Anda di halaman 1dari 25

PEMETAAN SEDERHANA DENGAN GLOBAL POSITIONING

SYSTEM (GPS)
LAPORAN GEOFISIKA

Oleh :

Nama : Dwi Marta Ardiyanti


NIM : 161810201069
Kelompok :1
Waktu : Jumat, 8 Maret 2019
Asisten : Afriedha Atika T.

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah pemetaan seringkali digunakan pada ilmu matematika untuk
menujukkan proses pemindahan informasi dari satu bentuk ke bentuk yang
lainnya, proses tersebut sama dengan yang dilakukan oleh kartografer,yaitu
memindahkan informasi dari permukaan bumi ke dalam kertas. Hasil dari
pemindahan informasi tersebut dinamakan peta atau denah atau
map.Perkembangan dalam teknologi. Komputer memungkinkan perpindahan
media untuk pemetaan menjadi digital. Pemetaan digital menjadi lebih fleksibel
karena banyaknya jumlah informasi yang dimiliki dan mudahnya pengaksesan
informasi. Bentuk peta digital yang paling sederhana adalah memindahkan media
peta yang sebelumnya kertas menjadi gambar pada komputer (Fitriani et al.,2011).
Praktikum mengenai GPS (Global Positioning System) dilakukan bertujuan
untuk mengetahui pemetaan dari. Data yang diperoleh sebanyak 161 data yang
kemudian akan dipetakan untuk menjadi sebuah peta kontur menggunakan sebuah
software surfer. Alat yang digunakan diantaranya adalah GPS, meteran, dan
software Surfer 12. Manfaat dari dilakukannya praktikum ini adalah untuk
memetakan suatu daerah atau medan tertentu berdasarkan letaknya. Daerah yang
dilakukan pengamatan dalam praktikum GPS ini dimulai dari wilayah Fakultas
MIPA sebagai titik start, Fakultas Farmasi, Fakultas Faperta, dan kembali ke
Fakultas MIPA. Langkah pertama yang dilakukan saat melakuka praktikum ialah
dengan menentukan lokasi yang digunakan sebagai acuan titik awal, kemudian
dengan menggunakan GPS akan muncul koordinat garis lintang selatan (S), bujur
timur (E), dan ketinggian (elevasi) lalu dicatat posisi tersebut. Jarak yang
digunakan seesar 6m untuk menentukn titik selanjutnya hingga mendapatkan data
lebih dari 150 data.
Global Positioning System atau lebih sering disebut GPS adalah suatu
sistem radio navigasi penentuan posisi menggunakan satelit. GPS dapat
memberikan informasi tentang posisi suatu objek yang ada di muka buki dengan
cepat dan akurat dan memberikan informasi waktu serta kecepatan yang bergerak
secara kontinyu di seluruh dunia. Penggunaan GPS sangatlah membantu dalam
berbagai bidang, diataranya bidang militer, navigasi, sistem informasi geografis,
sistem pelacakan kendaraan, pemantau gempa, dan dalam aplikasi kontrol. Pada
bidang militer GPS digunakan untuk mengetahui posisi pasukan berada atau untuk
menuntun arah bom. Pada Navigasi GPS dijadikan sebagai alat navigasi
contohnya adalah kompas. Bidang sistem Informasi geografis memanfaatkan GPS
untuk pembuatan peta, mengukur jarak perbatasan, dan sebagai referensi
pengukuran suatu wilayah. Bidang pemantau gempa memanfaatkan GPS untuk
memantau pergerakan tanah dan memperkirakan terjadinya suatu gempa di bumi.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari dilakukannya praktikum mengenai Global
Positioning System (GPS) adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bagian-bagian serta fungsi dari masing-masing bagian GPS?
2. Bagaimana cara membuat peta kontur dari koordinat yang didapat saat
praktikum dengan menggunakan software Surfer?

1.3 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum mengenai Global Positioning System
(GPS) adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bagian-bagian serta fungsi dari masing-masing bagian GPS
2. Mengetahui cara membuat peta kontur dari koordinat yang didapat saat
praktikum dengan menggunakan software Surfer.

