Anda di halaman 1dari 19

PEMETAAN SEDERHANA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM

(GPS) DI DAERAH JL. DR.SOEBANDI

LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

Oleh
Nama : Anggi Dwi Novita Sari

Nim : 171810201019

Kelompok : A5

Asisten : Hanifiah Zulkarnain

Laoratorium Geofisika
Jurusan Fisika - FMIPA
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3
BAB 3. METODE EKSPERIMEN.............................................................6
3.1 Rancangan Praktikum.............................................................6
3.2 Analisis Data…………………………………………………..8
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ……….........................................10
4.1 Hasil.………………………….………………………………..10
4.2 Pembahasan …………………..…………………………........14
BAB 5. PENUTUP ………………………………………………………....16
5.1 Kesimpulan.…………………….……………………………..16
5.2 Saran …………………………….…………………………....16
DAFTAR PUSTAKA ………………………….…………………………..17

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pemetaan adalah kegiatan pendokumentasian atau perekaman data dalam bentuk grafis
keletakan dan lokasi cagar budaya serta lingkungannya. Kegiatan pemetaan dimaksudkan
untuk mengetahui gambaran situasi keberadaan cagar budaya yang dapat dipakai sebagai
acuan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut berkaitan dengan aspek pelestariannya.
Kegiatan pemetaan menggunakan pesawat ukur Teodolith Wild Heerdrugg type Wild T.O.
Pengukuran ketinggian dan koordinat menggunakan GPS Garmin Montana dengan diambil
sebagai acuan ketinggian (Hartanto, 2003)

Biasanya kegiatan pemetaan dimulai dari ruang terbuka yang dikelilingi bangunan dengan
mengambil sudut setiap bangunan, kemudian kearah luar hingga mencapai batas-batas yang
ingin dicapai. Hasil pemetaan diproses menjadi peta yang digambar di atas kertas kalkir
dengan skala 1 : 1.000. Global positioning system atau sering disebut GPS merupakan system
navigasi yang menggunakan system satelit yang didesain sehingga dapat menghasilkan posisi
yang instan, kecepatan dan informasi waktu yang terdapat hampir disemua tempat dimuka
bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. Pada dasarnya GPS merupakan sebuah
alat yang diperlukan perintah terlebih dahulu bagi penggunanya, lalu aplikasi ini dapat
menyediakan akurasi positioning atau penentuan posisi yang akurasi berkisaran 100 – 10
meter, juga sampai akurasi relative sampai tingkat subcentimeter (Hartanto, 2003)

Langkah awal untuk melakukan praktikum ini yaitu dengan


menyalakan GPS terlebih dahulu Acuan lokasi ditentukan sebagai
pengambilan titik koordinat awal dengan menggunakan GPS. Dengan
menekan tombol mark, maka secara otomatis koordinat titik awal
tersebut akan terbaca oleh GPS. Kemudian, nama titik diganti dan setelah
selesai, tekan tombol oke. Titik yang terbaca dalam GPS tersebut meliputi
titik lintang selatan (S), bujur timur (E), dan ketinggian (elevasi). Diambil
foto lokasi ditentukannya titik tersebut dengan menggunakan kamera
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah tersebut dilakukan sebagai
penentuan titik kedua dan seterusnya sampai pada titik ke limapuluh
dengan jarak antar titik yang berbeda-beda sehingga didapatkan 50 titik
koordinat yang siap diolah ke dalam software. Data yang telah diperoleh
diolah menggunakan software MapSource. Kemudian dibuat peta kontur
dan pemodelan 2 dimensi menggunakan software surfer. Dengan penerima
GPS ini, informasi koordinat sebuah titik di muka bumi bisa diperoleh dengan cepat dan bisa
menjangkau semua titik di permukaan bumi. Sementara itu, teknologi pengolahan data
berukuran besar juga sudah tersedia berupa produk-produk teknologi komputer, baik
hardware maupun software. Berdasarkan data yang ada dikomputerisasi sehingga di dapatkan
peta yang direncanakan tersebut berupa data angka yang nantinya akan diolah menggunakan
software Surfere 13.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah ppada laporan Pemetaan Sederhana Menggunakan Global Positioning
System (GPS) di Daerah jl. Dr Soebandi adalah sebagai berikut ?

1. Informasi apa saja yang terdapat pada penerima Global Positioning System (GPS) ?
2. Bagaimana kondisi Topografi dari Daerah jl. Dr Soebandi yang terbaca oleh Global
Positioning System (GPS) ?
3. Bagaimana ketinggian dari Daerah jl. Dr Soebandi yang terukur oleh Global Positioning
System (GPS) ?
BAB 2. DASAR TEORI

Global Positioning System (GPS) merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat
digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara global)
dipermukaan bumi yang berbasis satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan
data digital. Assisted-Global Positioning System (A-GPS) merupakan penyempurnaan dari
GPS sebagai satelit penentu posisi di belahan bumi.Satelit GPS yang dimiliki bumi
mempunyai rasi bintang 24 satelit dalam enam orbit yang mendekati lingkaran, setiap orbit
ditempati oleh 4 buah satelit dengan interval antara yang tidak sama. Orbit satelit GPS
berinklinasi 550° terhadap bidang equator dengan ketinggian rata-rata dari permukaan bumi
sekitar 20.200 km. Metode Advanced Positioning yang terdapat pada A-GPS merupakan
metode penentuan posisi yang paling tinggi akurasinya dibandingkan metode deteksi posisi
lainnya seperti misalnya Time Difference Of Arrival (TDOA)]], maupun Enhanced Observed
Time Difference (E-OTD) sehingga A-GPS jauh lebih efisien dan efektif dalam mengakses
informasi dari satelit karena tidak perlu mencari data satu persatu dari ke-24 satelit yang ada,
tetapi A-GPS telah mengetahui sasaran (satelit) mana yang dibutuhkan atau dituju (Fitriani,
2011)

GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang berbasiskan satelit
yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen
Pertahanan (Departemen of Defense) Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai
tahun 1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit. Untuk dapat mengetahui posisi
seseorang maka diperlukan alat yang diberi nama GPS reciever yang berfungsi untuk
menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi diubah menjadi titik yang dikenal
dengan nama Way-point nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari
posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik (Abidin, 2000)

GPS adalah satu-satunya sistem satelit navigasi global untuk penentuan lokasi,
kecepatan, arah, dan waktu yang telah beroprasi secara penuh didunia saat ini (undergraduate
thesis Wildan Habibi, ITS, Surabaya Januari : 2011). GPS menggunakan konstelasi 27 buah
satelit yang mengorbit bumi, dimana sebuah GPS receiver menerima informasi dari tiga atau
lebih satelit tersebut seperti terlihat dalam Gambar 2.1 dibawah, untuk menentukan posisi.
GPS receiver harus berada dalam line-of sight (LoS) terhadap ketiga satelit tersebut untuk
menentukan posisi, sehingga GPS hanya ideal untuk diguakan dalam outdoor positioning
(Abidin, 2000)

Menurut Luthfi (2010) setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau
oleh 3-4 satelit. Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel
satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS dapat
dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak satelit yang
diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.

Cara kerja GPS secara sederhana ada 5 langkah, yaitu :

1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.

2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal
radio.

3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang tinggi.

4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan ketingian pada
orbitnya.

Sebuah GPS reciever harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk memenghitung
posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS receiver dapat menerima
empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi 3D (latitude, longitude dan altitude).
Jika sudah dapat menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain,
seperti kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan
matahari terbenam dan masih banyak lagi (Luthfi, 2010)

Satelit GPS dalam mengirim informasi waktu sangat presesi karena Satelit tersebut
memakai jam atom. Jam atom yang ada pada satelit jalam dengan partikel atom yang di
isolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat dibandingkan dengan jam bisaa.
Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan untuk menentukan
informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal satelit yang dapat diterima maka akan
semakin presesi data yang diterima karena ketiga satelit mengirim pseudo-random code dan
waktu yang sama. Ketinggian itu menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja
GPS, bagi kita karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga gangguan
semakin sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang cocok. Satelit harus
teptap pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi harus terus memonitor setiap
pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presesi salalu di cek tentang altitude, posision
dan kecepatannya (Luthfi, 2010)

Sinyal yang dikirimkan oleh satelit ke GPS akan digunakan untuk menghitung waktu
perjalanan (travel time). Waktu perjalanan ini sering juga disebut sebagai Time of Arrival (TOA).
Sesuai dengan prinsip fisika, bahwa untuk mengukur jarak dapat diperoleh dari waktu dikalikan
dengan cepat rambat sinyal. Maka, jarak antara satelit dengan GPS juga dapat diperoleh dari
prinsip fisika tersebut. Setiap sinyal yang dikirimkan oleh satelit akan juga berisi informasi yang
sangat detail, seperti orbit satelit, waktu, dan hambatan di atmosfir. Satelit menggunakan jam
atom yang merupakan satuan waktu paling presisi. Untuk dapat menentukan posisi dari sebuah
GPS secara dua dimensi (jarak), dibutuhkan minimal tiga buah satelit. Empat buah satelit akan
dibutuhkan agar didapatkan lokasi ketinggian (secara tiga dimensi). Setiap satelit akan
memancarkan sinyal yang akan diterima oleh GPS receiver. Sinyal ini akan dibutuhkan untuk
menghitung jarak dari masing-masing satelit ke GPS. Dari jarak tersebut, akan diperoleh jari-jari
lingkaran jangkauan setiap satelit. Lewat perhitungan matematika yang cukup rumit, interseksi
(perpotongan) setiap lingkaran jangkauan satelit tadi akan dapat digunakan untuk menentukan
lokasi dari GPS di permukaan bumi. (Luthfi, 2010)

Manfaat Penggunaan Global Positioning System ( GPS )

Dengan menggunakan GPS, Anda dapat menandai semua lokasi yang pernah Anda
kunjungi. Misalnya, Lokasi Politeknik Negeri Sriwijaya kita beri waypoint dan tempat-
tempat lainnya. Sebenarnya, ada banyak manfaat yang bisa diambil jika Anda mengetahui
waypoint dari suatu tempat. Pertama, Anda dapat memperkirakan jarak lokasi yang Anda tuju
dengan lokasi asal Anda. GPS keluaran terakhir dapat memperkirakan jarak Anda ke tujuan,
sampai estimasi lamanya perjalanan dengan kecepatan aktual yang sedang Anda tempuh.
Kedua, lokasi di daratan memang cukup mudah untuk dikenali dan diidentifikasi. Namun,
jika Anda kebetulan berada ditempat memancing yang terletak di tengah lautan ataupun
tempat melihat matahari terbenam yang berada di puncak gunung. Di saat seperti inilah
sebuah GPS akan menunjukkan manfaatnya (Willy,2009)
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

3.1 Rancangan Praktikum


Rancangan praktikum adalah cara penyajian dengan suatu percobaan, disebut juga
sebagai tahapan-tahapan sistematis dalam melakukan eksperimen. Dalam hal ini terdapat alur
pengambilan data, langkah kerja, alat dan bahan.
3.1.1 Alur Pengambilan Data
Tata laksana eksperimen yang dilakukan dalam Praktikum Pemetaan Sederhana
Menggunakan GPS sesuai dengan gambar berikut :

Persiapan Alat

Titik lokasi acuan ditentukan

Dicatat titik yang terbaca dalam GPS

Diukur sejauh 20 meter untuk menentukan titik


selanjutnya

Lokasi titik diabadikan

Data diolah menggunakan software Surfare

Selesai
Gambar 3.1 Flowchart atau Diagram Alir Pemecahan Masalah
3.1.2 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan pada Praktikum Pemetaan Sederhana
Menggunakan GPS adalah :
1. GPS dinyalakan terlebih dahulu dengan menekan tombol ON/OFF. DIbiarkan GPS hidup
beberapa saat agar GPS stabil.
2. Acuan lokasi ditentukan sebagai pengambilan titik koordinat awal dengan menggunakan
GPS. Dengan menekan tombol mark, maka secara otomatis koordinat titik awal tersebut
akan terbaca oleh GPS. Kemudian, nama titik diganti dan setelah selesai, tekan tombol
oke. Titik yang terbaca dalam GPS tersebut meliputi titik lintang selatan (S), bujur timur
(E), dan ketinggian (elevasi). Data tersebut dicatat juga secara manual sebagai data
salinan apabila data yang terdapat dalam GPS terhapus.
3. Diambil foto lokasi ditentukannya titik tersebut dengan menggunakan kamera yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
4. Langkah tersebut dilakukan sebagai penentuan titik kedua dan seterusnya sampai pada
titik ke limapuluh dengan jarak antar titik yang berbeda-beda sehingga didapatkan 161
titik koordinat yang siap diolah ke dalam software.
5. Mengolah data GPS menggunakan software MapSource
- Dibuka halaman awal MapSource
- Dipilih menu edit dan dipilih menu preference untuk pengaturan pemilihan posisi,
Symbol dan lain sebagainya
- Untuk memasukkan data koordinat dari data yang tersedia kedalam software
MapSource yaitu dengan cara dipilih sub menu “new waypoint” pada menu edit
- Data titik koordinat dimasukkan ke dalam menu position
- Dimasukan 161 titik hasil pengamatan melalui GPS untuk memperoleh peta
Koordinat yang diamati
- Diintegrasikan mapsoure dengan google earth sehingga didapat tampilan data
koordinat dalam google earth
6. Pembuatan sebuah peta kontur dan pemodelan 2 dimensi menggunakan software surfer
- Data yang berasal dari MapSource (data waypoint 50 titik) dipindah ke excel untuk
dilakukan pemisahan data. Pemisahan tersebut dilakukan dengan cara dilakukan blok
terhadap data yang telah dicopy. Kemudian dipilih menu “text to coloumn” sehingga
data yang semula menjadi satu, terpisah menjasi tiga bagian. Data yang dipakai
hanyalah dua data terakhir. Jadi selain data tersebut, data dihapus. Data pertama
merupakan data longitude (x) dan data yang kedua merupakan data latitude (y).
- Data elevasi (z) diperoleh dari pengukuran langsung pada GPS, sehingga diperoleh
data XYZ yang siap untuk dimasukkan dan diolah ke dalam software surfer
- Membuka halaman baru surfer, kemudian langsung dipilih menu file, dipilih menu
New dan dipilih submenu worksheet.
- Data yang terdapat pada excel diinput ke dalam halaman worksheet pada surfer.
Setelah itu, data dalam worksheet tersebut disimpan untuk digunakan kembali pada
langkah selanjutnya
- Diklik “plot 1” yang terdapat di sebelah kiri atas pada halaman surfer maka akan
muncul halaman yang mirip dengan dengan halaman corel draw
- Dilakukan grid data. Caranya adalah dengan membuka menu “grid” pada menu yang
telah tersedia pada toolbar menu. Kemudian dipilih “data” yang sebelumnya pernah
disimpan dan klik “ok”.
- Muncul pengaturan data yang terdiri dari data X, Y dan Z, diklik “ok”
- Muncul sebuah peringatan, klik “yes” maka akan muncul “gridding report”
- Pada peringatan diklik “ok” sedangkan halaman “gridding report” disimpan
Membuat kontur (2D)
- Dipilih menu map, kemudian dipilih menu new. Dalam menu new terdapat beberapa
pilihan model peta yang akan digunakan. Bisa juga dilakukan melalui menu bar
- Dipilih contour map maka akan muncul data gridfile mana yang hendak digunakan.
Sebelumnya telah dilakukan penyimpanan “gridding report”, maka file data tersebut
dipilih dan klik open sehingga muncul sebuah peta kontur yang dimaksudkan
- Untuk memberi warna pada peta tersebut dapat dilakukan dengan cara diklik gambar
tersebut sehingga muncul beberapa pengaturan peta pada sebelah kiri halaman (fill
contours, levels, fill color).
Membuat peta dengan 3D surface
- Dipilih “new 3D surface” pada jenis map
- Dipilih data file yang sebelumnya telah disimpan kemudian klik open dan akan muncul
peta dengan tipe 3D
Diatur pada menu pengaturan
3.1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum Pemetaan Sederhana Menggunakan GPS
adalah :
1. Garmin GPS MAP 60CS, sebagai alat pengukur ketinggian suatu lokasi dan fitur kompas
untuk menentukan arah azimuth
2. Alat Tulis Menulis, untuk mencatat hasil data eksperimen
3. Kamera, berfungsi untuk mengambil data hasil eksperimen
4. Software MapSource dan Surfer, berfungsi untuk mengolah hasil data
3.2 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada percobaan Pemetaan Sederhana
Menggunakan GPS yaitu bersifat interval atau berupa pengukuran. Metode ini berupa
pengukuran South dan Bujur. Pengukuran secara langsung dilakukan untuk mengetahui nilai
latitude, nilai longtitude, dan nilai elevansi. Nilai tersebut masih berupa satuan derajat sudut
lau diubah menjadi satuan UTM. Semua analisis perhitungan dikerjakan menggunakan
software surfer lalu di plot sehingga diperoleh peta kontur berupa grafik 2 dimensi dan 3
dimensi.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil dari praktikum Pemetaan Sederhana Menggunakan GPS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Hasil Praktikum Pemetaan Sederhana Menggunakan GPS
Titi
k Panjang Jalur Garis Bujur Garis Lintang Elevasi
1 20 799444 9097942 135
2 40 799429 9097954 132
3 60 799409 9097970 130
4 80 799394 9097979 129
5 100 799375 9097993 130
6 120 799359 9098001 129
7 140 799342 9098010 130
8 160 799323 9098019 131
9 180 799294 9098024 131
10 200 799275 9098028 131
11 220 799254 9098032 131
12 240 799232 9098033 131
13 260 799214 9098038 131
14 280 799194 9098042 131
15 300 799174 9098045 130
16 320 799150 9098047 129
17 340 799129 9098052 129
18 360 799111 9098054 129
19 380 799089 9098056 128
20 400 799070 9098060 129
21 420 799059 9098041 127
22 440 799055 9098020 125
23 460 799050 9098002 123
24 480 799045 9097982 122
25 500 799037 9097963 121
26 520 799034 9097943 120
27 540 799031 9097923 120
28 560 799030 9097906 121
29 580 799026 9097886 121
30 600 799023 9097865 120
31 620 799048 9097843 119
32 640 798998 9097847 119
33 660 798976 9097853 118
34 680 798955 9097856 118
35 700 798938 9097860 118
36 720 798921 9097853 118
37 740 798910 9097838 117
38 760 798811 9097822 116
39 780 798910 9097800 115
40 800 798902 9097780 115
41 820 798895 9097762 114
42 840 798886 9097744 114
43 860 798868 9097737 114
44 880 798850 9097745 115
45 900 798830 9097753 114
46 920 798810 9097761 114
47 940 798789 9097767 114
48 960 798770 9097771 114
49 980 798749 9097775 111
50 1000 798731 9097778 111
51 1020 798714 9097771 111
52 1040 798707 9097749 111
53 1060 798699 9097731 111
54 1080 798693 9097713 112
55 1100 798696 9097690 112
56 1120 798691 9097673 113
57 1140 798676 9097655 113
58 1160 798658 9097662 113
59 1180 798640 9097671 113
60 1200 798617 9097677 113
61 1220 798599 9097679 113
62 1240 798577 9097682 114
63 1260 798558 9097685 114
64 1280 798539 9097691 115
65 1300 798522 9097697 115
66 1320 798502 9097702 116
67 1340 798482 9097707 117
68 1360 798461 9097712 118
69 1380 798461 9097436 119
70 1400 798464 9097754 119
71 1420 798471 9097776 119
72 1440 798473 9097798 119
73 1460 798475 9097816 118
74 1480 798477 9097834 118
75 1500 798481 9097845 118
76 1520 798484 9097879 119
77 1540 798487 9097882 119
78 1560 798487 9097897 119
79 1580 798487 9097914 120
80 1600 798491 9097937 120
81 1620 798493 9097957 120
82 1640 798500 9097997 120
83 1660 798503 9098020 119
84 1680 798507 9098065 119
85 1700 798505 9098040 119
86 1720 798507 9098065 119
87 1740 798513 9098097 119
88 1760 798513 9098097 119
89 1780 798516 9098119 119
90 1800 798517 9098139 119
91 1820 798519 9098159 119
92 1840 798526 9098179 118
93 1860 798545 9098177 119
94 1880 798567 9098171 116
95 1900 798582 9098169 115
96 1920 798605 9098164 114
97 1940 798620 9098160 114
98 1960 798645 9098151 113
99 1980 798659 9098153 115
100 2000 798683 9098146 113
101 2020 798704 9098143 113
102 2040 798719 9098140 112
103 2060 798718 9098117 112
104 2080 798760 9098111 111
105 2100 798777 9098116 111
106 2120 798796 9098120 110
107 2140 798819 9098116 111
108 2160 798841 9098109 111
109 2180 798865 9098107 111
110 2200 798887 9098097 111
111 2220 798907 9098004 112
112 2240 798926 9098092 114
113 2260 798947 9098087 115
114 2280 798969 9098081 117
115 2300 798985 9098077 117
116 2320 799007 9098069 118
Gambar 4.1 Plot Peta Kontur 2 Dimensi

Gambar 4.2 Plot Peta Kontur 3 Dimensi


Gambar 4.3 Pemetaan Menggunakan GPS dilihat dengan Google Earth

4.2 Pembahasan
Praktikum geofisika ini bertujuan untuk memetakan wilayah disekitar Jl.dr. Soebandi.
Pemetaan wilayah dilakukan bertujuan agar dapat memperlihatkan ukuran dan bentuk lokasi
yang diteliti. Lintasan yang dilewati dimulai dari jalan dr. Soebandi kemudian memutari gang
gang kecil dan kembali ke Jl.dr Soebandi (posisi awal).Pemetaan penggunaan GPS (Global
Positioning System) dapat mengetahui koordinat lintang dan bujur pada suatu tempat di
permukaan bumi. GPS juga dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi
dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter. Daerah tersebut dipilih
diharapkan mendapatkan titik koordinat yang sejumlah 100 data. Koordinat GPS dicatat
disetiap 20 m melewati lintasan tersebut. Banyaknya titik koordinat yang digunakan sekitar
100 titik, semakin banyak titik koordinat yang digunakan maka semakin tepat koordinat
tersebut.
GPS yang digunakan yaitu Handy GPS dengan seri Garmin Map 60CS. GPS bekerja
dengan cara menambahkan gelombang elektromagnetik ke permukaan Bumi yang nantinya
akan diterima GPS/ handphone yang terintegrasi dengan GPS. Gelombang/sinyal tersebut
akan diubah menjadi koordinat sesuai dengan database peta permukaan Bumi. Data yang
muncul diantaranya garis lintang, bujur, akurasi dan elevasi (ketinggian). Data yang
dihasilkan tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran umum sesuai kondisi real
wilayah yang telah dilakukan pemetaan. Dari hasil data diatas dimunculkan peta topografi 2D
dan 3D. Peta topografi 3D ini dapat memunculkan sebagian kecil permukaan di wilayah jl Dr.
Soebandi dan dapat menunjukkan tinggi rendahnya suatuh permukaan dengan memunculkan
ketinggiannya. Peta topografi 2D hanya memunculkan permukaan datar dari daerah jl Dr.
Soebandi.

Gambar peta kontur tersebut memberikan informasi berupa ketinggian wilayah, bentuk
permukaan dan lain – lain dengan skala meter. Peta kontur tersebut nantinya dapat
dibandingkan dengan peta wilayah Jember sehingga dapat diidentifikasi perbedaan maupun
persamaannya. Data tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran umum sesuai kondisi
real wilayah yang telah dilakukan pemetaan. Gambar peta topografi diatas menunjukkan
bahwa warna merah daerah yang tertinggi dengan ketinggian 135 mdpl, sedangakan warna
biru tua menggambar daerah dataran rendah dengan ketinggian 110 mdpl. Ketinggian suatu
daerah ditentukan dengan letak lintang dang Bujurnya.
BAB 5. PENUTUP

5.1 kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dalam praktikum geofisika pemetaan sederhana


menggunakan global positioning system (GPS)

1. Pemetaan penggunaan GPS (Global Positioning System) dapat mengetahui koordinat


lintang dan bujur pada suatu tempat di permukaan bumi. GPS juga dapat memberikan
informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai
dengan puluhan meter Koordinat GPS dicatat disetiap 20 m melewati lintasan tersebut.
Banyaknya titik koordinat yang digunakan sekitar 100 titik, semakin banyak titik
koordinat yang digunakan maka semakin tepat koordinat tersebut.
2. Dari hasil data diatas dimunculkan peta topografi 2D dan 3D. Peta topografi 3D ini dapat
memunculkan sebagian kecil permukaan di wilayah jl Dr. Soebandi dan dapat
menunjukkan tinggi rendahnya suatuh permukaan dengan memunculkan ketinggiannya.
Peta topografi 2D hanya memunculkan permukaan datar dari daerah jl Dr. Soebandi.
3. . Gambar peta topografi diatas menunjukkan bahwa warna merah daerah yang tertinggi
dengan ketinggian 135 mdpl, sedangakan warna biru tua menggambar daerah dataran
rendah dengan ketinggian 110 mdpl. Ketinggian suatu daerah ditentukan dengan letak
lintang dang Bujurnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Hasanuddin Z, 2000. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. Cetakan
kedua. Jakarta: Pradya Pramita.

Fitriani, Risnandar, dan Fauzan Azmi. 2011. Sistem Pemetaan Digital Ruangan. Jakarta: Politeknik
Telkom)

Hartanto, Antonius Aditya. 2003. Location based service. Jakarta: PT eleks media
komputindo

Luthfi. 2010. Makalah Global Positioning. STMIK Amikom: Yogyakarta Manual Garmin
GPS

Willy, I Gusti Ngurah, D.G. Pratomo, A.B. Cahyono. 2009. Pembuatan Peta 3 Dimensi
Kampus ITS. Surabaya: Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS Sukolilo, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai