Pengukuran pada bangunan sipil dengan menggunakan alat optik. Beberapa jenis alat
optik yang sering digunakan antara lain :
1. Waterpass
Waterpass digunakan untuk
menentukan elevasi/ peil untuk lantai,
balok, dan lain-lain yang membutuhkan
elevasi berdasarkan ketinggian titik yang
diketahui. Alat ini digunakan untuk
mengecek ketinggian penulangan agar
tidak melebihi tinggi rencana dan
mengecek ketebalan lantai saat
pengecoran, sehingga lantai yang
dihasilkan dapat datar. Selain itu juga
dapat digunakan untuk pembuatan
tanda/marking pada kolom/dinding
sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast, serta
dapat digunakan dalam pengecekan settlement bangunan.
Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada
jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, waterpass didirikan pada tripod
(kaki tiga)
2. Theodolite
Theodolit adalah salah satu alat ukur
tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
Berbeda dengan waterpass yang hanya
memiliki sudut mendatar saja. Di dalam
theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai
pada satuan sekon (detik).
Theodolite dalam bidang konstruksi
gedung biasa digunakan untuk menentukan titik
as bangunan, ketegaklurusan bangunan,
menentukan elevasi bangunan, dan membuat
sudut-sudut bangunan.
Theodolite digunakan pada awal
pelaksanaan proyek untuk menentukan peil
dasar bangunan dan menentukan as-as
bangunan. Setelah itu digunakan untuk
penentuan as kolom, balok, core wall/shear
wall, plat lantai dan lain-lain. Gambar 5. Pesawat Theodolite
8
Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nivo dan unting-unting di bawah
theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak
titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Obyek theodolite
dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi/ peil-peil
bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm
pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolite didirikan pada
tripod (kaki tiga).
3. Total Station
Total station adalah instrumen
optis/elektronik yang digunakan dalam
pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station
merupakan teodolit terintegrasi dengan
komponen pengukur jarak elektronik (Electronic
Distance Meter (EDM)) untuk membaca jarak
dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Total station banyak digunakan dalam
pemetaan lahan, seperti pemetaan topografi
untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total
station juga digunakan di situs arkeologi untuk
mengukur kedalaman penggalian, dan oleh
kepolisian untuk melakukan investigasi tempat
kejadian perkara.
Total station banyak digunakan dalam
pemetaan kawasan pertambangan. Teknologi ini
dapat digunakan di dalam tambang tertutup
Gambar 6. Pesawat Total Station
untuk mengukur kedalaman dan jarak tambang
dari permukaan dan mulut tambang, juga kedalaman penggalian pada tambang terbuka.
Total station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk melakukan
pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan tanah dan peletakan
pondasi, juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai yang dikehendaki serta
posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya. Selain itu, pemasangan perpipaan
dan kabel juga membutuhkan teknologi ini; terutama perpipaan untuk meningkatkan
efisiensi pemompaan fluida.
Perbedaan antara theodolite dengan total station ialah theodolite sebenarnya adalah
alat pengukur sudut saja, jadi data primer yang dihasilkan dari theodolite hanya sudut
horizontal, sudut vertikal dan bacaan rambu ukur. Untuk mendapatkan jarak diperlukan
data pendukung seperti data dari EDM, meteran atau dengan tachimetri. Sedangkan Total
station langsung bisa mendapatkan data sudut dan jarak dalam satu pengukuran.
4. GPS
9
GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau suatu sistem
navigasi yang memanfaatkan satelit dan dapat digunakan untuk menginformasikan
penggunanya dimana dia berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan
satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Penerima GPS
memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari
bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan tiga
buah buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa
diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara empat sampai delapan
buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat
tinggi.
GPS mempunyai berbagai
pemanfaatan, tidak hanya untuk
keperluan militer, geodesi, survey
dan pemetaan, tetapi juga untuk
penelitian dalam geofisika,
seperti geodinamika, strudi
deformasi, studi atmosfer dan
meteorologi, keperluan
oseanografi dan sebagainya.
Gambar 7. Pesawat GPS
GPS juga dimanfaatkan untuk navigasi pesawat udara, perhubungan darat dan laut.
Hal ini disebabkan GPS tidak tergantung pada keadaan cuaca, dan dapat digunakan dalam
keadaan statik atau kinematik, serta dapat dipasang di mobil, kerata api, kapal laut,
pesawat udara bahkan satelit.
Tetapi perlu diketahui bahwa GPS juga mempunyai kelemahan, karena tidak dapat
dimanfaatkan ditempat dimana sinyal satelit GPS tidak dapat diterima oleh antena alat
penerima yang berada dalam dalam ruang, di bawah terowongan atau di dalam air. Oleh
karena itu untuk meningkatkan akurasi dan ketelitian data, kombinasi pengukuran GPS
dengan pengukuran posisi geodetik cara konvensional, yaitu pengukuran sudut dan jarak
sering dilakukan
Pada modul ini yang akan dijelaskan lebih lanjut adalah pesawat waterpass dan
theodolite.
10
2. Nivo kotak.
3. Cermin Nivo Kotak.
4. Lensa Objektif.
5. Sekrup objektif/Sekrup diafragma
6. Lensa Okuler.
7. Visir Kasar.
8. Sekrup penyetel dudukan pesawat (Sekrup ABC)
9. Lingkaran Busur Horisontal
10. Base Plate
11
c. Benang diafragma dari pesawat waterpass.
Pada saat pembacaan rambu yang ditangkap lensa objektif melalui lensa okuler, terdapat
garis-garis horisontal dan vertikal yang biasa disebut dengan benang. Adapun benang-
benang tersebut adalah :
1. Benang Atas (BA)
2. Benang Tengah (BT)
3. Benang Bawah (BB)
4. Benang vertikal
Benang Atas
Benang Bawah
12
5. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur nivo kotak maupun nivo tabung agar sumbu
I vertikal.
6. Nivo tabung, berfungsi untuk mengetahui apakah pesawat sudah benar-benar datar .
7. Nivo kotak, berfungsi untuk mengetahui posisi pesawat benar-benar datar (sumbu I
vertikal).
8. LCD pembacaan, berfungsi sebagai monitor untuk pembacaan hasil pengukuran
9. Tombol Pengaturan (Operation keys), berfungsi untuk mengatur pengoperasian
pesawat.
10. Lensa okuler, berfungsi untuk mengamati obyek bidik dan mengamati bacaan benang
(pada rambu ukur).
11. Lensa Objektif berfungsi untuk menangkap objek atau benda yang diamati
12. Base Plate berfungsi sebagai dudukan pesawat pada statif.
13
20. Sekrup pengatur fokus teropong (Telescope Focusing Knob), berfungsi untuk
memperjelas obyek yang dibidik.
Keterangan
Tampilan Keterangan
Vertical angle
V
Besar sudut vertikal yang terbentuk
Horizontal angle right
HR
Besar sudut horisontal bagian kanan
Horizontal angle left
HL
Besar sudut horisontal bagian kiri
Repetition angle measurement
Ht
Pengulangan pengukuran sudut
The number of repetition / Average of angle
8AVG
Jumlah pengulangan / rata-rata sudut
Tilt correction mode ((DT-205/205L only)
TILT
Mode Tilt (hanya untuk type DT-205/205L)
Function key selection mode
F
Mode tombol fungsi yang terpilih
Percent grade
%
Persentase kemiringan
Unit display GON
G
Tampilan satuan unit
Tombol Fungsi
LCD Display
14
Keterangan
Tombol Keterangan
Power switch
Tombol untuk mengaktifkan pesawat
Selection for horizontal angle right / left measurement
R/L
Pilihan untuk pengukuran horisontal sudut kanan / kiri
Vertical angle display Selection for vertical angle / percent display
V/% Pilihan untuk menunjukkan sudut vertikal : tampilan sudut vertikal
atau tampilan persen
Holding the horizontal angle
HOLD
Mengatur/menahan sudut horisontal yang terbaca
Horizontal angle 0° set
0 SET
Mengatur posisi sudut horisontal pada 0o
Upper function selection
FUNC
Memilih fungsi
Repetition angle measurement
REP
Pengulangan pengukuran sudut
Illumination of display ON/OFF
Tampilan terang / gelap layar LCD
Moving the blinking digit to the left
Tanda perubahan tombol R/L ke kiri
Moving the blinking the digit to the right
Tanda perubahan tombol R/L ke kanan
Increment the blinking numeral
Tanda perubahan tombol fungsi
15