1.4 Manfaat
Global Positioning System atau lebih sering disebut GPS adalah suatu
sistem radio navigasi penentuan posisi menggunakan satelit. Aplikasi penggunaan
GPS sangat banyak ditemukan pada beberapa bidang, diantaranya pada bidang
militer, navigasi, sistem informasi geografis, sistem pelacakan kendaraan,
pemantau gempa, dan dalam aplikasi kontrol. Pada bidang sistem informasi
geografis, GPS dimanfaatkan dalam pembuatan peta suatu daerah/wilayah.
Aplikasi GPS dapat ditemukan dalam pembuatan peta situasi. Pembuatan peta
situasi dengan GPS dilakukan dengan pengambilan titik-titik dari obyek garis
seoerti jalan, sungai, dan batas wilayah. Titik-titik tersebut akan ditentukan
informasi posisi berdasarkan sistem koordinat geografi dan datum WGS (World
Geodetic System). Data yang ada di GPS akan ditranfer dengan memanfaatkan
program GARMIN yang selanjutkan akan dilakukan pembuatan peta akhir (Peta
Situasi) dengan program MapInfo 4.0.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Software Surfer


Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan
peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat
lunak ini melakukan plotting data tabular xyz tak beraturan menjadi lembar titik-
titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan
horizontal yang dalam surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar
pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horizontal ini
memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai z yang
berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses pembentukan
rangkaian nilai z yang teratur dari sebuah data xyz. Hasil dari proses gridding ini
adalah file grid yang tersimpan pada file.grd (Firdaus, 2011).
Program surfer dilengkapi dengan fasilitas perhitungan volume
gusur dan timbun (cut and fill), yaitu volume tanah yang dibutuhkan untuk
meratakan lahan pada elevasi tertentu. Input data yang diperlukan adalah
koordinat titik-titik dan elevasinya (x, y, z) yang diperoleh dari pengukuran
topografi. Data ini akan diolah untuk menghasilkan peta kontur wilayah secara
langsung serta volume gusur-timbun yang diperlukan. Dengan perangkat ini,
pekerjaan penggambaran peta kontur serta perhitungan volume gusur-timbun
dapat dilaksanakan secara cepat dan peta yang dihasilkan dapat direproduksi
dengan cepat (Firdaus, 1988).

Gambar 1. Peta Tiga Dimensi


(Sumber: Firdaus, 2011)

Gambar 2. Peta Dua Dimensi


(Sumber: Firdaus, 2011)
Surfer membantu dalam analisis kelerengan, ataupun morfologi lahan dari
suatu foto udara atau citra satelit yang telah memiliki datum ketinggian. Aplikasi
lain yang sering menggunakan surfer adalah analisis spasial untuk mitigasi
bencana alam yang berkaitan dengan faktor topografi dan morfologi lahan. Surfer
dapat memberikan gambaran secara spasial letak potensi bencana. (Endarto,
2005).

2.2 GPS (Global Positioning System)


2.2.1 Sejarah GPS (Global Positioning System)
Amerika Serikat merupakan negara pencetus dan pemrakarsa GPS. Pada
dasarnya, bentuk sistem teknologi GPS sama dengan sistem navigasi radio
pangkalan pusat, seperti LORAN dan Decca Navigator yang dikembangkan pada
tahun 1940-an dan digunakan selama Perang Dunia II. Sebuah tim ilmuwan AS
yang dipimpin oleh Dr. Richard B. Kershner saat itu memonitor transmisi radio
Sputnik. Mereka menemukan bahwa Efek Doppler berpengaruh pada transmisi
radio, di mana sinyal frekuensi yang ditransmisi Sputnik sangat tinggi saat baru
diluncurkan dan semakin rendah seiring dengan satelit menjauhi bumi. Mereka
menyadari bahwa dengan mengetahui letak bujur lokasi mereka dengan tepat di
peta dunia, mereka mampu melacak posisi satelit tersebut mengorbit berdasarkan
tolak ukur penyimpangan Efek Doppler (Abidin,2000).
Transit, satelit sistem navigasi pertama yang digunakan oleh Angkatan Laut
AS sukses diujicobakan pertama kali pada tahun 1960. Sistem yang menggunakan
kumpulan dari lima satelit ini mampu menentukan posisi sekali tiap jamnya. Pada
tahun 1967, AL AS mengembangkan satelit Timation yang membuktikan
kemampuannya dengan menetapkan waktu yang akurat di angkasa, merupakan
teknologi acuan sistem GPS. Tahun 1970-an, Sistem Navigasi Omega pangkalan
pusat, berdasarkan pembandingan fase sinyal, menjadi sistem navigasi radio
pertama yang meliputi seluruh dunia. Satelit percobaan pertama Block-I GPS
diluncurkan pada Februari 1978. Satelit-satelit GPS pertama kali dibuat oleh
Rockwell International (sekarang merupakan bagian dari Boeing) dan sekarang
dibuat oleh Lockheed Martin (IIR/IIR-M) dan Boeing (IIF) (Abidin,2007).

2.2.2 Definisi GPS (Global Positioning System)


Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di
permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit.
Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke
Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk
menentukan letak. GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat
atau sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana
dia berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data
dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun berada,
maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama melihat langit. GPS (Global
Positioning System) adalah sistem navigasi yang berbasiskan satelit yang saling
berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (Departemen of Defense) yang pertama kali
diperkenalkan mulai tahun 1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit
(Moeshariyanto et al, 2009)
Menurut Tim SIG PT. Geomatik-Konsultan (2010), keuntungan
menggunakan GPS adalah sebagai berikut:
a. Dapat dioperasikan 24 jam setiap hari dari lokasi manapun di permukaan
bumi.
b. Dapat digunakan oleh setiap orang dimanapun berada.
c. Cara mengoperasikan sangat mudah.
d. Cepat dan mudah mendapat data posisi koordinat geografis.
Sinyal GPS memiliki beberapa kelemahan seperti lemahnya sinyal karena
pengaruh atmosfer atau tidak ketidakmampuan sinyal menembus benda yang
bersifat tebal dan keras seperti gedung yang dapat berpengaruh pada penghitungan
lokasi penerima. Dengan bantuan jaringan perangkat nirkabel, kelemahan yang
terdapat pada GPS dapat diatasi dengan menggunakan metode nirkabel. (Puspika
et al., 2012).
Keuntungan utama dari system GPS adalah bisa mendapatkan posisi melalui
sinyal dari satelit. Tetapi GPS memiliki kelemahan yaitu penerima harus pada line
of sight dengan satelit, yang merupakan masalah untuk aplikasi dalam gedung.
GPS cocok untuk di luar gedung atau lingkungan outdoor dengan tingkat
kesalahan 5 sampai dengan 10 meter. Teknologi lainnya adalah Cellphone.
Cellphone cocok untuk lingkungan outdoor dengan prinsip telephone trunk yang
memiliki akurasi 50 m dengan biaya yang moderate. Namun, akurasi dari sistem
posisi berbasis GSM dalam ruangan sangat dibatasi oleh ukuran sel. Selain itu,
efektivitas sistem untuk lingkungan dalam ruangan juga dibatasi oleh multipath
dan pelemahan sinyal (Puspika et al., 2012)
Menurut Prahasta (2002), menyatakan bahwa penentuan posisi dengan GPS
metode absolut adalah penentuan posisi yang hanya menggunakan 1 alat receiver
GPS. Karakteristik penentuan posisi dengan cara absolut ini adalah sebagai
berikut :
1. Posisi ditentukan dalam sistem WGS 84 (terhadap pusat bumi).
2. Prinsip penentuan posisi adalah perpotongan ke belakang dengan jarak
ke beberapa satelit sekaligus.
3. Hanya memerlukan satu receiver GPS.
4. Titik yang ditentukan posisinya bisa diam (statik) atau bergerak
(kinematik).
5. Ketelitian posisi berkisar antara 5 sampai dengan 10 meter.

Aplikasi utama dari penggunaan GPS adalah untuk keperluan navigasi.


Metoda penentuan posisi absolut ini umumnya menggunakan data pseudorange
dan metoda ini tidak dimaksudkan untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut
ketelitian posisi yang tinggi. Untuk dapat melaksanakan prinsip penentuan posisi,
GPS dikelola dalam suatu sistem GPS yang terdiri dari dari 3 bagian utama yaitu
bagian angkasa, bagian pengontrol dan bagian pemakai (Azhar,2004). Penerima
GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat penggunaannya di
darat juga beragam. Beberapa tahun belakangan GPS bahkan dimanfaatkan juga
di angkasa luar untuk mendapatkan posisi satelit lainnya. Akan tetapi, aplikasi
yang paling kreatif menurut penulis adalah menggunakan GPS sebagai radar.
Sinyal GPS yang memantul dari suatu obyek digunakan untuk menghitung posisi
obyek tersebut.
Menurut Antoni (1999), menyatakan bahwa penentuan posisi dengan GPS
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut
1. Ketelitian data terkait dengan tipe data yang digunakan, kualitas
receiver GPS, level dari kesalahan dan bias.
2. Geometri satelit, terkait dengan jumlah satelit yang diamati, lokasi dan
distribusi satelit dan lama pengamatan.
3. Metoda penentuan posisi, terkait dengan metoda penentuan posisi GPS
yang digunakan, apakah absolut, relatif, DGPS, RTK dan lain-lain.
4. Strategi pemrosesan data, terkait dengan real-time atau post
processing, strategi eliminasi dan pengkoreksian kesalahan dan bias,
pemrosesan baseline dan perataan jaringan serta kontrol kualitas.
Beberapa kegunaan dan manfaat GPS adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui posisi koordinat.
b. Menentukan dan merekam posisi (mark waypoint).
c. Menentukan dan merekam jalur pada saat berjalan (mark on track).
d. Mengarahkan untuk mencapai posisi yang telah ditentukan (go to).
e. Mengarahkan dan memandu untuk mencapai titik awal keberangkatan
melalui jalur lintasan yang ditempuh pada saat berangkat (trackback).
f. Membuat waypoint secara manual tanpa menggunakan data-data hasil
perolehan geometris satelit..
g. Membuat dan menyimpan rute perjalanan dari satu waypoint ke waypoint
lainnya (route).
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

Metode eksperimen adalah cara penyajian dengan suatu percobaan, disebut


juga sebagai tahapan-tahapan sistematis dalam melakukan eksperimen. Dalam hal
ini terdapat rancangan eksperimen Pemetaan Sederhana Menggunakan Global
Positioning System (GPS), jenis dan sumber data eksperimen, variable eksperimen
dan skala pengukuran, metode analisis data dan kerangka pemecahan masalah.

3.1 Rancangan Eksperimen


Secara garis besar, skema dari rancangan kegiatan eksperimen ditampilkan
dalam bentuk diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1:

Identifikasi Permasalahan

Kajian Pustaka

Variabel Penelitian

Kegiatan Eksperimen

Data

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Alir Rancangan Kegiatan Penelitian.


3.2 Jenis dan Sumber Data Eksperimen
Eksperimen yang dilakukan bersifat kuantitatif, dimana data yang diperoleh
dari hasil pengukuran objektif. Data dapat diukur atau dihitung secara langsung,
kemudian dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Dalam hal ini data
kuantitatif yang diperlukan adalah nilai Latitude (S), nilai Longtitude (E), nilai
elevasi. Eksperimen Pemetaan Sederhana Menggunakan Global Positioning
System (GPS) dilakukan di lingkungan Universitas Jember, pada hari Jumat,
tanggal 8 Maret 2019 pukul 07.00 – 09.00 WIB.

