Analisis aliran beban memuat perhitungan aliran daya dan tegangan sebuah sistem
tenaga listrik untuk mengatur kapasitas generator, kondensator, dan perubahan tap
transformator pada saat dibebani maupun maupun pertukaran jaringan (net interchange)
antar sistem operasi individu. Dalam melakukan analisis aliran beban, bus yang
terhubung dalam sistem tenaga listrik digolongkan menjadi tiga jenis yang masing-
masing memiliki dua besaran yang diketahui, yaitu bus beban, bus kontrol (generator)
dan bus ayun (penadah). Secara umum ada dua pertimbangan utama dalam
pengembangan rekayasa program komputer secara efektif, yaitu: formulasi uraian
matematik dari permasalahan dan metode numerik yang diterapkan sebagai metode
penyelesaian masalah. Pendekatan-pendekatan awal untuk penyelesaian perhitungan
aliran beban menggunakan referensi loop dalam bentuk admitansi. Penyelesaian analisis
aliran beban harus memenuhui hukum Kirchoff, yaitu jumlah aljabar semua arus pada
sebuah bus harus sama dengan nol dan jumlah aljabar semua tegangan dalam loop harus
sama dengan nol [8].
Sistem Tenaga Listrik
Suatu sistem tenaga listrik secara garis besar dapat dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu: Pusat pembangkit tenaga listrik (PPTL), saluran transmisi, gardu
Induk dan saluran distribusi Gambar 2.6 memperlihatkan suatu sistem tenaga listrik,
mulai dari pembngakitan tenaga listrik sampai ke konsumen (beban listrik).
Ada tiga metode untuk menghitung dan mengolah data dari sistem tenaga:
1. Sistem Gauss-Seidel
Sistem Gauss-Seidel adalah salah satu jenis analisis yang paling umum.
Namun, tingkat konvergensinya yang lambat menghasilkan banyak iterasi.
2. Metode Newton–Raphson
Metode Newton-Raphson adalah metode yang lebih canggih,
menggunakan konvergensi kuadrat, dan dapat digunakan untuk situasi yang
lebih kompleks.Salah satu kelemahannya adalah pemrograman bisa jadi
rumit dan membutuhkan memori komputer yang besar.
3. Metode Fast Decoupled
Keuntungan utama dari metode ini adalah menggunakan lebih sedikit
memori komputer. Kecepatan kalkulasi 5x lebih cepat daripada metode
Newton – Raphson, Namun, ini bisa menjadi kurang akurat karena asumsi
digunakan untuk mendapatkan penghitungan cepat. Karena lebih sulit untuk
mengubah program komputer ini untuk mencari masalah lain seperti
keamanan atau aliran sistem daya, cakupannya menjadi terbatas [15].
Yang termasuk pusat pembangkit tenaga listrik didalam sistem tenaga listrik
adalah Pusat tenaga (power station), meliputi power hause, ruang control dan Latar
hubung (Switch yard), yang meliputi ril, pemisah (disconnection switch /DS), Pemutus
tenaga (circuit breaker), arester, transformator, dsb.
Pusat pembangkit tenaga listrik dapat dibedakan menjadi Pusat pembangkit
tenaga listrik konvensional dan Pusat pembangkit tenaga listrik non konvensional.
Sedangkan pusat pembangkit yang konvensional terdiri dari:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Thermo (PLTT)
Pusat listrik tenaga thermo meliputi:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG),dll
Saluran Transmisi
Saluran transmisi dalam suatu sistem tenaga listrik adalah saluran pemindah /
transfer tenaga listrik dari suatu daerah (dapat merupakan power station, gardu induk)
ke daerah lain (dapat merupakan Gardu induk) dengan jarak yang cukup jauh dengan
tegangan tertentu.
Stabilitas Transient
Stabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk merespons gangguan dari
operasi normalnya dan kembali ke kondisi operasi normal. Stabilitas transien adalah
gangguan tiba-tiba besar terjadi karena gangguan, perubahan beban mendadak dan
timbulnya stabilitas sementara [16].
Defini studi aliran daya atau load flow study adalah analisis numerik aliran tenaga
listrik dalam sebuah sistem kelistrikan. Studi aliran daya kadang disebut juga studi
aliran beban merupakan analisa dan asesmen terhadap kondisi steady-state sistem
listrik. Studi aliran daya merupakan salah satu studi tersulit pada kelompok studi sistem
tenaga [11].
Studi dan Analisa Load Flow atau Aliran Daya disini menggunakan metode yang
dapat dikatakan langsung atau automatis karena menggunakan aplikasi yaitu aplikasi
ETAP. Load flow study adalah studi yang mempelajari aliran daya pada suatu sistem
kelistrikan dari suatu titik ke titik lain dan tegangan pada bus-bus yang berada pada
sistem tersebut. Studi aliran daya merupakan penentuan atau perhitungan tegangan,
arus, daya aktif, faktor daya dan daya reaktif yang terdapat pada berbagai titik dalam
suatu jaringan sistem tenaga listrik pada keadaan pengoperasian normal, baik yang
- Transformator
1. Transformator 1 (T1)
Tab Rating :
a. Voltage Rating
Primer :20
Sekunder :70
b. Power Rating
- Bus
1. Bus 1
Nominal kV : 20 kV
2. Bus 2
Nominal kV : 70 kV
3. Bus 3
Nominal kV : 70 kV
4. Bus 4
Nominal kV : 70 kV
5. Bus 5
Nominal kV : 20 kV
6. Bus 6
Nominal kV : 20 kV
7. Bus 7
Nominal kV : 20 kV
- Load
1. Load 1
Tab Loading :
kV : 70 kV
MVA : 15 MVA
Pf (%) : 85%
2. Load 2
3. Load 3
Tab Loading :
kV : 20 kV
MVA : 20 MVA
Pf (%) : 85%
- Transmission Line
1. Transmission Line 1 (TL 1)
Tab Info :
Length : 15 km
Tab Impedance :
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.2 0
Negative 0.1 0.1 0.2 0
Zero 0.1 0 0.2 0
- Cabel
1. Cable 1
Tab Info :
Length : 200 m
Tab Impedance
R X
Positive 0.1 0.2
Zero 0 0
2. Cable 2
3. Cable 3
Tab Info:
Length : 1 km
Tab Impedance
R X
Positive 0.1 0.2
Zero 0 0
2. Generator 2 (Gen 2)
Tab : Voltage Control
Tab Rating : 100 MW
kV : 20 kV
Pf(%) : 85%
3. Generator 3 (Gen 3)
Tab Info : Swing
Tab Rating : 100 MW
kV : 20 kV
Pf(%) : 85%
2. Transformator 2 (T2)
Tab Rating :
a. Volatge Rating :
Primer : 150
Sekunder : 20
b. Power Rating :
Rated : 150
3. Transformator 3 (T3)
Tab Rating :
c. Volatge Rating :
Primer : 150
Sekunder : 20
d. Power Rating :
Rated : 150
- Bus
1. Bus 1
Nominal kV : 20 kV
2. Bus 2
Nominal kV : 150 kV
3. Bus 3
Nominal kV : 150 kV
4. Bus 4
- Load
1. Load 1
Tab Loading :
kV : 150 kV
MVA : 30 MVA
Pf (%) : 85%
2. Load 2
Tab loading :
kV : 20 kV
MVA : 25 MVA
Pf (%) : 85%
3. Load 3
Tab Loading ;
kV : 150 kV
MVA : 15 MVA
Pf (%) : 85%
4. Load 4
Tab Loading :
kV : 20 kV
MVA : 10 MVA
- Transmission Line
1. Transmission Line 1 (TL 1)
Tab Info :
Length : 20 km
Tab Impedance :
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.2 0
Negative 0.1 0.1 0.2 0
Zero 0 0 0.2 0
b. Voltge Control
Berfungsi pengaturan tegangan untuk menjaga tegengan bus tetap pada
batas toleransi jika ada gangguan atau penambahan beban secara tiba tiba.
3. Untuk mengatasi jatuh tegangan terdapat 2 cara yang pertama ialah dengan cara