Anda di halaman 1dari 23

PLTS HYBRID

SELAYAR 1,3 MW

ULPLTD SELAYAR
UPDK TELLO
Latar Belakang

PARIS PLN
AGREEMENT TRANSFORMASI DEDIESELISASI 23% EBT MIX

Kesepakatan Green Program pengurangan Target di tahun 2025


penurunan emisi Lean penggunaan BBMpada bauran energi barudan
karbon di duniadengan Innovative mesin PLTD terbarukan di sistem
climate change di Customer Focused kelistrikan nasional
bawah 2°C sebesar 23%

2015 2020 2022 2025

www.pln.co.id |
Filosofi Umum PLTS
Secara Umum PLTS PV terbagi atas 3 jenis yaitu :
- PLTS Off Grid adalah PLTS yang dapat menghasikan Tegangan AC
dan Frekuensi sendiri Sehingga tidak membutuhkan Grid lain (
Isolated )
- PLTS On Grid adalah PLTS yang Tidak menghasilkan Tegangan AC
dan Frekuensi sendiri sehingga memerlukan Pembangkit lain
sebagai Folower agar dapat beroperasi.
- PLTS Hybrid adalah PLTS yang di bangun dalam 1 system dengan
pembangkit lain, sehingga semua PLTS On Grid secara Otomatis
bisa dikategorikan sebagai PLTS Hybrid dan PLTS Off Grid yang
dioperasikan secara Hybrid dengan cara BackUp bergantian
dengan Pembangkit Lain Menggunakan ATS ataupun dioperasikan
secara Paralel dengan menggunakan Sincronise

www.pln.co.id |
On Grid with Battery System ( Hybrid )
String Inverter
PV Solar Panel String / Fuse Box

Load Distribution

Bidirectional Battery Inverter


ON Grid Instaler

Distribution Panel Travo Step-Up 20 KV Panel

20 KV Panel

Battery
Diesel Generator Travo Step-Up
Distribution Panel

www.pln.co.id |
Lokasi PLTS Hybrid Selayar
DESKRIPSI UNIT
Lokasi : Desa Parak, Kec. Bontomanai, Kab. Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan
Jam operasional Kit : 06:00 – 20:00 WITA
Kapasitas : 1.3 MWp + Battery 870 kWh
Luas Lahan : 14.719 M² (PLN)

www.pln.co.id |
Single Line Diagram PLTS Hybrid Selayar

www.pln.co.id
|
Single Line Diagram PLTS Hybrid Selayar

PLTS HYBRID 1,3 MW


Mode Operasi Smart Baseload
dengan 3 mesin Mitsubishi
Kapasitas PV : 1100 kW
Kapasitas Baterai : 800 kW*
*Baterai sebagai smoothing system saat PV beroperasi

www.pln.co.id |
Layout PV Module
Jumlah PV Panel : 3520 Unit
Inverter : 11 Unit
String per Inverter : 16 String
PV panel per String : 20 Unit

Bidirectional Inverter : 4 Cluster


Battery Storage : 4 Cluster

www.pln.co.id |
Control Concept
0.38/20kV

3 unit Mitsubishi (2900kW) 1100 kW 1302.4 KWP


(Smart Baseload) 380/300V
6.2/20kV

5 unit Deutz (4500KW) 700 kW 873KWH


400/20kV
(MAX ± 6500KW)

(Load follower)

• Base Load Mitsubishi controlled by Hybrid system


• Base load set point according to output PV and SOC
LOAD

battery
3 unit Cummins (2750KW) • Load fluctuations borne by Deutz and Cummins
(Baseload)

www.pln.co.id |
JAM OPERASI SISTEM PEMBANGKITAN HYBRID

JAM OPERASI DIBAGI MENJADI 2 BAGIAN:


• OPERASI SIANG JAM 06.00 – 17.00 ( PLTD + PLTS & BATERAI )
• MODE LOCAL & MANUAL
• MODE REMOTE & OPERATOR
• MODE REMOTE & AUTO

• OPERASI MALAM 17.00 – 06.00 ( PLTD )


• MODE LOCAL & MANUAL
• MODE REMOTE & OPERATOR

Mode AUTO tidak diaplikasikan di malam hari

www.pln.co.id |
Kurva Pembangkitan PLTD
6000

Pola Operasi PLTD tanpa


PLTS siang hari dengan
Total Beban Sistem (kW)

5000

P Mitsu 1 (kW)
beban 4000kW – 5000
kW di siang hari
4000 P Mitsu 2 (kW)
P Mitsu 3 (kW)

3000
P Deutz 1 (kW) memerlukan 6 mesin
P Deutz 2 (kW) beroperasi, dengan
2000
P Deutz 3 (kW)
P Deutz 4 (kW)
beban rata-rata 900kW
P Deutz 5 (kW)
1000 P Cummins 1 (kW)
P Cummins 2 (kW)
P Cummins 3 (kW)
0

Waktu

www.pln.co.id |
Kurva Pembangkitan PLTD-PLTS
6000.00

Pola Operasi PLTD dengan


5000.00 P PLTS (kW) PLTS dengan beban siang
P Mitsu 1 (kW) 4000kW – 5000 kW dengan
4000.00 P Mitsu 2 (kW)
konfigurasi 3 mesin Deutz, 2
Mesin Mitsubishi dan PLTS
Jumlah Beban ( kW )

P Mitsu 3 (kW)

dengan beban rata rata 800


3000.00 P Deutz 1 (kW)
P Deutz 2 (kW)

2000.00 P Deutz 3 (kW) kW ( PLTS di beban


P Deutz 4 (kW) Maksimal 1000 kW)
1000.00 P Deutz 5 (kW)
P Cummins 1 (kW)
P Cummins 2 (kW)
0.00
P Cummins 3 (kW)

-1000.00
Jam Beroperasi

www.pln.co.id |
Skema Hybrid Sistem PLTS

PV OUTPUT RTU
POWER
RTU SMART
CONTROLLER
SMART HYBRID
Load Share Beban Dengan 3 level prioritas
SISTEM
BATT. OUTPUT Akan mengirimkan
sinyak Ketika daya
POWER keluaran total PV dan
baterai <400kW

MITSUBISHI 1 MITSUBISHI 2 MITSUBISHI 3


Ramp up Rate: 5 KW / S Ramp up Rate: 5 KW / S Ramp up Rate: 5 KW / S
Ramp Down Rate :10 kW /s Ramp Down Rate :10 kW /s Ramp Down Rate :10 kW /s
Initial Value : 5% Max Power Initial Value : 5% Max Power Initial Value : 5% Max Power

www.pln.co.id ||
Garis Besar Smart Hybrid

Daya Keluaran PV

daya dari PV akan digunakan untuk


Daya Baterai
mengisi baterai hingga baterai
mencapai SOC 40%, dengan maksimal Saat SOC Baterai >40% maka baterai
Daya Generator Mitsubishi
daya pengisian 400kW akan berstatus standby dan siap
Ketika SOC sudah melebihi 40%, maka membackup daya keluaran PV Generator dan PV serta baterai akan
daya akan dikirmkan ke grid, dengan Daya datri baterai digunakan untuk bekerja secara auto dengan setting BEBAN
pengisian daya minimal ke baterai
(Posisi battery standby)
mengambil alih daya PV yang hilang Logic yang sudah dibuat TOTAL
akibat Intermitensi Cahaya agar transisi
daya tetap halus
Generator yang diposisikan auto KEBUTUH
sebanak 2 unit dengan prioritas Operasi
Saat SOC dibawah 40%, dan Produksi level 1 dan 2* AN
daya PV masih rendah, maka RTU akan Daya maksimal keluaran SISTEM
memanggil Generator untuk PV+Baterai+Generator sebesar 1600
menambah daya keluaran PV kW sesuai dengana kebutuhan daya
• Level 1 dimana mesin selalu beroperasi dengan
spinning reserve sebesar 200 kW dan Iridiance matahari.
• Level 2 dimana mesin berstatus standby / beroperasi,
saat mesin standby maka mesin akan dipanggil
sewaktu waktu sat daya keluaran PV dan baterai
menurun

Daya Generator Deutz dan Cummins diatur sebagai baseload secara manual

www.pln.co.id |
Sistem smoothing intermitency Iradiance
Baterai sebagai penopang daya saat
intermitensi cahaya matahari
Pola Operasi baterai
Charging dengan PV di pagi hari s/d SOC
40%
Charging secara kontinyu dengan daya
minimal untuk menjaga dan menaikkan
SOC
Auto Start DG Ketika SOC<40%
Konfigurasi pembebanan adalah DG+PV
= 1600 kW
: Baterai 1 : P PV
: Baterai 2 : Spinning Reserve
mesin baseload

: Baterai 3 : Iradiance
: Baterai 4 : Frequency

www.pln.co.id |
Sistem Auto Start Stop DG Backup
(6,3 / 0,4) kV /20 kV 0.38/20kV

Combined Baseload ( Deutz + Cummins) 1100 kW 1302.4 KWP


380/300V
400/20kV

Mitsubishi ( Prioritas 1) 700 kW 873KWH


DG dengan prioritas-1 akan START otomatis dari DG dengan prioritas -1 STOP otomatis dari
(MAX ± 6500KW)

400/20kV logic jika salah satu syarat terpenuhi: logic jika salah satu syarat terpenuhi:
- Sore hari jam 17.00, atau - SOC battery ≥ THR-OP && PV >
- SOC < THR-G selama 10 menit 800KW && PV +DG > 2000KW
- Power PV < 400KW && PPV+ selama 5 menit, atau
DG<1200KW selama 10 menit, atau - SOC battery ≥ THR-OP && PV >
LOAD

- Power PV < 800KW && PPV+ 900KW && PV +DG > 2100KW
DG<1600KW&& Freq< 49.95Hz selama 30 detik
Mitsubishi ( Prioritas 2) selama 10 menit

CONTROL CONCEPT
www.pln.co.id |
Setting Value Prioritas Mesin Mitsubishi

www.pln.co.id |
Warning Indicator
Warning Indicator ketika beroperasi dapat dimonitor dari
SCADA dan juga lampu indicator yang ada di ruang
operator
• Reduce/ Shutdown Deutz/ Cummins
 Jika freq PLTS > Fmax (50.4Hz)
• Adjust Deutz/ Cummins
 Jika ada 2 DG mitsu running Auto
• Auto DG Stop warning
 Salah satu DG auto stop
• Auto DG Start warning
 Salah satu DG auto start
• Decrease Auto DG warning
 Ketika DG menurunkan beban dan akan auto
shutdown
• Increase Auto DG warning
 PDG+ PV < Pbase min (1200KW)

www.pln.co.id |
Proteksi dan parameter limit operasi PV

Inverter :
• 50.5Hz derating hingga Frekuensi Normal <50.4 Hz
• 51.0 Hz limit PV di 10%
Scada :
• Lost comm : limit pv di 200kW
• SOC> 90% dan Freq > 50.5 Hz : Decrease Limit PV
Battery :
• Limit PV 250 kW setiap 1 cluster battery offline, limit PV
maksimal 200kW untuk 4 Cluster offline

www.pln.co.id |
Sekian dan
Terima Kasih
System Control & Scada

www.pln.co.id |
System Control & Scada

www.pln.co.id |
System Control & Scada

www.pln.co.id |

Anda mungkin juga menyukai