3.3 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran


Definisi operasional variabel dalam eksperimen Pemetaan Sederhana
Menggunakan Global Positioning System (GPS) adalah sebagai berikut:

3.3.1 Variable Eksperimen


a. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur, dipilih, dan
dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara fenomena atau
peristiwa yang diteliti atau diamati. Variabel bebas dalam eksperimen ini yaitu
nilai Latitude (S), nilai Longitude (E), dan Elevasi

b. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh peneliti
dalam sebuah penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel
bebas. Variabel terikat dalam eksperimen ini adalah jarak antar lintasan.

c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang diupayakan untuk dinetralisasi
oleh sang peneliti dalam penelitiannya tersebut dan variabel inilah yang
menyebabkan hubungan di antara variabel bebas dan juga variabel terikat bisa
tetap konstan. Variabel kontrol dalam eksperimen ini adalah lintasan.
3.3.2 Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang dipakai dalam eksperimen Pemetaan Sederhana
Menggunakan Global Positioning System (GPS) sebagai berikut :
a. Tabel Pengamatan
Tabel 3.1 Data hasil percobaan Pemetaan Sederhana Menggunakan Global
Positioning System (GPS)
No. Latitude Longtitude Elevansi
1.
2.
3.
4.
5.

b. Grafik

Gambar 3.4.2 Grafik Hasil Pemetaan Sederhana Menggunakan GPS

3.4 Kerangka Pemecahan Masalah


3.4.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam Eksperimen Pemetaan Sederhana
Menggunakan GPS adalah :
1. Garmin GPS MAP 60CS, sebagai alat pengukur ketinggian suatu lokasi dan
fitur kompas untuk menentukan arah azimuth
2. Alat Tulis Menulis, untuk mencatat hasil data eksperimen
3. Kamera, berfungsi untuk mengambil data hasil eksperimen
4. Software MapSource dan Surfer, berfungsi untuk mengolah hasil data

3.4.2 Tata Laksana Eksperimen


Tata laksana eksperimen yang dilakukan dalam eksperimen Pemetaan
Sederhana Menggunakan GPS sesuai dengan gambar berikut :
a. Langkah Kerja
Langkah kerja dari percobaan pemetaan sederhana dengan menggunakan
GPS adalah sebagai berikut :
1. GPS dinyalakan terlebih dahulu dengan menekan tombol ON/OFF. DIbiarkan
GPS hidup beberapa saat agar GPS stabil.
2. Acuan lokasi ditentukan sebagai pengambilan titik koordinat awal dengan
menggunakan GPS. Dengan menekan tombol mark, maka secara otomatis
koordinat titik awal tersebut akan terbaca oleh GPS. Kemudian, nama titik
diganti dan setelah selesai, tekan tombol oke. Titik yang terbaca dalam GPS
tersebut meliputi titik lintang selatan (S), bujur timur (E), dan ketinggian
(elevasi). Data tersebut dicatat juga secara manual sebagai data salinan
apabila data yang terdapat dalam GPS terhapus.
3. Diambil foto lokasi ditentukannya titik tersebut dengan menggunakan kamera
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
4. Langkah tersebut dilakukan sebagai penentuan titik kedua dan seterusnya
sampai pada titik ke limapuluh dengan jarak antar titik yang berbeda-beda
sehingga didapatkan 50 titik koordinat yang siap diolah ke dalam software.
5. Mengolah data GPS menggunakan software MapSource
- Dibuka halaman awal MapSource
- Dipilih menu edit dan dipilih menu preference untuk pengaturan
pemilihan posisi, Symbol dan lain sebagainya
- Untuk memasukkan data koordinat dari data yang tersedia kedalam
software MapSource yaitu dengan cara dipilih sub menu “new waypoint”
pada menu edit
- Data titik koordinat dimasukkan ke dalam menu position
- Dimasukan 50 titik hasil pengamatan melalui GPS untuk memperoleh
peta Koordinat yang diamati
- Diintegrasikan mapsoure dengan google earth sehingga didapat tampilan
data koordinat dalam google earth
6. Pembuatan sebuah peta kontur dan pemodelan 2 dimensi menggunakan
software surfer
- Data yang berasal dari MapSource (data waypoint 50 titik) dipindah ke
excel untuk dilakukan pemisahan data. Pemisahan tersebut dilakukan
dengan cara dilakukan blok terhadap data yang telah dicopy. Kemudian
dipilih menu “text to coloumn” sehingga data yang semula menjadi satu,
terpisah menjasi tiga bagian. Data yang dipakai hanyalah dua data terakhir.
Jadi selain data tersebut, data dihapus. Data pertama merupakan data
longitude (x) dan data yang kedua merupakan data latitude (y).
- Data elevasi (z) diperoleh dari pengukuran langsung pada GPS, sehingga
diperoleh data XYZ yang siap untuk dimasukkan dan diolah ke dalam
software surfer
- Membuka halaman baru surfer, kemudian langsung dipilih menu file,
dipilih menu New dan dipilih submenu worksheet.
- Data yang terdapat pada excel diinput ke dalam halaman worksheet pada
surfer. Setelah itu, data dalam worksheet tersebut disimpan untuk
digunakan kembali pada langkah selanjutnya
- Diklik “plot 1” yang terdapat di sebelah kiri atas pada halaman surfer
maka akan muncul halaman yang mirip dengan dengan halaman corel
draw
- Dilakukan grid data. Caranya adalah dengan membuka menu “grid” pada
menu yang telah tersedia pada toolbar menu. Kemudian dipilih “data”
yang sebelumnya pernah disimpan dan klik “ok”.
- Muncul pengaturan data yang terdiri dari data X, Y dan Z, diklik “ok”
- Muncul sebuah peringatan, klik “yes” maka akan muncul “gridding report”
- Pada peringatan diklik “ok” sedangkan halaman “gridding report”
disimpan
Membuat kontur (2D)
- Dipilih menu map, kemudian dipilih menu new. Dalam menu new terdapat
beberapa pilihan model peta yang akan digunakan. Bisa juga dilakukan
melalui menu bar
- Dipilih contour map maka akan muncul data gridfile mana yang hendak
digunakan. Sebelumnya telah dilakukan penyimpanan “gridding report”,
maka file data tersebut dipilih dan klik open sehingga muncul sebuah peta
kontur yang dimaksudkan
- Untuk memberi warna pada peta tersebut dapat dilakukan dengan cara diklik
gambar tersebut sehingga muncul beberapa pengaturan peta pada sebelah kiri
halaman (fill contours, levels, fill color).
Membuat peta dengan 3D surface
- Dipilih “new 3D surface” pada jenis map
- Dipilih data file yang sebelumnya telah disimpan kemudian klik open dan
akan muncul peta dengan tipe 3D
- Diatur pada menu pengaturan

3.4.4 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan pada percobaan Pemetaan Sederhana
Menggunakan GPS yaitu bersifat interval atau berupa pengukuran. Metode ini
berupa pengukuran South dan Bujur. Pengukuran secara langsung dilakukan
untuk mengetahui nilai latitude, nilai longtitude, dan nilai elevansi. Semua analisis
perhitungan dikerjakan menggunakan software yang telah ditentukan.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari pratikum pemetaan sederhana dengan
menggunakan GPS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Koordinat Lintasan
Longtitude E Latitude Elevasi Easting Bujur Nothing
(S) Lintang
11343042 809515 108 573871 89927960
11343044 809517 116 574161 89928183
1134304 809515 134 573871 89927960
11343038 809513 131 573580 89927738
11343037 809512 113 573434 89927627
11343037 809512 108 573434 89927627
11343044 809511 126 573288 89927516
11343035 809506 117 572554 89926960
11343032 809506 128 500000 89926965
11343032 809506 122 500000 89926965
1134303 809504 123 500000 89926742
11343029 809503 118 500000 89926631
11343031 809501 115 500000 89926409
1134303 809499 114 500000 89926186
11343031 809498 108 500000 89926075
11343032 809495 111 500000 89925742
11343033 809493 114 500000 89925519
11343034 809493 113 500000 89925519
11343035 809492 127 570470 89925403
11343035 809488 124 569866 89924959
11343034 809487 119 527886 89924851
11343034 809485 117 527765 89924629
11343034 809482 115 527582 89924295
11343036 809481 109 541281 89924183
11343037 809499 110 550062 89926184
11343038 809477 112 554552 89923737
1134304 809476 111 568036 89923624
11343041 809473 112 574330 89923289
11343041 809472 113 574160 89923178
11343042 80947 115 580530 89922955
1134304 809469 114 566954 89922845
11343038 809468 118 553439 89922736
11343035 809468 121 533399 89922738
11343033 809466 122 519946 89922516
11343032 809466 121 513297 89922516
1134303 809465 116 500000 89922405
11343028 809464 119 486764 89922294
11343027 809463 119 480194 89922182
11343025 809463 116 466990 89922181
11343023 809462 113 453896 89922069
11343021 809462 115 440723 89922068
11343018 809461 114 421153 89921953
11343017 80946 113 414787 89921841
11343015 809459 114 401914 89921727
11343013 809458 119 389105 89921613
11343011 809457 120 376360 89921498
1134301 809457 122 369853 89921497
11343008 809456 119 357188 89921381
11343007 809454 115 351425 89921157
11343005 809454 112 338508 89921152
11343003 809452 116 326448 89920925
11343001 809451 114 314057 89920809
1134300 809451 113 307647 89920806
11343597 80945 115 672693 89920703
1134359 80945 116 627928 89920718
11343594 80945 114 653509 89920710
11343593 809449 120 646747 89920601
11342592 809448 117 640017 89920491
1134259 809447 113 626971 89920384
11342588 809446 112 613988 89920276
11342586 809446 113 348022 89920265
11342583 809446 120 329029 89920258
11342581 809445 119 316833 89920141
1134258 809444 114 310999 89920028
11342578 809443 113 675954 89919922
11342576 809442 116 662972 89919815
11342576 809441 115 662554 89919704
11342575 809439 113 655498 89919484
11342572 809438 110 636487 89919379
11342568 80944 126 612255 89919609
11342567 809442 117 606566 89919833
11342565 809445 125 594752 89920169
11342567 809445 126 607384 89920167
11342566 809448 134 601835 89920502
11342566 809449 126 602090 89920613
11342562 809452 116 577141 89920952
11342566 809453 112 603107 89921058
11342565 809456 118 597375 89921393
11342564 809458 119 591326 89921617
11342563 809459 112 585007 89921730
11342563 809462 114 585620 89922063
11342562 809463 115 579222 89922176
11342563 809465 110 586230 89922397
11342563 809467 109 586635 89922620
11342562 809468 109 580158 89922732
11342562 809471 118 580716 89923066
1134256 809473 118 567573 89923290
1134256 809475 110 567882 89923513
1134256 809477 113 568189 89923735
11342559 809478 112 561509 89923847
11342481 809559 101 427964 89932850
11343042 809515 108 573871 89927960
Gambar 4.1 Plot Peta kontur 2D

Gambar 4.2 Plot Peta kontur 3D

4.2 Pembahasan
Praktikum geofisika ini bertujuan untuk memetakan wilayah disekitar
FMIPA UNEJ. Lintasan yang dilewati dimulai dari FMIPA kemudian memutari
FAPERTA dan kembali ke FMIPA sebagai acuan awal. Koordinat GPS dicatat
disetiap 6m melewati lintasan tersebut. Banyaknya titik koordinat yang digunakan
sekitar 150 titik, semakin banyak titik koordinat yang digunakan maka semakin
tepat koordinat tersebut.
GPS yang digunakan yaitu Handy GPS dengan seri Garmin Map 60CS.
GPS bekerja dengan cara menembakan gelombang elektromagnetik ke permukaan
Bumi yang nantinya akan diterima GPS/ handphone yang terintegrasi dengan
GPS. Gelombang/sinyal tersebut akan diubah menjadi koordinat sesuai dengan
database peta permukaan Bumi. Data yang muncul diantaranya garis lintang,
bujur, akurasi dan elevasi (ketinggian).
Data berupa koordinat lintang dan bujur tersebut masih harus diubah
menjadi format UTM (Universal Transferse Mercator) yang merupakan satuan
unit meter. Format UTM digunakan agar proyeksi bentuk peta permukaan Bumi
menggunakan skala meter. Data elevasi dan UTM tersebut kemudian diolah
menggunakan aplikasi Surfer agar didapat citra/gambar berupa peta kontur 2
dimensi maupun 3 dimensi. Gambar peta kontur tersebut memberikan informasi
berupa ketinggian wilayah, bentuk permukaan dan lain – lain dalam skala meter.
Peta kontur tersebut nantinya dapat dibandingkan dengan peta wilayah
Universitas Jember sehingga dapat diidentifikasi perbedaan maupun
persamaannya. Data tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran umum
sesuai kondisi real wilayah yang telah dilakukan pemetaan.
Garmin gps navigasi adalah salah satu receiver gps tipe navigasi,yang di
lengkapi dengan kompas digital dan altimeter digital. GPS Garmin ini memiliki
beberapa kemampuan diantaranya apat menentukan posisi koordinat dalam format
geografi ( lintang dan bujur ), koordinat pada proyeksi peta ( UTM ), menentukan
ketinggian suatu wilayah atau tempat, dan dapat menyimpan koordinat sebanyak
1000 titik (waypoint). Bagian-bagian yang terdapat di GPS Garmin diantaranya
adalah tombol on/off yang berfungsi untuk mengaktifkan dan mematikan receiver,
tombol zoom IN/OUT yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil
tampilan, tombol FIND untuk navigasi mencari suatu titik yang telh diketahui
koordinatnya, tombl MARK untuk menyimpan posisi saat pengukuran dalam
waypoint, tombol QUIT untu keluar dari halaman, tombol ROCKER untuk
memilih menu atay menggerakkan kursor, tombol PAGE untuk pindah dari
tampilan halaman, tombol MENU, untuk menampilkan option masing-masing
tampilan, dan tombol ENTER untuk memilih menu/submenu dan untuk
memasukkan data.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan Pemetaan Sederhana
Menggnakan GPS adalah sebagai berikut
1. Peta kontur dibuat dengan data elevasi dan data UTM yang merupakan
konversi dari data lintang maupun bujur serta database aplikasi Surfer.
2. GPS Garmin memiliki beberapa bagian-bagian diantaranya adalah tombol
ON/OFF, IN/OUT, FIND, MARK, QUIT, ROCKER, PAGE, MENU, dan
ENTER.

5.2 Saran
Praktikan harus lebih sabar dan teliti dalam pengambilan data koordinat.
Data yang kurang lengkap semisal tidak tercatat data elevasinya, maka pemetaan
tersebut harus diulang dari awal. Untuk menghindari hal tersebut, setidaknya
praktikan harus mendokumentasikan proses pengambilan data tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Hasanuddin Z. 2000. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya.


Jakarta : PT. Pradnya Paramita
Abidin, Hasanuddin Z. 2007. GPS dan Survei Hidro-Oseanografi. Bandung :
Institut Teknologi Bandung.
Antoni. 1999. Pekerjaan Dasar Survei. Yogyakarta: Kosinus.
Azhar. 2004. Penentuan Posisi Dengan GPS Dan Aplikasinya. Jakarta : Pradanya
Paramita.
Endarto, Danang. 2005. Perpetaan. Surakarta: UNS Press.
Firdaus. 2011. Perpetaan Teknik. Kendari: Universitas Haluoleo.
Moeshariyanto, Gatot dan Saputra, Candra. 2009. Navigasi Radar Navigasi
Elektronik. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi.
Banyuwangi.
Prahasta, Eddy. 2002. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Informatika.
Bandung: Yudistira.
Puspika, Blasius Neri, dkk. 2012. Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam
penentuan Jalur Terpendek Di Yogyakarta Menggunakan Gps dan Qt
Geolocation. Yogyakarta : Universitas Kristen Dutowacana.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai