Anda di halaman 1dari 6

Nama : Galuh Shavira Anggraeni

NIM : 171810201021
Tugas : Resume
Mata Kuliah : Elektrodinamika

1. Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan tegangan yang diterapkan kepadanya.
Hukum Ohm juga menyatakan bahwa nilai hambatan listrik adalah suatu konstanta yang
tidak bergantung pada tegangan ataupun arus listrik. Hukum Ohm merupakan definisi dari
hambatan yaitu:

V=IxR

Hubungan definisi dari hambatan tersebut dapat diterapkan pada resistor apa saja dimana
V adalah beda potensial antara kedua ujung hambatan dan I adalah arus yang mengalir, dan R
adalah hambatan atau resistansi resistor tersebut. Hukum Ohm menyatakan bahwa R dalam
hubungan ini adalah konstan,

Dalam aliran arus, harus mendorong ke muatan. Cepat respon untuk didorong tergantung
pada bahan alamnya. Sebagian besar zat, massa jenis arus (J) seimbang terhadap gaya per
unit muatan (f)

J=σf

Faktor perbandingan σ adalah konstan empiris yang mana sangat bervariasi dari satu
bahan ke bahan lainnya. Hal ini disebut dengan konduktivitas suatu medium. Dalam buku
pegangan biasanya mencatat timbal balik dari σ , yang disebut sebagai resistivitas. Jadi:

J = σ ( E + V x B)
Gaya yang mendorong muatan untuk memproduksi arus bisa jadi apa saja, yaitu bahan
kimia, atau gravitasi. Jadi gaya elektromagnetik yang digunakan pada kasus ini Persamaan

J = σ f menjadi:

J=σ E

Namun pada plasma, sebagai contoh, kontribusi magnet untuk f dapat signifikan. Persamaan
diatas hanyalah untuk kasus khusus.
2. ELECTROMOTIVE FORCE / GGL (Gaya Gerak Listrik)
Gaya Gerak Listrik secara sederhana dapat diartikan sebagai energi persatuan muatan.
Gaya Gerak Listrik merupakan gaya yang timbul dari perbedaan potensial antara ujung ujung
kawat penghantar sebelum dialiri listrik, atau dalam suatu rangkaian terbuka. Gaya Gerak
Listrik adalah energi yang diberikan pada setiap muatan listrik untuk bergerak antara dua
kutub baterai atau generator. Muatan muatan listrik yang berada diantara kedua kutub dapat
bergerak karena adanya Gaya Gerak Listrik. Muatan muatan tersebut antara lain adalah
elektron. Sebuah elektron bergerak dari kutub negatif ke kutub positif melalui konduktor
diluar baterai dengan Gaya Gerak Listrik.

Sebagai contoh dapat dijelaskan dengan rangkaian yang memiliki baterai sebagai
sumber daya yang mengalirkan arus melewati penghantar sampai ke lampu yang berada
diujung penghantar dengan jumlah muatan 0 atau tidak ada muatan

Muatan tersebut bergerak searah dengan loop. Apabila saklar di matikan dan muatan
berkumpul di satu titik, maka medan listrik dapat menyelaraskan muatan yang berarah keluar.
Terdapat dua gaya yang ada dalam arus pada sekeliling rangkaian, yang pertama adalah
sumber f s yang terdapat pada satu loop dan yang kedua merupakan gaya elektrostatis. Jadi
dapat diumuskan :

F= fs +E

Dalam mekanisme yang terjadi, gaya elektrostatis ditentukan oleh garis integral f di sekitar
sirkuit:
ɛ = ∮ f ∙ dl = ∮ f s ∙ dl

Muncul Beda potensial antara terminal a dan b, sehingga menjadi:

V=- ∫ E ∙ dl
a

= ∫ f s ∙ dl
a

= ∮fs ∙ dl

Medan elektromotif menghasilkan arus pada sekitar ujung rangkaian, dan integral
garis fs dan ɛ diartikan sebagai kerja yang dilakukan dan muatan dari sumber per unit.
Besar tegangan Gaya Gerak Listrik disimbolkan dengan E dan satuan untuk Gaya Gerak
Listrik adalah Volt.
3. MOTION ELECTROMOTIVE FORCE / Pergerakan Gaya Gerak
Listrik
Motion Electromotive Force membahas tentang pergerakan Gaya Gerak Listrik.
Sumber Gaya Gerak Listrik merupakan alat yang muatannya positif dan negatifnya terpisah,
karena kedua muatan terpisah maka mengakibatkan adanya medan listrik. Pergerakan Gaya
Gerak Listrik diaplikasikan pada generator, hal ini diakibatkan ketika memindahkan kawat
melalui medan magnet. Pada gambar 7.10 terdapat bagian yang diarsir, yaitu sebagai medan
magnet B. Arus yang mengalir yaitu mengambil dari medan magnet B. Dalam Generator
menimbulkan pergerakan Gaya Gerak Listrik ketika kawat digerakkan pada medan magnet.
Apabila seluruh Loop didorong kearah kanan dengan kecepatan V, muatan pada segmen ab
yang merupakan gaya magnet diberikan komponen qvB disekitar loop, pergerakan ini searah
dengan jarum jam, sehingga Gaya Gerak Listrik :

ɛ = ∮ f mag ∙ dl

=vBh

Dimana h merupakan lebar dari loop.


Gaya Magnet meskipun berpengaruh terhadap Gaya Gerak Listrik, pasti tidak bekerja
dengan baik. Yang membuat hal ini bekerja dengan baik yaitu sesuatu yang mendorong pada
loop. Sesuatu tersebut adalah muatan pada segmen ab yang memiliki kecepatan vertikal yang
disebut u. Jadi, gaya magnet memiliki komponen quB ke kiri. Sesuatu yang mendorong
kawat harus menggunakan gaya per unit muatan untuk menetralkannya ;

f pull=uB

Gaya tersebut ditransmisikan ke muatan oleh struktur dari kawat. Sementara itu,
partikel selalu bergerak pada tujuan dengan kecepatan resultan w, dan memiliki jarak yaitu
h/ cos θ . Jadi hasil muatan per unit yaitu ;

h
∫ f pull ∙dl=( uB ) ( cosθ ) sinθ
= vBh

Hasil dari muatan per satuan unit tersebut persis sama dengan Gaya Gerak Listrik.
Adapun cara yang paling mudah untuk mengekspresikan pada loop yang bergerak, yaitu
apabila ϕ menjadi fluks dari B melalui loop, maka ;

ɸ= ∫ B ∙da
Jadi, untuk loop persegi panjang pada gambar 7.10 :

ɸ = Bhx

Anda mungkin juga menyukai