Anda di halaman 1dari 3

G.

Alat bantu pesawat Waterpass dan Theodolite


Untuk menggunakan pesawat waterpass dan theodolite dalam pengukuran diperlukan
alat-alat bantu. Alat-alat tersebut antara lain :
1. Statif (Kaki Tiga)
Statif (kaki tiga) berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga kakinya
dapat menyangga penempatan alat yang pada masing-masing ujungnya runcing, agar
masuk ke dalam tanah. Ketiga kaki statif ini dapat diatur tinggi rendahnya sesuai dengan
keadaan tanah tempat alat itu berdiri. Statif ini biasa juga disebut dengan Tripod.

Gambar 13. Statif atau Tripod

Bagian-bagian dari statif


a. Bidang Level (Kepala Statif) berfungsi sebagai dudukan pesawat waterpass
b. Sekrup Pengunci berfungsi untuk mengunci pesawat waterpass pada statif supaya
tidak bergeser atau jatuh.
c. Tali Pembawa berfungsi agar statif mudah diangkat pada saat dipindahkan.
d. Sekrup Penyetel berfungsi untuk mengunci kaki statif dan mengatur tinggi rendah
pesawat.
e. Kaki Statif berfungsi untuk menyangga statif, dibuat runcing agar dapat masuk
kedalam tanah.

2. Rambu ukur
Alat ini terbuat dari kayu atau bahan aluminium, pada sisi depannya terdapat skala
pembacaan, digunakan untuk memberi tanda titik sementara dilapangan pada saat

16
pengukuran. Rambu ukur berpenampang segi empat berukuran ± 2 cm x ±4 cm dan
panjang 3 sampai 5 meter. Bagian depannya dilengkapi dengan ukuran skala sentimeter.
Pada setiap 1 meternya diberi cat yang berbeda dan mencolok. Umumnya dicat dengan
warna merah, putih, hitam, kuning.

Gambar 14. Rambu ukur

Selain waterpass, ada juga rambu ukur yang dilengkapi dengan nivo yang berfungsi
untuk mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-unting untuk
mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik yang bersangkutan. Kedua alat ini
digunakan bersamaan dalam pengukuran sipat datar.
Rambu ukur yang penjangnya 5 meter dapat distel dalam pemakaian di lapangan
Kedudukan alat ini harus benar – benar tegak/vertikal. Kegunaan pokok alat ini adalah
untuk pembacaan data pada pengukuran sipat datar maupun sipat ruang (untuk bantuan
mengukur jarak optis, sudut miring dan beda tinggi). Rambu ukur diperlukan untuk
mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan
tanah.
Cara Pemasangan Bak Ukur/Rambu Ukur :
 Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan,
kemudian kunci.
 Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik.
 Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan
kanan), karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan.
 Agar rambu ukur tidak miring, gunakan nivo kotak.
 Arahkan lensa pada teropong pesawat.

3. Unting-unting
Unting-unting ini melekat dibawah penyetel kaki statif, unting-unting ini berfungsi
sebagai tolak ukur apakah waterpass tersebut sudah berada tepat di atas patok

4. Rol Meter
Alat-alat ukur jarak ini digunakan pada pengukuran dilapangan untuk menentukan
jarak antar patok dimana patok tersebut tempat rambu ukur akan ditempatkan.

17
5. Patok
Alat ini terbuat dari kayu atau bambu, yang digunakan untuk memberi tanda batas
yang bersifat sementara pada saat pengukuran

6. Payung
Payung digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung maupun
hujan karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar matahari.

7. Kompas
Kompas digunakan untuk menentukan arah utara dalam pengukuran sehingga
dijadikan patokan utama dalam pengukuran yang biasa di sebut sudut azimut.

18

Anda mungkin juga menyukai