PENDAHULUAN
sebagai seorang geologi dalam pembuatan peta toopografi. Dalam ilmu geologi, kita
tidak pernah lepas dari kata Peta, ini dikarenakan dalam jurusan geologi itu fokus
pembelajaran terkait bumi. Tentu saja jika ingin mengetahui lokasi pada permukaan
bumi diperlukan yang namanya Peta. Peta disini memiliki definisi sebagai gambaran
kedalam bidang datar seperti kertas dan lain sebagainya) yang diperkecil dengan
skala tertentu dan dilihat dari atas dengan tulisan tertentu sebagai tanda. Untuk
membuat peta dibutuhkan keahlian dalam penggunaan teknologi yaitu GPS (Global
satelit untuk mengakuisisi datanya. RTK GNSS adalah singkatan dari Real-time
Kiematic Global. Penentuan posisi yang memperoleh koordinat saat itu juga, dalam
kondisi alat digerakkkan. Pentingnya untuk mempelajari alat GPS Geodetik melalui
praktikum pemetaan topografi, agar supaya bisa menjadi mahasiswa geologi yang
professional dalam dunia kerja. Dengan adanya paktikum RTK GPS Geodetik, bisa
Adapun maksud dari praktikum acara Real Time Kinematic (RTK) adalah
agar peserta dapat membuat peta topografi dari pengambilan titik-titik dilokasi
1. Peserta dapat mengetahui koordinat tiap-tiap patok dan titik-titik pada lokasi.
metode-metode sebelumnya.
pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 dimulai pada pukul 07.00 WITA sampai
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam paktikum adalah sebagai
berikut:
8. Payung.
dipelajari.
sebelumnya atau biasanya disebut dengan respon, setelah itu barulah asisten
praktikum.
dalam laporan.
asisten dosen guna mengetahui apakah praktikan telah paham dengan materi-
GPS Geodetik adalah alat ukur GPS dengan mengunakan satelit dimana
akurasi yang sangat tinggi serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat, alat ini dapat
sampai 5-10 mm. GPS Geodetik adalah GPS yang mempunyai kemampuan untuk
menangkap signal L1, L2, atau GNSS. GPS Geodetik mempunyai kemampuan untuk
merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX. GPS ini
mempunyai ketelitian lebih tinggi dari GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai
milimeter.
(synchronization) sinyal satelit. Terdapat beberapa jenis dan tipe GPS tergantung
pada fungsinya, antara lain GPS Garmin, GPS Mapping, GPS Tracking, dan GPS
Geodetic. GPS Geodetic adalah salah satu jenis GPS yang menggunakan satelit
dimana memiliki tingkat akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi. Alat ini dapat
sampai 5-10 mm. GPS Geodetic mempunyai kemampuan untuk merekam Raw data,
yang secara umum mempunyai Format RINEX. Berbeda dengan kebanyakan jenis
GPS lainnya, GPS Geodetic minimal membutuhkan dua alat pengukuran untuk
mendapatkan ketelitian tinggi. Jadi satu set GPS Geodetik biasanya terdiri dari dua
alat, yaitu sebagai base station dan sebagai rover. GPS atau Global Positioning
System, merupakan sebuah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang
koordinat pada Bumi. Sistem yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika ini mengorbit
pada bumi dengan 24 susunan satelit, dimana terdapat 21 satelit aktif dan 3 satelit
sebagai cadangan. Dengan susunan yang sedemikian rupa, maka satelit GPS bisa
kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung pada waktu dan cuaca (Badan Pertanahan
Nasional 2011). GPS (Global Positioning System) memiliki tiga segmen yaitu
segmen kontrol, segmen satelit dan segmen pengguna. Satelit GPS dapat
gelombang diterima oleh receiver GPS di permukaan bumi dan digunakan untuk
bergantung pada empat faktor yaitu: metode penentuan posisi yang digunakan,
geometri dan distribusi dari satelit-satelit yang diamati, ketelitian data yang
digunakan dan metode pengolahan data yang dipakai. Berdasarkan mekanisme dan
metode penentuan posisi dengan GPS dapat dikelompokkan menjadi dua metode
penentuan posisi absolut dan penentuan posisi differensial. Kedua metode penentuan
posisi ini memiliki ketelitian yaitu pada tingkatan meter. Dalam penentuan posisi
secara diferensial yaitu Secara umum dikenal dengan nama RTK (Real Time
bidang datar, diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan keterangan
efesiensi dalam mencapai suatu tujuan. Pemetaan adalah proses dimana melakukan
cara atau metode tertentu sehingga mendapatkan hasil peta yang berbentuk vektor
maupun raster (Ukur 2008). Pemetaan penggunaan GPS (Global Positioning System)
dapat mengetahui koordinat lintang dan bujur pada suatu tempat di permukaan bumi
(Nataliana 2013). Nataliana (2013) menambahkan bahwa bumi dikelilingi satelit GPS
dua kali sehari yang amat presisi sambil memancarkan sinyal ke bumi. Dalam skema
sinyal yang dittransmisikan oleh satelit dengan timing pulsa waktu, yang diterima
pada receiver dengan transmisi pseudorandom code. Perbedaan waktu yang seperti
itu yang akan memberitahu receiver seberapa jauh dan arah satelit berapa darinya.
Setelah jarak diukur dengan sejumlah satelit GPS lainnya, receiver dapat menentukan
posisinya dalam koordinat lintang dan bujur berada. Pola receiver minimal mengunci
3 satelit untuk menghitung posisi 2 dimensi yaitu garis lintang dan bujur dan lintasan
Menggunakan 4 atau lebih satelit yang dapat di akses, receiver dapat menentukan
posisi ketinggian suatu tempat. Selain itu informasi lain yang didapat dari GPS ialah
kecepatan, lintasan yang dilewati, jarak perjalanan yang sudah ditempuh, jarak ke
tempat tujuan, waktu sunrise dan sunset dan lain sebagainya (Nataliana 2013).
Meskipun ketelitian GPS (Global Positioning System) sudah akurat, namun GPS itu
lemah, dan selain itu kemungkinan terjadi beberapa bias seperti bias troposfer yang
ketinggian dari GPS (Global Positiong System) lebih rendah 3 kali dari ketelitian
horizontal.
2.3 Model Penentuan Posisi Real Time Kinematik
Sattelite System) jenis Real Time Kinematik. Single base RTK merupakan
yang bekerja secara simultan dengan menggunakan data phase. Koreksi data
dikirimkan secara satu arah dari base station kepada rover melalui transmisi radio.
GPS differensial adalah pengukuran secara presisi dari posisi relatif dua receiver
yang melakukan pemantauan terhadap sinyal GPS yang sama. Pengukuran dengan
cara ini lebih akurat dibandingkan dengan pengukuran GPS standar (Badan
Keterbatasan dari metode RTK (Real Time Kinematik) ini ialah semakin
panjang base line antara rover dengan stasiun referensi, maka tingkat ketelitiannya
akan semakin berkurang. Hal ini di sebabkan oleh adanya kesalahan perlambatan
sinyal satelit GNSS akibat pengaruh ionosfer atau biasa disebut distance dependent
yang semakin tinggi. Hal ini desbabkan oleh jrak yang semakin jauh antara rover
resolution) antara base station dengan rover sulit dilakukan (Badan Pertanahan
Nasional 2011).
pengembangan dari metode single base RTK (Martin dan Herring 2009). Secara
umum prinsip kerja dari metode ini adalah merekam data dari satelit GNSS secara
kontinu yang akan disimpan dan dikirim ke server Network RTK melalui jaringan
topografi atau bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau dan
lain-lain. Karena peta topografi menunjukan kontur bentuk tanah permukaan daratan
yang berada diatas permukaan laut (Dewi 2012). Titik ketinggian merupakan titik
yang telah diukur tingginya dari permukaan air laut. Menurut Pertiwi (2011) model
lingkungan dan rekayasa. Metode yang digunakan interpolasi bobot jarak terbalik
ketinggian suatu tempat dihitung dari perbedaan waktu antara perpidahan dan
Metode pengumpulan data Praktik Kerja Lapang menggunakan dua data yaitu
data primer dan data sekunder dengan cara teknik pengambilan data menggunakan
menentukan titik ikat sebagai acuan pertama saat di lapang didapatkan dari peta RBI
Data sekunder merupakan data untuk mendukung data primer. Data ini di
dapatkan dari hasil penelitian orang lain. Data sekunder pada Praktek Kerja Lapng ini
diperoleh dari (BPN) Badan Pertanhan Nasional, RBI (Rupa Bumi Indonesia),
Referensi Buku, Jurnal dan pihak-pihak lain yang terkait dengan Praktik Kerja
Lapang.
Prinsip kerja Network Real Time Kinematic (NRTK) secara umum adalah
sebagai berikut. Stasiun referensi‐stasiun referensi merekam data dari satelit GNSS
secara kontinu yang kemudian disimpan dan atau dikirim ke server Network RTK
melalui jaringan internet secara serempak. (Setiadi, 2013) Data yang dikirimkan oleh
stasiun referensi‐stasiun referensi adalah data dalam format Raw data atau data
mentah yang kemudian oleh server Network RTK digunakan sebagai bahan untuk
melakukan koreksi data yang dapat digunakan oleh pengguna (rover). Data dalam
format Raw tersebut dikirimkan secara kontinu dalam interval tertentu kepada server
Network RTK melalui jaringan internet. Oleh server, data tersebut diolah dan
disimpan dalam bentuk RINEX yang dapat digunakan untuk post processing, maupun
dalam bentuk RTCM yang dikirimkan kepada rover yang membutuhkan koreksi data
hasil hitungan dengan metode Area Correction Parameter (ACP/FKP) atau Master
Auxiliary Concept (MAC) atau Virtual Reference Station (VRS) atau metode‐metode
lainnya, melalui jaringan internet. (Setiadi, 2013) metode yang digunakan adalah
RTK single base dengan menggunakan sinyal radio untuk menentukan posisi patok-
patok pada pengukuran sebelumnya. Karena pengambilan data yang relative lebih
cepat dibandingkan metode pemetaan lain, maka titik-titik dapat diambil secara acak.
yang meliputi observasi dan pengumpulan data, penyimpanan data dan 7 analisis data
mendorong pada sebuah pemahaman bahwa peta merupakan sistem informasi. Peta
pada akhirnya merupakan kumpulan dari penyimpanan dan analisis data, serta
informasi yang didapatkan dari data tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan.
Pada awal kemunculannya SIG manual bersifat statis, keluarannya tidak dapat
diubah-ubah secara cepat dan tidak dapat ditambah dengan informasi baru secara
dinamis. SIG yang bersifat dinamis pertama kali dikembangkan oleh CGIS
dekade 1960-an.
Lebih utamanya, SIG saat ini telah berfungsi untuk seluruh disiplin ilmu yang
menyelesaikan permasalahannya.
Peranan SIG telah banyak dirasakan pada berbagai bidang kehidupan dan telah
dengan pengolahan data spasial. Fungsi SIG secara mendasar adalah sebagai berikut.
1. Memasukkan (input) data untuk mengubah format data-data grafis menjadi data
dimasukkan dan kemudian mengambil data tersebut pada saat yang diperlukan.
3. Memanipulasi dan analisis data yang ada, sehingga dari GIS ini dapat diperoleh
4. Mengeluarkan (output) data, sehingga dari GIS dapat diperoleh informasi yang
SIG mengkombinasikan informasi spasial dan non spasial dari berbagai macam
menyatakan bahwa terdapat enam pertanyaan umum yang dapat dijawab oleh GIS.
Identifikasi dengan menunjuk lokasi pada peta, nama, atau informasi lain yang ada
pada peta akan disajikan. Hal ini juga dapat dilakukan tanpa peta, dengan
menggunakan koordinat kita dapat menampilkan hal sama, namun hal ini kurang
efektif dan efisien. Ini muncul dalam satu atau lebih lokasi yang mengikuti kriteria
dari kondisi pertanyaan tersebut. Ini dapat berupa sebuah kumpulan koordinat atau
sebuah peta yang menunjukkan lokasi dari suatu objek, semua gedung yang
perubahan perkembangan bangunan antara tahun 1950 dan tahun 1990. 9 Jalur
optimal: berdasarkan dengan jaringan jalur (misal jalan atau saluran pembuangan)
dapat menjawab pencarian jarak terdekat atau termurah yang dapat dilakukan. Pola:
pertanyaan ini lebih kompleks dan sering membutuhkan banyak data geospasial.
Misalnya hubungan antara iklim mikro dan lokasi pabrik dan struktur sosial yang
dasar SIG dalam menjawab pertanyaan keruangan. Selain hal tersebut beberapa
1. Input data; yakni memasukkan data spasial maupun non spasial untuk tujuan
tertentu, sebagai contoh dengan melakukan dijitasi atau gambar ulang pada peta
2. Manipulasi data; merupakan proses pengubahan data dengan cara tertentu dengan
prasyarat ataupun kondisi yang ditentukan. Analisis data; adalah proses kajian
mendalam. Analisis data biasa dilakukan pada data spasial maupun non spasial
dsb.
5. Penyajian data; proses ini dilakukan dengan tujuan untuk menampilkan data yang
Geografi (SIG) secara drastis dimulai pada tiga dekade belakangan yang sangat erat
dan pengelolaan sumber daya alam. Aplikasi SIG mengalami kemajuan seiring
komputer ini yang menjadi dasar bagi para pakar dan pengguna data spasial dalam
berbagai teknik pengolahan data. Hal lain yang juga berkembang bersamaan di
antaranya juga teknologi GPS (Global Positioning System) yang pada 11 awalnya
Para ahli menyadari bahwa dengan semakin tingginya kebutuhan pengguna, tentu
hanya terbatas bagi kelompok yang bekerja dengan peta, berubah menjadi lebih
berkaitan dengan pekerjaan pemetaan. Beberapa studi yang dilakukan oleh ahli yang
seperti menambahkan video dan suara pada SIG, memberikan warna baru terhadap
bentuk tampilan SIG yang sebelumnya cenderung monoton, dan kaku. Namun
terhadap sisi teknis SIG sendiri. Selain diperoleh informasi secara cepat, tepat, dan
4.1 Kesimpulan
Geodetik, yaitu:
1. Peserta mampu mengetahui koordinat tiap patok dan titik pada lokasi
geodetik.
metodemetode sebelumnya
4.2 Saran
Bafdal, Nurpilihan, dkk. 2011. Buku Ajar Sistem Informasi Geografis. Bandung :
Universitas Padjajaran
Putra, Y. P. dan Khomsin. 2013. Studi Perbandingan GPS RTK NTRIP Berbasis
CORS Dengan Total Station. Jurnal Teknik Pomits. 10(10) : 1- 6