dipakai pada semua cabang matematika. Suatau himpunan
adalah benda-benda atau hal-hal yang terdefinisi secara jelas sehingga dapat
dibedakan apakah suatu benda atau hal tertenttu termasuk dalam himpunan yng
dimaksud atau tidak.suatu himpunan dilambangkang dengan huruf besar, seperti
A, B, C, X, Y, Z, . . Obyek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut unsure
atau anggota dan akan dinyatakan dengan huruf kecil a, b, c, x, y, z, . . .
Pernyataan q merupakan unsure B atau q dalam B akan dilambangkan dengan
q B (Lipschutz, 1998:158)
Himpunan dapat didefinisikan dengan dua cara, yaitu:
a.

Enumerasi

Enumerasi adalah mendaftarkan semua anggota himpunan. Jika terlampau


banyak tetapi mengikuti pola tertentu, dapat digunakan elipsis A = {merah, jingga,
kuning, hijau} B = {a, b, c, ..., y, z} C = {1, 2, 3, 4, ...}
b. Pembangun Himpunan
Pembangun himpunan dilakukan dengan tidak mendaftar, tetapi dengan
mendeskripsikan sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh setiap elemen himpunan
tersebut. D = {u | u adalah bilangan cacah} E = { e | e adalah orang yang
menyukai warna pink} Himpunan {merah, jingga, kuning, hijau} memiliki
anggota-anggota merah, jingga, kuning, hijau. Himpunan lain, misalnya {1, 2, 3}
memiliki tiga anggota, yaitu bilangan 1, 2 dan 6. Sebuah himpunan yang tidak
memiliki anggota apa pun juga dapat di definisikan dan disebut sebagai himpunan
kosong, ditulis sebagai: = {} (Budiman, 2012:79)

2.2.2 Jenis Jenis Himpunan


1. Himpunan Kosong Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki
satupun elemen atau himpunan dengan kardinalitas = 0 (nol) atau {}.
2. Himpunan Bagian Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari
himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B.
Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.

3. Himpunan sama Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan


hanya jika keduanya mempunyai elemen yang sama. Dengan kata lain, A
sama dengan B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan
bagian dari A. Jika tidak demikian, maka kita katakan A tidak sama dengan B.
Notasi : A = B A B dan B A (Untoro,2010:3).

Tiga hal yang perlu di catat dalam memeriksa kesamaan dua buah himpunan :
a. Urutan elemen di dalam himpunan tidak penting.
Jadi, {1,2,3} = {3,2,1 = {1,,3,2}
b. Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah himpunan.
Jadi, {1,1,1,1} = {1,1} = {1}
c. Untuk tiga buah himpunan, A,B dan C berlaku aksioma berikut:
1. A = A,B = B dan C = C
2. Jika A = B,maka B = A
3. Jika A = B dan B = C,maka A = C (Speigel,1989:11).
2.2.3 Sifat Elemen dalam Himpunan
Adapun elemen dalam suatu himpunan akan memiliki beberapa sifat khusus,
diantaranya adalah harus terdapat pernyataan yang menyatakan apakah suatu
elemen ada atau tidak ada dalam himpunan. Urutan kemunculan dalam himpunan
tidak penting. Elemen-elemen dalam himpunan adalah berbeda (Clark, 1991:231).

2.2.5 Sifat Sifat Operasi pada Himpunan


1. Komutatif
Diberikan himpunan A dan B. Maka berlaku AB = BA dan juga AB = BA.
2. Asosiatif
Diberikan himpunan A, B dan C. Maka berlaku (AxB)xC = Ax(BxC) dan
juga (AxB)xC= Ax(BxC).
3. Idempoten
Diberikan suatu himpunan A. Maka berlaku AxA=A dan juga AxA=A.
4. Identitas
Diberikan suatu himpunan A dalam semesta S.Maka AxS=S dan juga AxS=A.
5. Distributif

Diberikan himpunan A,B dan C. Maka Ax(BxC) = (AxB)(AxC) dan juga


Ax(BxC)=(AxB)(AxC). (Untoro,2010:9).
2.2.5 Syntak Himpunan dalam MATLAB
Menurut Sianipar (2013:132), syntax yang digunakan untuk mencari
himpunan menggunakan matlab yaitu:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Syntax
Union (A,B)
Intersect (A,B
Setdiff (U,A)
Setxor (A,B)
Length (A)
Ismember (1,A)
Ismember (A,B)
Setxor (A,1)
Isequal (A,B)

Keterangan
Untuk mencari (A gabungan B)
Untuk mencari (A irisan B)
Untuk mencari atau complemen dari A.
Untuk menghapusA sebagai elemen A.
Untuk mencari banyaknya anggota himpunan
A.
Untuk memeriksa apakah 1 anggota dari A
Untuk memeriksa apakah A subset dari B.
Untuk menghapus 1 sebagai elemen A.
Untuk mencari benar (Benar) untuk A dan B
identik

2.3 Logika
Menurut bahasa, logika berasal dari kata logos (bahasa Yunani), yang
artinya kata, ucapan, pikiran. Kemudian pengertian itu berkembang menjadi ilmu
pengetahuan. Logika adalah sebuah ilmu pengetahuan di mana obyek materialnya
adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika
adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Dasar penalaran
dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif. Penalaran deduktif kadang
disebut logika deduktif yaitu penalaran yang membangun atau mengevaluasi
argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan
ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen
deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah
argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan
konsekuensi logis dari premis-premisnya. Penalaran induktif kadang disebut
logika induktif yaitu penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta
khusus untuk mencapai kesimpulan umum (Theresia,1992:217).

2.3.1 Jenis-Jenis Logika Matematika


1. Pernyataan atau kalimat
Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi
tidak sekaligus benar dan salah. Ada dua jenis pernyataan matematika, yaitu
kalimat tertutup dan kalimat terbuka.Kalimat tertutup merupakan pernyataan yang
nilai kebenarannya sudah pasti. Contoh: a. 5 x 4 = 20 (pernyataan tertutup yang
benar)
b. 5 + 4 = 20 (pernyataan tertutup yang salah)
Kalimat terbuka merupakan pernyataan yang kebenarannya belum pasti.
Contoh:
a : ada daun yang berwarna hijau
b : gula putih rasanya manis
2. Ingkaran pernyataan atau Negasi
Ingkaran atau Negasi suatu pernyataan adalah pernyataan yang menyangkal
pernyataan yang diberikan. Ingkaran suatu pernyataan dapat dibentuk dengan
menambah "Tidak benar bahwa ...." di depan pernyataan yang diingkar. Ingkaran
pernyataan adalah p.
Contohnya:
Misal pernyataan p : Tembakau yang mengandung Nikotin Ingkaran
pernyataan p adalah p, maka:
.: Tidak benar bahwa tembakau mengandung Nikotin.
3. Pernyataan Majemuk
a. Konjungsi
Pernyataan p dan q dapat digabungan dengan kata hubung logika "dan"
sehingga membentuk pernyataan majemuk "p dan q", nah inilah yang disebut
konjungsi. Dalam matematika, konjungsi p dan q dituliskan dengan lambang
" p q .
b. Disjungsi
Apabila konjungsi menghubungkan dua pernyataan menggunakan kata
hubung logika "dan", maka disjungsi menghubungkan dua pernyataan
menggunakan kata hubung logika "atau". Pernyataan p dan q dapat dihubungkan
dengan kata hubung logika "atau" sehingga membentuk pernyataan majemuk "p
atau q" atau disjungsi. Dalam matematika, disjungsi "p atau q" dituliskan dengan
"p q .
c. Implikasi

Implikasi berisi pernyataan "Jika .... maka .....". Dalam matematika, untuk
menuliskan implikasi p dan q dilambangkan dengan p q
d. Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan berupa "p jika dan hanya jika q". Dalam
kalimat matematika, biimplikasi dilambangkan dengan p q
e. Ekuivalensi
Pernyataan-pernyataan majemuk Dua pernyataan majemuk dikatakan
ekuivalen jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponenkomponennya, pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama.
f. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Dari sebuah implikasi, dapat diturunkan pernyataan yang disebut konvers,
invers, dan kontraposisi dari implikasi tersebut.
(Johnsonbaugh,1998:10).
2.3.2 Syntak Logika dalam MATLAB
Menurut Hernawati (2012:12), ada beberapa Syntax yang digunakan untuk
menghitung logika, yaitu :
No
1

Syntax
and (A,B)

Keterangan
untuk menyatakan false jika ada pernyataan yang

Or (A,B)

salah
untuk menyatakan false jika semua pernyataan

not (A)
xor(A,B)

salah.
untuk menyatakan negasi dari pernyataan A.
untuk menyatakan false jika kedua pernyataan

3
4

salah/ benar.

BAB 3. METODOLOGI
1.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Komputer
3.1.2 Bahan
1. Software Matlab
3.2.1
1.
2.
3.
4.
5.

Langkah Kerja
Klik tombol start All Program Matlab muncul window utama
Ketikkan perintah edit di Command Window
Ketikkan skrip program di Matlab Editor
Klik save save as masukkan nama file klik save
Ketikkan nama yang sudah disimpan pada langkah 4 di Command

Window
6. Untuk mengakhiri, klik Exit Matlab

10

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai
berikut:
4.1.1 Mendefinisikan semesta dan himpunan

11

4.1.2 Operasi dasar himpunan

4.1.3 Evaluasi Operasi Logika dan

12

4.1.4 Evaluasi operasi logika atau

4.1.5 Kalimat Logika Perulangan

13

4.2 Pembahasan
MATLAB (Matrix Laboratory) merupakan program untuk analisis dan
komputasi numerik. MATLAB ini sering digunakan oleh para pelajar atau
mahasiswa untuk mengerjakan komputasi numerik dan simbolik. Dengan adanya
kemajuan teknologi ini, sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan lebih
cepat dibandingkan dengan menyelesaikannya secara manual. Ini tentu lebih
efisien dan tentu saja lebih tapat dan cepat. MATLAB adalah program aplikasi
yang dapat digunakan juga untuk mengoperasikan fungsi himpunan dan logika.
Himpunan adalah kumpulan dari obyek-obyek yang mempunyai sifat
tertentu dan didefinisikan secara jelas. Kumpulan dapat berupa daftar, koleksi
maupun kelas. Sedangkan obyek dalam himpunan dapat berupa benda, orang,
bilangan- bilangan atau huruf. Dalam penulisan himpunan dalam matlab adalah
pertama menuliskan pernyataan seperti biasa namun menggunakan kurung
kurawal untuk menghimpun. Apabila anggota himpunan berupa string, maka
harus diawali oleh tanda petik terlebih dahulu. Contoh penulisannya adalah
A=[1,2,3,4,5] atau A=[biru,nila,ungu]. Apabila suatu himpunan memiliki
nilai yang sangat banyak tetapi berurutan maka dapat dituliskan demikian A=1:20
dimana 20 merupakan angka terakhir yang merupakan anggota bagian himpunan
A.
Syntax yang digunakan untuk mengoperasikan himpunan yakni:

Union
Union digunakan saat menggabungkan 2 himpunan.

Intersect
Intersect digunakan untuk mengiriskan 2 himpunan.

Setdiff

14

Setdiff digunakan untuk menuliskan himpunan diluar himpunan tersebut

dalam suatu semesta atau biasa disebut komplemen.


Setxor
Setxor digunakan untuk mengkomplemenkan irisan dari 2 himpunan.
Ismember
Ismember digunakan untuk mengecek apakah suatu anggota adalah anggota
dari himpunan itu. Apabila hasilnya adalah 1 maka benar, dan jika salah maka

hasilnya 0.
Length
Length digunakan untuk menghitung jumlah anggota himpunan atau biasa
disebut kardinal.
Penulisan logika pada matlab hampir sama seperti penulisan himpunan.

Syntax yang digunakan dalam mengoperasikan logika matematika, yakni:

or
or merupakan disjungsi dalam logika matematika.
and
and merupakan konjungsi dalam logika matematika

15

16

DAFTAR PUSTAKA
Arhami, Muhammad, Anita Desiani. 2005. Pemrograman Matlab. Yogyakarta.
ANDI.
Budiman, Sisca. 2012. Matematika untuk Mahasiswa. Yogyakarta. ANDI
Yogyakarta
Clark, J.Frank. 1991. Matematika Untuk Pemrosesan Data. Jakarta. Erlangga.
Hernawati, Kuswari. 2012.Handout Aplikasi Komputer. Yoyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta
Johnsonbaugh,R.1998.Matematika Diskrit Edisi ke 4 Jilid I dan II. Jakarta:PT.
Prenhallindo.
Lipschutz, Seymour. 1988. Matematika Hingga. Jakarta. Erlangga.
Sianipar, R.H.2013. Pemrograman Matlab Dalam Contoh dan Penerapan.
Surabaya. Informatika.
Simangunsong, Wilson. 1992. Matematika Dasar. Jakarta. Erlangga.
Speigel,Murray R. 1989. Teori dan Soal- Soal Matematika. Jakarta. Erlangga.
Theresia. Seputro,Tirta.1992.Pengantar Dasar Matematika Logika Dan Teori
Himpunan. Jakarta: Erlangga.
Untoro, Joko. 2010. Buku Pintar Pembelajaran. Jakarta. PT.Wahyu Media.

17

18

Anda mungkin juga menyukai