5-1

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

BAB V
ANALISIS KOORDINASI RELAY
(Star Device Coordination Analysis)

5.1 Analisis Koordinasi Relay

5.1.1 Tujuan Praktikum

Setelah melakukan modul praktikum ini praktikan dapat melakukan studi analisis
koordinasi relay pada suatu sistem tenaga listrik dengan menggunakan aplikasi
perangkat lunak komputer khusus (ETAP).

5.1.2 Teori Pendahuluan

Pengaman proteksi pada sistem tenaga Iistrik ialah sistem pengamanan yang
diIakukan terhadap peralatan-peralatan listrik, yang terpasang pada sistem tenaga
Iistrik tersebut. Misalnya Generator, Transformator, Jaringan transmisi /
distribusi dan lain-lain, ternadap kondisi operasi abnormal dari sistem itu sendiri.
Yang dimaksud dengan kondisi abnormal tersebut antara lain dapat berupa :
hubung singkat, tegangan lebih/kurang, beban Iebih, frekuensi sistem turun/naik
dan Iain-lain.
Dalam menyalurkan energi listrik dari gardu induk ke pelanggan
(konsumen) diperlukan suatu sistem tenaga listrik yang handal, terutama dari sisi
pemeliharaan yang bisa membebaskan sistem dari gangguan. Gangguan
merupakan kendala terbesar dalam menyalurkan energi listrik ke pelanggan,
karena dengan terjadinya gangguan, maka akan merugikan pelanggan. Oleh
karena itu diperlukan suatu sistem yang handa luntuk dapat mengurangi
kemungkinan gangguan yang akan terjadi dan mengurangi resiko akibat dari
terjadinya gangguan, khususnya pada jaringan distribusi. Pada penyulang yang
menggunakan sistem radial, keandalan sistem masih tergolong rendah karena
pada sistem ini hanya terdapat satu penyulang utama.
Apabila salah satu seksi/wilayah dari sistem ini mengalami gangguan, maka
seksi berikutnya atau didepannya ikut padam. Berbeda dengan sistem lain yang
sudah berbentuk loop(saling terhubung), apabila satu seksi mengalami gangguan,
maka seksi lain tidak padam karena ada penyulang cadangan yang memasok
listrik keseksi tersebut. Pada kondisi tertentu untuk keperluan pemeliharaan atau
perbaikan peralatan di suatu titik diperlukan perpindahan penyaluran tenaga
listrik dari penyulang satu ke penyulang lainnya, untuk meminimalkan
pemadaman. Kondisi yang sifatnya sementara ini tetap harus diperhitungkan
koordinasi pengamannya, sehingga apabila terjadigangguan dimanapun titiknya,
kinerja pengaman jaringan akan tetap dipenuhi. Salah satu gangguan yang
sering kali terjadi adalah gangguan arus lebih, untuk mengatasi gangguan ini
diperlukan suatu pengaman arus lebih OCR (Over Current Relay). Koordinasi
antar OCR tersebut perlu diperhitungkan, sehingga kerusakan peralatan akibat
arus lebih dapat dihindari dan keandalan sistem tetap tinggi.

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-2

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

5.1.3 Prosedur Praktikum

1. Dengan mengacu pada sistem koordinasi proteksi yang tergambar pada gambar
5.1, gambarkan model one diagram yang lengkap dari sistem tenaga listrik
tersebut pada software analysis sistem tenaga ETAP.

2. Set gangguan pada motor (Mtr1_100 HP)! Jalankan program Star-Protective

Device Coordination pada softwareETAP.

3. Amati hasil simulasi Star-Protective Device Coordination!

4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dan tugas praktikum pada poin 5.2 modul ini!

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-3

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

Gambar 5.1. Sistem Koordinasi Proteksi

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-4

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

Tabel 5.1. Data Power Grid

Info Rating
Nama : U1 Tegangan Nominal : 12.47kV
Mode operasi : Swing Short Circuit Rating
Kondisi : In Service : 200 MVA
X/R 12

Tabel 5.2. Data Bus

BUS Tegangan Nominal (kV)

BUS_1 12,47
BUS_2 12,47
BUS_3 0,48

Tabel 5.3. Data Cable

Info
Nama Cable1
Kondisi In Service
Panjang Kabel 100 ft
Jumlah Konduktor 1
Jenis Kabel
Unit System English
Konduktor type CU
Frekuensi 60 Hz
Instalasi Magnetic
kV/% Class 15 kV/100%
Source ICEA
Insulation Rubber
#/cable 3C
Size 4/0 AWG/kcmil
U/G Ampacity
Ta 20°C
Tc 90°C
RHO 90°C
A/G Ampacity
Ta 40°C
Tc 90°C
Unit Length 1000 ft
Base Temperature 75°C

