02 Maret 2023
Webinar KOPI ITEM PLN
Biodata
Nama : Bilkis Mukhlisoti
NIP : 8609661Z
UNIT : AMN Lola Aplikasi dan Data Operasi Real Time
PT. PLN (Persero) Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jamali
Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro Telekomunikasi - ITS Surabaya (2004-2008)
Sedang menempuh Magister MEK – UI (now)
Pengalaman :
- 2009 – now, Mengelola Aplikasi EMS/DTS
- 2011 Spectrum Power User Group Conference, Roma – Italy
- 2014 Pengawas SAT Proyek Pembangunan DTS Waru
- 2015 Pereview Dokumen Teknis WAMS
- 2016 Tim Kompetensi Dispatcher se-Jawa Madura Bali
- 2018 – now, Tim WG AGC, Gov Free dan Ramp Up/down Pembangkit Sistem Jamali
- 2019 Tim Penyusun BPM Control Centre Emergency
- 2019 Tim ERM, FRA, KPKU, Kepatuhan
- 2019 Tim Implementasi Perencanaan Operasi Intraday
- 2020 Tim Task Force Percepatan Aktivasi AGC Regional JAMALI
- 2021 Tim SPLN Sistem AGC
- 2020 – now, Tim Advanced Control Centre UIP2B
www.pln.co.id |
Profil UIP2B
Transmisi 500kV, 150kV, dan 70KV.
44 GITET, 542 GI, total 586 Substation
Fuel Mix
www.pln.co.id |
Control Center UIP2B
1.UP2B JAKBAN
2.UP2B JABAR
JCC GANDUL
3.UP2B JATENG
4.UP2B
APB JATIM
JATIM
APB BALI
5.UP2B BALI
Jawa-Bali Control Center (JCC)
• MANAJEMEN ENERGI
• SWITCHING JARINGAN 500 kV
www.pln.co.id |
Filosofi Operasi Sistem
EKONOMI EKONOMIS
ANDAL
S
Automatic Least-cost, sistem Free
Dispatch beroperasi OPERASI Sistem selalu stabil dalam Governor
System dengan biaya SISTEM ANDAL kondisi steady state dan
seminimum transien, tahan terhadap
mungkin. gangguan, dan tidak
terjadi blackout.
KUALITAS
KUALITAS
GREEN
Sistem beroperasi
dalam batas standar Operasi sistem
Automatic tegangan dan yang ramah
Generation frekuensi sesuai Grid lingkungan EBT
Control Code. (rendah emisi) Intermittent
Penetration
www.pln.co.id | 01
Pengaturan Frekuensi
• Primary Regulation (Free Governor)
Pengaturan utama dari unit pembangkit
yang bertugas mengatasi dinamika beban
suatu unit pembangkit dengan CEPAT
sesuai dengan perubahan Frekuensi
System.
• Secondary Regulation (AGC)
Pengaturan otomatis unit pembangkit dari
control center yang bertugas mengatur
daya keluaran unit pembangkit agar
Frekuensi System stabil.
• Tertiary Frequency Control
Mensetup ulang pembangkitan dengan
mempertimbangkan factor ekonomis. Bisa
dilakukan otomatis dengan modul ED
maupun manual oleh dispatcher.
www.pln.co.id |
Aturan Grid Code 2020
Operating Code OC 3.1
Pengendalian frekuensi dicapai melalui:
a. Aksi governor unit pembangkit (pengendalian primer);
b. Unit pembangkit yang memiliki AGC (pengendalian sekunder);
Operating Code OC 3.3 Governor Reaksi Cepat Unit Pembangkit
Unit pembangkit harus beroperasi dengan governor reaksi cepat, dengan ketentuan:
a. Untuk pembangkit thermal, deadband maksimum +0.05 Hz, speed droop maksimum 5%, ramp rate
paling sedikit 3 MW/menit;
b. Untuk pembangkit hydro, deadband maksimum +0.05 Hz, speed droop maksimum 2%, ramp rate
paling sedikit 20 MW/menit;
Operating Code OC 3.4 Pembangkit yang memiliki Automatic Generation Control (AGC)
Jumlah rentang pengaturan dari unit pembangkit ber-AGC harus dijaga paling sedikit sebesar 2,5% (dua
koma lima persen) dari beban sistem.
www.pln.co.id |
Jejak Sejarah Operasi UIP2B
2020 - now
Breakthrough Anti
2019 Blackout
Blackout Partial
2018 Sistem JAMALI
Upgrade AGC dengan
2017 teknologi baru. Breakthrough Anti Blackout
Minimnya partisipasi
pembangkit terhadap
pengaturan frekuensi.
- Freegov 54%
- AGC 16%
www.pln.co.id |
Tantangan Operasional UIP2B
1. Minimnya partisipasi pembangkit dalam pengaturan frekuensi primer
- Pada Tahun 2017, partisipasi pembangkit hanya 54 %
- Setting parameter deadband dan speed droop yang tidak seragam
- Adanya fenomena outerloop (active power withdrawal)
- Total rentang partisipasi pembangkit sebesar 100-240 MW (seharusnya 677MW untuk beban
puncak 27.070 MW pada tahun 2018)
- Aplikasi AGC yang terinstall di JCC menggunakan teknologi lama, yaitu N-level yang
didistribusikan ke pembangkit tanpa membedakan jenisnya.
- Sistem DCS pembangkit baru menggunakan setting AGC dalam set poin MW (bukan N-level).
- Kendala pola komunikasi hardwiring dan transist GI/GITET sehingga terdapat hambatan dalam
mengirimkan perintah ataupun sinyal dari JCC ke pembangkit
www.pln.co.id |
Implementasi Free Governor Sistem JAMALI
www.pln.co.id |
Fenomena Active Power withdrawal
▪ Boiler punya energi tersimpan tapi dalam jumlah terbatas.
Sedangkan Free Gov menuntut respon perubahan daya
listrik yang lebih cepat dibanding kemampuan PLTU secara
umum.
▪ Diperlukan optimasi dengan membatasi support FG (FG
Limit/Load swing) disesuaikan dengan kapasitas energi
tersimpan pembangkit sehingga perubahan tekanan boiler
masih dalam batas aman),
▪ Kestabilan operasi pembangkit secara tidak langsung juga
menjaga kestabilan jaringan secara keseluruhan.
100%
GF Pembangkit SJB
Free Governor
90%
60
80% 50
70% 40
Axis Title
60% 30
138 GF Aktif(total
50% 20
aktif+aktif nok)
Free Governor Aktif : 94,6 % Total Ramp Rate Free Governor AKTIF 1600,9 MW/menit
HRSG, pembangkit <20 MW, Cikarang, KDL dan PLTP uap basah tidak diperhitungkan www.pln.co.id |
Implementasi AGC Sistem JAMALI
Energy Management System
Modul AGC yg terpasang di JCC
▪ Load Frequency Control (LFC)
▪ Economic Dispatch (ED)
Optimalisasi alokasi pembangkitan di antara unit-unit
pembangkit untuk meminimalkan biaya pembangkitan
▪ Reserve Monitor (RM)
Monitoring kebutuhan cadangan daya aktif dan reaktif
secara realtime dan periodik
▪ Production Cost Monitor (PCM)
Monitoring biaya produksi dan pemakaian bahan bakar
dengan membandingkan aktual unit generator dengan
PA optimalisasi keluaran ED.
NA
www.pln.co.id |
Kebutuhan Sinyal AGC
www.pln.co.id |
Load Frequency Control (LFC)
ACE = ∆𝑃 + 𝐵. ∆𝑓
ΔP = Net Interchange Error (MW)
B = Bias Frequency/ Stiffness
(MW/Hz)
Δf = Deviasi Frequency (Hz)
Unit
Pembangkit
www.pln.co.id |
Monitoring AGC
Power
Plant DCS JCC
www.pln.co.id |
Monitoring AGC
– Flexible
Regulation is normally assigned. The unit is
able to follow the temporary generation
variations without significant adverse
physical or economic effects.
– Supportive
Regulation is only assigned when the
regulating capacities of Flexible units is
inadequate (i. e., flexible units cannot supply
the total temporary generation by
themselves).
– Inflexible
Regulation is never assigned and the unit
Selisih antara real vs does not contribute to the temporary
simulasi generation capacity.
MW
P real dari KIT
AGC Control Mode:
Simulasi Aplikasi 1. Operator Base
Perhitungan P AGC
N-level 2. Operator Ramp (Bila mencapai nilai
Unit Base Poin akan berubah menjadi
P ramp)
3. Schedule (dari JROS)
4. Economic
5. N-Level
www.pln.co.id |
Reserve Monitoring (RM)
Cadangan Operasi Fast Respon adalah jumlah kapasitas
daya pembangkit yang standy dan mampu secara cepat
bereaksi untuk kebutuhan Sistem dalam orde detik dan
menit. Besaran cadangan operasi fast respon harus
tersedia minimal 500 MW dalam 2 menit. (Grid Code 2020)
RM membantu dispatcher untuk memantau kecukupan
cadangan sehingga apabila terjadi gangguan trip
pembangkit mendadak, dispa dapat mengambil tindakan
secara cepat.
PLTA
PLTG/GU
PLTA
PLTG/GU
PLTA
PLTG/GU
PLTA
PLTG/GU www.pln.co.id
PLTA
PLTG/GU |
PLTU (FG on) PLTU (FG on) PLTU (FG on) PLTU (FG on) -
Economic Dispatch (ED)
Economic Dispatch sebagai Optimalisasi alokasi
pembangkitan di antara unit-unit pembangkit
untuk meminimalkan biaya operasional
www.pln.co.id |
Production Cost Monitoring (PCM)
Production Cost Monitor untuk monitoring
biaya produksi dan pemakaian bahan bakar
dengan membandingkan aktual unit
generator dengan optimalisasi keluaran ED.
www.pln.co.id |
Kendala Pola Komunikasi AGC
KONDISI EKSISTING
Pola Hardwiring Pola Transit GI/GITET Pola Direct JCC
- Database terupdate tidak ada
- Gambar As Built tidak tersedia Power Power Power
Plant Plant
- Keterbatasan skill enjiner SCADA PLN terkait Plant
www.pln.co.id |
Aktivasi AGC/LFC di Pembangkit SJB (71,5%)
Jumlah Keaktifan AGC/LFC Pembangkit SJB Sebaran Jumlah Pembangkit SJB dengan AGC/LFC aktif
70
AGC Pembangkit SJB
100%
60
90% 26
50
80% 21
Axis Title
70% 2 40
60%
30
50%
20
40%
123
30% 10
20% 0
PNP PIP TJB IPP
10%
Aktif 47 53 4 18
0% Total 66 66 4 36
172
Tidak ada AGC Belum diuji Sudah diuji AGC Aktif
AGC/LFC Aktif Uji : 71,5 % Total Ramp Rate AGC/LFC Aktif: 1.453,19 MW / menit
www.pln.co.id | 06
MONITORING FG & AGC
Aplikasi Open Source Web Based Grafana dan Web SCADA
www.pln.co.id |
Dampak Implementasi FG & AGC
Analisa respon pada saat kondisi normal, terlihat dari sebaran frekuensi sistem dimana range deviasi
frekuensi 0.2Hz menurun dari tahun ke tahun.
In normal conditions, it can be seen from the frequency distribution of the system where the frequency
deviation range (+0.2Hz) decreases from 10% in 2018 to 0.6% in 2021
www.pln.co.id |
Next Challenge
Implementasi STLF-jROS-AGC
PCM
jROS
STLF
www.pln.co.id |
Program Unggulan
Bid. Operasi Sistem (1/2)
Real Time Production Cost Monitoring (PCM)
Monitoring pemakaian bahan bakar dan Biaya Produksi Pembangkitan (BPP) secara realtime dengan
memperhitungkan karakteristik pembangkit (ramprate, heatrate) terhadap biaya dan daya keluaran setiap
pembangkit.
Dengan tools ini kita bisa membandingkan antara biaya produksi yang sudah direncanakan di dalam ROB, ROT,
ROH, dan intraday dengan biaya produksi realtime.
26
AG
C Production Cost
Monitoring
M
o
n
i
t
o
r
i
Program Unggulan
Bid. Operasi Sistem (2/2)
AGC Scheduling
Otomatisasi dispatch berdasarkan optimalisasi
JROS oleh AGC dengan mode control Scheduler. Otomatisasi proses dispatch
pembangkit melalui aplikasi Automatic
Weather Generation Control (AGC) berdasarkan keluaran
Monitoring System optimasi jadwal daya pembebanan pembangkit.
ROT
Temp (oC) Dengan tools ini tidak diperlukan lagi manual
UC +AE dispatch pembangkit oleh Dispatcher
Short Term Load sehingga pola operasi menjadi lebih optimal.
Forecast
ROB
Keterangan :
MW SS MW SS
UC + AE LFC : Load Frequency Control
UC : Unit Commitment
ED ED UC + ED AE : Alokasi Energi
IntraDay ROH ROM ED : Economic Dispatch
(COP) COP : Current Operating Plan
TM : Tele Metering
Update TM,TS : SCADA/EMS TS : Tele Status
Update TM,TS,LoL,HoL,RR
LoL : Low Operating Limit
Front-End LoL, HoL, RR : JROS HoL : High Operating Limit
DCS
MW RR : Ramping Rate
SCADA MW, N-Level
Pembangkit : Power Plant
MW : MegaWatt
N-Level : Aplikasi BMKG SS : SubSistem
N-Level : Sinyal LFC
DCS : Distributed Control System
27
AG
C Production Cost
Monitoring
M
o
n
i
t
o
r
i
AGC-Scheduling
Pilihannya :
• Flexible
• Supportive
• Inflexible
www.pln.co.id |
Realisasi dan Rencana AGC Scheduling
KIT AKTIF SCHEDULING KIT TELAH UJI SCHEDULING, TIDAK AKTIF RENCANA KIT DIUJI SCHEDULING ESTIMASI WAKTU
PLTU CEP (Siap aktif AGC Scheduling) PLTU LONTAR #3 Maret 2023
PLTU JAWA POWER #5
PLTU LBE #1 PLTU SRLYA #8 Feb 2023 (sblm PO tgl
PLTU JAWA POWER #6
PLTU TJATI #3 dan #4 Week 3 Feb
PLTU BATANG #1
PLTU TANJUNG JATI #1 PLTU LABUAN #1 2023
PLTU TJATI #6 ……….
PLTU CILACAP #4
PLTU TANJUNG JATI #2
PLTGU TAMBAKLOROK B2
PLTU PITON #1 PLTU PEC #3
PLTU PITON #2 PLTU TJ JATI BARU #5
PLTU PRATU #1
PLTU IDMYU #2
PLTU BATANG #2
PLTU PEC #7 dan #8
Kendala Implementasi AGC
1. Kendala peralatan Pembangkit belum siap (program, system control unit)
2. Kendala link komunikasi (wiring, RTU, konfigurasi)
3. Kendala aplikasi di Master Station (konfigurasi, update data)
4. Proses perbaikan butuh shutdown unit
5. Proses pengadaan peralatan membutuhkan waktu
6. Jadwal uji menyesuaikan kondisi system (kondisi nerda normal, tidak ada pekerjaan di KIT/LUR
yang berdampak pembatasan keluaran KIT maupun Transfer, kondisi energi primer)
7. Project pembangkit yang baru sudah COD tanpa disyaratkan AGC aktif.
8. Prasyarat SLO pembangkit tidak diwajibkan ber Governor free maupun AGC.
www.pln.co.id |
Kesimpulan
1. Respon primer eksisting dari pembangkit-pembangkit uap seperti PLTU dapat diperbaiki dengan menerapkan limiter
respons primer pada kendali governor pembangkit seoptimal mungkin dengan tetap mempertimbangkan
kemampuan pembangkit sehingga menjaga keandalan frekuensi Sistem Jawa Bali saat terjadi gangguan.
2. Kelebihan dari implementasi AGC:
1. Respon sekunder pembangkit menjadi lebih akurat, karena order yang dikirimkan oleh JCC berupa besaran
MW, dimana logic perhitungan AGC sudah memperhatikan ramp rate pembangkit, low/high limit, droop
factor, frequency bias, delay time antara RTU dengan JCC dan pemodelan pembangkit
2. Terdapat simulasi respon KIT terhadap perintah AGC, sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi.
3. Kelebihan Pola Komunikasi Direct:
1. Keandalan data SCADA AGC lebih terjamin dan cepat karena data dari DCS terkirim langsung ke JCC
menggunakan protokol komunikasi tanpa melalui sistem SCADA eksisting di GI/GITET.
2. Akurasi data SCADA AGC dapat terjaga karena dapat meminimalisir penggunaan hardwiring yang apabila
sudah beroperasi lama berpotensi terjadi anomali terutama pada Pembangkit yang lokasinya jauh dengan
GI/GITET.
4. Respon AGC pembangkit lebih cepat dan tepat mengikuti perintah dari Control Center sehingga meningkatkan
keandalan sistem Jawa Bali.
www.pln.co.id |
IMPLEMENTASI (2)
2018 - Pembentukan Working Group & Road Map Implementasi
Working group dibentuk untuk mengawal aktivasi FG dan AGC di Sistem Jawa Bali.
PLTP :
PATUHA #1
DRAJAT #1; KMJNG #2;
SALAK #1, #2, #3; #4, #5, #6;
KMJNG #3, #4;
DRAJAT #2, #3;
www.pln.co.id
WYNDU #1, #2; |
IMPLEMENTASI (3)
2019 - Pemantauan progress melalui Kinerja
Monitoring Free Governor Bulanan untuk UP2B
Aktivasi FG dan AGC Semesteran untuk UIP2B
www.pln.co.id |