Oleh :
Nama : Violita Riyanda Safitri
NIM : 161810201043
Kelompok : A4
Tanggal / Waktu : 1 April 2019 / 08.50 – 10.30
Nama Asisten :
1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat dituliskan berdasarkan rumusan masalah eksperimen
Interferometer Febry-Perot diatas adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pola interferensi pada interferometer Febry-Perot.
2. Mengetahui panjang gelombang sumber cahaya dengan pola
interferensi.
3. Mengetahui tetapan kalibrasi interferometer Febry-Perot menggunakan
interferometer Febry-Perot.
1.4 Manfaat
Interferometer Febry-Perot dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai
pengukur panjang gelombang dengan presisi tinggi. Manfaat selanjutnya dapat
digunakan pada jaringan telekomunikasi fiber optik, supaya menjaga kestabilan
frekuensi ketika suhu bervariasi. Dalam deteksi gelombang gravitasi, rongga
Fabry-Perot digunakan untuk menyimpan foton selama hampir milidetik, ketika
foton bergerak naik turun antara cermin. Ini meningkatkan waktu gelombang
gravitasi dapat berinteraksi dengan cahaya, yang menghasilkan sensitivitas yang
lebih baik pada frekuensi rendah.
BAB 2. DASAR TEORI
2π
cos ε. Perbedaan panjang optik dihubungkan dengan ¿ ∆.
λ
Intensitas tergantung pada ketebalan d, koefisien pantulan r, panjang
gelombang λ, intensitas a² gelombang bidang kejadian dan sudut kejadian ε. Jika
cahaya berasal dari sumber yang diperluas dari semua arah yang mungkin ε, dan
dengan mempertimbangkan bahwa geometri distribusi cahaya hanya bergantung
pada ε, Pola intensitas harus menunjukkan simetri rotasi.
Intensitas maksimum (Imax = a²) diperoleh jika kondisi berikut diverifikasi:
δ
sin ²( )=0 (2.5)
2
δ =2 mπ (2.6)
∆=2 d cos ε =m λ (2.7)
Dimana m = 0, ± 1, ± 2, . . . Oleh karena itu profil intensitas menunjukkan urutan
yang maksimal dan minimal, dan akibatnya, pola interferensi ditandai oleh
seperangkat lingkaran cahaya. Indeks m pada persamaan sebelumnya memberi
label pada setiap lingkaran. Misalnya, nilai m maksimum ditemukan saat ε
cenderung nol. Secara khusus, jika maksimum ditemukan saat sudut kejadian
adalah nol (ε = 0), lalu m = 2d/ λ (Juvells et al., 2006).
BAB 3. METODE EKSPERIMEN
Identifikasi Permasalahan
Kajian Pustaka
Variabel Penelitian
Kegiatan Eksperimen
Data
Analisis
Kesimpulan
Gambar 3.1 Diagram Alir Rancangan Kegiatan Penelitian.
Langkah awal untuk melakukan eksperimen Interferometer Febry-Perot yaitu
melakukan permasalahan dalam percobaan Interferometer Febry-Perot.
Dilanjutkan dengan melakukan kajian pustaka untuk mengetahui dasar percobaan .
Melalui kajian pustaka ini, peneliti mengumpulkan dan mendapatkan sumber-
sumber data. Selain itu, dilakukan pula operasional pada variabel-variabel yang
akan digunakan untuk menunjang kegiatan eksperimen yang akan dilakukan.
Kemudian akan diperoleh hasil berupa angka dan gambar yang kemudian
dianalisis. Dari hasil analisis tersebut akan didapatkan kesimpulan berdasarkan
eksperimen yang telah dilakukan.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Eksperimen yang dilakukan bersifat kuantitatif, dimana data yang diperoleh
dari hasil pengukuran objektif. Data yang akan diambil berupa data kuantitas yang
berupa jumlah frinji dengan variasi relative transmission yang digunakan .
Penggunaan beam spliter ini digunakan untuk melihat pola interferensi frinji.
Sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh posisi mikrometer terhadap jumlah
frinji. Sumber diperoleh dari data hasil eksperimen dan perhitungan dengan ralat .
Eksperimen Interferometer Febry-Perot dilakukan pada hari Senin, tanggal 1 April
2019 pukul 08.50 – 10.30 WIB dan bertempat di Laboratorium Optoelektronik
dan Fisika Modern, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Jember.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh peneliti
dalam sebuah penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel
bebas. Variabel terikat dalam eksperimen ini adalah tetapan kesebandingan
(kalibrasi).
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang diupayakan untuk dinetralisasi
oleh sang peneliti dalam penelitiannya tersebut dan variabel inilah yang
menyebabkan hubungan di antara variabel bebas dan juga variabel terikat bisa
tetap konstan. Variabel kontrol dalam eksperimen ini adalah jumlah perubahan
frinji (N) dan jarak mikrometer bergerak (dm).
b. Ralat
Berdasarkan percobaan Interferometer Fabry-Perot, maka dapat dituliskan
skala pengukuran yang akan digunakan, yaitu sebagai berikut :
1
σ 2 y= ( yi−c−mx )2
N∑
2 Nσ y 2
σ m= 2
N ( ∑ xi2 )−( ∑ xi )
2 σ 2 y ∑ xi2
σ c= 2
N ( ∑ xi 2 )−( ∑ xi )
mλ
k 2 rata−rata=
2
c. Grafik
Mulai
Penyusunan Peralatan
Laser HeNe
an
Pengukuran
Selesai
Bahrudin, Drs. MM. 2006. Kamus Fisika Plus. Epsilon Group: Bandung
Juvells, I., Carnicer, A., Ferré-Borrull, J., Martín-Badosa, E., & Montes-Usategui,
M. (2006). Understanding the concept of resolving power in the Fabry–Perot
interferometer using a digital simulation. European Journal of Physics, 27(5),
1111–1119. https://doi.org/10.1088/0143-0807/27/5/010
Tim Penyusun. 2019. Buku Panduan Praktikum Eksperimen Fisika II. Jember :
Universitas Jember.