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-5

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

Tabel 5.4. Data Transformator

Info
Nama T1
Kondisi In Service
Class
- Type Liquid Fill
- Sub Type Mineral Oil
- Class Other
- Temp Rise 55/65
Rating
Tegangan sisi primer 127,47 kV
Tegangan sisi sekunder 0,48 kV
Daya Transformator 1000 kVA
Maksimal Daya 1000 kVA
Impedansi
Positive Sequence Zero Sequence
Z 5,75%
X/R 5,79%

Tabel 5.5. Data Motor

Info
Nama Mtr1
Kondisi In Service
Status Continous
Connection 3 Phase
Jumlah Motor 1
Nameplate
Daya Motor 1 HP
Tegangan Nominal 0,46 kV
Kutup 4 buah
Loading
Desin 100%
Normal 90%
SF 1

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-6

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

Protection
Starting Curve-costant terminal
voltage
1. Vt 100%, 80%, 110%
2. Accl. Time 8, 10, 7,7 (Smopth Corner)
Asymmetrical LRC
1. Asym. Factor 1,76
Thermal limit curve
1. Hot start stal time 12
2. Cool start stal time 15

Tabel 5.6. Circuit Breaker

Circuit Breaker 1 (High Voltage)

Info Short Circuit Data
Nama CB1 Tegangan 0.6 kV
Kondisi In Service Arus gangguan 42 kA
Status Close Test PF 15
Circuit Breaker 2 (Low Voltage) Trip Device
Info Trip Device Solid State Trip
Nama CB2 Manufacture Siemens
Kondisi In Service Model Static Trip
Status Close Rating ID 1600
Rating Library Trip Device Phase Long Time

Long Time
Type CB Power-CB 1.0
Pickup
Manufacture Siemens-Alis
Standart ANSI Long Time Band 3.5
Model Short Time
Model LA-1600A Short Time 2
Pickup
Tegangan 0.635 kV Short Time Band 0.08
Maksimal
Pole (kutub) 3 Instantaneous 4 Ground
Pickup
Size (amps) 1600 A Ground Pickup 0.2
Ground Band 0.1

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-7

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

Circuit Breaker 3 (Low Voltage)

Info
Nama CB3
Kondisi In Service
Status Close
Rating Library
Type CB Molded Case
Manufacture General Electric
Standart ANSI
Model
Model TEC Magnetic
Tegangan Maksimal 0.48 kV
Pole (kutub) 2
Size (amps) 100 A
Short Circuit Data
Tegangan 0.48 kV
Arus gangguan 10 kA
Test PF 50
Trip Device
Trip Device Motor Circuit Protector
Manufacture General Electric
Model TEC
Rating ID 100
Trip Device
Trip 1300 Amp.
Trip Range 300 – 1300 Amp.

Tabel 5.7. Data Fuse

Fuse 1
Info
Nama Fuse1
Kondisi In Service
Status Close
Rating
Library
Standart ANSI
Manufacturer S&C
Model SMU-40
Tegangan Maksimal 29 kV
Speed Standart
Size 80E
Continous Amp. 80A
Interrupting Amp. 20 kA

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-8

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

Tabel 5.8. Data Current Transformer

Current Transformer 1 Current Transformer 2

Info Info
Nama CT1 Nama CT 2
Kondisi In Service Kondisi In Service
Standart ANSI Standart ANSI
Type Fasa Type Ground
Rating Rating
Ratio Ratio
Primer 300 A Primer 50 A
Sekunder 5A Sekunder 5A
Class Class
Designation B-0.1 Designation B-0.1
Burden 2.502 VA Burden 2.502 VA

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-9

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

Tabel 5.9. Data Relay

Over Current Relay (OCR)

Info Phase Overcurrent

Nama OCR Curve Type ANSI Extremely-

Kondisi In Service Inverse
Input Pick range 20-100 XCT Sec
Terminal Phase CT1 Pick up 80
Terminal Ground CT2 Time Dial 10
Output Ground Overcurrent

Relay Element Any Curve Type ANSI-Very

Level/Zone Any Inverse
Device HVCB Pick range 15-55 XCT Sec
ID CB1 Pick up 55
Action Open Time Dial 10
Library Instantaneous
Manufacturer GE Multilin Pick range 0.1-16 XCT
Function Overcurrent
Model 735/737 Pick up 16

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-10

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

5.2 Pertanyaan dan Tugas Praktikum

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem proteksi?

2. Jelaskan pengertian dan fungsi dari relay arus lebih (Over Current Relay)?

3. Jelaskan sistem koordinasi relay pada percobaan 6.1 apabilaterjadi gangguan (Fault) pada
motor induksi (Mtr1)?

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-11

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

4. Jelaskan secara singkat apabila sistem mengalami kegagalan koordinasi pada percobaan 6.1?

5. Pada kasus 6.1, jelaskan dengan singkat hasil yang saudara peroleh pada kasus ini.

ACC DATA
Tanggal :

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO

5-12

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA ELEKTRIK 2

6. Kesimpulan

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO