Anda di halaman 1dari 9

Nama Anggota : - Ahmad Nadim A. (03) - Herlambang Satria H.P.

(12) - Lucky Dwi Yudhi (15) Made Adam (16)

Batasan
PLTU Paiton Unit 9 ini berlokasi di desa Binor, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tepatnya di sisi barat komplek PLTU Paiton yang sudah ada. Lokasi ini berjarak sekitar 140 km dari Surabaya, di pinggir jalan raya Pantura Surabaya - Banyuwangi. PLTU Paiton unit 9 ini mengalirkan atau menyuplai listrik seluluh Jawa-Bali.

Lokasi Proyek Koordinat Geografis Perbatasan : a) Sebelah utara b) Sebelah timur c) Sebelah selatan d) Sebelah barat Luas Area Kapasitas Spek. Bahan Bakar Kebutuhan Batu Bara SUTT 500 kV & 150 kV

: Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo : 07 42 33 S dan 113 34 33 : Laut Jawa, Selat Madura : Kompleks PLTU Paiton Unit 1-8 : Jalan Raya Probolinggo Situbondo : Garis Pantai Lokasi Pembangunan PLTU : 420.187 m2 atau 42 ha : 1 x 660 MW : Batu Bara Kalori Rendah : 2.7 juta ton/tahun : Interkoneksi dengan GITET Paiton ( 2,8 km)

1) Menyediakan listrik bagi penduduk Jawa-Bali. 2) Investor/ modal asing masuk ke Indonesia. 3) Membuka lapangan pekerjaan.

4) Penghematan dan pengembangan energi.

Faktor pendorong pembangunan PLTU


1) Kurangnya suplai listrik ke masyarakat. 2) Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan batubara. 3) Penghematan dan pengembangan energi untuk pembangkit tenaga listrik ke BBM dengan memanfaatkan batubara

Dampak Positif : 1) Pembangunan PLTU Paiton 3 dan PLTU Paiton 9 berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang cukup besar dan telah mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Probolinggo. Pada saat pelaksanaan pembangunan konstruksi, tenaga kerja yang terserap di PLTU Paiton 3 sebanyak 7.000 orang yang

sebagian besar atau 95% penduduk lokal, sedangkan 5%


penduduk dari luar Probolinggo dan asing.

Sedangkan setelah beroperasi tenaga kerja yang terserap sebanyak 387 orang yang mayoritas atau 90% penduduk Probolinggo dan 10%

penduduk dari luar Probolinggo dan asing. Sementara itu di PLTU


Paiton 9 pada saat pembangunan konstruksi, tenaga kerja yang terserap sebanyak 3.000 orang yang terdiri dari 2.750 tenaga kerja dari Probolinggo dan 250 orang dari luar Probolinggo. Sedangkan saat ini dalam masa tahap uji coba tenaga kerja yang terserap sebanyak 1.500 orang. Dengan demikian total penyerapan tenaga kerja pada saat pembangunan konstruksi PLTU Paiton 3 dan PLTU Paiton 9 sebanyak 10.000 orang.

2) Kebutuhan batu bara untuk PLTU Paiton 9 ini sebanyak 2,7 juta ton/tahun atau menghemat sekitar Rp 3,6 triliun bila dibandingkan dengan menggunakan BBM. Dampak Negatif : 1) Udara yang semakin terpolusi akibat bertambahnya PLTU di Paiton. 2) Dalam masa pembangunannya butuh pengerukan dasar laut yang

merusak ekosistem laut.


3) Dalam masa pembakarannya, limbah air panas dalam jumlah besar akan dibuang ke laut dan menambah kerusakan ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai