PLTM Cibareno direncanakan sebagai pembangkit run off river. Dalam rencana
PLTM Cibareno, lokasi intake, sandtrap, forebay, penstock, power house dan
access road direncanakan terletak pada sisi kiri sungai Cibareno. Selanjutnya
air dari turbin akan dialirkan melalui saluran pembuang ke sungai Cibareno
kembali
Tinggi jatuh air (head) adalah tinggi yang diukur dari rencana muka air
pada kolam penenang (headpond) dengan muka air pada tailrace pada
power house. Tinggi jatuh ini disebut juga gross head atau geodetic
head. Sedangkan net head (tinggi bersih) adalah gross head dikurangi
dengan head-lossess akibat gesekan dan turbulemnsi pada penstock.
Dalam proses desain layout PLTM, terdapat kemungkinan terjadi
pergeseran lokasi headpond dan power house, baik pergeseran
horizontal maupun pergerseran vertikal melalui cut and fill lahan.
Pg = Qd1 x hnet x g x t x g
Dimana :
Pg = Kapasitas daya output generator (kW)
Qd1 = Debit desain setiap unit turbin (m³/dtk)
hnet = Head efektif (net) (m)
g = Konstanta gravitasi (= 9,81 m²/det)
t = Efisiensi turbin
g = Efisiensi generator
Kapasitas daya yang dapat dihasilkan pada PLTM Cibareno dapat dilihat
pada Tabel 4-1.
% Turbin 1 Turbin 2
NO
PROBABILITY
Q PROB Q RESIDUAL Q PROB-Q RES Q OPERASI
QT1 nt1 ng1 MWh QT2 nt2 ng2 MWh
1 5 9.21 0.48 8.73 6.00 3.00 0.920 0.950 1520.931 3.00 0.920 0.950 1520.931
2 10 7.87 0.48 7.39 6.00 3.00 0.920 0.950 1520.931 3.00 0.920 0.950 1520.931
3 15 7.35 0.48 6.87 6.00 3.00 0.920 0.950 1520.931 3.00 0.920 0.950 1520.931
4 20 6.70 0.48 6.22 6.00 3.00 0.920 0.950 1520.931 3.00 0.920 0.950 1520.931
5 25 6.37 0.48 5.89 5.89 3.00 0.920 0.950 1520.931 2.89 0.921 0.948 1464.207
6 30 5.98 0.48 5.50 5.50 3.00 0.920 0.950 1520.931 2.50 0.913 0.942 1248.762
7 35 5.72 0.48 5.24 5.24 3.00 0.920 0.950 1520.931 2.24 0.902 0.937 1100.190
8 40 5.28 0.48 4.80 4.80 2.40 0.909 0.940 1189.925 2.40 0.909 0.940 1189.925
9 45 5.04 0.48 4.56 4.56 2.28 0.904 0.938 1121.726 2.28 0.904 0.938 1121.726
10 50 4.82 0.48 4.34 4.34 2.17 0.898 0.936 1057.288 2.17 0.898 0.936 1057.288
11 55 4.56 0.48 4.08 4.08 2.04 0.903 0.934 997.870 2.04 0.903 0.934 997.870
12 60 4.32 0.48 3.84 3.84 1.92 0.907 0.932 940.436 1.92 0.907 0.932 940.436
13 65 4.10 0.48 3.62 3.62 1.81 0.876 0.930 855.218 1.81 0.876 0.930 855.218
14 70 3.85 0.48 3.37 3.37 3.00 0.920 0.950 1520.931 - - - -
15 75 3.42 0.48 2.94 2.94 2.94 0.921 0.949 1491.921 - - - -
16 80 3.16 0.48 2.68 2.68 2.68 0.917 0.945 1345.828 - - - -
17 85 2.83 0.48 2.34 2.34 2.34 0.907 0.939 1158.439 - - - -
18 90 2.46 0.48 1.98 1.98 1.98 0.909 0.933 974.197 - - - -
19 95 1.94 0.48 1.46 1.46 1.46 0.815 0.924 638.014 - - - -
20 100 1.14 0.48 0.65 - - - - - - - - -
PRODUKSI ENERGI TAHUNAN 23,938.31 16,059.35
PRODUKSI ENERGI TAHUNAN 39,997.66 MWh CF : 0.66
ENERGI PRIMER CF 1 : 23% 14,213.56 MWh
ENERGI SEKUNDER CF 2 : 42% 25,784.10 MWh
Bangunan sandtrap ini direncanakan terbuat dari pasangan batu kali dan
diplesteran pada bagian permukaan yang kontak langsung dengan air.
Forebay Tank
Bangunan ini terletak dibagian hulu penstock dan berfungsi
mereduksi turbulensi air dari waterway sehingga air yang akan
masuk ke penstock menjadi tenang.
Penstock adalah pipa yang yang berfungsi untuk menyalurkan air dari
forebay ke turbin yang terletak di power house. Perencanaan penstock
mencakup: pemilihan material, penentuan diameter, penentuan
ketebalan dan sambungannya.
Sebagai finishing, permukaan luar dan dalam pipa akan dicat untuk
melindungi pipa dari karat.
Power House terletak pada koordinat 011’ 22,9” Lintang Selatan dan
100 04’ 53,9” Bujur Timur dan direncanakan berukuran 28,0 m x 15,0
m. Bangunan ini direncanakan dengan 2 jenis konstruksi, yaitu :
konstruksi beton bertulang pada bangunan yang terletak dibawah
permukaan tanah dan konstruksi rangka baja pada bagian kolom, balok
dan atap pada bangunan yang terletak diatas permukaan tanah.
Dinding pada bangunan yang terletak diatas permukaan tanah terbuat
dari pasangan bata merah yang diplester pada kedua sisinya.
Saluran ini berfungsi sebagai saluran pembuangan air yang berasal dari
tubin ke sungai Leumeih sebagai pembuang akhir. Saluran ini
merupakan satu kesatuan dengan power house.
Perencanaan jalan pada PLTM Cibareno terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Jalan Masuk
Jalan masuk ini terbagi atas 2, yaitu :
- Jalan masuk menuju lokasi power house. Jalan ini direncanakan
dimulai dari jalan eksisiting sampai lokasi power house.
- Jalan masuk menuju lokasi bendung. Jalan ini direncanakan
dimulai dari jalan eksisiting sampai lokasi bendung.
b. Jalan Inspeksi
Jalan ini berfungsi sebagai prasarana untuk inspeksi bangunan-
bangunan PLTM Cibareno.
4.5.3. Transformer
Dari hasil kajian data dan pengamatan di lapangan, ada beberapa aspek yang
menonjol untuk dipertimbangkan dalam tahapan kegiatan selanjutnya yaitu :
A. Aspek Hidrologi
Metode yang paling ideal untuk memperkirakan potensi air permukaan adalah
dengan melakukan kajian berdasarkan data catatan debit sungai yang diperoleh
dari hasil pengukuran langsung pada titik yang ditinjau untuk durasi pengukuran
yang lama (tahunan).
Berdasarkan informasi dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat, pada sungai Cibareno terdapat stasiun AWLR yang terletak di Kampung
Ciawi Desa Cikadu Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak. AWLR ini dikelola oleh
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. Lokasi AWLR sungai
Cibareno terletak di sebelah hilir rencana bendung PLTM Cibareno.
Dari peta Rupa Bumi Indonesia yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal dengan skala
1 : 25.000, luas DAS pada lokasi rencana bendung PLTM Cibareno adalah 74,176
km2.
Untuk mengetahui besarnya debit sungai pada lokasi rencana bendung PLTM
Cibareno, maka dilakukan kalibrasi berdasarkan luas DAS. Hasil perhitungan
debit andalan pada sungai Cibareno dapat dilihat pada Tabel 5-1.
Dari tabel diatas, terdapat prebedaan debit air yang cukup besar antara musim
hujan dan kemarau dimana pada musim hujan akan tersedia debit yang besar
bahkan dapat terjadi banjir, sedangan pada musim kemarau debit sungai menjadi
sangat kecil. Perbedaan debit sungai pada saat musim hujan dan musim kemarau
yang cukup ekstrim tersebut mengindikasikan bahwa telah terdapat perubahan tata
guna lahan pada DAS dimana kawasan hutan pada DAS tersebut sudah mengalami
perubahan peruntukan berupa penyusutan yang menyebabkan berkurangnya
penyimpanan air yang sangat penting di dalam tanah pada saat musim hujan.
B. Infrastrukstur
Secara umum, pencapaian lokasi studi relatif mudah karena jalan akses ke
lokasi dusun terdekat tidak terlalu jauh dan berupa jalan beraspal.
C. Kapasitas PLTM
Berdasarkan hasil survey lapangan dan analisa yang telah dilakukan diperoleh
kondisi potensi PLTM Cibareno di Kabupaten Lebak disajikan dalam Tabel 5-2.