Anda di halaman 1dari 13

PROYEK PENELITIAN &

PENGEMBANGAN
Kelompok 3:
1. Fathurrohman (10)
2. Radindra Anas B. (21)
3. Sherly Regita A. (22)
PENGERTIAN
Proyek Penelitian dan Pengembangan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan
atas suatu fenomena yang muncul di masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian
rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proyek ini bertujuan melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu, dan jenis proyek ini
dapat disebut pula dengan istilah (research and development) dimana melakukan
penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu.
Dalam mengejar proses akhir, proyek ini seringkali menempuh proses yang berubah-
ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya. Agar tidak melebihi anggaran atau jadwal
secara substansial maka perlu diberikan batasan yang ketat perihal masalah tersebut.
Kegiatan utama pada proyek ini adalah melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Proses
pelaksanaan serta lingkup kerja yang dilakukan sering mengalami perubahan
untuk menyesuaikan dengan tujuan akhir proyek. Tujuan proyek dapat berupa
memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan atau metode produksi.
Proyek ini dapat berupa proyek yang meningkatkan dan memperbaiki
mutu produk. Misalnya, proyek membuat robot yang difungsikan untuk
membantu pekerjaan rumah tangga. Dari kegiatan proyek penelitian dan
pengembangan, diperkirakan dapat dihasilkan produk baru yang banyak
manfaat dan peminatnya, sehingga dibangun fasilitas produksinya.
CIRI-CIRI PROYEK
LITBANG

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan


dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran
sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap
pemerolehan kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media
belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan
uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang
dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara
sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
KARAKTERISTIK
Siklus hidup proyek adalah tahap-tahap
perkembangan proyek dari awal gagasan
hingga proyek dinyatakan selesai dimana tiap
tahap memiliki pola tertentu. Secara garis besar
siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan,
yaitu (Poerwanto___) :
1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
Menurut Utami dkk (2007), siklus hidup penelitian dibagi
menjadi 4 tahapan, yaitu:

1. Asumsi dan tujuan penelitian


Pada tahap ini dilakukan pembandingan suatu produk yang sudah ada. Dari hasil pembandingan tersebut akan
menghasilkan suatu asumsi, sehingga tujuan penelitian dapat ditetapkan.
2. Metode yang digunakan
Tahap ini merupakan langkah kedua dalam suatu penelitian. Pada tahap ini peneliti mencari cara atau metode
untuk mendapatkan data dan pengolahannya. Data dapat didapatkan melalui studi literatur selanjutnya diukur
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
3. Hasil dan representasi
Pada tahap ini, hasil penelitian yang didapatkan akan dipresentasikan dan cara merepresentasikan hasil juga
dipelajari pada tahap ini.
4. Evaluasi hasil
Pada tahapan ini dilakukan evaluasi mengenai hasil penelitian yang didapatkan. Apakah hasil yang didapat
sudah sesuai dengan tujuan atau belum perlu dilakukan evaluasi.
JENIS PROYEK PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Berdasarkan jenisnya, proyek penelitian dan pengembangan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Proyek yang berorientasi pada produk atau proses baru
Siklus hidup proyek penelitian dan pengembangan yang berorientasi pada produk atau proses baru:
a) Investigasi : Pada tahapan ini, analisis sumber daya menjadi daftar prioritas sebagai keperluan untuk
mengevaluasi pasar dan keuntungan yang kompetitif, untuk meramalkan teknologi yang tersedia dan mencari
kemampuan dan kompetensi yang ada.
b) Pengambilan keputusan : Pada tahapan ini keputusan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan penelitian
diambil berdasarkan output dari tahapan investigasi.
c) Pengembangan produk : Tahapan ini merupakan bentuk dari penggabungan tahap perencanaan
terperinci dan pengembangan produk. Hasil utama dari tahapan ini adalah pendalaman produk
atau proses yang siap untuk digunakan, dijual atau didistribusikan.
d) Peluncuran produk : Tahapan ini dipersembahkan untuk peluncuran produk ke pasar. Pada tahap ini
memerlukan persiapan strategi penjualan dan mendukungnya dengan personil yang mempunyai
kemampuan memadai, untuk membuat laporan yang bermanfaat dalam proyek kedepannya.
e) Manajemen pasca peluncuran produk : Tahap proyek terakhir sebagai tahap penyelesaian
didedikasikan untuk laporan akhir dan pembelajaran pelajaran. Dengan demikian,
kiriman dan laporan perlu dikaji dan pelajaran mengenai siklus proyek, biaya, penjadwalan
dan kinerja perlu dilakukan.
2. Proyek yang berorientasi pada peningkatan produk atau teknologi
Jenis proyek ini difokuskan pada peningkatan karakteristik produk atau teknologi tertentu dengan tujuan khusus
memasuki pasar (misalnya, untuk mengurangi biaya produksi, atau untuk menguraikan keluarga produk). Siklus
hidup proyek penelitian dan pengembangan yang berorientasi pada peningkatan produk atau teknologi, yaitu:

a) Perencanaan portofolio : Selama tahap pertama perencanaan portofolio, keputusan mengenai


rencana pengembangan produk dan proses dibuat oleh eksekutif bisnis.
Keputusan itu didasarkan pada ramalan pasar dan strategi bisnis. Sebagai keluaran
untuk tahap ini, rencana kerja rinci perlu ditetapkan.
b) Perencanaan tugas dan sumber daya : Fase ini ditujukan untuk rencana implementasi portofolio
proyek yang spesifik. Pada tahap ini, perlu waktu untuk
menganalisa kombinasi kompetensi proyek dan sumber daya lainnya.
c) Kemajuan dari tugas teknis : Tahap ini didasarkan pada manajemen dan pelaporan proyek sehari-hari.
Setelah menyelesaikan tahap ini, proyek menghasilkan data ilmiah atau
teknologi; dan penilaian kemajuan dihasilkan melalui pelaporan. Sebuah solusi siap
untuk aplikasi datang sebagai output utama.
d) Pemindahan teknologi : Aktivitas transfer memerlukan tindakan saat solusi teknis dipindahkan ke
produk baru. Hal ini diikuti dengan evaluasi keberhasilan teknis proyek.
3. Proyek yang berorientasi pada penciptaan atau pengembangan produk
platform teknologi baru
Proyek ini sedang mencari kemungkinan konseptual baru untuk mengeksplorasi pengetahuan Litbang
yang ada di pasar dan lingkungan sosial. ). Siklus hidup proyek penelitian dan pengembangan yang
berorientasi pada penciptaan atau pengembangan produk platform teknologi baru, yaitu:

a) Pembangkitan ide : Fase ini dimulai dengan studi eksplorasi untuk mencari potensi
penerapan teknologi yang ada.
b) Investigasi : Tahap ini dikhususkan untuk eksperimen pendahuluan dan studi
kelayakan dengan fokus pada konsep yang lebih terperinci dan
dampaknya terhadap bisnis.
c) Penetapan konsep : Selama fase ini, konsep ini diuraikan dan buktinya dihasilkan pada
kemampuan implementasi. Hasil utama dari tahap ini adalah prototipe
atau data yang dibutuhkan untuk implementasi.
d) Pemindahan : Fase ini dikhususkan untuk data akhir, prototipe dan koleksi
pengetahuan menjadi satu file sinergis dan mempersiapkannya untuk
integrasi ke dalam bisnis.
'Kincir-kincir angin raksasa' PLTB Sidrap: Mengejar ketinggalan dalam energi terbarukan

Proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Sidrap yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di
Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, pada Senin (2/7) disebut akan menghasilkan 75 megawatt
dari 30 kincir angin raksasa dan menjadi 'proyek PLTB pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara'.
PLTB tersebut, menurut pernyataan resmi Presiden Jokowi, dibangun sejak Agustus 2015 dan terdiri dari 30
menara kincir angin raksasa setinggi 80 meter, dengan baling-baling 57 meter.
Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten
Sidrap, Sulsel, menelan anggaran yang tidak sedikit. Investasi proyek PLTB terbesar di Indonesia itu mencapai
US$150 juta. Megaproyek tersebut dikerjakan oleh pihak swasta yakni PT UPC Renewables Indonesia.
Senior Project Developer PT UPC Renewables Indonesia, Niko Priyambada, mengatakan PLTB Sidrap
diproyeksikan mampu menghasilkan listrik berkapasitas 75 megawatt. Pembangkit listrik tersebut diperkirakan
mampu mengaliri listrik untuk 70 ribu hingga 100 ribu rumah pelanggan. Nantinya listrik yang dihasilkan
seharga USD 0,11 per kWh.
PLTB Sidrap adalah satu dari tiga proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang
diresmikan Jokowi pada Senin (2/7), selain PLTU Punagaya dan PLTU Independent
Power Producer Jeneponto Ekspansi.
Selain itu, juga ada tiga pembangkit yang dimulai pembangunannya, yaitu PLTU
Sulsel Barru 2, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Luwuk, dan PLTB Tolo di
Jeneponto.
Seluruh proyek nantinya akan memiliki kapasitas total 757 megawatt dengan nilai
investasi lebih dari US$1,168 miliar dan diklaim menyerap tenaga kerja hingga 4.480
orang sejak tahap konstruksi hingga operasional.

11
Selain PLTB Sidrap tersebut, terdapat 23 proyek PLTB lainnya baik yang sedang
tahap konstruksi, proses negosiasi untuk Power Purchase Agreement (PPA), Feasibility
Study (FS), Pengukuran maupun masih tahap rencana.
"Ada sekitar 1.725 MW proyek PLTB yang dikembangkan. Mulai dari tahap rencana
hingga tahap konstruksi seperti PLTB Tolo dan telah beroperasi seperti PLTB Sidrap 75
MW," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK)
Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Senin (24/9).
Lokasi dari berbagai proyek PLTB tersebut antara lain Jeneponto (72 MW) yang
sudah kontruksi dan Sukabumi (10 MW) yang dalam tahap negosiasi PPA.
Sementara itu, yang dalam tahap FS, penguruan maupun rencana antara lain
Sukabumi (170 MW), Lebak dan Pandeglang (masing-masing 150 MW) di Banten,
Tanah Laut (90 MW) di Kalimantan Timur, Jeneponto (175 MW), Sidrap Phase II (75
MW), Sidrap Phase III (200 MW), Selayar (5 MW) di Sulawesi Selatan, Buton (15 MW)
di Sulawesi Tenggara, Kupang (2X10 MW), Sumba Timur (3 MW) di Nusa Tenggara
Timur serta Ambon (15 MW), Kei Kecil (5 MW), dan Saumlaki (5 MW) di Maluku,
Gunung Kidul (10 MW) di Yogyakarta, Belitung Timur (10), Garut (10 MW) dan
12 Timor

Tengah Selatan (20 MW) serta Bantul (50 MW).


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai