Anda di halaman 1dari 101

SISTEM KELISTRIKAN

REFINERY UNIT III PLAJU


PT PERTAMINA (Persero)

PLAJU , 22 FEBRUARI 2013


DASAR KELISTRIKAN

1. LISTRIK adalah satu bentuk sumber daya atau energi yang sanggup untuk
melakukan usaha atau kerja yang dapat memberikan banyak manfaat untuk
menunjang aktifitas diberbagai sektor kegiatan.

2. Keuntungan energi listrik dibandingkan dengan energi-energi lain adalah :


- Relatif mudah dibangkitkan
- Mudah dipindahkan
- Mudah dirubah menjadi bentuk energi lain
- Mudah disimpan

3. Disisi lain listrik dapat menimbulkan bahaya atau bahkan bencana


yang merugikan, apabila perancangan, pemasangan, pemanfaatan
sistem tenaga listrik tidak mengikuti kaidah-kaidah teknik kelistrikan.

Page 2
4. Untuk menjamin keamanan, kehandalan dan keselamatan pemanfaatan
tanaga listrik, maka harus memenuhi kaidah-kaidah teknis yang ditetap
kan dalam standard yang berlaku. Setiap peralatan dan pesawat yang
digerakkan dengan tenaga listrik, diperlukan pengamanan yang mema
dai guna melindungi peralatan itu sendiri dan pengamanan bagi opera
tornya atau yang menggunakannya.

5. Arus listrik akan mengalir bila : Sumbernya telah dihubungkan dengan


beban, sehingga terdapat muatan yang bergerak dengan arah tertentu
yang mengalir dari suatu titik ke lain tempat.

6. Berdasarkan bentuk gelombangnya, maka arus listrik dapat dibedakan


menjadi dua yaitu : a. Arus Searah (DC)
b. Arus Bolak Balik (AC)

Page 3
PERBEDAAN ARUS SEARAH (DC) DAN ARUS BOLAK BALIK (AC)

• ARUS SEARAH (DC) :


- Tidak ada masalah frekwensi.
- Tidak ada masalah faktor kerja ( Cos φ )
- Tegangan tidak dapat dirubah secara langsung dgn Trafo.
- Cara penyalurannya hanya satu macam.

• ARUS BOLAK BALIK (AC) :


- Ada masalah frekwensi.
- Ada masalah dengan faktor kerja (Cos φ )
- Tegangan dapat dirubah secara langsung dgn Trafo.
- Cara penyalurannya ada 3 macam.

Page 4
GELOMBANG ARUS LISTRIK

• ARUS SEARAH (DC)

• ARUS BOLAK BALIK (AC)

Page 5
MEMPEROLEH LISTRIK DC DAN AC

• Pada kenyataannya bila diperlukan listrik ditempat kerja/lapangan umumnya


diperoleh sebagai berikut :

a. Listrik Arus Searah (DC)


- Generator Arus searah.
- Accu.
- Penyearah (Rectifier).

b. Listrik Aus Bolak Balik (AC)


- Generator Arus Bolak Balik.
- Inverter.
- Trafo Distribusi.

Page 6
a. Simbul dan Satuan besaran listrik

Besaran Simbol Satuan Notasi


No.
1. Tegangan Listrik V, U, E Volt V
2. Arus Listrik I Ampere A
3. Daya Listrik P Watt,Volt Ampere W, VA
4. Hambatan R Ohm Ω
5. Energi Listrik E Watt hour, kwh Wh, kwh
5. Frekuensi F Herzt, cycle/second Hz, cps
6. Factor Kerja Cos φ %, tanpa satuan %
7. Efisiensi Ŋ %, tanpa satuan %

Page 7
b. Alat Ukur besaran Listrik

Untuk mengukur Tegangan : Volt Meter


Untuk mengukur Arus : Ampere meter
Untuk mengukur Daya : Wattmeter atau VA meter
Untuk mengukur Hambatan : Ohm meter
Untuk mengukur Energi Listrik : wh atau kwh meter
Untuk mengukur frekuensi : Frekuensi meter
Untuk mengukur Cos φ : Cos φ meter
Untuk mengukur tahanan isolasi : Megger
Untuk mengukur Grounding : Earth Resistance Tester.

Page 8
Simbol Gambar Listrik

Untuk mempermudah penggambaran hubungan rangkaian


sistem tenaga listrik dan peralatan yang berhubungan dengan
rangkaian tersebut maka dibuat gambar yang lebih sederhana
yang dikenal dengan “ One Line Diagram “ (diagram satu
garis). Pada gambar ini sistem saluran 3 fasa ( 3 kawat atau 4
kawat) digambarkan hanya 1 (satu) garis saja. Sedangkan
peralatan-peralatannya digambarkan dengan symbol yang
sudah standard.
Ada beberapa standard kelistrikan yang digunakan
dibeberapa negara, namun pada dasarnya tidak jauh berbeda
(PUIL, JIS, VDE, BP, IEC, dll).
Beberapa symbol gambar pada one line diagram seperti
yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Page 9
Variations

Equipment Basic Symbol Symbol Definition

Motor M MOT Motor Induksi

Generator G GEN Generator Syncron

Trafo Two Winding

Transformer
Sekring Pengaman Lebur

Circuit Breaker High Voltage

Low Voltage

Page 10
Variations

Equipment Basic Symbol Symbol Definition

Saklar Saklar Seri

Grounding Grounding Electronika

Grounding Listrik

Stop Kontak Socket Outlet

Normaly Open
Kontak

Normaly Close

Page 11
ISTILAH-ISTILAH LISTRIK

1. PEMBANGKIT : ADALAH PERALATAN YANG DIGUNAKAN


LISTRIK UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK

2. TRANSMISI : ADALAH SALURAN KABEL/PENGHANTAR YANG


LISTRIK BERGUNA UNTUK MENYALURKAN ENERGI LISTRIK
DARI PEMBANGKIT KE SALURAN DISTRIBUSI.

3. DISTRIBUSI : ADALAH SALURAN KABEL/PENGHANTAR YANG


LISTRIK BERGUNA UNTUK MENYALURKAN ENERGI LISTRIK
DARI PEMBANGKIT KE PUSAT BEBAN

4. INSTALASI : ADALAH JARINGAN YANG TERSUSUN SECARA


LISTRIK TERKOORDINASI MULAI DARI SUMBER PEMBANGKIT
ATAU TITIK SAMBUNGAN SUPLAI DAYA LISTRIK
SAMPAI TITIK BEBAN AKHIR SESUAI MAKSUD DAN
TUJUAN PENGGUNAANNYA.

Page 12
ISTILAH-ISTILAH LISTRIK

5. PERLENGKAPAN : ADALAH SARANA YANG DIPERLUKAN DALAM


LISTRIK RANGKAIAN INSTALASI LISTRIK, MISL CB, SAKLAR, FITING,
DLL

6. PERALATAN : ADALAH SEMUA JENIS ALAT, PESAWAT, MESIN DAN


LISTRIK SEJENISNYA YANG DIGERAKKAN DENGAN TENAGA
LISTRIK, MISL : SETERIKA, CRANE, DLL

Page 13
SISTEM JARINGAN INSTALASI LISTRIK PLN

TRANSMISI DISTRIBUSI
G
12/70 KV 70/6 KV

6/0,38 KV
KONSUMEN 1

KONSUMEN 2

KONSUMEN 3

Page 14
SISTEM JARINGAN INSTALASI LISTRIK PERTAMINA
Substation

DISTRIBUSI M

G M
12/6,9 KV
6.9/0.4 KV STATIC LOAD

Page 15
PRIME MOVER

Pada sistem konvensional energi listrik yang dihasilkan diperoleh dari generator yang
digerakkan oleh energi mekanis, seperti motor bakar, turbin gas, turbin uap, dll.

Energi mekanis yang digunakan untuk menggerakkan generator didalam sistem


pembangkit disebut penggerak awal (primemover). Penggerak awal inilah yang
menunjukkan tipe/sebutan dari pusat pembangkit listrik tersebut, misalnya :

Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan
primemover berupa motor bakar (Diesel).

Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan
primemover berupa turbin gas.

Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan
primemover berupa turbin uap.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan
primemover berupa turbin air.

Page 16
GENERATOR

Generator adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis
Menjadi energi listrik.
Sebagaipenghasil tenaga listrik generator AC sering juga disebut Alternator dan me
rupakan peralatan utama pusat pembangkit listrik.

Pada pusat pembangkit selain generator, terdapat juga peralatan bantu yaitu :

-Panel kontrol
-Switchgear (pemutus) & busbar
-Proteksi (pengaman)
-Dc Supply dan UPS
-Motor listrik auxiliary, dll

Data generator yang bisa dilihat pada name plate generator adalah:
-Kapasitas : KVA atau KW
-Tegangan Output : KV atau Volt
-Frekuensi : Hz atau Cps
-Kecepatan putar : RPM
-Factor daya : cos φ
-Arus nominal : Amp
-Arus eksitasi : dc amp
-Tegangan eksitasi : dc Volt
-Hubugan belitan : star atau delta

Page 17
Page 18
Page 19
Page 20
Page 21
JENIS GENERATOR

Ada 2 jenis generator bila dilihat dari letak kontruksi kumparannya


(winding) yaitu :

1. Generator kutub luar (Revolving armature generator)


2. Generator kutub dalam (Revolving Field generator)

Generator Kutub luar :

Pada generator jenis ini, rotornya merupakan kumparan jangkar


yang berputar dan memotong medan magnet yang diam. Output
dari generator ini akan dihasilkan dari kumparan jangkar ini
sehingga untuk mengeluarkan energi listrik yang dihasilkan
diperlukan cinccin geser (slip ring) dan sikat arang (brushes).
Generator jenis ini tidak dapat dibuat dalam kapasitas besar,
karena slipring dan sikat arang tidak mampu untuk menyalurkan
arus dan tegangan yang besar.

Page 22
Generator Kutub dalam :

Pada generator jenis ini, merupakan jenis generator yang


digunakan sebagai sumber tenaga listrik saat ini. Pada generator
ini, arus searah dari suatu sumber luar dialirkan melalui slipring
(rotating dioda) ke kumparan kutub medan pada rotor.
Rotor akan menghasilkan medan elektromagnetik dengan
polaritas tetap yang berputar dan memotong kumparan jangkar
sekeliling stator, menginduksikan tegangan pada kumparan
stator. Tagangan yang dihasilkan kumparan jangkar (stator) bisa
mencapai tegangan 10.000 volt.

Page 23
KONSTRUKSI GENERATOR :
Konstruksi generator dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

- Rumah generator /rangka/framework


- Stator atau armature
- Rotor
- Sistem eksitasi
- Bearing

Rangka/framework :

merupakan pendukung bagian yang bergerak dan bagian yang


diam dari generator disamping juga sebagai pelindung
komponen-komponen didalamnya. Framework tersebut secara
langsung mengalirkan udara melalui bagian-bagian generator
untuk pendinginan dan juga tempat terminal output generator.

Page 24
STATOR

Stator terdiri dari inti yang terbuat dari lapisan plat baja tipis (baja
silikon) dengan tujuan untukmereduksi kerugian arus eddy.
Belitan stator ditempatkan pada alur (slots) dari inti.
Belitan stator bisa berupa hubungan Wye (Y) atau Delta (Δ),
tergantung dari tegangan, design dan performance yang
direncanakan.
Pada umumnya generator pembangkit menggunakan hubungan
Wye (Y) sehingga 3 ujung belitan dijadikan satu sebagai titik
netral.
Pada terminal generator yang bertegangan tinggi kadang kala
ditambah dengan fasilitas lightning arrester dan surge capasitor.

Page 25
ROTOR :

Ada 2 bentuk dasar dari rotor generator sinkron yaitu :


- Kutub menonjol (salient pole)
- Kutub datar (silinder/non salient pole)

Kutub medan yang menghasilkan medan magnet terikat kuat


pada rotor dan terbuat dari lapisan tipis inti yang dibelitkan
dengan belitan eksitasi yang diambil memalui slipring atau unit
rectifier berputar untuk jenis brushless generator.

Kutub menonjol biasanya untuk generator dengan rpm 1800


kebawah, sedangkan jenis silinder untuk rpm 3000 atau 3600.

Page 26
Sistem Eksitasi:

Eksitasi adalah suatu sumber listrik yang digunakan untuk


penguatan generator utama.

Brushless eksitasi dikembangkan karena, energi listrik dc yang


diberikan pada rotor melalui sikat dan slip ring akan
menimbulkan percikan bunga api sehingga tidak memungkinkan
lagi digunakan untuk generator yang berkapasitas besar.

Unit eksitasi terdiri dari 2 bagian :

- Sebuah multi phase generator jenis rotating armature


- Sebuah full wave rectifier 3 phase dengan dioda yang terpasang
pada heat sink yang berputar pada rotor.

Page 27
Bearing (Bantalan) :

Bearing generator bisa berupa sleeve bearing dan bisa juga


berupa antifriction bearing (roller) tergantung dari ukuran
generator. Roller generator bearing dapat digunakan untuk unit
5000 HP atau lebih kecil. Bearing jenis ini menggunakan
pelumas tertutup (pucked) berupa gemuk (grease) untuk
mendapatkan pelumasan positip pada permukaan bearing.

Apabila ukuran dan berat generator cukup besar, maka bisa


membuat temperatur bearing menjadi panas sehingga perlu
membuat sistem pelumasan secara sirkulasi dengan bantuan
pompa.

Page 28
UTILITIES SYSTEM UNIT, terdiri dari:

3 UNITS POWER GENERATION


6 UNITS AIR COMPRESSORS
2 UNITS WATER TREATING PLANT
2 UNITS COOLING TOWER
2 PACKED BOILER, 3 WHRU &
8 BOILER
BRUSHLESS GENERATOR

3
2 STATOR
GENERATOR
1 STATOR
STATOR

ROTOR
PMG FIELD

ROTATING
RECTIFIER

RECTIFIER

DC OUT PUT
AC AC 3 φ

Page 30
1. PMG (PERMANEN MAGNET GENERATOR)

Merupakan generator 1 fasa kutub dalam, dimana magnet permanen sebagai


penguat medan tetap, berfungsi sebagai pembangkit mula. Tegangan bolak-balik 1
fasa dihasilkan oleh permanen magnet stator dan disearahkan untuk digunakan
sebagai penguat generator berikutnya.

2. GENERATOR PENGUAT
Merupakan generator 3 fasa kutub luar, dimana belitan stator mendapat tegangan
arus searah sebagai penguat medan.
Belitan rotor mengeluarkan tegangan induksi 3 fasa (AC), tegangan tersebut
disearahkan melalui penyearah berputar 3 fasa gelombang penuh guna
mendapatkan arus searah untuk kumparan medan utama.

3. GENERATOR UTAMA
Merupakan generator 3 fasa kutub dalam, dimana kumparan medan utama
mendapat tegangan arus searah dari penyearah berputar.
Stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak balik 3 fasa dan tegangan inilah
yang merupakan tegangan keluaran generator (output) yang disebut tegangan kerja
atau tegangan jala-jala.

Page 31
1. Fungsi PMG (PERMANEN MAGNET GENERATOR)

PMG mempunyai 8 pasang kutub yang terpasang disekeliling rotor.


Magnet permanen mengbangkitkan tegangan arus bolak balik 1 fasa,
karaena turbine mempunyai putaran 3000 rpm, maka frekuensi
tegangan yang dibangkitkan oleh PMG sebesar 400 Hz, Tegangan
keluaran dari PMG sebesar 120 Vac diturunkan menjadi 60 Volt
untuk sistem pengaturan tegangan secara manual atau otomatis.
Untuk pengaturan tegangan secara manual, supply tegangan dari
generator ini dimasukkan kesuatu auto trafo (variac Transformer) dan
selanjutnya dimasukkan ke sistem penyearah.
Untuk pengaturan tegangan secara otomatis supply tegangan dari
permanen magnit generator dimasukkan ke AVR yang selanjutnya
diolah didalam alat tersebut agar menjadi arus searah untuk
diberikan ke sistem penguatan generator.

Page 32
2. Fungsi Generator penguat (Eksitasi)

Kumparan medan terletak distator, menerima arus searah baik dari


penyearah maupun dari regulator untuk penguat medan.
Kumparan jangkar terletak di rotor, membangkitkan tegangan induksi
3 fasa. Tegangan tersebut disearahkan oleh penyearah berputar
(rotating rectifier). Peralatan penyearah ini terdiri dari 12 dioda
penyearah dan masing-masing dioda dipasang sebuah sekering
sebagai pengaman. Dioda dipasang sedemikian rupa sehingga
membentuk penyearah gelombang penuh 3 fasa (Three Phase Full
Wave Rectifier Assembly), agar mendapatkan arus searah untuk
penguatan kumparan medan utama generator.

Page 33
3. Fungsi Generator Utama

Kumparan medan terletak dirotor, mendapatkan tegangan arus


searah dari penyearah berputar (Rotating Rectifier) untuk
membangkitkan medan magnit putar. Kumparan jangkar terletak di
stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak balik 3 fasa.
Kumparan medan mempunyai sepasang kutub, dengan putaran
3000 rpm maka generator tersebut mengeluarkan frekuensi 50 Hz
dan apad hubungan bintang (Y) mengeluarkan tegangan 12 KV.

Page 34
Page 35
Page 36
Page 37
Page 38
Page 39
Page 40
Syncronisasi Generator

Dalam pengoperasiannya biasanya generator tidak beroperasi sendiri, akan


Tetapi dilakukan syncron baik dengan sistem yanga sudah ada (PLN) maupun
Antar generator.

Persyaratan untuk melakukan syncron generator adalah :

- Jumlah fasa generator harus sama (misl : 3 fasa)


- Urutan fasa generator harus sama (misl : R S T)
- Tegangan generator harus sama
- Frekuensi generator harus sama
- Sudut fasa generator harus sama

Syncronisasi generator dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis

Page 41
Cara melakukan syncron

Cara yang paling sederhana untuk melakukan syncron generator adalah dengan
Menggunakan lampu hidup mati, rangkaian secara sederhana adalah sbb:

R
S PLN
T

G1 G2

Page 42
Page 43
Page 44
Page 45
Page 46
Page 47
Page 48
Page 49
Page 50
Page 51
Page 52
Page 53
Page 54
Page 55
PEMELIHARAAN GENERATOR

Didalam melaksanaan suatu pekerjaan pemeliharaan dan untuk mendapatkan


suatu kearja yang baik, maka biasanya setiap pusat pembangkit listrik mempunyai
jadwal pemeliharaan yang telah diatur atau ditentukan.
Melalui jadwal-jadwal ini juga telah dicantumkan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pemeliharaan yang dilakukan.
Jadwal pekerjaan pemeliharaan setiap peralatan listrik memang tidak selalu sama,
tetapai secara umum sifat pemeliharaan adalah bersifat pencegahan (Preventive
Maintenance), yaitu pencegahan terjadinya gangguan atau kerusakan yang timbul
dalam operasi.

Secara garis besar “Preventive Maintenance” dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

- Rutine Maintenance
- Minor Overhaul
- Major overhaul

Page 56
Rutine Maintenance

Pemeliharaan ini tidak ada jadwal tertentu, bisa dilakukan setiap hari,
setiap shift, setiap minggu tergantung keadaan.
Pemeliharaan ini meliputi :
- House keeping, yaitu menjaga lingkungan generator bebas dari debu,
ceceran minyak pelumas, gemuk dan alat-alat lain yang tidak
dibutuhkan dalam operasional.

- Penggantian filter-filter udara, ini dapat dilakukan setap saat pada


waktu generator berhenti.

- Pemeriksaan noise pada generator pada saat sedang berjalan


- Pemeriksaan vibrasi dan temperature pada motor auxiliary.

Page 57
Minor Overhaul

Pemeliharaan ini menurut jadwal tertentu tergantung dari jam kerja (running hour)
dari operasi generator. Umumnya pekerjaan ini dilakukan pada saat penggerak
mula (primemover) sedang tidak beroperasi (shut down).

Pemeliharaan ini meliputi :


- Pemeliharaan dan penggantian bearing
- Pemeriksaan baut-baut pengikat
- Pemeriksaan dan pembersihan pada bagian eksitasi
- Pemeriksaan dan pengukuran daya isolasi pada bagian eksitasi
dan bila perlu pada bagian generator utama.
- Pemeriksaan terhadap pemutus daya (CB), yaitu membersihkan dari
kotoran debu, serbuk dan kotoran bekas busur api serta pemeriksaan
kontak-kontak pada pemutus daya (Breaker).
- Pengetesan relay pengaman, bila memungkinkan, biasanya dilakukan
setiap 2 tahun sekali.
- Pemeriksaan keseluruhan generator (cleaning up).

Page 58
MAYOR OVERHAUL

Pemeliharaan ini berdasarkan atas lamanya waktu operasi generator minimum 5


tahun atau lebih. Bila selama operasi keadaan generator masih memungkinkan
dan diperlukan untuk terus beroperasi maka pekerjaan “Mayor Overhaul” masih
dapat ditunda.

Pekerjaan ini adalah membongkar generator untuk pemeriksaan dan


diservice antara lain :

- Mengeluarkan rotor dari statornya.


- Mengukur tahanan isolasi baik pada rotor maupun statornya.
Untuk rotor biasanya diukur menggunakan megger 500 Volt,
sedangkan untuk statornya biasanya diukur menggunakan
Megger 5000 Volt, atau bila perlu di Hypot Tester.

Page 59
- Melakukan pemeriksaan kekencangan Wedges
- Pembersihan rotor dan stator dan penguatannya dari kotoran debu,
minyak dan sebagainya dengan cairan yang cepat menguap seperti :
Cloroetheline, CRC, contac cleaner, dan sebangsanya yang dapat
menghilangkan kelembaban.
- Dilakukan penyemprotan varnis untuk menambah daya isolasinya.
- Diadakan pemanasan untuk mempercepat pengeringan dan menjaga
agar
rotor dan stator tidak lembab.
- Pengukurn rotating rectifier (dioda) dan fuse eksitasi.
- Pengukuan tahanan isolasi (Polarisasi index /PI) sebelum dan sesudah
diadakan overhaul untuk membandingkan tingkat kebersihan winding.
- Penggantian Sleeve Bearing, bila terindikasi terjadi ke ausan.
- Pemasangan kembali sedia kala.
Perlu diperhatikan disini anatar bearing dengan poros (shaft) juga harus
ada tahanan isolasi. Bila antara bearing dengan poros terhubung atau
mempunyai tahanan rendah sekali, maka akan ada sirkulasi sehingga
timbul percikan bunga api diantara minyak pelumas dan akan
mengakibatkan kerusakan (erosi) pada bearing-bearing tersebut.
-Hidupkan space heater apabila rotor telah masuk kedalam stator,untuk
menjaga tahanan isolasi tetap baik.
- Generator disoba jalan tanpa beban dengan memonitor terhadap
temperatur dan vibrasi.
Page 60
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK DI KILANG UP III PLAJU

Sistem pembangkit dikilang UP III terdiri dari :

a. Pembangkit Utama terdiri dari 3 unit gas turbine


generator (GTG) dengan kapasitas design masing-masing
sebesar 31 MW.

b. Pembangkit Pengaman (Secure Power) terdiri dari 1 unit


Steam Turbine Generator (STG) dengan kapasitas design
sebesar 3,2 MW.

c. Pembangkit Start (Black Start Power) terdiri dari 1 unit Emergency


Generator Diesel (EGD) dengan kapasitas design sebesar 0,75 MW.

Page 61
FUNGSI MASING-MASING PEMBANGKIT

Untuk memperoleh operasi pembangkit yang optimum pada kebutuhan


daya saat ini sebesar 39 MW, maka digunakan pola pengoperasian 2 unit
GTG dan 1 unit STG, dimana daya mampu untuk 2 unit GTG adalah
sebesar 50 MW, sedangkan daya mampu untuk STG sebesar 2,5 MW.

Fungsi utama/ kegunaan dari STG adalah sebagai Pembangkit pengaman


(Secure Power) untuk kilang TA/PTA dimana apabila terjadi kegagalan
total pada kedua GTG maka kilang TA/PTA masih mendapat supply listrik
dari STG untuk melakukan shutdown secara normal tanpa merusak
peralatan yang ada dikilang TA/PTA.
Karena kondisi saat ini kilang TA/PTA tidak lagi beroperasi, maka STG
2017 U tidak dioperasikan.

Fungsi EDG 2016 U adalah sebagai Black start, jadi EDG 2015 U akan
beroperasi secara auto start apabila 2 unit GTG 2015 stop karena
gangguan (Total Black Out).

Page 62
Power Plant Configuration

BFW BFW BFW

Gas Turbine Gas Turbine Gas Turbine


32 MW A Waste Heat Waste Heat C
32 MW B 32 MW Waste Heat
Boiler A Boiler B
Boiler C

Fuel Gas

Steam to Refinery
48 bar, 400 Deg C

Packaged Packaged
Boiler A Boiler B 3 MW
10 MW

Steam
Old Power
Turbine
Plant
BFW BFW

Page 63
TEGANGAN KELUARAN GENERATOR

Tegangan keluaran dari pembangkit utama (GTG 2015 U) adalah 12 KV.

Tegangan keluaran steam Turbin (STG 2017 U) adalah 6,9 KV.

Tegangan keluaran Emerency Desel (EDG 2016 U) adalah 0,4 KV.

Ketiga pembangkit utama masing-masing dihubungkan melalui


synchronizing bus, sehingga hanya ketiga pembangkit utama yang
memungkinkan untuk bekerja parallel.

Page 64
SINGLE LINE DIAGRAM PLTG PERTAMINA UP III

SYNCHRONIZING BUS 12 KV, 3 PH, 50 HZ, 3000 A, 50 KA

2015 UA 31 2015 UB 31 2015 UC


MW, PF 0.8 MW, PF 0.8 31MW, PF 0.8

T T T

G G G

MACHINE BUS 12
KV, 3 PH, 50 HZ,
2000 A, 50 KA

Load : Refinery, Off-sites & Utilities,


Offices and Public Facilities.
Page 65
DATA BEBAN GTG 2015 UA/UB/UC

No. Load Type Load (MW)


1. Kilang BBM Plaju 7.00
2. Kilang BBM Sungai Gerong 8.10
3. Kilang TA&PTA 4.20
4. Kilang Polypropylene 2.30
5. Off-sites & Utilities 8.40
6. Offices 1.10
7. Public Facilities 3.90
8. Excess Power 15.00
Total 50.00

Page 66
Page 67
SISTEM JARINGAN KELISTRIKAN
Jaringan system distribusi tegangan menengah Pertamina UP III Plaju dan
sei Sei Gerong dirancang berdasarkan system distribsi radial yang dilengkapi
dengan redundant untuk meningkatkan keandalan jaringan.

a. Sistem Distribusi
Sistem distribusi yang dipilih adalah system radial yang dilengkapi
dengan redundant (Double feeder),Jaringan utama dari main distribution
panel SWGR ke Substation menggunakan tegangan 12 KV kemudian
diturunkan ke 6,9 KV, kemudian substation mensupply beban yang
mengunakan tegangan 6,9 KV.

b. Kapasitas Jaringan
Supply utama dari generator ke Switchgear menggunakan Bus duct
dengan kapasitas 2000 A, 12 KV, 50 KA, sedangkan jaringan kebeban
disesuaikan dengan beban yang ditanggungnya dengan memperhatikan
arus starting untuk motor-motor serta jarak sumber kebeban guna
mendapatkan jatuh tegangan dan losses yang kecil.

Page 68
KAPASITAS JARINGAN BEBAN

Untuk jaringan beban, pada dasarnya kapasitas


diperhitungkan sebagai berikut :

a. Tegangan jatuh pada terminal beban maksimum 5 %.

b. Kabel yang mensupply motor tunggal mempunyai


kapasitas sebesar minimum 110 % arus nominal.

c. Kabel yang mensupply beberapa kelompok motor maka


kapasitasnya minimum sebesar jumlah aljabar kapasitas
motor-motor dikalikan coincidence factor (0,9) ditambah 10
% kapasitas terbesar motor dalam kelompok tersebut.

Page 69
JALUR KABEL
• Jalur kabel diusahakan sependek mungkin dengan memilih tempat yang kurang
gangguan mekanisnya serta mudah pelacakannya. Untuk itu dipilih jalur kabel
yang :

a. Berada pada jalur yang tidak dilalui kendaraan berat.


b. Diusahakan sejajar dengan jalan-jalan utama pada lokasi
plant.
c. Sesedikit mungkin crossing dengan jalan dan bangunan.

Bila kabel harus melintas jalan maka untuk pengamanan terhadap gangguan
mekanis, kabel dimasukkan pada pipa galvanis.

Untuk menghindari pemanasan yang berlebihan maka setiap pipa harus diisi
oleh phasa R-S-T sehingga eddy current yang mengalir mendekati nol.

Page 70
PENEMPATAN TRAFO DISTRIBUSI
• Letak trafo diusahakan sedekat mungkin pada beban yang dilayani dengan
kapasitas yang memperhitungkan perlunya kapasitas cadangan untuk
membantu bagian lain bila terjadi kerusakan pada transformer atau system
jaringan utama.
• Besar kapasitas Trafo ditentukan dengan memperhatikan besar beban
yang ditanggung serta memperhitungkan faktor daya dan coincidence
faktor yang digunakan. Besarnya kapasitas trafo ditentukan sbb:

• Kapasitas Trafo = (Total MW beban) x CF x DF


Cos φ x Eff
CF = Coincidence factor 0,7 – 1, digunakan 0,9
DF = Demand Factor 0,7 -1, digunakan 0,9
Eff = Effisiensi, digunakan 0,9
Cos φ = Faktor daya, 0,8 – 0,85, digunakan 0,85

Page 71
RELAY PENGAMAN

Fungsi relay pengaman dan koordinasinya adalah untuk meminimalkan


kerusakan pada sistem kelistrikan dan peralatannya, serta untuk
membatasi lamanya waktu pemutusan pelayanan, pada saat sistem
mengalami gangguan. Untuk memenuhi tujuan tersebut maka
penggunaan relay pengaman yang diperlukan mempunyai sifat :

- Cepat melokalisir daerah yang terganggu


- Mempunyai keandalan yang tinggi
- Sensitive
- Continuitas Monitoring
- Memerlukan daya/burden yang kecil
- Sedikit mungkin pemeliharaan.

Page 72
PELEPASAN BEBAN (LOAD SHEDDING)

• Karena pengaturan beban di kilang UP III menggunakan system Bus


Terisolasi dengan Frekuensi berubah, maka peranan pelepasan beban
(Load Shedding) menjadi sangat vital. Tanpa didukung dengan system
Load shedding yang baik maka besar kemungkinan akan terjadi black out
total pada system pembangkit.

• Load shedding akan membantu fungsi operator untuk memutuskan


sebagian beban menurut perioritas essensialnya secara otomatis
sehingga diharapkan beban yang tersisa dapat ditanggung oleh
Generator yang masih beroperasi. Dengan demikian secara optimistis
Generator dapat dibebani mendekati titik optimumnya ( 80 % total
kapasitas Generator ). Ini berarti disamping untuk mencegah terjadinya
total Black Out, Load Shedding system juga dipergunakan sebagai
sarana peralatan penunjang operasi pembangkit listrik secara efisien.

Page 73
SISTEM PELEPASAN BEBAN (LOAD SHEDDING)
DI UP III

• SISTEM PELEPASAN BEBAN (LOAD SHEDDING) YANG


DIGUNAKAN DI UP III SAAT INI :

• DENGAN MENGGUNAKAN BASE FREKUENSI SEBAGAI


SARANA PELEPAS BEBAN.

• ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MELEPAS BEBAN ADALAH


FREKUENSI RELAY, YANG DILETAKKAN DITIAP-TIAP SUBSTATION
(SS) YANG AKAN DISHEDDING.

Page 74
PENGATURAN BEBAN GENERATOR

BILA DUA ATAU LEBIH GENERATOR PEMBANGKIT DIPARALEL MAKA


SATU SAMA LAIN AKAN SALING BERPENGARUH DALAM KONDISI
SINKRON DIMANA :

• AKAN MEMPUNYAI FREKUENSI YANG SAMA.


• PEMBEBANAN MASING-MASING DENGAN PROPORSI YANG SAMA.

PENGATURAN BEBAN DARI MASING-MASING GENERATOR


YANG BEKERJA PARALEL DAPAT DILAKUKAN MELALUI
GOVERNOUR DEGAN MERUBAH LOAD SETTING.

Page 75
GOVERNOUR

GOVERNOUR ADALAH PERALATAN DISUATU MESIN BERGERAK/


BERPUTAR YANG BERFUNGSI MENGATUR KECEPATAN DENGAN
CARA MENGATUR ALIRAN BAHAN BAKAR ATAU ALIRAN MASSA
LAINNYA.
• GOVERNOUR JUGA BIASA DISEBUT PRIMERY CONTROL, SEBAB
ALAT INILAH YANG PERTAMA MERASAKAN PERUBAHAN BEBAN.
• GOVERNOUR MEMPUNYAI 2 MODE (KARAKTERISTIK)
PENGATURAN, YAITU :

DROOP KARAKTERISTIK ( MODE DROOP )

ISOCRONOUS KARAKTERISTIK ( MODE ISO)

Page 76
SYSTEM GOVERNOUR

GOVERNOR
Steam

SP +
- P
Speed

Steam
Turbine

Fuel

SP +
- P
Speed

Gas Turbine

Page 77
MODE GOVERNOUR

• DROOP KARAKTERISTIK (MODE DROOP )


MERUPAKAN MODE OPERASI DIMANA KECEPATAN AKAN TURUN
BILA BEBANNYA NAIK ATAU SEBALIKNYA AKAN BERTENDENSI
NAIK PUTARANNYA BILA BEBAN TURUN

• ISOCHRONOUS KARAKTERISTIK (MODE ISO )

MERUPAKAN MODE OPERASI YANG BIASANYA DISET UNTUK UNIT


TUNGGAL DIMANA KECEPATAN AKAN SELALU TETAP, WALAUPUN
BEBAN BERUBAH-UBAH. DAN JIKA DIGUNAKAN PADA SYSTEM
PARALEL, AKAN MERUPAKAN BAGIAN YANG MENANGGUNG BEBAN
YANG BERUBAH-UBAH UNTUK MEMPERTAHANKAN FREKUENSI
BUSBAR.

Page 78
MODE DROOP

PADA GOVERNOUR YANG BEKERJA SECARA DROOP, MERUBAH


SETTING BERARTI MERUBAH SETTING DARI NO-LOAD SPEED.

MISALKAN SUATU GENERATOR YANG BEKERJA SECARA DROOP


MELAYANI BEBAN SEBESAR 4 MW, SETTING NO-LOAD SPEED N1.
APABILA BEBAN GENERATOR HENDAK DINAIKKAN MENJADI 6 MW
MAKA NO-LOAD SETTING HARUS DINAIKKAN MENJADI N2 AGAR
FREKUANSI SYSTEM TETAP 50 HZ.

FREK
N2
N1

50 HZ

0 4 MW 6 MW LOAD
Page 79
MODE ISO

PADA MODE ISOCHRONOUS, PERUBAHAN BEBAN DILAKUKAN


DENGAN CARA MERUBAH LOAD SETTING TANPA MEMPENGA-
RUHI SETTING NO-LOAD SPEED.

MISALKAN GENERATOR MELAYANI BEBAN SEBESAR 4 MW. APA


BILA BEBAN GENERATOR DINAIKAN MENJADI 6 MW , MAKA
KARAKTERISTIK DARI SPEED (KECEPATAN) TIDAK BERUBAH.

JADI GENERATOR DENGAN GOVERNOUR MODE ISO LEBIH RES-


PONS TERHADAP PERUBAHAN BEBAN.

FREK

50HZ

0 4 MW 6 MW LOAD
Page 80
MODE GTG UP III
KONDISI SAAT INI MODE SETTING GOVERNOR GTG ADALAH DROOP
4 % YANG BERARTI APABILA TERJADI PENAMBAHAN BEBAN PADA
SYSTEM PEMBANGKIT, FREKUENSI DARI SYSTEM AKAN CENDRUNG
TURUN, BEGITUPUN SEBALIKNYA APABILA TERJADI PENGURANGAN
BEBAN, FREKUENSI DARI SYSTEM AKAN CENDRUNG NAIK.

UNTUK ITU PADA SYSTEM INI DITUNTUT OPERATOR HARUS SELALU


AKTIF MENGEMBALIKAN FREKUENSI KEPOSISI 100 % (50 Hz) APABILA
TERJADI PERUBAHAN BEBAN.

APABILA PENAMBAHAN BEBAN DILAKUKAN SECARA MENDADAK


DENGAN BEBAN YANG SANGAT BESAR MAKA OPERATOR TIDAK
DAPAT MELAKUKAN ACTION DENGAN CEPAT UNTUK MENGEMBA-
LIKAN FREKUENSI, SEHINGGA AKAN TERUS TURUN DAN APABILA
TIDAK DIKENDALIKAN DENGAN PELEPASAN BEBAN, MAKA AKAN
SAMPAI PADA SETTING TRIP GENERATOR SEBESAR 47,5 HZ & AKAN
MENGAKIBATKAN KEGAGALAN PEMBANGKIT (BLACK OUT TOTAL).

Page 81
FREKUENSI DROOP
Frek

102 % D
101 % A
F
100 %
C G
99 %
98 %
H E
B

0 20 % 50 % 70 % 100 % Load

FREKUENSI DROOP = (LOAD INCREASE) X DROOP


(BASE LOAD)

Page 82
PERHITUNGAN FREKUENSI DROOP

UNIT 1 (AB) TRIP : 20/100 X 4 % = 0,8 %

FREKUENSI AKAN TURUN MENJADI : 100 % - 0,8 % x (50 Hz) = 49,6 Hz


100 %

UNIT 2 (DE) TRIP : 50/100 X 4 % = 2%

FREKUENSI AKAN TURUN MENJADI : 100 % - 2 % x (50 Hz) = 49 Hz


100 %

Page 83
SIMULASI LOAD SHEDDING KETIKA 1 GTG TRIP

Page 84
SIMULASI FREKUENSI KETIKA 1 GTG TRIP

Page 85
LOAD SHEDDING THN 2003
Total Beban Puncak : 38,33 MW

LOAD SHEDDING

STAGE 1 (49,5 HZ) STAGE 2 (49,4 HZ) STAGE 3 (48,8 HZ) Tanpa Shedding
•SS#15 PL = 3,26
Supply ke PLN MW
•SS#14 PL = 0,10
•SS#29 PL = 1,4
MW
5 MW •SS#06 PL = 0,65 MW
•SS#16 PL = 2,46
MW •BLD3000K = 1,24
MW
•SS#19 PL = 0,13 MW
•SS#17 PL = 0,09
MW •BLD2001K = 8,84
MW
•SS#01 PL = 0,07 MW
•SS#29 PL = 1,22
MW •SS#02 SG = 5,43
MW
•SS#11 PL = 0,65 MW
•BLD2001K = 0,36
MW
MW
•SS#05 PL = 1,35 •Total = 16,91
•BLD3000K = 2,66
MW MW
MW
•SS#17 PL = 0,22
•SS#06 SG = 0,04
MW
MW
•SS#28 PL = 0,46
•SS#09 SG = 0,19
MW
MW
•BLD2001K = 0,12
MW
•Total = 7,12
•BLD2002K = 0,24
MW
MW
•SS#05 SG = 0,47
MW Page 86
LOAD SHEDDING THN 2006
Total Beban Puncak : 33,33 MW

LOAD SHEDDING

STAGE 1 (49,5 HZ) STAGE 2 (49,4 HZ) STAGE 3 (48,8 HZ) Tanpa Shedding
•SS#15 PL = 3,26
Supply PLN di stop •SS#14 PL = 0,10
MW •SS#29 PL = 1,4
MW
•SS#06 PL = 0,65 MW
•SS#16 PL = 2,46
MW •BLD3000K = 1,24
MW
•SS#19 PL = 0,13 MW
•SS#17 PL = 0,09
MW •BLD2001K = 8,84
MW
•SS#01 PL = 0,07 MW
•SS#29 PL = 1,22
MW •SS#02 SG = 5,43
MW
•SS#11 PL = 0,65 MW
•BLD2001K = 0,36
MW
MW
•SS#05 PL = 1,35 •Total = 16,91
•BLD3000K = 2,66
MW MW
MW
•SS#17 PL = 0,22
•SS#06 SG = 0,04
MW
MW
•SS#28 PL = 0,46
•SS#09 SG = 0,19
MW
MW
•BLD2001K = 0,12
MW
•Total = 7,12
•BLD2002K = 0,24
MW
MW
•SS#05 SG = 0,47
MW Page 87
LOAD SHEDDING THN 2008
Total Beban Puncak : 27,70 MW
Kilang TA/PTA Stop Operasi
LOAD SHEDDING

STAGE 1 (49,5 HZ) STAGE 2 (49,3 HZ) STAGE 3 (48,8 HZ) Tanpa Shedding
•SS#15 PL = 2,88 •SS#28 PL = 0,90
•SS#16 PL = 1,68
MW MW •SS#29 PL = 1,41
MW
•SS#06 PL = 0,39 •SS#11 PL = 0,60 MW
•SS#17 PL = 0,34
MW MW •SS#14 PL = 0,09
MW
•SS#19 PL = 0,12 •SS#05 PL = 1,15 MW
•SS#09 SG = 0,19
MW MW •BLD2001K = 7,92
MW
•SS#01 PL = 0,04 •SS#29 PL = 1,65 MW
MW MW •SS#02 SG = 5,19
•Total = 2,21
•SS#17 PL = 0,04 •BLD2001K = 0,06 MW
MW
MW MW
•BLD2001K = 0,16 •SS#05 SG = 0,28 •Total = 14,61
MW MW MW
•BLD2002K = 0,77 •SS#06 SG = 0,33
MW MW
•BLD3000K = 0,16
MW •Total = 4,97
•SS#05 SG = 0,16 MW
MW
•SS#06 SG = 1,15
MW

•Total = 5,87 Page 88


Peralatan Listrik yang banyak digunakan di Kilang Minyak yaitu:

Generator : Sumber penghasil energi listrik

Motor Listrik : Sebagai penggerak pompa atau compressor

Transformator : Sebagai alat untuk penyesuai tegangan listrik

Rectifier/ : Alat untuk mengkasilkan sumber tegangan DC


DC Suppy digunakan untuk sumber tegangan relay, control
motor tegangan tinggi, motor rachet, dll.

UPS : Alat yang menghasilkan tegangan AC sebagai Back


up power pada saat terjadi Black out

Variable Speed : Alat untuk mengatur putaran motor listrik.

VCB (Vacuum CB) : Untuk memutus sumber listrik tegangan


menengah dan tinggi

Page 89
Peralatan Listrik yang banyak digunakan diKilang Minyak yaitu:

VCTT : Vacuum Contactor, kontak untuk memasukan dan


melepas tegangan motor.

Foto Cell : Untuk menghidupkan dan mematikan lighting

Battery Bank : untuk Sumber tegangan back up pada DC Supply


atau UPS

Relay Proteksi : Untuk mengamankan peralatan/jaringan listrik dari


kerusakan karena adanya gangguan sistem listrik.

Page 90
KODE IP (INTERNATIONAL PROTECTION)

ADALAH SISTEM KODE UNTUK MENUNJUKKAN TINGKAT PROTEKSI YANG


DIBERIKAN OLEH SELUNGKUP DARI SENTUH LANGSUNG KEBAGIAN YANG
BERBAHAYA, DARI MASUKNYA BENDA ASING PADAT, DAN MASUKNYA AIR.

IP X X

HURUF KODE

ANGKA DIGIT 1 ( 0 – 6)
PROTEKSI BENDA PADAT

ANGKA DIGIT 2 ( 0 – 8)
PROTEKSI BENDA CAIR

Page 91
TABEL KODE IP

ANGKA DIGIT KE 1 ANGKA DIGIT KE 2


0 = TANPA PROTEKSI 0 = TANPA PROTEKSI

1 = DIAMETER ≥ 50 mm 1 = TETESAN AIR VERTIKAL

2 = DIAMETER ≥ 12,5 mm 2= TETESAN AIR MIRING 15°

3 = DIAMETER ≥ 2,5 mm 3 = SEMPROTAN BUTIR AIR HALUS

4 = DIAMETER ≥ 1,0 mm 4 = SEMPROTAN BUTIR AIR LEBIH


BESAR
5 = DEBU 5 = PANCARAN AIR

6 = KEDAP DEBU 6 = PANCARAN AIR YANG KUAT


7 = PERENDAMAN SEMENTARA

8 = PERENDAMAN KONTINUE

Page 92
HAZARDOUS AREA CLASIFICATION

• LOKASI DAERAH INDUSTRI PERMINYAKAN DIMASUKKAN ATAU


DIKATAGORIKAN DAERAH YANG BERBAHAYA, KARENA SIFATNYA
YANG GAMPANG MENIMBULKAN BAHAYA KEBAKARAN.

• KARENA TINGKAT BAHAYA TERSEBUT TIDAK SAMA UNTUK


SETIAP LOKASI MAKA DIBUATLAH KETENTUAN KLASIFIKASI
DAERAH BERDASARKAN KONDISI DAERAH TERSEBUT.

• DENGAN ADANYA KLASIFIKASI INI MAKA PERLENGKAPAN ATAU


PERALATAN LISTRIK YANG DIGUNAKAN MEMPUNYAI SYARAT-
SYARAT KHUSUS YANG DISEBUT DENGAN PERALATAN
“EXPLOSION PROOF”.

• PADA HAKEKATNYA KEBAKARAN ATAUPUN LEDAKAN KARENA


PERALATAN LISTRIK DISEBABKAN KARENA ADANYA ATMOSFER
BERBAHAYA (FLAMABLE MIXTURE) DAN BUNGA API ATAUPUN
TEMPERATURE YANG TINGGI PADA PERALATAN LISTRIK.

Page 93
KLASIFIKASI DAERAH/RUANG

RUANG DENGAN BAHAYA LEDAKAN DIKLASIFIKASIKAN DALAM ZONE


BERDASARKAN FREKUENSI TERJADINYA DAN LAMANYA KEBERADAAN
GAS LEDAK DALAM ATMOSFIER SEBAGAI BERIKUT :

ZONE 0 : SUATU RUANG DIMANA TERDAPAT ATMOSFER GAS


LEDAK SECARA TERUS MENERUS ATAU DALAM WAKTU
YANG LAMA.

ZONE 1 : SUATU RUANG DIMANA MUNGKIN TERDAPAT ATMOSFER


GAS LEDAK DALAM OPERASI NORMAL.

ZONE 2 : SUATU RUANG DIMANA MUNGKIN TIDAK TERDAPAT


ATMOSFER GAS LEDAK DALAM OPERASI NORMAL, JIKA
HAL INI TERJADI, KEMUNGKINAN TIDAK SERING DAN
HANYA BERLANGSUNG DALAM WAKTU SINGKAT.

Page 94
KELOMPOK PERLENGKAPAN

• KELOMPOK I : PERLENGKAPAN UNTUK DIGUNAKAN DALAM


PENAMBANGAN (GAS METHAN).

• KELOMPOK II : PERLENGKAPAN UNTUK DIGUNAKAN DALAM INDUSTRI


LAINNYA.

• KELOMPOK IIA : ATMOSFER YANG MENGANDUNG ASETON, AMONIAK,


ETYLEN ALKOHOL, BENSIN, PROPAN DAN GAS ATAU
UAP DENGAN BAHAYA YANG EKUIVALEN.

• KELOMPOK IIB : ATMOSFER YANG MENGANDUNG ACETALDEHID,


ETYLEN DAN GAS ATAU UAP DENGAN BAHAYA YANG
EKUIVALEN.

• KELOMPOK IIC : ATMOSFER YANG MENGANDUNG ACETYLEAN, HIDROGEN


DAN GAS ATAU UAP DEANGAN BAHAYA YANG EAKUIVALEN.

Page 95
PERLENGKAPAN YANG DIGUNAKAN DALAM SETIAP ZONE

• ZONE 0 : DALAM ZONE 0 HANYA BOLEH DIGUNAKAN PERLENGKAPAN LISTRIK


YANG MEMPUNYAI TANDA/TYPE “ I “ (INTRINSIC SAFETY)

• ZONE 1 : DALAM ZONE 1 HANYA BOLEH DIGUNAKAN PERLENGKAPAN LISTRIK


UNTUK ZONE 0 DAN ATAU PERLENGKAPAN DENGAN JENIS YANG
MEMPUNYAI TANDA SESUAI JENIS PERLINDUNGAN KEAMANAN SEBAGAI
BERIKUT : - TYPE “ d “ ( BERSELUNGKUP TAHAN API )
- TYPE “ p “ ( BERSELUNGKUP BERTEKANAN )
- TYPE “ q “ ( BERISI TEPUNG/PASIR )
- TYPE “ o “ ( PERLENGKAPAN DALAM MINYAK )
- TYPE “ e “ (PERLENGKAPAN KEAMANAN YG DITINGKATKAN)

• ZONE 2 : DALAM ZONE 2 BOLEH DIPASANG PERLENGKAPAN LISTRIK SBB :


a. PERLENGKAPAN LISTRIK UNTUK ZONE 0 DAN ZONE 1
b. PERLENGKAPAN KHUSUS UNTUK ZONE 2 ATAU TYPE “ n “.

Page 96
INT INT
HAND

AUTO 39 40 43 44 45 46

STOP START

1 2 3 4 5 11 12 13 14

K1 K1
K1
F6
K1

H2
K1 H1
F6

M DIAGRAM CONTROL MOTOR 2010 UBF2

Page 97
Page 98
Page 99
KESIMPULAN 1

• SISTEM PEMBANGKIT YANG BANYAK DIGUNAKAN DIINDUSTRI PERMINYAKAN


ADALAH PLTG DAN PLTU.

• SISTEM JARINGAN LISTRIK KILANG UP-III MENGGUNAKAN SISTEM RADIAL


DOUBLE FEEDER KARENA UNTUK MENINGKATKAN KEHANDALAN DAN MENJAGA
KONTINUITAS SUPPLY LISTRIK AGAR TETAP TERJAMIN.

• LOAD SHEDDING SISTEM SANGAT PERLU UNTUK MENJAGA AGAR PEMBANGKIT


TIDAK MENANGGUNG BEBAN YANG BERLEBIHAN YANG DAPAT MENGAKIBATKAN
TERJADI TOTAL BLACK OUT.

• PERALATAN LISTRIK YANG DIGUNAKAN DIKILANG MINYAK SELAIN HARUS


MEMILIKI IP YANG TINGGI JUGA HARUS EXPLOTION PROOP.

Page 100
Page 101

Anda mungkin juga menyukai