Anda di halaman 1dari 7

Nama : Duta Ariea Mansyurin

NPM : 21025010050

Golongan : A3

HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil Koordinat 5 Titik Tracking Waypoint


Nama Titik Koordinat Bujur Koordinat Lintang
PrGISA2 1 07°19’59.6” 112°47’25.2”
PrGISA2 2 07°20’01.4” 112°47’24.9”
PrGISA2 3 07°20’01.0” 112°47’22.6”
PrGISA2 4 07°19’59.2” 112°47’23.0”
PrGISA2 5 07°19’59.6” 112°47’25.3”
Gambar 1. Hasil Tracking 5 Titik Koordinat

PEMBAHASAN
Pada praktikum GIS dilakukan observasi tracking Global Positioning System (GPS)
dengan membuat rute keliling Rektorat Universitas Pembangunan Nasional Jawa
Timur “Veteraani” menggunakan perangkat Garmin GPSmap 60CSx. Berdasarkan
rute lintasan diketahui koordinat bujur semua titik adalah tujuh derajat selatan dan
koordinat lintang seratus dua belas derajat timur, berikut rincian koordinat titik
pertama adalah 07°19'59.6' ' S dan 112°47'25.2" BT, koordinat titik kedua adalah
07°20'01.4" S dan 112°47'24.9" BT, koordinat titik ketiga adalah 07°20'01.0" S dan
112 °47 '22.6" BT, koordinat titik keempat adalah 07°19'59.2" LS dan 112°47'23.0"
BT, koordinat titik kelima adalah 07°19'59.6" LS dan 112°47'25.3" BT. 
Global Positioning System (GPS) merupakan sistem satelit navigasi yang
banyak diaplikasikan dimana saja. sistem yang dikembangkan dan dikelola untuk
menentukan lokasi suatu wilayah menggunakan satelit navigasi yang tepat dan tidak
terpengaruh oleh batasan iklim(Aman & Asbari, 2020). GPS merupakan sebuah alat
yang mampu memberikan informasi data elevasi dan koordinat dalam waktu yang
singkat (memiliki akurasi ± 2 meter) hanya dengan cara melakukan tracking
(perjalanan) pada ruas jalan yang ada. Misalnya penulis melakukan tracking dengan
menaiki kendaraan yang berkecepatan 40 km/jam berarti penulis bisa mendapatkan
data koordinat dan elevasi pada jalan sepanjang 20 km hanya dalam waktu 30 menit.
Sehingga dengan data hasil tracking menggunakan GPS ini akan dengan cepat
mengetahui lokasi-lokasi pada ruas jalan yang tidak memenuhi persyaratan sehubu-
ngan dengan kecepatan rencana yang sudah ditetapkan khususnya pada jalan-jalan
antar kota.(Adwang, 2020). Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya
sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini meng- gunakan 24
satelit yang mengirimkan sinyal gelom- bang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh
alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan,
arah, dan waktu(Adwang, 2020)
Proses tracking melalui teknologi GPS melibatkan beberapa tahapan yang
perlu dilakukan untuk melacak suatu objek atau kendaraan. Tahapan tersebut meliputi
pemasangan perangkat GPS pada kendaraan atau objek yang ingin dilacak,
konfigurasi dan pengaturan perangkat, proses akuisisi sinyal GPS untuk menentukan
posisi kendaraan atau objek, proses monitoring atau pemantauan terhadap posisi dan
gerakan kendaraan atau objek, serta evaluasi dan analisis data yang dikumpulkan dari
perangkat GPS untuk membantu mengambil keputusan dan memperbaiki efisiensi
operasional atau pengelolaan sumber daya. Dengan proses tracking yang tepat,
teknologi GPS dapat memberikan informasi yang berguna dan membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai aplikasi bisnis, keamanan, dan
transportasi(Isyanto et al., 2019)
waypoint adalah suatu metode untuk mengatur gerak dari suatu posisi ke posisi lain
yang dituju, dengan mengasumsikan setiap posisi dalam proses pergerakannya menjadi
suatu titik dalam sistem koordinat tertentu (latitude dan longitude bila berdasarkan sistem
koordinat Bumi)(Rahimatullah et al., 2020). Waypoint dapat digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk penerbangan, navigasi laut, trekking, dan penggunaan kendaraan.
Waypoint biasanya didefinisikan oleh koordinat geografis, seperti garis lintang dan bujur,
dan dapat diakses melalui sistem navigasi GPS atau peta digital. Waypoint juga dapat
digunakan dalam penggunaan kendaraan untuk menentukan rute yang harus ditempuh, dan
sebagai titik acuan untuk mengukur jarak dan waktu tempuh dalam perjalanan. Waypoint
sebagai titik acuan untuk menentukan jalur yang harus ditempuh dan menghindari daerah
yang berbahaya. Dengan menggunakan waypoint, pengguna dapat lebih mudah dan efektif
dalam mengatur perjalanan dan mencapai tujuan akhir dengan aman dan tepat waktu.
(Devionita, 2020)

Pertanyaan :

1. Jelaskan apa yang terjadi jika yang transfer/diekspor ke format lain masih
dalam bentuk track GPS.
Jika data GPS masih dalam bentuk track GPS ketika ditransfer atau diekspor ke format
lain seperti CSV atau KML, maka data tersebut akan tetap berisi informasi posisi atau
jalur pergerakan dari titik awal ke titik akhir. Meskipun dalam format yang berbeda, data
tersebut dapat diproses dan dianalisis lebih lanjut untuk menghitung jarak tempuh,
kecepatan rata-rata, dan durasi perjalanan. Selain itu, data tersebut juga dapat digunakan
untuk memetakan atau memvisualisasikan rute perjalanan dalam peta digital, sehingga
dapat membantu pengguna untuk memahami dan menganalisis pergerakan objek yang
terlibat.
2. Jelaskan apa perbedaannya jika point/waypoint kita berikan pada saat
mengedit di Mapsource dengan yang dipasang saat tracking dengan GPS.
Waypoint adalah titik-titik tertentu di peta yang diberi label dengan nama,
koordinat, dan atribut lainnya. Saat menggunakan Mapsource, waypoint dapat
ditambahkan dan disusun secara manual untuk menandai lokasi penting atau
menarik. Sementara itu, saat melakukan tracking dengan GPS, waypoint dipasang
secara langsung di lapangan oleh pengguna untuk menandai titik-titik tertentu yang
dianggap penting atau menarik. Kedua metode ini dapat digunakan untuk tujuan
yang sama, namun penggunaan waypoint dalam pengeditan peta lebih terstruktur
dan terorganisir, sementara dalam tracking dengan GPS, waypoint dapat
ditambahkan secara spontan dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan situasi di
lapangan.
3. Jelaskan bagaimana cara mengatasi apabila waypoint yang disediakan oleh
GPS sudah habis terpakai semua.
Jika semua waypoint pada GPS sudah habis terpakai, ada beberapa cara untuk
mengatasi masalah tersebut. Pertama, pengguna dapat menghapus waypoint yang
sudah tidak diperlukan lagi untuk memberikan ruang kosong bagi waypoint baru.
Kedua, pengguna dapat memindahkan atau membackup waypoint yang sudah ada
ke perangkat lain, seperti komputer atau kartu memori, untuk memberikan ruang
kosong bagi waypoint baru. Ketiga, jika GPS tidak mendukung penambahan
waypoint eksternal melalui kartu memori, pengguna dapat menghapus trek atau
rute yang sudah selesai digunakan untuk memberikan ruang kosong bagi waypoint
baru. Keempat, jika pengguna ingin menambahkan lebih banyak waypoint pada
perangkat GPS, pengguna dapat mempertimbangkan untuk membeli perangkat
GPS yang memiliki lebih banyak memori untuk menyimpan waypoint.

4. Cermati dan jelaskan data dan informasi apa saja yang dihasilkan dari proses
tranfer GPS 2ke MapSource.
Proses transfer GPS ke MapSource memungkinkan pengguna untuk mengunduh
data GPS seperti trek, rute, dan waypoint ke dalam perangkat lunak MapSource.
Data GPS yang diunduh dapat di-edit dan disesuaikan di dalam MapSource untuk
kemudian dapat diunggah kembali ke dalam perangkat GPS. Beberapa informasi
yang dapat diperoleh dari data GPS yang diunduh ke dalam MapSource antara lain
koordinat lokasi waypoint, informasi atribut waypoint, informasi waktu dan
kecepatan pada trek, dan urutan dan detail rute. Data ini dapat digunakan untuk
membuat peta digital yang lebih akurat dan terperinci, serta membantu pengguna
merencanakan dan menavigasi perjalanan dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adwang, J. (2020). Tinjauan Geometrik Jalan Pada Ruas Jalan Airmadidi-Tondano
Menggunakan Alat Bantu GPS. Tekno, 17(74), 59–67.
Aman, M., & Asbari, M. (2020). Pengembangan Aplikasi History GPS Tracker Berbasis Web
Pada Handphone. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen, 1(1), 17–29.
Devionita, S. (2020). 6778-17483-1-Sm. Rancang Bangun Kontrol Pergerakan Posisi Kapal
Dengan Sistem Waypoint Berbasis GPS Menggunakan Metode PID, 13(2), 89–99.
Isyanto, H., Solikhin, A., & Ibrahim, W. (2019). Perancangan dan Implementasi Security System
pada Sepeda Motor Menggunakan RFID Sensor Berbasis Raspberry Pi. RESISTOR
(ElektRonika KEndali TelekomunikaSI Tenaga LiSTrik KOmputeR), 2(1), 29.
https://doi.org/10.24853/resistor.2.1.29-38
Rahimatullah, J., Muda, N. R. S., Fahmi, M. I., & Akbari, Z. (2020). Rancang Bangun
Autonomous Robot Tank dengan Metode Waypoint Berbasis Raspberry Pi. TELKA -
Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi Dan Kontrol, 6(1), 29–39.
https://doi.org/10.15575/telka.v6n1.29-39
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai