Anda di halaman 1dari 44

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Kapasitas Produksi = 37.500 ton/tahun


Waktu kerja = 300 hari

Kapasitas per jam = ( 37.500


tahun )( )( 300hari 24 jam )
ton 1000 ton 1 tahun
ton )( hari

= 5.208,3333 kg/jam
Kemurnian Dietanolamida pada produk = 96,2% (Das et al., 2017)
= (0,962)(5.208,3333 kg/jam)
= 5.010,4167 kg/jam

Tabel LA.1 Tabel Berat Molekul Senyawa-senyawa Kimia


No Senyawa Rumus Molekul BM (kg.kmol-1)
1. Dietanolamina (DE) NH(C2H4OH)2 105,1383
2. Gliserol (C3H8O3) 92,0958
3. Aseton C3H6O 58,08
4. Natrium Metoksida NaOCH3 54,0244
5. Air H2O 18,0154
6. Trilaurin C39H74O6 639,0252
7. Trimiristan C45H86O6 723,1884
8. Tripalmitin C51H98O6 807,3516
9. Tristearin C57H110O6 891,5155
10. Triolein C57H104O6 885,4668
11. Trilinolein C57H98O6 879,4188
12 Asam laurat C12H24O2 200
13 Asam palmitat C16H31O2 256
14 Asam stearat C18H36O2 284
15 Asam oleat C18H34O2 282
16 Asam linoleat C18H32O2 280
17 Asam linolenat C18H30O2 278
18 Asam laurat C12H24O2 200
19. Triarachidin C63H122O6 975,6780
20. Lauroil DEA [C12H23ON(C2H4OH)2] 287,4481
21. Miristoil DEA [C14H27ON(C2H4OH)2] 315,5025
22. Palmitoil DEA [C16H31ON(C2H4OH)2] 343,5569
23. Stearoil DEA [C18H25ON(C2H4OH)2] 371,6113
24. Oleoil DEA [C18H33ON(C2H4OH)2] 369,5953

LA-1
25. Linoleoil DEA [C18H31ON(C2H4OH)2] 367,5793
26. Arachidoil DEA [C18H29ON(C2H4OH)2] 452,6877
27. Dietil eter (C2H5)2O 74,1242

Keterangan dari singkatan-singkatan yang digunakan:


RBDPO : Refined Bleached Deodorized Palm Olein
DEA : Dietanolamida
DE : Dietanolamina
DEE : Dietileter
FFA : Free fatty acid

Diketahui Data:
1. Perbandingan mol dietanolamina dan olein adalah 3:1
2. Jumlah katalis natrium metoksida (NaOCH3) sebanyak 0,3% dari total
berat reaktan
3. Perbandingan NaOCH3 Cara perhitungan yang digunakan adalah cara
perhitungan alur maju. : Aseton = 1 : 3 , (Barley, 2005)
4. Komposisi reaktan terdiri dengan spesifikasi
(a) RBDP Olein
- Trigliserida : 99,28%
- FFA : 0,67%
- Air : 0,05%
(b) Dietanolamina 98%
(c) Aseton 95%
(d) Dietil eter 95%
(e) Natrium metoksida
Pada trial basis in Folein =1000 kg/jam diperoleh FDietanolamidaout dalam produk sebesar
1.258,8785 kg/jam setelah dihitung dengan menggunakan, untuk memperoleh
FDietanolamidaOut = 5.010,4167 kg/jam (Dietanolamida dalam Produk 5.208,3333
kg/jam ), maka in FOlein:

in 2 F inolein1 × Fout 2
Dietanolamida
F olein =
F out 1
Dietanolamida

LA-2
in 2 1.000 kg/jam ×5.010,4167 kg/jam
F olein=
1.258,8785 kg/jam
in 2
F olein = 3.980,0637 kg Olein/jam

Keterangan:
Folein in 1 = Laju bahan baku olein trial
Folein in 2 = Laju bahan baku olein untuk mendapatkan produk
yang diinginkan
FDietanolamida out 1 = Laju produk dietanolamida trial
FDietanolamida out 2 = Laju produk dietanolamida yang diinginkan

Ketentuan:
Pada alat transfer massa seperti pompa, dan juga alat penukar panas seperti
heater, dan cooler tidak terjadi perubahan massa dan diasumsikan tidak ada
penyusutan.

LA.1 Tangki Pencampuran (M-101)

Gambar LA.1 Blok diagram neraca massa tangki pencampuran (M-101)

Umpan reaktan di reaktor (Alur 4 = Dietanolamina DE) dan (Alur 5 = olein)


5
F DE = 1.492,12 kg dietanolamina/jam
4
F olein = 3.951,4072 kg Olein/jam

LA-3
Neraca bahan masuk:
Alur 2
F 2Natrium metoksida =0,03 ( F 5olein + F 4dietanolamina )

F 2natrium metoksida =0,03 ( 3.980,063737+1.462,2789 )


2
F natrium metoksida =16,3270 kg natrium metoksida /jam
Alur 1
aseton
F =3 ( F natrium metoksida )
1 2

= 3 ( 16,3270 kg/jam )
= 48,98109 kg/jam
Digunakan aseton dengan kemurnian 95%, diasumsikan sisanya adalah air
F aseton =0,95 ( 3. F aseton )
1 2

1
F aseton =¿ 0,95(3)(16,3270)
F1aseton =46,5320 kg aseton/jam
air
F1aseton =0,05 ( 3. F 2aseton )
1
F aseton =¿ 0,05(3)(16,3270)
1
F aseton =2,4490 kg air/jam

Neraca bahan keluar:


Alur 3
F3 =F1 +F 2
3
F =16,3270 kg /jam +48,99810 kg /jam
3
F = 65,3081 kg/jam
3
F aseton =46,5320 kg aseton/jam
3
F natrium metoksida =16,3270 kg natrium metoksida /jam
3
F air =2,4490 kg air/jam

LA-4
Tabel LA.2 Tabel Neraca Massa Tangki Pencampuran Katalis (M-101)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
F 1
F2
F3
Aseton 46,5320 - 46,5320
Natrium metoksida - 16,3270 16,3270
Air 2,4491 0.0000 2,4491
Jumlah 48,9811 0.0000 65,3081
Total 65,3081 65,3081

LA.2 Reaktor Amidasi (R-201)


Tahap amidasi diharapkan mampu mengkonversi trigliserida dari olein
menjadi produk dietanolamida dengan nilai konversi sebesar 95% (Das et al.,
2017). Aliran umpan RBDP Olein memiliki spesifikasi sebagai berikut
1. Kandungan trigliserida
Folein = 3.980,0637 kg Olein/jam
Kandungan trigliserida sebesar 99,28% dari olein
Ftrigliserida = 0,9928 (3.980,0637)
Ftrigliserida = 3.951,4072 kg trigliserida/jam
2. Kandungan FFA
Kandungan FFA sebesar 0,67% dalam olein
FFFA = 0,67(3.980,0637) kg/jam
FFFA = 26,4744 kg FFA/jam
3. Kandungan air
Kandungan air sebesar 0,05% dalam olein
Fair = 0,0005(3.980,0637)
Fair = 1,9757 kg air/jam

Komponen trigliserida dan asam lemak bebas (free fatty acid/FFA) di dalam olein
terdiri dari beberapa senyawa dominan dengan komposisi yang berbeda. Pada
pabrik olein-dietanolamida yang akan direncanakan, digunakan bahan baku
RBDP olein dengan standar FFA yang sudah sesuai dengan standar mutu yaitu
tidak lebih dari 2,5%.

LA-5
Tabel LA.3 Spesifikasi asam lemak (FFA) di dalam olein
Komponen Komposisi (%)
Asam laurat 1,9400
Asam palmitat 49,0300
Asam stearat 4,0900
Asam oleat 35,8100
Asam linoleat 8,2800
Asam linolenat 0,8600
Total Komposisi 100,0000

Tabel LA.4 Spesifikasi jenis trigliserida di dalam olein


Komponen Komposisi (%)
Trilaurin 0,1001
Trimiristin 1,2012
Tripalmitin 59,1592
Tristearin 4,6046
Triolein 28,2282
Trilinolein 6,3063
Triarachidin 0,4004
Total Komposisi 100,0000

Konfigurasi aliran reaktor amidasi (R-201)

Gambar LA.2 Blok diagram neraca massa reaktor amidasi (R-201)

Perhitungan stoikiometri reaksi amidasi olein:


Konversi reaksi : 95% (Das et al., 2017)
Rasio mol trigliserida banding mol dietanolamina = 1/3

LA-6
(US Patent 1975213)

Reaksi amidasi trigliserida

Gambar LA.3 reaksi amidasi trigliserida dalam pembuatan dietanolamida

Neraca bahan masuk:


Alur 3
3
F = 65,3081 kg/jam
3
F aseton =46,5320 kg /jam
3
F natrium metoksida =16,3270 kg/jam
3
F air =2,4490 kg/jam
Alur 4
F 4trigliserida = 3.951,4072 kg trigliserida/jam
4
F FFA = 26,4744 kg FFA/jam
4
F air = 1,9759 kg air/jam

Untuk menentukan jumlah reaktan dietanolamina yang digunakan, diperlukan


perhitungan data perbandingan mol olein dengan mol dietanolamina.
Ftrilaurin 0, 0010 × 3.951,4073 kg
N trilaurin = = = 0,0062 kmol
BM trilaurin 639 kg/ kmol
F trimiristin 0,01201× 3.951,4073 kg
N trimiristin = = = 0,0656 kmol
BM trimiristin 723,1884 kg/ kmol
Ftripamitin 0,5916× 3.951,4073 kg
N triplamitin = = = 2,8954 kmol
BMtripalmitin 807,3516 kg/ kmol
F tristearin 0,0 460 × 3.951,4073 kg
N tristearin = = = 0,2041 kmol
BM tristearin 891,5154 kg/ kmol

LA-7
Ftriolein 0,2823 × 3.951,4073 kg
N triolein = = =1,2597 kmol
BMtriolein 885,4668 kg/ kmol
Ftrilinolein 0,0 631 × 3.951,4073 kg
N trilinolein = = = 0,2834 kmol
BMtrilinolein 879,4188 kg/ kmol
F trilinolein 0,0040 × 3.951,4073 kg
N trilinolein = = = 0,0162 km ol
BM trilinolein 975,6780 kg/ kmol

Tabel LA.5 Perhitungan kmol trigliserida olein


BM Persentase Massa NOlein (in)
Komponen
(kg/kmol) (%) (kg) kmol
Trilaurin 639,0252 0,1001 3,9554 0,0062
Trimiristin 723,1884 1,2012 47,4644 0,0656
Tripalmitin 807,3516 59,1592 2.337,6193 2,8954
Tristearin 891,5155 4,6046 181,9467 0,2041
Triolein 885,4668 28,2282 1.115,4123 1,2597
Trilinolein 879,4188 6,3063 249,1878 0,2834
Triarachidin 975,6780 0,4004 15,8215 0,0162
100,0000 3.951,4073 4,7306

Perhitungan mol dan spesifikasi massa berbagai asam lemak bebas (FFA) dalam
olein:
Fasam laurat 0,0194×26,4744 kg
Nasam laurat = = = 0,0062 kmol
BMasam laurat 200 kg/ kmol
F asam palmitat 0,4903×26,4744 kg
N asam palmitat = = = 0,0507 kmol
BM asam palmitat 256 kg/ kmol
Fasam stearat 0,0409×26,4744 kg
Nasam stearat = = = 0,0038 kmol
BMasam stearat 284 kg/ kmol
Fasam oleat 0,3581×26,4744 kg
N asam oleat = = = 0,0336 kmol
BMasam oleat 282 kg/ kmol
Fasam linoleat 0,0828×26,4744 kg
Nasam linoleat = = =0,0078 kmol
BMasam linoleat 280 kg/ kmol
Fasam linolenat 0,0086×26,4744 kg
N asam linolenat = = = 0,0008 kmol
BMasam linolenat 278 kg/ kmol

Tabel LA.6 Perhitungan kmol asam lemak bebas olein


Komponen BM Persentase Massa NOlein (in)

LA-8
(kg/kmol) (%) (kg) kmol
Asam laurat 200 1,9400 0,5136 0,0026
Asam palmitat 256 49,0300 12,9804 0,0507
Asam stearat 284 4,0900 1,0828 0,0038
Asam oleat 282 35,8100 9,4805 0,0336
Asam linoleat 280 8,2800 2,1921 0,0078
Asam linolenat 278 0,8600 0,2277 0,0008
100,0000 26,4744 4,7306

Alur 5
Pada aliran alur 5, digunakan umpan dietanolamina dengan kemurnian 95%.
Dietanolamina merupakan sumber senyawa amina sebagai bahan baku pembuatan
alkanolamida. Diasumsikan sisa dari dietanolamina yang digunakan terdiri dari
5% air. Jumlah mol dietanolamina yang digunakan adalah tiga kali lipat dari mol
(Rasio mol olein : mol dietanolamina = 3/1)

Neraca bahan yang masuk:


Mol dietanolamina = 3 × mol olein
in in
Ndietanolamina = 3N Olein
in
Ndietanolamina = 3 (4,7306 kmol/jam)
= 14,1918kmol dietanolamina/jam
Maka spesifikasi alur 5 terdiri atas:
in
F5 = Ndietanolamina BMdietanolamina
= (14,1918 kmol/jam) (105,14 kg/kmol)
= 1.492,121 kg/jam
Digunakan aseton dengan kemurnian 95%, diasumsikan sisanya adalah air
5
F dietanolamina = 0,95 × 1.492,121 = 1.462,2787 kg dietanolamina/jam
5
F air = 0,05 × 1.492,121 = 29,8424 kg air/jam

Perhitungan mol reaksi di R-201


N s Xs
r= (Reklaitis, 1983)
−σ

Tabel LA.6 Perhitungan kmol reaksi RBDP olein dan dietanolamina

LA-9
Reaksi out Reaksi
Trigliserida N4i Nolein N olein Dietanolamida N DEA
Trilaurin 0,0062 0,0059 0,0003 Lauroil DEA 0,0186
Trimiristan 0,0656 0,0624 0,0033 Miristoil DEA 0,1969
Tripalmitin 2,8954 2,7506 0,1448 Palmitoil DEA 8,6863
Tristearin 0,2041 0,1939 0,0102 Stearoil DEA 0,6123
Triolein 1,2597 1,1967 0,0630 Oleoil DEA 3,7791
Trilinolein 0,2834 0,2692 0,0142 Linoleoil DEA 0,8501
Triarachidin 0,0162 0,0154 0,0008 Arachidoil DEA 0,0486
 4,730
4,4941 0,2365 3r =14,1918
6

Neraca bahan keluar:


Alur 6
Massa dietanolamina yang keluar
out
N Dietanolamina = N inDietanolamina −3 r
out
N Dietanolamina = 14,1918−¿14.1918
out
N Dietanolamina = 0,0000 kmol/jam

F out
Dietanolamina = 0,0000 kg/jam

Massa gliserol yang keluar


out in
NGliserol = NGliserol + r
out
NGliserol = 0 + 4,4941 kmol/jam
F out out
Gliserol = N Gliserol BMGliserol = 4,4941kmol/jam × 92,0958kg/kmol

F out
Gliserol = 115,8790 kg gliserol/jam

Tabel LA.7 Perhitungan sisa dan Dietanolamida yang diperoleh


out out Reaksi out
Olein Nolein F olein DEA BM DEA N DEA F DEA
Trilaurin 0,0003 0,1978 Lauroil DEA 287,4481 0,0186 5,3376
Trimiristan 0,0033 2,3732 Miristoil DEA 315,5025 0,1969 62,1212
Tripalmitin 0,1448 116,8810 Palmitoil DEA 343,5569 8,6863 2.984,2212
Tristearin 0,0102 9,0973 Stearoil DEA 371,6113 0,6123 227,5232
Triolein 0,0630 55,7706 Oleoil DEA 369,5953 3,7791 1.396,7248
Trilinolein 0,0142 12,4594 Linoleoil DEA 367,5793 0,8501 312,4665
Triarachidi 0,0008 0,7911 Arachidoil DEA 452,6877 0,0486 22,0222

