cobb-Douglass
Regresi Non Linier
Fungsi produksi Cobb Douglas
Soekartawi (1990) menyatakan bahwa fungsi Cobb-
Douglass adalah suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variabel, di mana variabel
yang satu disebut variabel independen, yang
menjelaskan atau dengan simbol x sedangkan
variabel dependen atau variabel yang dijelaskan
dengan simbol y.
Penyelesaian hubungan antara y dan x adalah
sebagai berikut :
Persamaan dalam Fungsi produksi Cobb Douglas
Y = aX1b1X2b2....Xibi...Xnbneu
Ln Y = ln a + b1ln X1 + b2ln X2 + ln e
Karena penyelesaian fungsi Cobb Douglass harus diubah
bentuk fungsinya menjadi fungsi linier, maka ada
persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menggunakan
persamaan tersebut :
1. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol sebab
logaritma dari nol adalah suatu bilangan yang besarnya
tidak diketahui
2. Dalam fungsi produksi,perlu asumsi bahwa tidak ada
perbedaan tehnologi dalam setiap pengamatan.
3. Tiap variabel x adalah perfect competition
4. data harga yang dipakai pada fungsi cobb douglas
apabila menggunakan data cross section harus
mempunyai nilai variasi yang cukup.
5. Asumsi, penggunaan asumsi harus tepat dan sesuai
seperti asumsi penggunaan tehnologi dianggap netral
Ada beberapa alasan mengapa banyak
peneliti yang menggunakan fungsi produksi
Cobb Douglas antara lain :
1. Penyelesaiannya relatif lebih mudah
dibandingkan dengan fungsi lainnya karena
mudah ditransfer ke bentuk linier
2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi ini akan
menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus
juga menunjukkan besaran elastisitas.
3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus
menunjukkan tingkat besaran return to scale.
Soekartawi (1993) menyatakan Return to scale (RTS)
digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan dari
usahatani tersebut mengalami kaidah increasing,
constan atau decreasing return to scale serta dapat
menunjukkan efisiensi produksi secara tehnis.
Ada tiga alternatif yang bisa terjadi dalam RTS, yaitu :
1. Decreasing return to scale, apabila (b1 + b2) < 1,
artinya bahwa proporsi penambahan faktor produksi
melebihi proporsi penambahan produksi.
2. Constant return to scale, apabila (b1 + b2) = 1,
artinya bahwa proporsi penambahan faktor
produksi akan sama dengan proporsi
penambahan produksi.
2. Increasing return to scale, apabila (b1 + b2) > 1,
artinya bahwa proporsi penambahan produksi melebihi
proporsi penambahan faktor produksi
Contoh pengaplikasian analisis fungsi
produksi cobb douglass :
Penelitian dengan judul “Analisis produksi
dan efisiensi penggunaan faktor-faktor
produksi pada usahatani tambak udang
windu di seunuddon, didapat hasil
perhitungan sebagai berikut :