self potensial, dan resistivity meter. ulasan terdiri dari spesifikasi alat ukur, prinsip kerja dan
cara penggunaan.
PENDAHULUAN
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan
fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi
melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang
dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-
sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.Dalam
skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan
struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk
minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi
bangunan dll)
Metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif
dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif
dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan
oleh bumi. Medanalami yang dimaksud disini ialah misalnya radiasi gelombang gempa bumi,
medan gravitasi bumi,medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta
radioaktivitas bumi.Metode – metode geofisika, yaitu :
1. Seismic
2. Gravitasi
3. Magnet
4. Resistivitas / geolistrik
5. Elektromangnetik
GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang
didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di
hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. Alat untuk
menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh pengguna secara umum dinamakan GPS
Tracker atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan user dapat
melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time.
Global positioning system (GPS) adalah suatu sistem navigasi atau penentu posisi
berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sistem
ini didesain untuk memberikan posisi dan informasi mengenai waktu, secara kontinyu di
seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca. Penentuan posisi GPS digambarkan
dengan menggunakan nilai koordinat X dan Y atau garis bujur dan garis lintang (Putro,
2015).
GPS dapat digunakan oleh siapa saja baik perorangan maupun kelompok untuk
berbagai bidang seperti: penerbangan, kelautan, perkebunan, transportasi darat, pemetaan,
dan masih banyak lagi. GPS tracker atau sering disebut dengan GPS tracking adalah
teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk
melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan real-time (Nujiten, 2012).
Bagian yang paling penting dalam sistem navigasi GPS adalah beberapa satelit yang berada
di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa. Satelit GPS saat ini berjumlah 24
unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat
penerima sinyal tersebut atau GPS Tracker. Selain satelit terdapat 2 sistem lain yang saling
berhubungan, sehingga jadilah 3 bagian penting dalam sistem GPS. Ketiga bagian tersebut
terdiri dari: GPS Control Segment (Bagian Kontrol), GPS Space Segment (bagian angkasa),
dan GPS User Segment (bagian pengguna).
Untuk apa tujuan Amerika Serikat membuat sistem GPS yang notabene telah memakan
biaya sangat besar untuk biasa pembuatan, pengoperasian dan perawatan. Tentunya bukan
tanpa manfaat, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari sistem navigasi GPS bagi
masyarakat seluruh dunia dan khususnya bagi Amerika Serikat itu sendiri. Beberapa fungsi
dan kegunaan GPS :
Dalam kebutuhan berkendara sistem GPS pun sangat membantu, dengan adanya GPS Tracker
terpasang pada kendaraan maka akan membuat perjalanan semakin nyaman karena arah dan
tujuan jalan bisa diketahui setelah GPS mengirim posisi kendaraan kita yang diterjemahkan
ke dalam bentuk peta digital.
GPS sering juga digunakan untuk keperluan sistem informasi geografis, seperti untuk
pembuatan peta, mengukur jarak perbatasan, atau bisa dijadikan sebagai referensi pengukuran
suatu wilayah
Fungsi ini hampir sama dengan navigasi, jika dalam navigasi menggunakan perangkat
penerima sinyal GPS berikut penampil titik koordinatnya dalam satu perangkat, sedangkan
untuk kebutuhan sistem pelacakan adalah alat penampil dan penerima sinyal berbeda lokasi.
Contohnya kita bisa mengetahui lokasi kendaraan yang hilang dengan melihat titik kordinat
yang dihasilkan dari alat yang terpasang dalam kendaraan tersebut, untuk melihatnya bisa
melalui media smartphone atau alat khusus lainnya
Saat ini teknologi GPS yang terus ditingkatkan menghasilkan tingkat ketelitian dan
keakuratan yang sangat tinggi sehingga GPS dapat dimanfaatkan untuk memantau pergerakan
tanah di bumi. Dengan hal itu maka para pakar Geologi dapat memperkirakan kemungkinan
terjadinya gempa di suatu wilayah.
1 2
3 12
4 5
6 7
11
8
9 10
No Nama Fungsi
2. GRAVITY METER
Alat ukur yang digunakan dalam metode gravity dinamakan Gravimeter. Gravimeter
memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi, karena dapat mengukur perbedaan gaya berat
yang lebih kecil dari 0,01 mGal.
Prinsip kerja dari gravimeter secara umum pada dasarnya merupakan adanya suatu
neraca pegas yang memiliki massa yang terkena gaya berat akan menyebabkan perubahan
pada panjang pegas. Berdasarkan hokum hooke yang menyatakan bahwa perubahan panjang
pegas adalah berbanding lurus dengan perubahan panjang gaya, maka:
dan
Keterangan :
m = massa beban (kg)
k = konstanta elastik pegas (N/m)
∆x = perubahan panjang pegas (m)
∆g = perubahan gaya berat (m/s2)
Contoh gravimeter:
Gambar 3. Sketsa
Keterangan :
1. Thermo Start adalah lampu indikator sebagai penunjuk alat siap digunakan pada suhu
55oC.
2. Knop Sentring berfungsi sifat datar alat terhadap bumi.
3. Switch On-Off berfungsi untuk mengaktifkan/mengnonaktifkan alat.
4. Pengunci, untuk mengunci diputar ke arah kanan dan untuk membukanya diputar ke kiri
(berlawan arah jarum jam).
5. Monitor Pembacaan adalah layar berisikan data-data hasil pembacaan alat.
6. Tabung Levelling berfungsi sebagai indikator sifat datar alat terhadap permukaan bumi.
7. Teropong Pembacaan berfungsi sebagai teropong pembacaan alat secara manual.
8. Pemutar Halus merupakan penggerak standar pembacaan alat yang ditunjukkan dengan
angka.
9. Jarum Levelling merupakan penunjuk tingkat kedataran alat dengan permukaan.
10. Kolom Pembacaan Alat adalah nilai yang menunjukkan besarnya pembacaan pada alat
yang didapati dari standar nilai alat.
11. Aki sebagai sumber energi untuk alat.