LA-10
n
0.2365 197.5704 5.010,4167

F6 = 5.537,2866 kg/jam
6
F Gliserol = 205,6599 kg gliserol/jam

Massa olein-dietanolamida yang keluar dari reaktor


6
F DEA = 5.010,4166 kg DEA/jam
6
F[C 12 H 23 ON(C2 H 4 OH)2 ] = 5,3376 kg lauroil-dietanolamida/jam
F ¿¿= 62,1212kg miristoil-dietanolamida/jam
6
F[C 16 H 31 ON(C2 H 4 OH) 2 ] = 2.984,2212kg palmitoil-dietanolamida/jam

6
F[C 18 H 25 ON(C2 H 4 OH) 2] = 227,5232 kg stearoil-dietanolamida/jam
6
F[C 18 H 33 ON(C2 H 4 OH) 2] = 1.396,7248 kg oleoil-dietanolamida/jam

6
F[C 18 H 31 ON(C2 H 4 OH)2 ] = 312,4665kg linoleoil-dietanolamida/jam
6
F[C 18 H 29 ON(C2 H 4 OH) 2] = 22,0222kg arachidoil-dietanolamida/jam

Massa trigliserida yang tidak habis bereaksi


6
F trigliserida = 197,5703 kg Olein/jam
6
F C39 H 74 O 6 = 0,1978 kg trilaurin/jam
6
F C45 H 86 O 6= 2,3732 kg trimiristin/jam
F 6C51 H 98 O 6= 116,8810 kg tripalmitin/jam
6
F C57 H 110O 6 = 9,0973 kg tristearin/jam
F 6C57 H 104 O 6= 55,7706 kg triolein/jam
6
F C57 H 98 O 6 = 12,4594 kg trilinolein/jam
6
F C63 H 122O 6 = 0,7911 kg triarachidin/jam

6 3
F natrium metoksida = F natrium metoksida = 16,3270 natrium metoksida/jam
6
F aseton = F3aseton = 46,5320 kg aseton/jam

LA-11
Di dalam reaktor amidasi, trigliserida dari olein mengalami amidasi dengan
dietanolamina menghasilkan produk dietanolamida serta produk samping gliserol.
Sementara komponen air dan asam lemak bebas tidak mengalami reaksi dengan
dietanolamina. Dengan demikian, komponen-komponen tersebut hanya masuk
dan keluar tanpa mengalami perubahan massa yang spesifik dari reaktor amidasi
R-201.
Massa air yang keluar dari reaktor (neraca massa komponen air)
6 3 4 5
F air =Fair + Fair + Fair
F 6air = 2,4491 + 1,9757 + 29,8424
6
F air = 34,2672 kg air/jam

Massa asam lemak bebas (FFA) yang tidak bereaksi


6
F FFA = 26,4744 kg FFA/jam
6
F asam laurat = F 4asam laurat = 0,5136 kg asam laurat/jam
6
F asam palmitat = F 4asam palmitat = 12,9804 kg asam palmitat/jam
6
F asam stearat = F 4asam stearat = 1,0828 kg asam stearat/jam
6
F asam oleat = F 4asam oleat = 9,4805 kg asam oleat/jam

F 6asam linoleat = F 4asam linoleat = 2,1921 kg asam linoleat/jam


6
F asam linolenat = F 4asam linolenat = 0,2277 kg asam linolenat/jam

Tabel LA.8 Perhitungan Neraca Massa Reaktor Amidasi (R-201)


Keluar
Masuk (kg/jam) (kg/jam)
Komponen F3 F4 F5 F6
Aseton 48,9917 - - 48,9917
Natrium metoksida 16,3306 - - 16,3306
Trigliserida
Trilaurin - 3,9554 - 0,1978
Trimiristan - 47,4644 - 2,3732
Tripalmitin - 2.337,6193 - 116,8810
Tristearin - 181,9467 - 9,0973
Triolein - 1.115,4123 - 55,7706
Trilinolein - 249,1878 - 12,4594
Triarachidin - 15,8215 - 0,7911

LA-12
FFA
Asam laurat 0,5136 0,5136
Asam palmitat 12,9804 12,9804
Asam stearat 1,0828 1,0828
Asam oleat 9,4805 9,4805
Asam linoleat 2,1921 2,1921
Asam linolenat 0,2277 0,2277
Dietanolamida
Lauroil dietanolamida - - - 5,3376
Miristoil dietanolamida - - - 62,1212
Palmitoil dietanolamida - - - 2.984,2212
Stearoil dietanolamida - - - 227,5232
Oleoil dietanolamida - - - 1.396,7248
Linoleil dietanolamida - - - 312,4665
Arachidoil dietanolamida - - - 22,0222
Dietanolamina - - 1.492,1211 -
Gliserol - - - 205,6599
Air 2,4491 1,9757 29,8424 34,2672
 Jumlah 65,3081 3.979,8574 1.492,1211 5.537,2276
 Total 5.537,2866 5.537,2866

LA.3 Vaporizer Penghilangan Aseton (FE-301)


Vaporizer dioperasikan pada suhu 110 oC untuk menghilangkan pelarut
aseton dan sejumlah air yang berasal dari keluaran reaktor R-201. Tujuan dari
penghilangan komponen tersebut adalah untuk meningkatkan kemurnian produk
olein-dietanolamida. Diasumsikan bahwa seluruh aseton mengalami penguapan,
sementara efisiensi penguapan air hanya sebesar 40%.

Gambar LA.3 Blok diagram neraca massa vaporizer (FE-301)

Neraca bahan masuk:

LA-13
Alur 6
F6 = 5.537,2866 kg/jam
6
F Aseton = 46,5320 kg aseton/jam
6
F natrium metoksida = 16,3270 kg natrium metoksida/jam
6
F trigliserida = 197,5704 kg trigliserida/jam

F 6dietanolamida = 5.010,4167 kg oleindietanolamida/jam


6
F gliserol = 205,6399 kg gliserol/jam
6
F FFA = 26,4744 kg FFA/jam
6
F Air = 34,2672 kgair/jam

Neraca bahan keluar:


Alur 9
Asumsi efisiensi vaporizer (η) = 0,40
air
F 9 =η F6air =0,4( 34,2672 kg )
jam
F9air = 13,7069 kg air/jam
F9aseton = 46,5320 kg aseton/jam
F9 = F9aseton + F9air
F9 = 46,5320 kg aseton/jam + 13,7069 kg air/jam
F9 = 60,2389 (kg aseton+air)/jam
Fraksi berat aseton setelah keluar dari reaktor
F6aseton 46,5320 kg aseton/jam
W 6aseton = = =0,7725
6
F +F
air
6
aseton
60,2389 (kg aseton+air )/jam

Kemurnian aseton mengalami perubahan dari 95% menjadi 77,25%

Alur 8
Dengan menggunakan perhitungan neraca bahan pada alur 8, diperoleh total aliran
alur 8 dengan spesifikasi sebagai berikut:
F 8natrium metoksida = F 6natrium metoksida = 16,3270 kg /jam
8
F trigliserida = F 6trigliserida =197,5704 kg/jam
8
F dietanolamida = F 6dietanolamida = 5.010,4167 kg/jam

LA-14
F 8gliserol = F 6gliserol = 205,6399 kg gliserol/jam
8
F FFA = F 6FFA = 26,4744 kg FFA/jam
8
F Air = F 6Air −F9Air = 20,5603 kgair/jam

F8 = 5.476,9887 kg/jam

Tabel LA.4 Perhitungan Neraca Massa Vaporizer (FE-301)


Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen F6 F 8
F9
aseton 46,5320 - 46,5320
natrium metoksida 16,3270 16,3270 -
Trigliserida 197,5704 197,5704 -
dietanolamina - - -
dietanolamida 5.010,4167 5.010,4167 -
Gliserol 205,6399 205,6399 -
FFA 26,4744 26,4744 -
Air 34,2672 20,5603 13,7069
Jumlah 5.537,2276 5.476,9887 60,2389
Total 5.537,2276 5.537,2276

LA-4 Kolom Distilasi Aseton (D-301)


Fungsi : untuk memisahkan aseton dengan air.

LA-15
Gambar LA.4 Diagram proses distilasi aseton air

9
F aseton 46,5320 kg aseton/jam
X f= X f= X =0,7725
F
9
aseton +F
12
air
60,2389 (kg aseton+air )/jam f

F9 = F9aseton + F9air
F9 = 46,5320 kg aseton/jam + 13,7069 kg air/jam
F = 60,2389 (kg aseton+air)/jam

Diinginkan Xd = 95% massa dan Xw = 0,05% massa

Neraca massa komponen:


D ( X f− Xw )
= ¿
F ( X d −X w )

( X f− Xw) ( 0, 7725−0,05 00 )
D=F D=60,2389 D=48,3585 kg distilat /jam
( X d −X w ) ( 0,9 500−0,05 00 )

F=D+W W =F−DW =60,2389−48,3585 W = 11,8804 kg bottom /jam

Alur 9E (distilat)
9e
F aseton=D . X d
¿ 48,3585 (0,95)
9e aseton
F aseton=45,9405 kg
jam
9e
F air ¿ ( 1 – Xd ) . D
¿ ( 1 – 0,95 00 ) . 48,3585
9e
F air ¿ 2,4179 kg air /jam

Alur 9H (bottom)
F aseton = X w . W
14

= (0,05) . (11,8804 )
= 0,5940 kg aseton/jam

LA-16
F 14
air = ( 1- Xw ) . W
= (1 -0,05) . (11,8804 )
= 11,2864 kg air/jam

Tabel A.5 Data Bilangan Antoine


Senyawa A B C
Air 16,5362 3.985,44 -38,9974
Aseton 16,6513 3.340,46 -35,9300
(Reklaitis, 1983).
 Penentuan titik gelembung (bubble point) umpan
Tekanan Uap ditentukan dengan rumus
Ln P (Kpa) = A – B /(T+C) (Kpa,K) (Reklaitis, 1983)
a. Menghitung temperatur jenuh masing – masing komponen
sat sat sat
Asumsi: Pair =P aseton =Psistem = 760 mmHg = 101,3250 Kpa

sat Bi
Ti = −C i ( Reklaitis, 1983 )
A i - ln P
Maka harga temperatur pada kondisi jenuh adalah sebagai berikut:
sat B 3 . 985,44
T air = −C = −(−38,9974 )T sat
air = 373,4062 K
A - ln P 16,5362−ln 101,325
= 100,2562 oC
sat B sat 3.340,46
T aseton = −CT aseton = −(−35,9300 )
A - ln P 16,6513−ln 101,325
= 55,3479 oC
sat
T aseton =313,5390 K

b. Menghitung Trata – rata


Tabel A.6 Perhitungan suhu trial rata-rata bubble point umpan
Zat Xfi T
Air (a) 0,2275 373,4062
Aseton (b) 0,7725 328,4979
Trata – rata =  Xi Ti = 338,7146 K = 65,5646 oC

LA-17
c. Menghitung harga BA pada Trata – rata
B ln P =16,5362− 3.985,44
ln Pair = A− air ln Pair =3, 2389
T +C 338,7146+ (−38,9974 )

Pair =exp (¿ 3,2389) ¿ Pair =25,5047 Kpa

B 3.520,46
ln Paseton =A− ln Paseton =16,6513−
T +C 3 38,7146+ (−35,9 300 )

ln Paseton =5,0244 Paseton =exp(¿ 5,0244) ¿ Paseton =152,0718 Kpa

Tabel A.7 Perhitungan nilai α ba pada umpan


Senyawa T Ln P Pi
Air (a) 338,7146 3,2389 25,5047
Aseton (b) 338,7146 5,0244 152,0718

P b 152,0718
α ba = = = 5,0244
P a 25,5047

d. Menghitung Psat
air

sat P 101,325
Pair = = = 20,9629 kPa
( X b . α BA ) + Xa ( 0,7725 . 5,0244 ) + 0 ,2275

sat
e. Menghitung T dari Pair
sat 3985,44
T air = - ( -38, 9974 )= 334,3586 K
( 16,5362 )−ln 20,9629
Diulangi langkah c, d,e hingga temperatur (T) konvergen
Dari hasil iterasi didapat bahwa harga Tbubble = 333,7145 K s= 60,5645oC

 Penentuan titik gelembung (bubble point) bottom


a. Menghitung temperatur jenuh masing – masing komponen
sat sat sat
Pair =P aseton =Psistem = 760 mmHg = 101,3250 Kpa
sat
T air = 373,4062 K
sat
T aseton =313,5390 K = 55,3479 oC

b. Menghitung Trata – rata

LA-18
Tabel A.8 Perhitungan suhu trial rata-rata bubble point di bottom
Zat Xfi T
Air (a) 0,95 373,4062
Aseton (b) 0,05 328,4979
Trata – rata =  Xi Ti = 371,1608 K = 98,0108 oC
c. Menghitung harga BA pada Trata – rata
B 3.985,44
ln Pair = A− ln Pair =16,5362− ln Pair =4,5378
T +C 371,1608+ (−38,9974 )

Pair =exp (¿ 4,5378) ¿ Pair =93,4820 kPa

B 3.520,46
ln Paseton =A− ln Paseton =16,6513−
T +C 371,1608+ (−35,9 300 )

ln Paseton =6,1497 Paseton =exp(¿ 6,1497) ¿ Paseton =468,5768 kPa

Tabel A.9 Perhitungan nilai α ba pada bottom


Senyawa T Ln P Pi
Air (a) 371,1608 4,5378 93,4820
Aseton (b) 371,1608 6,1497 468,5768

P b 468,5768
α ba = = = 5,0125
P a 93,4820

sat
d. Menghitung Pair
P 101,325
Psat
air = = = 84,3936 kPa
( X b . α BA ) + Xa ( 0,0500 . 5,0125 )+ 0 ,9500

e. Menghitung T dari Psat


air

3985,44
T sat
air = - ( -38, 9974 ) =368,3533 K
( 16,5362 )−ln 84,3936
Diulangi langkah c, d,e hingga temperatur (T) konvergen
Dari hasil iterasi didapat bahwa harga Tbubble = 333,7395 K = 60,5895oC

 Penentuan Titik Embun (Dew Point) Distilat


a. Menghitung temperatur jenuh masing – masing komponen
sat sat sat
Pair =P aseton =Psistem = 760 mmHg = 101,3250 Kpa
T sat
air = 373,4062 K

LA-19
sat
T aseton =313,5390 K = 55,3479 oC
b. Menghitung Trata – rata
Tabel A.10 Perhitungan suhu trial rata-rata bubble point distilat
Zat Xfi T
Air (a) 0,0500 373,4062
Aseton (b) 0,9500 328,4979
Trata – rata =  Xi Ti = 330,7433 K = 57,5933 oC
c. Menghitung harga BA pada Trata – rata
B 3.985,44
ln Pair = A− ln Pair =16,5362− ln Pair =2,8755
T +C 330,7433+ (−38,9974 )

Pair =exp (¿ 2,8755)¿ Pair =17,7351 kPa

B 3.520,46
ln Paseton =A− ln Paseton =16,6513−
T +C 330,7433+ (−35,9 300 )

ln Paseton =4,7100 Paseton =exp(¿ 4,7100) ¿ Paseton =111,0501 kPa

Tabel A.11 Perhitungan nilai α ba pada distilat


Senyawa T Ln P Pi
Air (a) 330,7433 2,8755 17,7351
Aseton (b) 330,7433 4,7100 111,0501

P b 111,0501
α ba = = = 6,2616
P a 17,7351

d. Menghitung Psat
air

sat P 101,325
Pair = = = 16,8917 kPa
( X b . α BA ) + Xa ( 0,9500 . 6,2616 ) + 0 ,0500

e. Menghitung T dari Psat


air

sat 3985,44
T air = - ( -38, 9974 )=329,7064 K
( 16,5362 )−ln 16,8917
Diulangi langkah c, d,e hingga temperatur (T) konvergen
Dari hasil iterasi didapat bahwa harga Tdew = 335,78 K = 62,63 oC

Tabel A.12 Data Kesetimbangan Sistem Aseton – Air fraksi mol pada Tekanan
101,3 kPa

LA-20
Temperatur Fraksi Mol
No.
(oC) Cair (X) Uap (Y)
1 74,80 0,0500 0,6381
2 68,53 0,1000 0,7301
3 65,26 0,1500 0,7716
4 63,59 0,2000 0,7916
5 61,87 0,3000 0,8124
6 60,75 0,4000 0,8269
7 59,95 0,5000 0,8387
8 59,12 0,6000 0,8532
9 58,29 0,7000 0,8712
10 57,49 0,8000 0,8950
11 56,68 0,9000 0,9335
12 56,30 0,9500 0,9627
(Perry dan Green, 1973)
Data di atas di konversi kedalam fraksi berat dengan basis perhitungan 100 mol.
Contoh perhitungan pada data ke 2:
Cair (X)
Massa aseton = 100 mol x 58,08 gr/mol x 0,05 = 290,4000 g
Massa air = 100 mol x 18,0513 gr/mol x (1-0,0 5 ) = 1.714,8735 g
290,4000
% berat aseton = = 0,1448
290,4000 + 1.714,8735
Uap (Y)
Massa aseton = 100 mol x 58,08 gr/mol x 0, 7301 = 4.240,4208 gr
Massa air = 100 mol x 18,0518 gr/mol x (1-0, 7301) = 487,2046 gr
4.240,4208
% berat aseton = =0,8969
4.240,4208 + 487,2046
Untuk data selanjutnya analog dengan prhitungan di atas sehingga konversi fraksi
berat dapa di lihat pada tabel A.7.

Tabel A.13 Data Kesetimbangan Sistem Aseton – Air fraksi berat pada Tekanan
101,3 kPa
Temperatur Fraksi Mol
No.
(oC) Cair (X) Uap (Y)
1 74,80 0,0500 0,6381
2 68,53 0,1000 0,7301
3 65,26 0,1500 0,7716
4 63,59 0,2000 0,7916
5 61,87 0,3000 0,8124
6 60,75 0,4000 0,8269

LA-21
7 59,95 0,5000 0,8387
8 59,12 0,6000 0,8532
9 58,29 0,7000 0,8712
10 57,49 0,8000 0,8950
11 56,68 0,9000 0,9335
12 56,30 0,9500 0,9627

Dengan demikian grafik dapat digambarkan sebagai berikut :

Kurva kesetimbangan uap-cair aseton-air


Y (Fraksi berat aseton fasa uap)

1
0.9
Y’ = 0,7885
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
Xf = X’
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
X (Fraksi berat aseton fasa cair)

Gambar LA.5 Grafik Kesetimbangan Aseton-Air


Perhitungan reflux minimum
'
Rm X −Y 0,9500−0,8500
= d = =0,9 099
R m +1 X d −X ¿ 0,9500−0,7725
'

¿
Rm = 10,0938

Asumsi R =1,5 Rm = 1,5 (12,0176) = 15,1406

Perhitungan jumlah plat minimum


Persmaan Fenske :

(Perry dan Green, 1973)

LA-22
N m=
log ([ 11,8804 × 0,05 ) ( 48,3585× 0,01 ) ]
48,3585× 0,95 11,8804 × 0,90
i i

log 5,0220
N m =¿4,6128 ~ 5 tahap

Perhitungan jumlah plat sebenarnya


Metode Gilliland
R 15,1406
= =¿0,9380
R +1 1 5,1406+1

Nm/N=0,58
Nm/N=0,58

Gambar LA.6 Grafik Menghitung Plat Teoritis

Nm
Dari grafik diperoleh nilai =0,58
N
Dimana nilai Nm = 5
Sehingga,
5
=0,58
N
N = 8,6207 ≈ 9 tahap

Estimasi feed-plate atau plat umpan dengan metode Kirkbride

LA-23
(Perry dan Green, 1973)
Ne
[( ) ( )]
2
0,2275 11,8804 0,05
log =0,206 log
Ns 0,7725 48,3585 0,05
Ne
=¿ 1,1937
Ns
Ne + Ns = 1,1937 Ns + Ns = N
2,1937Ns = 9
Ns = 4,1027 ≈ 5

Ne + Ns = N
Ne + 5 = 9
Ne = 4
Feed tray adalah tray ke-4 dari puncak kolom distilasi

Keluar Kondensor
Ln
R =
D
Ln = R × D = 15,1406 × 48,3585 =732,1772 kg/jam
F aseton = XD . Ln = 0,95 . 732,1772 = 695,5683 kg/jam
F air = (1-XD) . Ln = (1-0,95). 732,1772 = 36,6089 kg/jam

Keluar Kondensor
Vn = Ln + D = 732,1772 + 48,3585 = 780,5356 kg/jam
F aseton = XD . Vn = 0,95 . 780,5356 = 741,5088 kg/jam
F air = (1-XD) . Ln = (1-0,95) . 780,5356 = 39,0268 kg/jam

Keluar Reboiler
9e Masuk Kondensor
F aseton =F aseton + F aseton = 45,9405 + 695,5683 = 741,5088 kg/jam

F air =F 9e Masuk Kondensor


air + Fair = 2,4179 + 36,6089 = 39,0268 kg/jam

LA-24
Keluar Reboiler
Keluar Reboiler 9h
F aseton =F aseton −Faseton = 741,5088 – 0,5940 = 740,9148 kg/jam
Keluar Reboiler 9h
F air =F air −F air = 39,0268 – 11,2864 = 27,7404 kg/jam

Tabel A.14 Neraca Massa Unit Destilasi (D-301)


Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 9C Alur 9E Alur 9H
Aseton 46,5346 45,9405 0,5940
Air 13,7043 2,4179 11,2864
Total 60,2389 60,2389
LA.5 Decanter (FL-301)
Pada tahapan ini terjadi proses pemisahan gliserol dengan komponen lain
berdasarkan perbedaan berat jenis. Gliserol memiliki berat jenis yang paling
besar. Sebanyak 95% dari total gliserol menuju alur 10 dan ditampung pada
tangki gliserol sebagai produk samping.

Gambar LA.7 Blok diagram neraca massa decanter (FL-301)

Neraca bahan masuk:


Alur 8
8
F natrium metoksida = 16,3270 kg /jam
F 8trigliserida =197,5704 kg/jam
8
F dietanolamida = 5.010,4167 kg/jam
F 8gliserol = 205,6339 kg/jam
8
F FFA = 26,4744 kg FFA/jam
8
F Air = 20,5603 kg air/jam

F8 = 5.476,9887 kg/jam

LA-25
Neraca bahan keluar:

Alur 10
Asumsi efisiensi decanter (η) = 0,95
10 8 Gliserol
F =η FGliserol=0,95( 205,6599 kg )
jam
F10 = 195,3579 kg Gliserol/jam

Alur 11
Sisa gliserol yang terikat ke produk keluaran decanter
11 11 11
F Gliserol=F Gliserol −F Gliserol
11 Gliserol
F Gliserol =( 205,6599 - 195,3579 )
jam
11
F gliserol = 10,2820 kg Gliserol/jam
Diperoleh alur 11 dengan spesifikasi sebagai berikut
F11 8
natrium metoksida =F natrium metoksida = 16,3270 kg /jam
11
F trigliserida = F8trigliserida = 197,5704 kg/jam

F11
dietanolamida = F 8dietanolamida = 5.010,4167 kg/jam
11
F gliserol = F 8gliserol −F10
gliserol = 205,6339 kg/jam
11
F FFA = F 8FFA = 26,4744 kg FFA/jam
11
F Air = F 8Air =20,5603 kg air/jam

F11 = 5.476,9887 kg/jam

Tabel LA.15 Perhitungan Neraca Massa Decanter (FL-301)


Masuk
Keluar (kg/jam)
(kg/jam)
Komponen F8 F11 F10
natrium metoksida 16,3270 16,3270 -
Trigliserida 197,5704 197,5704 -
dietanolamida 5.010,4167 5.010,4167 -
Gliserol 205,6399 10,2820 195,3579
FFA 26,4744 26,4744 -
Air 20,5603 20,5603 -
Jumlah 5.476,9887 5.281,6308 195,3579

LA-26
Total 5.476,9887 5.476,9887

LA.6 Ekstraktor (M-401)


Pelarut ekstraksi cair-cair yang dipilih untuk digunakan adalah dietil eter
karena mampu melarutkan senyawa organik seperti amida, akan tetapi daya
kelarutannya sangat rendah terhadap asam lemak (FFA). Untuk melarutkan
seluruh amida di dalam campuran produk dibutuhkan pelarut dietil eter sebanyak
1,5 kali lipat dari jumlah amida di dalam produk.

Gambar LA.8 Blok diagram neraca massa ekstraktor olein-dietanolamida (M-401)

Perhitungan neraca bahan yang masuk:


Alur 11
F11 8
natrium metoksida =F natrium metoksida = 16,3270 kg /jam
11
F trigliserida = F8trigliserida = 197,5704 kg/jam
11
F dietanolamida = F 8dietanolamida = 5.010,4167 kg/jam
11
F gliserol = F 8gliserol −F10
gliserol = 10,2820 kg/jam

F11
FFA = F 8FFA = 26,4744 kg FFA/jam
11
F Air = F 8Air =20,5603 kg air/jam

F11 = 5.476,9887 kg/jam

Alur 12
Jumlah dietil eter yang digunakan adalah sebesar 1,5 kali dari amida dan
trigliserida yang masuk, maka diperoleh massa dietil eter yang digunakan untuk
mengekstrak adalah sebagai berikut:

LA-27
F12¿ 1,5 ( F11 11
dietanolamida +F trigliserida ¿

F12 = 1,5 × (5.010,4167 + 197,5704) kg/jam


F12 = 7.555,3366 kg/jam
Kemurnian bahan baku dietil eter yang digunakan untuk pelarut ekstraksi pada
tahap ini adalah sebesar 95%, sehingga diasumsikan sisa dari komponen tersebut
merupakan air.
F12 = 7.555,3366 kg/jam
12 12 12
F dietil eter =wdietil eter F
12
F dietil eter =0,95(7.555,3366) kg dietil eter/jam
F1dietil
2
eter =7 .177,5698 kg dietil eter /jam

Maka jumlah air terkandung dalam dietil eter di alur 12 yaitu:


12 12 12
F air =(1 − w dietil eter ¿ F
12
F air=0,05 (7.555,3366) kg dietil eter /jam
12
F air =377,766 8 kg dietil eter /jam

Perhitungan neraca bahan yang keluar


Alur 13
F13 =F12 + F11
13
F = 7.555,3366 kg/jam + 5.476,9887 kg/jam
F13 = 12.836,9674 kg/jam
Komposisi air di aliran alur 13 mengalami perubahan akibat komponen air dari
produk (alur 11) yang bercampur dengan komponen air dari aliran dietil eter (alur
12). Neraca massa bahan air sebagai berikut:
F13
Air = F11 12
Air +F Air

F13
Air = 20,5603 kg air/jam + 377,7668 kg air/jam
13
F Air = 398,3271 kg air/jam

Spesifikasi alur 13
13 11
F natrium metoksida =F natrium metoksida = 16,3270 kg/jam

F13
trigliserida = F11
trigliserida = 197,5704 kg/jam

LA-28
F13
dietanolamida = F11
dietanolamida = 5.010,4167 kg/jam
13
F gliserol = F11
gliserol = 205,6339 kg/jam
13
F FFA = F11
FFA = 26,4744 kg/jam
13
F Air = F11 12
Air +F Air =398,3271 kg air/jam
13
F Dietil eter = F12
Dietil eter =7.177,5698 kg/jam

F13 = 12.836,9674 kg/jam

Tabel LA.15 Perhitungan Neraca Massa Ekstraktor (M-401)


Keluar
Masuk (kg/jam)
(kg/jam)
Komponen F11 F12 F13
Natrium metoksida 16,3270 - 16,3270
Trigliserida 197,5704 - 197,5704
Dietanolamida 5.010,4167 - 5.010,4167
Gliserol 10,2820 - 10,2820
FFA 26,4744 - 26,4744
Air 20,5603 377,7668 398,3271
Dietil eter - 7.177,5698 7.177,5698
Jumlah 5.281,6308 7.555,3366 12.836,9674
Total 12.836,9674 12.836,9674

LA.7 Decanter (FL-401)


Alkanatriol seperti gliserol dan turunannya tidak larut di dalam dietil eter.
Penggunaan dietil eter sebagai pelarut untuk mengekstrak surfaktan amida dan
minyak cukup baik. Alkanatriol seperti gliserol memiliki kelarutan yang rendah di
dalam dietil eter. Dietil eter tidak dapat melarutkan asam lemak (FFA).
Penggunaan jumlah pelarut yang dilebihkan sebesar 1,5 kali dari total amida dan
minyak untuk melarutkan komponen nonpolar seperti amida dan minyak. Secara
teoritis, maka komponen asam lemak, sisa katalis, gliserol dan natrium metoksida
tidak akan terekstraksi dan akan menjadi produk rafinat yang tenggelam ke dasar
decanter.

LA-29
Gambar LA.9 Blok diagram neraca massa decanter (FL-401)

Perhitungan neraca bahan yang masuk:


Alur 13
13
F natrium metoksida = 16,3270 kg/jam
F13
trigliserida = 197,5704 kg/jam
13
F dietanolamida = 5.010,4167 kg/jam
13
F gliserol = 10,2821 kg/jam
13
F FFA = 26,4744 kg/jam
13
F Air =398,3271 kg air/jam
13
F Dietil eter =7.177,5698 kg/jam

F13 = 12.836,9674 kg/jam

Perhitungan neraca bahan yang masuk:

Alur 14
Berdasarkan pendekatan kelarutan tersebut, maka gliserol, natrium metoksida dan
FFA tidak larut di dalam dieter eter, sehingga tenggelam menuju dasar decanter
terpisah ke alur 14

LA-30
Gambar LA.10 Mekanisme pemisahan rafinat dan ekstrak pada unit FL-401

Maka perhitungan untuk alur 14


14 13
F natrium metoksida = F natrium metoksida = 16,3270 kg/jam
14
F gliserol = F13
gliserol = 10,2820 kg/jam

F14
FFA = F13
FFA = 26,4744 kg/jam

F14 = F14 14 14
natrium metoksida + Fgliserol +FFFA = 53,0835 kg/jam

Alur 15
F15
trigliserida = F13
trigliserida = 197,5704 kg/jam
15
F dietanolamida = F13
dietanolamida = 5.010,4167 kg/jam

F15
Air = F13
Air =398,3271 kg air/jam
15
F Dietil eter = F13
Dietil eter =7.177,5698 kg/jam

F15 = 12.783,8839 kg/jam

Tabel LA.16 Perhitungan Neraca Massa Decanter (FL-401)


Masuk Keluar (kg/jam)

LA-31
(kg/jam)
Komponen F13 F14 F15
natrium metoksida 16,3270 16,3270 -
Trigliserida 197,5704 - 197,5704
dietanolamida 5.010,4167 - 5.010,4167
Gliserol 10,2820 10,2820 -
FFA 26,4744 26,4744 -
Air 398,3271 - 398,3271
Dietil eter 7.177,5698 - 7.177,5698
Jumlah 12.836,9674 53,0835 12.783,8839
Total 12.836,9674 12.836,9674

LA.8 Vaporizer (FE-401)


Pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan dietil eter dari produk yaitu
dengan melakukan penguapan. Dietil eter adalah senyawa yang mudah menguap
dan mendidih pada suhu 34,6 oC. Kondisi operasi vaporizer pada 110 oC sehingga
diasumsikan bahwa seluruh dietil eter menguap menuju alur 16.

Gambar LA.11 Blok diagram neraca massa vaporizer (FE-401)

Perhitungan neraca bahan yang masuk


Alur 15
15
F trigliserida = 197,5704 kg trigliserida/jam
15
F dietanolamida = 5.010,4167 kg olein-dietanolamida/jam
15
F Air = 398,3271 kg air/jam

F15
Dietil eter = 7.177,5698 kg dietil eter/jam

F15 = 12.783,8839 kg/jam

Perhitungan neraca bahan yang keluar:

LA-32
Alur 16
Dietil eter dan sisa komponen air menguap secara keseluruhan
16
F Air = F16
Air = 398,3271 kg air/jam
16
F Dietil eter = F16
Dietil eter = 7.177,5698 kg dietil eter/jam

F16 = F16
Dietil eter
16
+ Fair = 7.524,4901 kg/jam

Alur 17
Spesifikasi produk olein dietanolamida pada alur 17:
17
F trigliserida = F15
trigliserida = 197,5704 kg /jam

F17
dietanolamida = F15
dietanolamida = 5.010,4167 kg /jam
17
F = F15 15
trigliserida + Fdietanolamida = 5.207,9870 kg/jam

Tabel LA.17 Perhitungan Neraca Massa Vaporizer (FE-401)


Masuk
Keluar (kg/jam)
(kg/jam)
Komponen F15 F16 F17
Trigliserida 197,5704 - 197,5704
Dietanolamida 5.010,4167 - 5.010,4167
Air 398,3271 398,3271 -
Dietil eter 7.177,5698 7.177,5698 -
Jumlah 12.836,9674 7.524,4901 5.207,9870
Total 12.836,9674 12.836,9674

Koreksi kemurnian produk olein-dietanolamida yang diharapkan adalah sebesar


96,2%

( )
17
F dietanolamida
X Dietanolamida = ×100 %
F 17 17
dietanolamida + F trigliserida

( )
kg
5.010,4167
jam
X Dietanolamida = × 100 %
kg kg
5.010,4167 + 197,5704
jam jam

X Dietanolamida =96,21 % (telah sesuai)

LA-33
LA-9 Kolom Distilasi Dietil Eter (D-401)
Fungsi : untuk memisahkan dietil eter dengan air.

Gambar LA.12 Diagram proses distilasi dietil eter air

Neraca bahan yang masuk:


16
F Air = F16
Air = 398,3271 kg air/jam

F16
Dietil eter = F16
Dietil eter = 7.177,5698 kg dietil eter/jam

F16 = F16
Dietil eter + F16
air = 7.524,4901 kg/jam

16
F dietileter 7.177,5698 kg dietileter /jam
X f= X f= X =0,9147
F
16
dietileter +F
16
air
7.177,5698+398,3271 (kg dietileter+air)/jam f

Diinginkan Xd = 95% massa dan Xw = 0,05% massa

Neraca massa komponen:


D ( X f− Xw )
= ¿
F ( X d −X w )

( X f− Xw) ( 0,9147 -0,05 00 )


D=F D=7.524,4901 D=7.229,3629 kg distilat /jam
( X d −X w ) ( 0,9500 -0,05 00 )

LA-34
F=D+W W =7.524,4901−DW =7.524,4901−7.229,3629
W = 295,1272 kg bottom /jam

Alur 16E (distilat)


16 E
F dietileter =D . X d
¿ 7.229,3629 (0,95)
16 E dietileter
F dietileter =6.867,32629 kg
jam
16E
F air ¿ ( 1 – Xd ) . D
¿ ( 1 – 0,95 00 ) .7.229,3629
16E
F air ¿ 361,4681 kg air /j a m

Alur 16H (bottom)


F dietileter = X w . W
16H

= (0,05) . (295,1272)
= 14,7564 dietileter/jam
16H
F air = ( 1- Xw ) . W
= (1 -0,05) . (295,1272)
= 280,3709 kg air/jam

Tabel A.18 Data Bilangan Antoine


Senyawa A B C
Air 16,5362 3.985,44 -38,9974
dietil eter 14,1700 2564,78 -39,3719
(Reklaitis, 1983).
 Penentuan titik gelembung (bubble point) umpan
Tekanan Uap ditentukan dengan rumus
Ln P (Kpa) = A – B /(T+C) (Kpa,K) (Reklaitis, 1983)
a. Menghitung temperatur jenuh masing – masing komponen
sat sat sat
Asumsi: Pair =P dietileter=P sistem = 760 mmHg = 101,3250 Kpa

LA-35
sat Bi
Ti = −C i ( Reklaitis, 1983 )
A i - ln P
Maka harga temperatur pada kondisi jenuh adalah sebagai berikut:
sat B 3 . 985,44
T air = −C = −(−38,9974 )T sat
air = 373,4062 K
A - ln P 16,5362−ln 101,325
= 100,2562 oC
sat B sat 2.567,78
T dietileter = −CT dietileter = −(−39,3719 )
A - ln P 14,1700−ln 101,325
= 34,7384 oC
sat
T dietileter =307,8884 K

b. Menghitung Trata – rata


Tabel A.19 Perhitungan suhu trial rata-rata bubble point umpan
Zat Xfi T
Air (a) 0,0853 373,4062
Dietil eter (b) 0,9147 307,8884
Trata – rata =  Xi Ti = 313,4771 K = 40,3271 oC

c. Menghitung harga BA pada Trata – rata


B 3.985,44
ln Pair = A− ln Pair =16,5362− ln Pair =2,0162
T +C 313,4771+ (−38,9974 )

Pair =exp (¿ 2,0162) ¿ Pair =7,5099 kPa

B 2.564,78
ln Pdietileter =A− ln Pdietileter =14,1700−
T +C 313,4771+ (−39,3719 )

ln Pdietileter =4,8131 Pdietileter =exp(¿ 4 ,8131) ¿ Pdietileter =123,1102 Kpa

Tabel A.20 Perhitungan nilai α ba pada umpan


Senyawa T Ln P Pi
Air (a) 313,4771 2,0162 7,5099
Dietil eter (b) 313,4771 4,8131 123,1102

P b 123,1102
α ba = = = 16,3931
Pa 7,5099

LA-36
d. Menghitung Psat
air

sat P 101,325
Pair = = = 6,7191 kPa
( X b . αBA ) + Xa ( 0,9147 . 16,3931 )+ 0 ,0853

e. Menghitung T dari Psat


air

sat 3985,44
T air = - ( -38, 9974 )= 311,3898 K
( 16,5362 )−ln 6,7191
Diulangi langkah c, d,e hingga temperatur (T) konvergen
Dari hasil iterasi didapat bahwa harga Tbubble = 309,3323 K = 36,1823 oC

 Penentuan titik gelembung (bubble point) bottom


Tekanan Uap ditentukan dengan rumus
Ln P (Kpa) = A – B /(T+C) (Kpa,K) (Reklaitis, 1983)
a. Menghitung temperatur jenuh masing – masing komponen
sat sat sat
Asumsi: Pair =P dietileter=P sistem = 760 mmHg = 101,3250 Kpa

sat Bi
Ti = −C i ( Reklaitis, 1983 )
A i - ln P
Maka harga temperatur pada kondisi jenuh adalah sebagai berikut:
B 3 . 985,44
T sat
air = −C = −(−38,9974 )T sat
air = 373,4062 K
A - ln P 16,5362−ln 101,325
= 100,2562 oC
sat B sat 2.567,78
T dietileter = −CT dietileter = −(−39,3719 )
A - ln P 14,1700−ln 101,325
= 34,7384 oC
sat
T dietileter =307,8884 K

b. Menghitung Trata – rata


Tabel A.21 Perhitungan suhu trial rata-rata bubble point bottom
Zat Xfi T
Air (a) 0,95 373,4062
Dietil eter (b) 0,05 307,8884

LA-37
Trata – rata =  Xi Ti = 370,1303 K = 96,9803 oC

c. Menghitung harga BA pada Trata – rata


B 3.985,44
ln Pair = A− ln Pair =16,5362− ln Pair =4,5004
T +C 370,1303+ (−38,9974 )

Pair =exp (¿ 4,5004) ¿ Pair =90,0558 kPa

B 2.564,78
ln Pdietileter =A− ln Pdietileter =14,1700−
T +C 370,1303+ (−39,3719 )

ln Pdietileter =6,4158 Pdietileter =exp(¿ 6,4158)¿ Pdietileter =611,4059 Kpa

Tabel A.22 Perhitungan nilai α ba pada umpan


Senyawa T Ln P Pi
Air (a) 370,1303 4,5004 90,0558
Dietil eter (b) 370,1303 6,4158 611,4059

P b 611,4059
α ba = = = 6,7892
P a 90,0558

d. Menghitung Psat
air

sat P 101,325
Pair = = = 78,5794 kPa
( X b . α BA ) + Xa ( 0,05 . 6,7892 )+ 0 ,95

e. Menghitung T dari Psat


air

sat 3985,44
T air = - ( -38, 9974 ) =366,4219 K
( 16,5362 )−ln 78,5794
Diulangi langkah c, d,e hingga temperatur (T) konvergen
Dari hasil iterasi didapat bahwa harga Tbubble = 310,0051 K = 36,8551 oC

 Penentuan Titik Embun (Dew Point) Distilat


Tekanan Uap ditentukan dengan rumus
Ln P (Kpa) = A – B /(T+C) (Kpa,K) (Reklaitis, 1983)
a. Menghitung temperatur jenuh masing – masing komponen
sat sat sat
Asumsi: Pair =P dietileter=P sistem = 760 mmHg = 101,3250 Kpa

LA-38
sat Bi
Ti = −C i ( Reklaitis, 1983 )
A i - ln P
Maka harga temperatur pada kondisi jenuh adalah sebagai berikut:
sat B 3 . 985,44
T air = −C = −(−38,9974 )T sat
air = 373,4062 K
A - ln P 16,5362−ln 101,325
= 100,2562 oC
sat B sat 2.567,78
T dietileter = −CT dietileter = −(−39,3719 )
A - ln P 14,1700−ln 101,325
= 34,7384 oC
sat
T dietileter =307,8884 K

b. Menghitung Trata – rata


Tabel A.23 Perhitungan suhu trial rata-rata dew point distilat
Zat Xfi T
Air (a) 0,05 373,4062
Dietil eter (b) 0,95 307,8884
Trata – rata =  Xi Ti = 311,1643 K = 38,0143 oC

c. Menghitung harga BA pada Trata – rata


B ln P =16,5362− 3.985,44
ln Pair = A− air ln Pair =1,8928
T +C 311,1643+ (−38,9974 )

Pair =exp (¿ 1,8928) ¿ Pair =6,6381 kPa

B 2.564,78
ln Pdietileter =A− ln Pdietileter =14,1700−
T +C 311,1643+ (−39,3719 )

ln Pdietileter =4,7335 Pdietileter =exp(¿ 4,7335)¿ Pdietileter =113,6881 Kpa

Tabel A.24 Perhitungan nilai α ba pada umpan


Senyawa T Ln P Pi
Air (a) 311,1643 1,8928 6,6381
Dietil eter (b) 311,1643 4,7335 113,6881

P b 113,6881
α ba = = = 17,1265
Pa 6,6381

LA-39
d. Menghitung Psat
air

sat P 101,325
Pair = = = 6,2086 kPa
( X b . α BA ) + Xa ( 0,95 . 17,1265 ) + 0 ,05

e. Menghitung T dari Psat


air

sat 3985,44
T air = - ( -38, 9974 )=309,9265 K
( 16,5362 )−ln 6,2086
Diulangi langkah c, d,e hingga temperatur (T) konvergen
Dari hasil iterasi didapat bahwa harga Tdew = 310,1190 K = 36,9690 oC
Tdew > Tbubble

Tabel A.25 Data Kesetimbangan Sistem Dietil eter – Air fraksi mol pada Tekanan

101,3 kPa
No. Fraksi mol cair (xA) Fraksi mol uap (yA)
1 0,0146 0,1137
2 0,0455 0,2767
3 0,107 0,4175
4 0,1703 0,5884
5 0,1961 0,6226
6 0,2601 0,6936
7 0,3274 0,745
8 0,4286 0,8068
9 0,5367 0,8557
10 0,6223 0,8864
11 0,6992 0,913
12 0,7535 0,9287
13 0,8238 0,9506
14 0,9074 0,9741
15 0,9572 0,9876
Sumber: Dortmund Data Bank, Dampfdrucke, thermodynamische
Mischungsfunktionen und Brechungsindices des binaren systems wasser-
diathylather bei 25 Helv.Chim.Acta 50 (1967) 1013-1016

Kurva kesetimbangan uap cair dietil eter-air dapat dilihat pada Gambar LA.13

LA-40
Kurva kesetimbangan uap-cair dietil eter-air
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Y(Fraksi berat dietil eter fasa uap)

0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
X (Fraksi berat dietil eter fasa cair)

Gambar LA.13 Grafik Kesetimbangan Dietil eter-Air


Perhitungan reflux minimum
Rm X d−Y ' 0,9500−0,9290
= = =0,5983
R m +1 X d −X ' ¿ 0,9500−0,9147
¿
Rm = 1,4894

Asumsi R =1,5 Rm = 1,5 (1,4894) = 2,2340

Perhitungan jumlah plat minimum


Persmaan Fenske :

(Perry dan Green, 1973)

N m=
log
[( 7.229,3629 ×0,95
295,1272 ×0,05 ) ( 6.229,3629×
i 0,01 ) ]
295,1272×0,90
i

log 17,1265

LA-41
N m =¿2,6206~ 3 tahap

Perhitungan jumlah plat sebenarnya


Metode Gilliland
R 2,2340
= =¿ 0,6908
R +1 2,2340+1

Nm/N = 0,71

Gambar LA.6 Grafik Menghitung Plat Teoritis

Nm
Dari grafik diperoleh nilai =0,71
N
Dimana nilai Nm = 3
Sehingga,
3
=0,71
N
N = 4,2254 ≈ 5 tahap

Estimasi feed-plate atau plat umpan dengan metode Kirkbride

(Perry dan Green, 1973)

LA-42
Ne
[( ) ( )]
2
0,0853 295,1272 0,05
log =0,206 log
Ns 0,9147 7.229,3629 0,05
Ne
=¿ 0,9172
Ns
Ne + Ns = 0,9172 Ns + Ns = N
1,9172 Ns =5
Ns = 2,6079 ≈ 3

Ne + Ns = N
Ne + 3 = 5
Ne = 2
Feed tray adalah tray ke-2 dari puncak kolom distilasi

Keluar Kondensor
Ln
R =
D
Ln = R × D = 2,2340 × 7.229,3629 =16.150,7043 kg/jam
F dietileter = XD . Ln = 0,95 . 16.150,7043 = 15.343,1691 kg/jam
F air = (1-XD) . Ln = (1-0,95). 16.150,7043 = 807,5352 kg/jam

Keluar Kondensor
Vn = Ln + D = 16.150,7043 +7.229,3629 = 23.380,0672 kg/jam
F dietileter = XD . Vn = 0,95 . 23.380,0672 = 22.211,0638 kg/jam
F air = (1-XD) . Ln = (1-0,95) . 23.380,0672 = 1.169,0034 kg/jam

Keluar Reboiler
16E kond . in
F dietileter=F dietileter + F dietileter = 6.867,8947 + 15.343,1691= 22.211,0638 kg/jam
F air =F 16E kond . in
air + F air = 361,4681 + 807,5352 = 1.169,0034 kg/jam

Keluar Reboiler
Reboiler out 16H
F dietileter=F dietileter −F dietileter = 22.211,0638 – 14,7564 = 22.196,3075 kg/jam
Reboiler out 16H
F air =F air −F air = 1.169,0034 – 280,3709 = 886,6325 kg/jam

LA-43
Tabel A.14 Neraca Massa Unit Distilasi (D-401)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 16C Alur 16E Alur 16H
Dietil eter 6.882,6511 6.867,8947 14,7564
Air 641,8390 361,4681 280,3709
Total 7.524,4901 7.524,4901

LA-44

Anda mungkin juga menyukai