ACARA 1
KORDINAT DAN PEMANFAATAN GPS
Disusun oleh:
Nama : Tycho Athalla Doa
NIM : 23516
Kelas : SPKS E
Nama Koasisten : Alief Rizky Purnama Adji
PRODI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN YOGYAKARTA
2023
ACARA 1
A. TUJUAN
1. Mengenal bagian-bagian GPS
2. Dapat mengatur sistem koordinat yang di pakai di GPS: sistem
koordinat geografis dan sistem koordinat UTM
3. Dapat mengoperasikan GPS untuk menentukan lokasi koordinat suatu
tempat dan menuju koordinat tertentu.
4. Dapat memanfaatkan fitur GPS Tracking
B. PENDAHULUAN
GPS (Global Positioning System) ialah suatu jaringan satelit
navigasi dan pemosisian global yang dimiliki serta dioperasikan oleh
Amerika Serikat. Sistem ini diciptakan dengan tujuan menyediakan
informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu dalam tiga dimensi
secara kontinu di seluruh penjuru dunia, independen dari kondisi cuaca dan
waktu, untuk digunakan oleh banyak pengguna secara bersamaan.
Kini, GPS menjadi teknologi yang amat berguna di berbagai
sektor, membantu dalam mengakses data mengenai posisi, kecepatan,
percepatan, dan waktu yang sangat akurat. GPS mampu menghasilkan
informasi mengenai posisi dengan presisi yang bervariasi, mulai dari
beberapa milimeter hingga beberapa puluh meter. Sampai saat ini, GPS
menjadi sistem navigasi satelit yang paling dikenal serta banyak digunakan
di seluruh dunia, dalam sektor darat, laut, udara, dan antariksa. Di samping
pemanfaatan di sektor militer, aplikasi praktis dari GPS sangatlah
beragam, termasuk dalam survei pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi,
geofisika, transportasi, navigasi, pemantauan deformasi, pertanian,
kehutanan, bahkan dalam bidang olahraga dan rekreasi.
Secara sederhana, cara operasi GPS adalah sebagai berikut: Alat
GPS menerima sinyal yang dipancarkan oleh satelit-satelit GPS. Untuk
menentukan posisi, minimal diperlukan tiga satelit guna memperoleh
pemosisian dua dimensi (lintang dan bujur), sedangkan empat satelit
diperlukan untuk memperoleh pemosisian tiga dimensi (lintang, bujur, dan
ketinggian). Semakin banyak jumlah satelit yang diakses, semakin tepat
informasi posisi yang diperoleh.
Alat GPS menerima sinyal dari satelit, lalu melakukan perhitungan
guna menampilkan informasi seperti posisi (koordinat lintang dan bujur),
kecepatan, dan waktu pada layar. Selain itu, informasi tambahan seperti
jarak dan waktu tempuh juga disajikan. (tanoe, 2009)
Koordinat adalah letak suatu titik pada peta, ditentukan oleh
perpotongan garis vertikal dan horisontal di permukaan peta. Ada dua jenis
sistem koordinat resmi pada peta: Koordinat Geografis dan Koordinat Grid
(UTM). Koordinat Geografis menggambarkan posisi dengan garis bujur
(barat dan timur) yang tegak lurus pada khatulistiwa, serta garis lintang
(utara dan selatan) sejajar dengan khatulistiwa. Koordinat ini dinyatakan
dalam satuan derajat (°), menit ('), dan detik (").
Sementara itu, Koordinat Grid atau Koordinat UTM mengukur
posisi terhadap sumbu X (absis) dan Y (ordinat). Posisi dalam koordinat
grid dinyatakan sebagai jarak terhadap titik acuan (datum). Pada peta
dengan koordinat grid UTM, sumbu X dan Y digunakan. Garis horizontal
diberi nomor dari barat ke timur (sumbu X), sedangkan garis vertikal
diberi nomor dari selatan ke utara (sumbu Y). Sistem koordinat grid
memiliki variasi penomoran dengan panjang 4, 6, 8, dan 14 angka. Untuk
wilayah yang luas, umumnya digunakan penomoran 4 atau 6 angka,
sementara untuk wilayah yang lebih detail, penomoran 8 atau 14 angka
Kordinat grid 14 angka, terdiri dari 7 angka absis (X) dan 7 angka
ordinat(y).
Pemanfaatan Teknologi GPS dalam Sektor Pertanian Saat ini,
negara-negara berkembang telah mengadopsi teknologi GPS untuk
meningkatkan efisiensi dalam produksi pertanian. Konsep ini dikenal
dengan istilah "pertanian presisi". Dalam pendekatan ini, GPS digunakan
untuk mendapatkan informasi posisi lahan pertanian, yang meliputi
pemantauan hasil panen, pengambilan sampel tanah, dan kegiatan serupa.
Data ini kemudian diolah dan dianalisis menggunakan sistem komputer
dengan pendekatan manajemen yang diterapkan pada lahan pertanian.
Informasi mengenai hasil panen dan kondisi tanah diintegrasikan
ke dalam perangkat GPS yang terpasang pada alat pertanian, seperti alat
penyiram. Perangkat ini digunakan untuk melakukan pemupukan dan
penyemprotan pestisida dengan presisi. Dengan menerapkan konsep
pertanian presisi ini, biaya produksi pertanian dapat ditekan, penggunaan
bahan-bahan yang tidak efisien dapat dihindari, dan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat penggunaan pupuk dan insektisida dapat
diminimalkan.
C. METODE
1. Pengenalan GPS
i. Menghidupkan GPS dengan menekan lama tombol “Light”
hingga GPS hidup.
iv. Pada fitur “setup” cari menu “format posisi”. Lalu atur
“positionformat” yaitu “UTM UPS” dan atur “datum peta”
yaitu “WGS 84”.