Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Pembuatan peta dapat memudahka dalam mengamati keadaan suatu


wilayah, karena bentuk bumi yng sangat tidak beraturan maka dibentuk
gambaran bumi yang diperkecil dalam sebuah kertas.
Pembuatan peta atau iasa dikenal dengan istilah pemetaan, pemetaan ini dapat
dicapai dengan melakukan pengukuran dengan menggunakan alat-alat
tertentu di suatu bidang lahan dipermukaan bumi. Yang memiliki bentuk
yang tidak beraturan. Pengukuran yang mendetail dapat memberikan data
yang akurat dan informasi yang tepat pula dari kondisi tofografi maupun
bentuk dari suatu lahan luas dipermukaan bumi.
Pemetaan tanah meliputi pengkajian sejumlah besar profil tanah
(pnampang melintang) dan melakukan identifikasi unit tanah. Hasil
pemetaan, pantulan sinar matahari dari permukaan tanah gundul (tidak
bervegetasi) tergantung kepada beberapa faktor yaitu kandungan kelembaban
tanah, tekstur tanah, kekasaran permukaan tanah dan kandungan bahan
organik. Unit tanah gundul dapat menunjukkan perbedaan rana foto pada hari,
tergantung kepada kelembaban, juga karena daerah permukaan tertutup
vegetasi ( daun-daun) bertambah selama musim pertumbuhan (
Gunawan,2007).
Untuk membuat peta kita harus mengetahui lokasi-lokasi yang ingin
dijadikan sebagai titik koordinat, untuk menentukan titik koordinat pada suatu
lokasi digunakan alat GPS untuk menanda lokasi titik titik tertentu yang iakan
dijadikan jalur pada peta.
Dalam melakukan pengukuran terhadap suatu wilayah ada beberapa hal yang
harus diperhatika yakni penggunaan alat untuk mengukur, maka dari itu
pentingnya praktikum ini dilakukan untuk memperkenalkan alat-alat
pengukuran.

1
1.2.Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pengukuran ilmu ukur tanah
dan perpetaan
2. Mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat pengukuran ilmu tanah dan
perpetaan.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ilmu ukur wilayah merupakan ilmu,seni, dan teknologi untuk menyajikan


bentuk permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan-buatanmanusia
pada bidang yang dianggap datar dan merupakan bagian dari ilmu geodhesi. Ilmu
ukur bertujuan untuk memudahkan keadaan permukaan umi yang tidak beraturan
dan yang melengkung ke bidang peta yang datar ( Putro,2015).
Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaandaerah sempit dan
kemudian dilanjutkan secara bertahap, hingga mencakup daerah yang luas. Alat
yang digunakan adalah kompas dan pita ukur yang panjangnya 50 m dan dapat
digulung. Pengukuran yang dilakukakan dengan metode berantai, unsur-unsur
yang diukur adalah sudut arah dan jarak, tahapan pengukuran dimulai dari daerah
sempit kemudian diteruskan secara bertahap sampai mencakup daearah luas.
Sudut arah diukur dengan menggunakan pita ukur sepanjang 50 meter.
Pengukuran jarak dan arah dilakukan pada garis ukur pokok atau segment garis
(Gunawan, 2007).
Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya
moderen magnet. Pada kompas terdapat sebuah kompas, mengenai sebagai
komponen yang diutamakan. Magnet tersebut biasanya berbentuk seperti jarum
petunjuk, saat magnet petunjuk tersebut berada dalam keadaan bebas maka akan
mengarah ke utara-selatan magnet bumi inilah yang dijadikan dasar dalam
pembuatan kompas dan alat navigasi berbasis medan magnet yang lain ( Bisosial,
2012).
Watterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tiggi antara
dua titik tau lebih dengan menggunakan metode sifat datar pemetaan pada
pekerjaan rekayasa tinggi obyek diatas bumi diperhitungkan dari suatu bidang
referensi yaitu bidang yang ketinggianya dianggap nol atau dikenal dengan bidang
geold ( Hidayat, 2013).

3
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari selsa tanggal 5 Desember 2017 yang


bertempat di Fakultasa Kehutanan, Universutas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:

a. GPS
b. Hypsometer
c. Meteran
d. Suunto Tandem
e. Watepass
f. Trepod
g. Rambu meter
h. Alat tulis

3.3 Prosedure kerja

Prosedure kerja yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai


berikut:

1. Dijelaskan alat-alat apa saja yang diguunakan pada praktikum ilmu ukur
tanah dan perpetaan oleh assistant
2. Dijelaskan cara penggunaan masing-masing alat
3. Dicatat penjelasan-penjelasan
4. Dicoba penggunaan masing-masing alat oleh praktikan
5. Dicatat hasil

4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GPS

GPS( Global Positioning System) merupakan suatu sisitem radio navigasi


penentuan posisi menggunakan satelit. GPS dapat memberikan posisi suatu
obyek dimuka bumi dengan akurat dan cepat. Awalnya GPS merupakan
sistem navigasi militer yang dirancang, dilksanakan dan dibiayai dan
dikelolah oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat sejak tahun 1973.
Sistem ini hasil gabungan program US Navy`s TIMATDN dan proyek US
program office. Satelit GPS yang pertama telah diluncurkan pada tahun 1978.
GPS banyak digunakan sebagai alat navigasi seperti kokmpas. Beberapa jenis
kendaraan sudah dilengkapi fitur GPS untuk alat bantu navigasi, dengan
begitu pengendara dapt melihat posisi dan memandu (tracing) lokasi yang
akan dituju dan mencari jalan alternative ketika macet digunakan juga untuk
sistem informasi geografi (SIG), pelacak kendaraan, pemantau gempa dan
aplikasi kontrol pesawat ulang alik.

Gambar 4.1.1 GPS dan bagian-bagianya

Tabel 4.1.1 bagian-bagian GPS dan fungsinya


No Bagian-bagian Fungsi
1 Tombol on/of Untuk menaktifkan dan menonaktifkan
2 Tombol marking Untuk menandai lokasi
3 Layar Menu Untuk menampilkan pilihan-pilihan menu
Cara kerja GPS:
Bagian yang paling penting dalam sistem navigasi GPS adalah beberapa
satelit yang ada di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa.
Satelit GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memencarkan
sinyal ke bumi yang dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal terseut atau

5
GPS Tracker. Selain satelit terdapat dua sistem lain yang saling berhubungan,
sehingga jadilah 3 bagian penting dalam sistem GPS. Ketiga bagian tersebut
terdiri dari GPS control segment( bagian kontrol), GPS space segment (
bagian angkasa), dan GPS user segment ( bagian penguna)

4.2 Hypsometer

Hypsometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi


suatu pohon dalam penggunaan hypsometer dibantu dengan sebuah galah
antara hypsometer dan galah harus mempunyai skala yang sama.

Gambar 4.1.2 hypsometer dan bagianya

Tabel 4.1.2 bagian-bagian hypsometer dan fungsinya


No Bagian-bagian Fungsinya
1 Lensa okuler Memperbesar objek
2 Tombol power Untuk mematikan dan menyalakan alat
3 Tombol mode Untuk memilih metode yang digunakan
4 Layar Menampilkan data
5 Lensa obyektif Membentuk bayangan objek

Cara kerja hypsometer:


Cara menggunakan hypsometer adalah samakan skala hypsometer dan galah,
pasangkan galah sejajar dengan batang pohon dan ukur dengan hypsometer.
Lihat dalam siku dalam, lihat semai pas antara pangkal pohon dengan
hypsometer. Lihat pada suku dalam, lihat ujung galah dan lihat skala yang
bertepatan dengan titik dengam galah dan catat hasil pengamatan.

6
4.3 Meteran

Meteran atau yang biasa disebut pita ukur atau tape karena umumnya
terjadi dalam bentuk pita dengan panjang tertentu. sering juga disebut rol
meter karena umumnya pita ukur ini pada saat disimpan dalam bentuk
gulungan. Meteran adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak dan
panjang. Alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur sudut, membuat
sudut siku dan mebuat lingkaran. Tingkat ketelitian meteran gulung hingga
mencapai 0,5 mm. Pada umumnya meteran gulung tersedia dalam berbagai
ukuran.

Gambar 4.1.3. meteran dan bagiannya

Tabel 4.1.3. bagian-bagian meteran dan fungsinya

No Bagian-bagian Fungsinya
1 Pegangan Tempat memegang meteran
2 Stik pemutar Untuk menggulung meteran
3 Pita ukur Untuk mengukur panjang
Cara mengunakan meteran :
Cara pengukuran menggunakan meteran dimulai dari jarak 0 m yang
dinyatakan tepat diujung pita, meteran kemudian posisikan ujung pita
meteran ini teat pada titik awal objek yang inigin diukur. Tarik pita meteran
menuju titik akhir dari obyek yang akan diukur. Sebelum mencatat hasil
pengukuran perlu memastikan sekali lagi bahwa pita meter dalam keadaan
lurus dan catat hasilnya.

4.4 Suunto Tandem

Suunto tandem merupakan sebuah perusahaan yang ada di Finlandia


yang diberikan pada tahun 1956 oleh Thomas Vohlonen pada awalnya suunto
tandem iini diberikan nama untuk sebuah jam yang sangat akurat dan bahkan
telah diukur oleh dunia. Dulu suunto tandem dipergunakan oleh angkatan
pertahanan filandia dan angkatan darat inggris aas keunggulannya. Suunto
tandem terdiri atas dua bagian utma yaitu kompas dan clinometer yang

7
fungsinya untu petunjuk arah angin dalam proses navigasi yang
membutuhkan ketepatan dalam penentuan arah dan jarak.

Gambar 4.1.4 Suunto tandem dan bagianya

Tabel 4.1.4 bagian-bagian suunto tandem dn fungsinya

No Bagian-bagian fungsinya
1 Badan kompas Tempat komponen lainya berada
2 Jarum kompas Menunjukan arah gerak mata angin
3 Clinometer Menunjukkan derajat kemiringan
4 Kompas Menunjukan arah mata angin
Cara kerja suunto tandem:
Letakkan ujung suunto yandem tepat didepan mata, arahkan ujung lainnya
pada benda, ukur jarak ke batang penunjuk sudut, ukur jarak pangkal benang
penunjuk sudut, ukur jarak pengamat dengan benda yang akan diukur
ketinggiannya dan hitung dengan rumus.

4.5 Waterpass

Waterpass adalah alat untuk menentukan perbedaan ketinggian


keberadaan manual alat ini ada yang sudah menggunakan teknologi digital.
Benda ini sering digunakan untuk untuk lantai,balok,dan lain-lain yang
membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini
digunakan untuk mengecek ktinggian pengulangan agar tidak melebihi tinggi
rencana dan mengecek ketebalan lantai. Waterpas berfungsi untuk mengukur
dan menentukan tinggi atau perbedaan ketinggian antara dua titik.

Gambat 4.1.5 Waterpass

8
Tabel 4.1.5 Bagian-bagian waterpass dan fungsinya
No Bagian-bagian Fungsinya
1 Teropong Untuk membidik objek
2 Setup penyambung Menyambungkan alat
3 Pemutar halus Memperhakus
4 Pemutar focus Menjelaskan objek
Cara menggunakan waterpass :
Garis bidik ke semua arah harus mendatar sehingga membentuk bidang datar
atau horizontal dimana titik-titik pada bidang tersebut akan menunjukkan
ketinggian yang sama.

4.6 Tripod

Tripod berfungsi sebagai tempat diletakkanya waterpass, ketiga


kakistatip ini dapat naik dan turun dengan melonggarkan kaki.

Gambar 4.1.6 tripod dan bagiannya

Tabel 4.1.6. Bagian-bagian tripod dan fungsinya

No Bagian-bagian Fungsinya
1 Bidang lorel Sebagai tempat menaruh alat
2 Tali pembawa untuk menegkkan alat
3 Sekrup penyetel Untuk mengukur dan menentukan
ketinggian alat
4 Kaki statif Sebagai pijakan alat yang ditancap ke
tanah suaya kuat
Cara menggunakan tripod:
Tarik tali pembawa pembawa untuk membuka kerangka kaki tripod dan
tancapkan ke tanah Supaya tancapannya dan tripod menjadi kuat.

9
4.7 Rambu ukur

Rambu ukur berfungsi sebagai alat bantu dalam menentukan beda tinggi
dengan mengunakan pesawat sufat datar, rambu ukur biasanya terdiri dari
beberapa jenis, antara lain seperti rambu ukur interval 5mm interval 10 mm.

Gambar 4.1.7 rambu ukur

Tabel 4.1.7 bagian-bagian rambu ukur dan fungsinya


No Bagian-bagian Fungsinya
1 Skala pengukuran Sebagai acuan dalam sekala
2 Batang penyangga Untuk mengatur ketinggian alat
Cara penggunaan :
Yang paling penting adalah mendirikan alat dengan benar, setelah itu ukur
tinggi alat, jika sudah terpasang arahkan loops ke target target secara umum
ada dua target yaitu peristiwa dan bakl. Standar pengukuran elevasi dengan
sudut vertikal, bacaan pada loops terdapat tiga benang yaitu benang atas,
bawah dan tengah

10
BAB V PENUTUP

5.1 kesimpulan
kesimpulan dari praktikum ini adalh sebagai berikut:
1. alat-alat yang digunakan yakni hypsometer, waterpass,meteran,
suunto tandem, trepod dan GPS
2. fungsi dari masing masing alat adalah
a. hypsometer berfungsi untuk mengukur tinggi suatu pohon
b. meteran berfungsi untuk mengukur jarak dan panjang
c. suunto tandem berfungsi untuk penunjuk arah angin dalam
proses navigasi yang membutuhkan ketepatan dalam penentuan
arah dan jarak
d. GPS berfungsi sebagai alat navigasi cara penggunaan terletak
dihasil dan pembahasan

5.2 Saran
Saran dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Alat-alat untuk peraktikum diperlengkap lagi supaya mempermudah
praktikan memahami dan melihat alat-alat.

11

Anda mungkin juga menyukai