Disusun oleh :
Adelia Christine
(2018250034)
Muhammas Barrurokhim
(2018250025)
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan penelitian
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dengan menyadari bahwa Laporan Skripsi ini mungkin masih ada yang
kurang dalam isi-isinya. oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat di harapkan demi perbaikan di masa depan. Akhir kata, semoga laporan
Skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan Mahasiswa Teknik
sipil UIGM Palembang.
Penyusun
ABSTRAK
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tidak dapat dihindari dengan
adanya penduduk. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan
aktifitas penduduk yang berarti juga dapat meningkatkan jumlah timbulan sampah,
hal ini disebabkan karena banyaknya sumber sampah yang bermunculan seperti di
perumahan, tempat wisata, dan fasilitas umum lainnya yang dapat menyebabkan
volume sampah bertambah. Jakabaring adalah salah satu daerah yang berkembang
di kota Palembang. Konsep pengembangan daerah Jakabaring sendiri menjadi
pusat kantor dan hunian terintegrasi. Seiring perkembangan kediaman akan
berdampak pada peningkatan populasi dan pertumbuhan sampah. 15 Desa Ulu
adalah salah satu desa di wilayah Jakabaring yang memiliki masalah sampah.
Kurangnya infrastruktur pengolahan sampah di Desa itu membuat masyarakat
menggunakan lahan kosong sebagai tempat pembuangan sampah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji infrastruktur pengolahan limbah di 15 Desa
Ulu. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner dan wawancara dengan penduduk
setempat, dan data dari lembaga terkait. Analisis data menggunakan metode
eksponensial untuk proyeksi populasi. Hasil analisis, pada tahun 2018 populasi 15
Desa Ulu diproyeksikan sebagai 31.500 orang dengan volume sampah padat
sebesar 94,50 m3 / hari. Kebutuhan wadah tempat pembuangan sampah sementara
berjumlah 16 unit dengan kapasitas 6 m3, alat koleksi berupa gerobak motor 20
unit dengan kapasitas 2 m3, dan kendaraan pengangkut sampah berupa dump truck
berjumlah 7 unit dengan kapasitas 6 m3 . Pola pengumpulan terencana dengan
Pattern Individual Indirect Collection, sedangkan pola pengangkutan menggunakan
Stationary Container System.
ABSTRACT
Waste is one of the problems that can not be avoided by the population. Increasing
population causes increased activity of the population, which means also can
increase the amount of waste, it is due to the many sources of waste that have
sprung up such as in housing, tourist attractions, and other public facilities, which
can cause increased waste volume. Jakabaring is one of the growing areas in the
city of Palembang. Jakabaring regional development concept itself is becoming the
office central and integrated residence. Along the residence development will
impact on the increase of population and growth of solid waste. 15 Ulu Village is
one of villages in Jakabaring area that has solid waste problem. Lack waste
treatment infrastructure in the Village was made people using the vacant land as a
garbage dump. The purpose of this research is to examine the waste treatment
infrastructure in 15 Ulu Village. This research data were obtained from the
questionnaire and interview local residents, and the data from related institutions.
Analysis of the data were using exponential methods for population projection.
The result of analysis, in 2018 the population of 15 Ulu Village projected as
31.500 people with the volume of solid waste by 94,50 m3/day. Need for
temporary landfills shaped container totaling 16 units with a capacity of 6 m3,
collection tool the form of motor wagon 20 units with a capacity of 2 m3, and
waste carrier vehicles the form of dump trucks totaling 7 units with a capacity of 6
m3. Planned collection patterns with Pattern Individual Indirect Collection, while
the transport patterns using the Stationary Container System.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang