STRATEGI OPERASI

20 Nopember 2013

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
1.1 Tujuan Operasi Sistem

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Tujuan Operasi
( SK DIREKSI PLN No. 032/DIR/1981 Tgl. 30 Maret 1981 &
SK DIREKSI PLN No. 028/DIR/1987 Tgl. 1 April 1987 )

MENGATUR OPERASI SISTEM PEMBANGKITAN

DAN PENYALURAN SE JAWA BALI SECARA
RASIONAL DAN EKONOMIS DENGAN
MEMPERHATIKAN MUTU DAN KEANDALAN,
SEHINGGA PENGGUNAAN TENAGA LISTRIK SE
JAWA BALI DAPAT MENCAPAI DAYA GUNA
DAN HASIL GUNA YANG SEMAKSIMAL
MUNGKIN

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 RUANG LINGKUP OPERASI SISTEM

Ruang lingkup operasi sistem meliputi :

Rencana Operasi Tahunan

Rencana Operasi Bulanan
Rencana Operasi Mingguan
Rencana Operasi Harian
Pengendalian Operasi Real Time

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 PENGATURAN OPERASI SISTEM

Pengaturan sistem penyediaan tenaga listrik

dilakukan untuk mencapai sasaran :

1. Memenuhi kebutuhan tenaga listrik para

pelanggan setiap saat
2. Mengatur pembagian beban masing-masing
pembangkit setiap saat sehingga dicapai biaya
produksi yang ekonomis
3. Mengatur tersedianya cadangan pembangkit
yang cukup setiap saat sehingga keandalan
dapat dipertahankan

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

PENGATUR SISTEM TENAGA LISTRIK

TINGKAT I
OLEH DISPATCHER P3B

Melaksanakan Operasi Terpadu :

1. Sistem Pembangkitan dan penyaluran Jawa Madura Bali (JAMALI)
2. Sistem Penyaluran Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV

TINGKAT II
OLEH DISPATCHER REGION – APB DKI, APB JABAR, APB
JATENG & DIY, APB JATIM
Melaksanakan Pengendalian :
1. Sistem Pembangkitan Lokal berskala kecil Yang Terhubung Ke Sistem
150 kV, 70 kV dan 30 kV
2. Sistem Penyaluran Tegangan Tinggi 150 kV, 70 kV dan 30 kV

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

KRITERIA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK
YANG HARUS DIPENUHI

EKONOMIS / MURAH
Biaya Operasi (Fuel Cost) Dari Unit Pembangkit Yang
Bermacam-Macam Jenis Harus Semurah Mungkin.

MUTU
Tolok Ukurnya Adalah Tegangan, Frekuensi

KEANDALAN
Tolok Ukurnya Kontinyuitas Pasokan Daya

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 KONDISI OPERASI

NORMAL

PEMULIHAN
(RESTORATIV)
SIAGA/ALERT

DARURAT

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

PENGATURAN PEMBANGKIT

Dalam Pengendalian Sistem Tenaga :

Beban Sistem Variasi

Frekuensi
Berubah detik ke Sistem
detik
Pengendalian
Pembangkitan
• Load following
• Primary Control
• Secondary Control

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 Siklus Operasi Sistem

Input:
RUKN, Perenc anaan Pelaksanaan Realisasi/
Operasi Operasi Output
RUPTL,
RKAP,
Renc J P
G rid
Evaluasi
C ode

Fasilitas Operasi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Operasi Splitting

PMT keluar

Subsistem awal
Subsistem setelah split

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 Operasi Looping

PMT masuk

Subsistem awal
Subsistem setelah loop

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
PENGENDALIAN BEBAN PEMBANGKIT

• Pengaturan Primer
Governor Pembangkit

• Pengaturan Sekunder
Load Frequency Control : otomatis oleh Software LFC
yang terpasang di pusat pengatur dan perangkat keras
pada masing-masing unit pembangkit.

• Load Following
Perintah lisan dari Pusat Pengatur

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
PERBEDAAN LFC DAN LOAD FOLLOWING

LFC
1. Dioperasikan pada saat kondisi sistem normal
2. Diposisikan off saat kondisi gangguan besar pada sistem
3. Menghaluskan ripple frekuensi
4. Bekerja otomatis

LOAD FOLLOWING
1. Saat memenuhi trend beban puncak
2. Saat gangguan unit pembangkit ukuran besar trip
3. Disampaikan secara lisan

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 PENGATURAN TEGANGAN
Harus diupayakan tegangan pada yang diijinkan, sesuai
dengan SPLN yaitu : Maksimum 5% Nominal dan Minimum
10% Nominal.

Pengaturan untuk mendapatkan mutu

tegangan nominal 150/20 kV:

1. Pengaturan Daya Reaktif Unit - Unit Pembangkit

2. Pengaturan Tap Changer Inter Bus Transformer
3. Pengoperasian Reaktor/ Kapasitor
4. Pelepasan Saluran Transmisi
5. Rekonfigurasi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 PENGATURAN FREKUENSI

Meskipun Beban Konsumen Selalu Berubah-Ubah,

Frekuensi Sistem Harus Tetap Dipertahankan Pada
Nominal 50 Hz, dengan Toleransi +/- 0,5 Hz.

Langkah menjaga frekuensi pada keadaan nominal (50 Hz):

1. Pengaturan primer dari unit pembangkit yang beroperasi

Free Governor
2. Pengaturan sekunder oleh program Load Fre-quency
Control ( LFC )
3. Pengaturan pembebanan unit pembangkit secara manual
4. Pelepasan Beban (Manual & Automatic Load Shedding)

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 Skema Pengamanan Sistem
• Brown Out
• Load Curtailment
• Manual Load Shedding
• Load Shedding UFR
• Island Operation
• Over load Shedding Penghantar
• Over load Shedding IBT

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENJAGA
PENYALURAN SISTEM TENAGA LISTRIK TETAP BERJALAN DAN
FREKUENSI TETAP PADA BATAS YANG DIIJINKAN ????????

STRATEGI PENGATURAN BEBAN

AUTOMATIS DENGAN RELE

PELEPASAN BEBAN SECARA OTOMATIS :

• SHEDDING TAHAPAN FREKUENSI 7 TAHAP
• ISLANDING OPERATION.
• OVER LOAD SHEDDING PENGHANTAR / IBT.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 STRATEGI PELEPASAN BEBAN
ACUAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PELEPASAN BEBAN SECARA OTOMATIS

PELEPASAN BEBAN SECARA OTOMATIS HARUS :

• Mampu melepas beban dalam jumlah yang besar untuk
mengantisipasi gangguan yang cukup berat
• Mampu mengembalikan frekuensi ke batas yang diijinkan.
• Dilaksanakn secara cepat dan harus selektif, untuk menghindarkan
pelepasan beban yang terlalu besar.
• Menggunakan rele dengan karakteristik yang cepat, mempunyai
akurasi tinggi dan sejenis, kalau perlu setting ditangani oleh satu
orang
• Memperhatikan prioritas (beban penting jangan dilepas atau kalau
terpaksa dilepas dapat dimasukkan pada tahap akhir)
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 Strategi Pelepasan Beban
Hz
51,50

50,20
50,00 Operasi normal, frekuensi 50 + 0,2 Hz
49,80
Ekskursi, + 0,5 Hz, brown-out
Df/dt, - 0,6 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 (1181 MW)
49,50 Df/dt, - 0,8 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 + 394 MW
Load shedding Skema A & B, frek 49,50 Hz ( 394 MW - 788 MW)
Df/dt, - 1,0 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 + 788 MW
49,00

Load shedding tahap 1 s.d. 7, frek 49,00 s.d. 48,40 (2756 MW)

48,40
48,30
Islanding Operation, mulai 48,30 - 48,00 Hz
48,00

47,50 Host load unit-unit pembangkit

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

ISLAND OPERATION

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 ISLAND OPERATION

Mempertahankan pusat pembangkit yang sedang

beroperasi, pada saat sistem menuju padam total ( frekwensi sistem
48,3 Hz )

Pelaksanannya dengan membuka beberapa Pmt di GI

tertentu secara otomatis menggunakan UFR, sehingga
terbentuk suatu sistem yang terisolasi dari sistem interkoneksi
Jawa Bali

Jika Island berhasil maka : a) beberapa daerah tertentu

masih mendapat pasokan daya listrik dan b) proses
pemulihan diharapkan dapat berjalan lebih lancar

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

BEBERAPA HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Selisih antara beban GI dengan beban pembangkit tidak
boleh terlalu besar, sehingga memudahkan pengaturan
pada sisi pembangkit

Menggunakan sesedikit mungkin UFR, sehingga tingkat

keberhasilannya semakin besar

Secara periodek dilakukan evaluasi, khususnya kondisi beban

konsumen agar island tetap seperti yang diharapkan

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 PLTU TAMBAKLOROK PLTGU TAMBAKLOROK

AUX AUX

A 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

kalisari Pandean- AUX

krapyak lamper

Pudak
payung
krapyak

SAYUNG
JEPARA
1 2 UNGARAN
PURWODADI

jelok

sistem
500 kV

BAWEN
KUDUS
KEDUNGOMBO

sanggrahan jelok

JEKULO
KETERANGAN
PATI
= Pmt trip oleh UFR Island
= Pmt normal posisi masuk
= Pmt normal posisi lepas

BLORA REMBANG
CEPU
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
bojonegoro
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 PLTU TAMBAKLOROK PLTGU TAMBAKLOROK

s
s

s
s
s
s

s
s

s
s
AUX AUX
KALISARI SIMPANGLIMA PANDEANLAMPER
A 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

AB
B

AUX

KRAPYAK SRONDOL PUDAKPAYUNG

SAYUNG

purwodadi

UNGARAN
RANDUGARUT
kudus
1 2

bawen
WELERI
KALIWUNGU
sistem
BAWEN
500 kV

polysindo
sanggrahan jelok
bumiayu
BATANG

KEBASEN

PEMALANG Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

PEKALONGAN brebes
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Pembangkit.
Mrica 2 Unit : 60 MW
Walin 1 Unit : 9 MW
PLTP Dieng : 41 MW
Kemampuan : 110 MW s/d 170 MW

DIENG

Bawen
GARUNG

WONOSOBO
SECANG

Bawen Jelok

A 1 2 3 4 5
SANGGRAHAN
PLTA MRICA
B

TEMANGGUNG kentungan
medari

WADASLINTANG
KETERANGAN
RAWALO = Pmt trip oleh UFR Island
= Pmt normal posisi masuk
= Pmt normal posisi lepas
Purworejo

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 PT.PLN (PERSERO) P3B Keterangan :
REGION JAWA TENGAH & DIY Pmt kondisi masuk
KONFIGURASI JARINGAN SUB SISTEM JAWA TENGAH & DIY 2010 Pmt kondisi lepas

Pmt dibuka ( Pengaturan )

BTANG WLERI KLNGU RDRUT KLSRI SLIMA

KRAPK U.1 U.2 U.3 TAMBAKLOROK ST1.0 GT1.3 GT1.2 GT1.1 ST2.0 GT2.3 GT2.2 GT2.1
PDLAM AUX

I I I I I I I I ~ ~ ~ 2X12,5MVA ~ ~ ~ ~ 20MVA ~ ~ ~ ~
II II II II II II II AUX
II AA1.1 AA2.1
A
25 A2 A3 A4 A9 A10 A11
1 1 2 A5 A7 A12 A13 A14 A15 A16 A17
MX 1 2 1 2 3 1 2 3
2 60MVA AB2 AB3 AB4 AB5 AB6 AB7 AB8 AB9 AB10 AB11 AB12 AB13 AB14 AB15 AB16 AB17
PKLON 30MV 30MVA 16 30 60 20 60 30 20 60 60 60MVA 16 16 60
A I MVA MVA MVA MVA
MVA SRDOL B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17
II 1 2 I B
BSMGB II I BB1.1 BB2.1 AUX
PLSDO I PYUNG 1 2
II 20MVA
1 2 3 II 56 30
1 MVA
20 60 60 25 60 2 30 31,5
MVA MX U.2 U.1
MV MVA
A 60 MVA ~ ~
I
TJATI
PMLNG MRGEN I A
II ~ 100 MX UNGAR I
SYUNG A2 A1
A PWRDI KDNBO I II
AB2 AB1
74,5 I II I II
1 A6 A1 A2 A3 54
2 MVA B2 B1
DIENG AB4
II II 6,3 ~ MVA B
60 60 25 AB6 AB5 AB1 AB2 AB3
I 1 3 2 MVA 1 2 3 JPARA
MVA MX B5 2 1 I
II B1 B2 B3 B4 2 3 30 30 60
B BAWEN II
15 60 20 30 30 SDRJO ~ KUDUS MVA
KBSEN 105 105 I
I MVA MVA ~ I 1 2
MX MX II
II GARNG 100MX
16 MVA 2 2 II
TMGNG Mandirancan kria 60 60
I 1 2 3 2 MVA
1 2 3 4 30 1 1n KLMBU
II 30 60 60
sunyaragi MVA 2
20 20 60 60 25 60
MVA MX ~ ~ 1 MVA JKULO
30 MVA
I
II BRBES
BMAYU JELOK 1 2
I SCANG I
SGRAH I PATI
1 2 I 20 30
II II II I MVA
II BRNGI
25 60 30
WSOBO II RBANG
MX MVA 30 MVA
I MJNGO I
1 2 1 2 1 2 1 2 3 4 II I II
II 1 2
16 30 25 16 30 30 16 30 30 6 1 2
MVA MX MVA MVA MVA 0 ~ 25 30 60 1 2
MVA
~ KTNGR U3 U2 U1 1 2 MVAR
60 30
I MDARI 60 30 MVA
MVA ~ ~ ~ GJYAN MVA 30 30 PLTU
II 30 30
I RBANG BLORA
2 1 TIMO I
MKRAN I
II B1 B2 B3 B4
KLBKL A ~ II II
I A5 A4 A3 A2 A1 BDONO AB1 AB2 AB3
30 MVA AB4 1 2
II 1 2 1 2
AB5 AB4 AB3 AB2 AB1 A1 A2 A4
60 60 KNTUG I 20 60
1 2
B4 B3 B2 B1 MVA 60 MVA 25 16 30
20 MVA JAJAR
20 3 B II 2 KDIRI 1 U1 U2 SST MVAR MVA
MVA MVA 60 MRICA I ~ ~
2 4 40MVA
MVA PBLGA 100 MX 100 II I CEPU
I MX
60 60 II
II WALIN B 1 2 3
MVA
I B1 B4 B5
60 60 16 1 2
MNANG 60 II GDEAN AB1 AB5 MVA
MVA AB2 AB4 20 16 BJGRO
I I
16 A1 A2 A4 A5 MVA
II II WBJAN A
RWALO MVA PALUR SRAGN
~ ~ I
I 1 2 IBT-1 IBT-2 I I
1
II
~ U1 U2
II
500 MVA 500 MVA II II Ngawi /
1 2 2
banjar PJKLN WATES 30 30 manisrejo
20 30 I 2 3 25 1 2 3
2 MVA 60 MVA 1 1
MVA MVA T.43 // II PEDAN MVAR
2
16 30 GBON 2 60 60 60 30 30 30
1 BANTL MSRAN
STARA MVA G I MVA MVA
I 2 I
30 16 II 60 MVA SLBRU
II MVA II
3 2 1 3
60
LMNIS customer 30 20 WNGRI MVA
I PWRJO 60 60 KLATN I
B MVA MVA WSARI 60 MVA
II
2 x 25
60 MVA MVAR B1 B2 B3 B4 ~ I I II
SMPOR II I II
1 I PP. WNGRI
AB1 AB2 AB3 AB4 II
PLTG
1 3 1 2 SMANU 1 Tasik II 1 2
CLCAP PLTU A1 A2 A4
2 1 2 30 60
~ ~ 2 3
20 30 CLCAP A KBMEN 30 20
1 2 2 MVA
MVA 30 30 ~ ~
U1 U 2 SST
40MVA U1 ~ U 2~
30 MVA 30 MVA MVA 30 30
MVA
MVA Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
RENOP -FEB 60 20
MVA
12,4MW

2010
OVER LOAD SHEDDING

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 OVER LOAD SHEDDING
Pht 150kv KALIWUNGU – WELERI & WELERI - BATANG

KBSEN PMLANG PKLON BTANG WLERI KLNGU

OLR OLR

660 A 660 A
3 dt 3 dt

Trafo- Trafo-
2 2

TP TP TP

Keterangan
Pmt posisi Masuk
Pmt dbuka oleh OLR

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 OVER LOAD SHEDDING
Pht 150kv KRAPYAK – RANDUGARUT - KALIWUNGU

KBSEN PMLANG PKLON BTANG WLERI KLNGU RDRUT KRAPK

OLR OLR

1.080A
1.040A
4 dt
Trafo- Trafo- 4 dt
Trafo-
2 2 2

TP TP TP TP

Keterangan
Pmt posisi Masuk
Pmt dbuka oleh OLR
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 OVER LOAD SHEDDING
Pht 150kv BATANG - PEKALONGAN

PEMALANG PEKALONGAN BATANG WELERI

Kebasen Kaliwungu

OLR
I I I I

II II II II
Tahap 1 Tahap 2
660 A– 3” 660 A– 5”

Trafo- Trafo- Polysindo

2 3

Keterangan
Pmt posisi Masuk
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Pmt dbuka oleh OLR

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 OVER LOAD SHEDDING
TRAFO INTERBUS GITET UNGARAN
Ke sistem
500 kV

Tahap 1 TP
UNGARAN OLR 2000 A–
3”
Tahap 2
2000 A–
6” JELOK BRINGI
N
Purwodadi
TP

Secan Mojosong
gemanggu o
T
Tambaklor ng
ok
SANGGRAHA
BAWE N
N

n
Kentunga
Medari

Pedan

Keterangan
KLATEN Pmt posisi Masuk
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Pmt dbuka oleh OLR

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 OVER LOAD SHEDDING
TRAFO INTERBUS GITET PEDAN

Ke sistem
500 kV

Banyudono

Mojosongo
Tahap 1
PEDAN 1.889 A– 2” TP
OLR
Mangkunegaran
Tahap 2
1.889 A–
5”
JAJAR

Klaten

Ngawi

TP
WONOSARI SOLO BARU
SRAGEN

Wonogiri
Keterangan
Pmt posisi Masuk
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Pmt dbuka oleh OLR

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

 HOSTLOAD
• Hostload adalah strategi pengamanan sistem yang
terakhir yaitu mempertahankan generator untuk
tetap operasi dengan beban dirinya sendiri yaitu
untuk peralatan bantu. Apabila strategi hostload
berhasil, diharapkan pemulihan sistem menjadi
lebih cepat karena tidak perlu start generator.
Selain itu, dengan beroperasi hostload maka
pemakaian sendiri tidak akan terganggu.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
 Region Control Center Jawa Bali

PRIOK MKRNG
SLAYA U SLIRA
GU GU
CLGON
JTAKE TGRNG
BKASI
ASAHI ACC GU
U
MTWAR
KKSTL SRANG KMBNG CWANG KSBRU HRGLS
CBATU JTBRG
GNDUL JTLHR JAVA U
TANJUNGJATI
A
H SRAGI JPARA
DEPOK CBBAT TBROK
CIBNG A CRATA PATI
BGBRU
PDLRG UBRNG GU KUDUS
GRSIK MADURA
CRBON RBANG
BDSLN PMLNG BABAT U
P SGLNG A KRPYK BLORA LNGAN
SALAK KBSEN PKLON ACC GU GLTMR BKLAN SMNEP
ACC KMJNG WLERI CEPU
CNJUR BMAYU UNGAR A SPANG PMKSN
CGRLG P
GARUT MRICA
UNGAR BJGRO
SGMDU U PERAK
KDMBO
DRJAT P MJNNG GARNG
RWALO A
CAMIS
SGRAH KRIAN
WSOBO
A JELOK
SRGEN ACC
TSMYA BNJAR NGAWI
LMNIS
PWRJO BOJLI JAJAR WARU
KNTUG BNGIL
G GBONG PEDAN MKRTO GRATI PITON
PALUR SURYA
U STBDO
MNRJO
BNTUL KLTEN MGUNG KBAGN PBLGO
KDBRU
LWANG
BDWSO BWNGI BALI
A A PMRON
LMJNG GLNUK
WLNGI KKTES BTRTI
GNYAR
JMBER KAPAL AMLRA
NGARA
SANUR
PSGRH

NSDUA

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal